Apakah perintah allah yang tercantum dalam surat al-kautsar

Apakah perintah allah yang tercantum dalam surat al-kautsar

Ilustrasi Muslimah Berdoa Credit: freepik.com

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa didalam Surat Al Kautsar memiliki makna yang luas mengenai nikmat dan perintah yang diberikan oleh Allah SWT. Terdiri dari tiga ayat saja namun memiliki makna yang luar biasa karena bisa memberikan petunjuk kepada manusia untuk bertakwa. Berikut makna-makna yang terdapat dalam Surat Al Qur’an:

Menjelaskan Kekuasaan Allah SWT Melalui Nikmat-Nya yang Amat Banyak

Pada ayat yang pertama dalam Surat Al Kautsar, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia sesungguhnya dikaruniai banyak nikmat. Hal ini Allah SWT tunjukkan melalui nikmat-Nya yang diberikan kepada Rasulullah diantaranya, diizinkan untuk memberi syafaat ‘uzhma di padang mahsyar, orang pertama yang diizinkan Allah untuk membuka pintu surga, dan banyak lagi kebaikan lainnya yang tidak bisa terhitung.

Makna ini juga diriwayatkan oleh Imam al Bukhari rahimahullah dari sahabat Abdullah bin Abbad ra, bahwa beliau berkata tentang makna al Kautsar, “Dia (Al Kautsar) adalah kebaikan-kebaikan yang telah Allah SWT berikan kepada beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam” (Shahih al Bukhari no. 4966).

Oleh karena itu, sebagai hamba-Nya kita dianjurkan untuk senantiasa bersyukur dengan nikmat yang telah Allah SWT berikan. Nikmat tersebut tidak hanya rezeki dalam hal materi saja, kesempatan hidup hari ini dan ketenangan jiwa sesungguhnya adalah nikmat sangat besar karena sesungguhnya manusia seringkali lalai dengan nikmat Allah SWT sehingga ia tidak menjadi hamba yang pandai bersyukur.

Perintah Untuk Mendirikan Sholat dan Berkurban

Selanjutnya, makna yang lain dan tidak kalah penting yang terdapat dalam Surat Al Kautsar terdapat pada ayat kedua yang berbunyi, “Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu dan berkurbanlah”. Melalui ayat ini kita mengetahui bahwa terdapat dua ibadah yang secara khusus diperintahkan oleh Allah SWT yakni, sholat dan kurban.

Selain perintah untuk mendirikan sholat dan berkurban, terdapat dalil penting yang menjelaskan hukum dan tata cara dalam ibadah kurban. Ayat tersebut memiliki arti, “Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu dan berkurbanlah”. Disini disebutkan perintah sholat terlebih dahulu dikerjakan, setelah itu baru menyembelih hewan kurban. Inilah urutan yang harus kita ikuti karena jika ibadah kurban dilakukan sebelum sholat, maka hewan tersebut tidak dihukumi sebagai daging kurban melainkan sebagai daging sedekah biasa.

Hal ini juga serupa dengan sabda Rasulullah dalam khutbahnya saat Sholat Idul Adha:

 “Barangsiapa mengerjakan shalat seperti shalat kami dan menyembelih hewan kurban seperti kami, maka telah benar kurbannya. Dan barangsiapa  menyembelih sebelum shalat (Idul Adha) maka hendaklah dia menggantinya dengan yang lain.” (HR. al-Bukhari no. 5563 dan Muslim no. 1553)

Kaum yang Terputus dari Rahmat dan Pertolongan Allah SWT

Makna penting dari Surat Al Kautsar juga terdapat pada ayar ketiganya yang merupakan ayat terakhir. Pada ayat ketiga, Allah menjelaskan secara tegas golongan orang-orang yang terputus dari rahmat dan pertolongan-Nya. Berikut terjemahan ayat ketiganya:

“Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”.

Berdasarkan Imam Ibnu Katsir wa., salah seorang ahlul kitab yang bernama Ka’ab bin al Asyraf ketika datang ke kota Makkah dan bertemu dengan kaum Quraisy, lalu mereka mengatakan kepada Ka’ab bin al Asyraf:

“Bagaimana menurutmu wahai Ka’ab tentang orang yang tidak memiliki keturunan lagi, memutus hubungan dengan kaumnya (yaitu Muhammad) dan menganggap dirinya lebih baik dari kami, padahal kami adalah kaum yang senantiasa berhaji, berkhidmat menjaga Ka’bah dan melayani serta memberi minum kepada jama’ah haji?” Kemudian Ka’ab bin al Asyraf mengatakan, “Kalian lebih mulia dibandingkan dia (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam)”.

Setelah pernyataan tersebut, turunlah ayat ketiga dari surat Al Kautsar ini, yang berarti, “Sesungguhnya orang yang membencimu dia lah orang yang terputus”. (Tafsir Ibnu Katsir 2/295).

Berdasarkan tafsir as Sa’di hal. 936, arti kata terputus pada ayat tersebut berarti terputus dari setiap kebaikan, amalan, dan sanjungan. Dalam tafsir tersebut juga dikatakan bahwa Rasulullah menjadi manusia paling sempurna dan memiliki kedudukan di sisi seluruh makhluk, berupa tingginya pujian kepadanya, banyaknya pembela dan pengikutnya.

Terdapat perintah sholat dalam sura Al-Kautsar, ulama berbeda pendapat.

REPUBLIKA

Terdapat perintah sholat dalam sura Al-Kautsar, ulama berbeda pendapat. Sholat berjamaah (Ilustrasi)

Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Allah SWT memerintahkan hamba-Nya melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan sholat dan memotong hewan kurban.

Baca Juga

Ayat ke-2 surat Al-Kautsar berbunyi: 

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ "Maka, dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan sembelihlah hewan qurban."

Sholat apa yang diperintahkan? Ustaz Ahmad Sarwat Lc.MA dalam kitabnya Tafsir Tahlili Surah Al-Kautsar mengatakan, ayat ini tidak menyebutkan sholat apa yang diperintah, sehingga sebagian para ulama berbeda pendapat. 

Menurutnya, ada ulama yang mengatakan bahwa ayat kedua itu memerintahkan sholat lima waktu. Ada menganggap ini adalah perintah sholat lima waktu, seperti pendapat Adh-Dhahhak berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas. 

"Dasarnya karena perintah sholat menggunakan shighat amr yang hukum asalnya adalah kewajiban. Dan sholat yang wajib tidak lain adalah sholat lima waktu," katanya.

Ada juga yang bependapat perintah sholat Idul Adha. Qatadah, Ikrimah dan Atha' tegas menyebutkan bahwa sholat yang diperintahkan disini bukan sholat lima waktu, melainkan sholat Idul Adha.

Dasarnya karena perintah ini tidak menggunakan kata aqim atau aqimu sebagaimana perintah sholat lima waktu yang biasanya. Sehingga secara keharmonisan tentu berbeda maknanya kalau mau disejajarkan dengan perintah sholat lima waktu. 

Selain itu juga karena perintah sholat di sini disandingkan dengan perintah menyembelih hewan qurban, yang hukumnya sunnah. Maka sholat yang 

diperintahkan dalam ayat ini layaknya bukan sholat wajib tetapi sholat sunnah. "Dan sholat sunnah sebelum menyembelih qurban adalah sholat Idul Adha," katanya.

Ada juga pendapat yang mengatakan ayat kedua ini sholat shubuh. Sedangkan Said bin Jubair mengatakan sholatnya adalah sholat Shubuh di Muzdalifah. 

Apakah perintah allah yang tercantum dalam surat al-kautsar

Surat Al Kautsar merupakan surat ke 108 dalam Al Quran yang tergolong dalam surat Makiyyah karena diturunkan di Mekah. Surat ini hanya terdiri dari tiga ayat sehingga menjadi surat terpendek yang pernah diturunkan Allah SWT.

Surat Al Kautsar memiliki arti nikmat yang banyak. Surat ini memaparkan bagaimana Allah memberikan karunianya kepada para penghuni surga. Di samping itu, Al Kautsar berisi perintah untuk mendirikan salat dan berkurban.

Berdasarkan buku "At-Tadzkir: Metode Menghafal Juz 'Amma (2020)" disimpulkan bahwa surat ini dianugerahkan pada Rasulullah SAW untuk memberikan banyak kebaikan kepada Nabi SAW di dunia dan akhirat.

Selain itu, Al Kautsar menegaskan akan terputusnya nikmat kebaikan dunia dan akhirat bagi orang-orang yang memusuhi Nabi Muhammad SAW.

Surat Al Kautsar dan Artinya

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

innā a'ṭainākal-kauṡar
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

Advertising

Advertising

inna syāni`aka huwal-abtar
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Mengutip jurnal "Pelajaran Dari Surat Al Kautsar" oleh Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Ahmad sebuah hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan: "Pernah suatu ketika Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidur ringan (seperti kantuk), kemudian beliau mengangkat kepalanya sembari tersenyum.

Lalu beliau ditanya oleh para sahabat: "Kenapa Anda tertawa, wahai baginda Rasul?" Maka Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:  "Sesungguhnya baru turun padaku wahyu yang membawa surat." Kemudian beliau membaca:

"Bismillahirahmanirahim: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang  banyak". sampai akhir surat. Lalu beliau bertanya: "Tahukah kalian apa itu al-Kautsar?" Mereka menjawab: "Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasul -Nya yang lebih mengetahui. Beliau bersabda: "Dia adalah sungai yang telah Allah Shubhanahu wa ta’alla anugerahkan kepadaku di dalam surga."

Di dalamnya ada kebaikan yang sangat banyak, yang akan didatangi oleh umatku kelak pada hari kiamat. Bejana untuk minum darinya sebanyak bintang di langit. Akan ada seseorang yang diusir di kalangan mereka. Maka aku berkata: "Wahai Rabbku, sesungguhnya dia pengikutku! Dikatakan padaku: "Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka perbuat dari perkara baru (dalam agama) setelahmu". (HR Muslim no: 400. Ahmad 19/54-55 no: 11996).

Kandungan Surat Al Kautsar

Salah satu tafsir sahih menyebutkan bahwa nama Al Kautsar diambil dari nama telaga di surga. Barangsiapa yang mengamalkan surat ini secara rutin maka Allah mengizinkannya untuk mencicipi air dari telaga tersebut.

Dalam riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi dijelaskan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: "Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

"Al-Kautsar adalah sungai di dalam surga yang terbuat dari emas, tempat mengalirnya dari batu permata dan ya'qut, sedang tanahnya lebih harum dari minyak kesturi, airnya lebih manis dari madu, dan lebih putih dari pada salju". (HR Ahmad 9/257 no: 5355. at-Tirmidzi no: 3361).

Ketika surat Al Kautsar turun, Rasulullah SAW bersabda:

"Al Kautsar adalah sebuah sungai (telaga) yang diberikan kepadaku oleh Tuhanku di dalam surga. Padanya terdapat kebaikan yang baik. Umatku kelak akan mendatanginya di hari kiamat. Jumlah wadah-wadahnya (bejana) sama dengan bilangan bintang-bintang. Diusir darinya seseorang hamba, maka aku berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya dia dari umatku." Maka dikatakan, "Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang telah dibuat-buatnya sesudahmu"." (HR. Ahmad)

Berikut beberapa manfaat surat Al Kautsar:

Surat Al Kautsar bisa menjadi obat untuk menyebuhkan penyakit. Caranya, lafazkan surat ini sebelum minum air putih.

Membacakan surat Al Kautsar sebanyak tiga kali saat hendak bertemu seseorang dapat melunakan hati orang tersebut.

Surat Al Kautsar ampuh melawan rasa takut dan memberi kekuatan serta keberanian sehingga perasaan menjadi lebih tenang. Di samping itu, surat ini dapat memberikan ketenang ketika Anda merasa gusar.

Sesuai artinya, surat ini dapat membuka pintu rezeki orang yang membacanya, tentunya dibarengi dengan ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT.

Surat Al Kautsar dapat menjadi tameng bagi hal-hal buruk yang dijumpai manusia setiap hari, termasuk menangkal sihir dan hal-hal gaib lainnya.

  • Membuat hubungan keluarga harmonis

Mengamalkan surat Al Kautsar dapat membantu hubungan suami istri menjadi lebih intim dan harmonis. Untuk memperoleh fadilah tersebut, lafazkan surat ini dalam salat tahajud secara rutin bersama pasangan.