Apakah sebelum shalat Idul Fitri tidak bolehkah makan?

Merdeka.com - Setelah menjalani ibadah puasa bulan Ramadan selama satu bulan penuh, tentu umat muslim menantikan Hari Raya Idul Fitri sebagai momen perayaan kemenangan Ramadan. Di hari kemenangan ini, biasanya umat muslim bersama-sama menunaikan sholat sunah Idul Fitri di masjid maupun di lapangan yang bisa menampung jemaah dalam jumlah banyak. Ini selalu menjadi momen yang dinantikan dengan penuh kegembiraan.

Dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri, terdapat beberapa sunah yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri dengan baik di hari Fitri. Seperti mandi, memakai pakaian yang bersih dan rapi, memakai wewangian, dan jalan menuju tempat pelaksanaan sholat Id. Selain itu, umat muslim yang hendak menunaikan sholat Id juga dianjurkan untuk makan terlebih dahulu.

Ternyata anjuran ini bukan tanpa alasan. Terdapat makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri yang perlu Anda ketahui. Mengonsumsi makanan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri pun juga dilakukan oleh Rasulullah. Di mana Rasulullah menyempatkan waktu untuk makan buah kurma terlebih dahulu sebelum pergi melaksanakan sholat Idul Fitri di pagi hari.

Perlu diketahui, bahwa sebelumnya makan sebelum sholat Idul Fitri dilarang pada masa awal agama Islam berkembang. Kemudian Rasulullah menganjurkan makan sebelum sholat Idul Fitri agar dapat diikuti oleh umatnya. Lalu apa makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri seperti yang disunahkan oleh Rasulullah.

Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum penjelasan mengenai makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri perlu Anda ketahui.

Telah Dihapus Keharaman Berbuka

Apakah sebelum shalat Idul Fitri tidak bolehkah makan?

Makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri dijelaskan dalam sebuah hadist yang ditulis oleh Imam Jalaludin A-Suyuthi dalam kitab Al-Jami’us Shaghir, bahwa Rasulullah memiliki kebiasaan makan buah kurma sebelum sholat Idul Fitri. Bahkan dikatakan bahwa Rasulullah tidak pergi melaksanakan sholat Id sampai memakan buah kurma terlebih dahulu.

“Adalah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tidak pergi untuk melakukan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan tujuh buah kurma.”

Makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri yang dijelaskan dalam hadist tersebut adalah salah satu cara Rasulullah memberikan pemahaman bahwa mengonsumsi makanan sebelum sholat Idul Fitri itu diperbolehkan. Bahkan sunah ini dilakukan dengan tujuan untuk menghapus keharaman berbuka sebelum dilakukan sholat Idul Fitri, di mana pada masa awal Islam sempat diharamkan.

Dengan anjuran ini, umat muslim dapat meneladani ajaran Rasulullah bahwa tidak ada aturan yang melarang makan sebelum sholat Id, dan umat muslim dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sebelum sholat Id dimulai.

Buah Kurma Bisa Diganti dengan Makan Manis Lainnya

Setelah mengetahui makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri, penting juga untuk mengetahui apakah ada keharusan buah kurma seperti yang dianjurkan dalam hadist tersebut atau tidak.

Dalam hal ini, buah kurma dipilih karena buah ini dinilai mempunyai kandungan rasa manis yang dapat menguatkan pandangan setelah sebelumnya pandangan itu dilemahkan oleh puasa selama satu bulan. Selain itu, buah kurma juga dinilai dapat melembutkan hati.

Meskipun begitu, tidak ada keharusan konsumsi buah kurma sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Jika tidak mudah mendapatkan buah kurma, Anda bisa menggantinya dengan konsumsi makanan manis lainnya.

Jika sebelum keluar rumah belum sempat mengonsumsi makanan untuk berbuka, maka diperbolehkan melakukannya ketika dalam perjalanan atau telah sampai di tempat sholat ketika kondisi memungkinkan. Jika tidak makan, mengonsumsi minuman juga dihitung sama dengan makan.

Rasulullah Menyukai Bilangan Ganjil

Apakah sebelum shalat Idul Fitri tidak bolehkah makan?
©2019 Merdeka.com/Pixabay

Setelah mengetahui makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri, tentu Anda juga bertanya apakah harus mengonsumsi makanan dalam jumlah tujuh, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah. Dalam hal ini, perlu dipahami bahwa Rasulullah memang menyukai bilangan-bilangan ganjil. Bahkan disebutkan bahwa Rasulullah memiliki kecintaan terhadap bilangan ganjil dalam segala urusan.

Meskipun begitu, hadist tersebut tidak mengharuskan umat muslim untuk mengonsumsi buah kurma maupun makan dalam jumlah tujuh. Diperbolehkan makan dengan jumlah ganjil lainnya, seperti tiga atau lima.

Sehingga ini bukan merupakan ketentuan khusus dan dapat disesuaikan dengan oleh berbagai kondisi. Hal terpenting bahwa mengonsumsi makanan sebelum sholat Idul Fitri sangat baik untuk dilakukan.

Amalan Sunah Lain Saat Perayaan Idul Fitri

Setelah mengetahui makna makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri, berikutnya terdapat beberapa amalan sunah lain yang dapat dilakukan saat perayaan Idul Fitri.

Beberapa amalan ini dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Berikut beberapa amalan sunah saat Idul Fitri yang perlu Anda ketahui :

Apakah sebelum shalat Idul Fitri tidak boleh makan?

Menukil laman NU Online, umat Muslim dianjurkan untuk menunggu makan setelah selesai melaksanakan salat Id. Hal ini berbeda dengan hari raya Idulfitri, dimana umat Muslim dianjurkan makan sebelum salat Id.

Sebelum shalat Id apakah boleh makan?

Ada satu anjuran sebelum penunaian shalat Idul Adha yaitu tidak makan sebelumnya. Karena di hari tersebut kita kaum muslimin yang mampu disunnahkan untuk berqurban. Oleh karenanya, anjuran tersebut diterapkan agar kita nantinya bisa menyantap hasil qurban.

Bolehkah makan atau minum sebelum shalat Idul Adha?

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Buraidah r.a, makan baru dilakukan setelah menunaikan shalat Ied dan menyembelih hewan kurban. Mengutip buku 165 Kebiasaan Nabi SAW tulisan Abduh Zulfidar Akaha, sunnah tidak makan sebelum shalat Idul Adha ini berlaku untuk semua kaum Muslimin, terutama bagi mereka yang berkurban.