Jelaskan bagaimana keharuman Islam dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebangkitan Eropa Brainly

Jelaskan bagaimana keharuman Islam dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebangkitan Eropa Brainly

Jelaskan bagaimana keharuman Islam dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebangkitan Eropa Brainly

Penulis: Abdul Hadi
tirto.id - 12 Mar 2021 14:30 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Jelaskan bagaimana keharuman Islam dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebangkitan Eropa Brainly
Perkembangan Islam di benua Eropa, perkembangan Islam dunia, Islam di Eropa.

tirto.id - Masuknya Islam ke benua Eropa dimulai dari penaklukan kawasan semenanjung Iberia di awal abad kedelapan.

Kawasan Iberia ini terdiri dari Andalusia (Spanyol), Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit daerah Prancis.

Penaklukan kawasan Iberia ini dilakukan di masa dinasti Umayyah. Wilayah kecil dari Eropa ini sempat mencicipi masa keemasan Islam.

Namun, pada abad ke-15, semenanjung Iberia diambil alih lagi melalui perang Salib. Sejak saat itu, umat Islam terusir dari wilayah Iberia.

Jelaskan bagaimana keharuman Islam dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebangkitan Eropa Brainly

Kendati demikian, ajaran Islam sudah meninggalkan jejak yang cukup signifikan di sebagian wilayah Eropa.

Dalam buku Islam: The Key Concepts (2007) yang ditulis Oliver Leaman dan Kecia Ali, penduduk muslim di benua Eropa tergolong banyak, bahkan di Bosnia-Herzegovina dan Albania, Islam adalah agama mayoritas yang dianut penduduknya.

Perkembangan Islam di Benua Eropa

Dalam uraian "Rahmat Islam bagi Alam Semesta" yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan mengenai perkembangan Islam di beberapa wilayah di benua Eropa sebagai berikut:

1. Andalusia (Spanyol)

Islam di Spanyol. foto/IStockphoto

Penaklukan Andalusia amat terkenal dengan kisah kepahlawanan Tariq bin Ziyad. Kendati diragukan kesahihannya, Tariq dikabarkan menggebukan semangat prajuritnya dengan membakar kapal perang mereka.

Alhasil, para prajurit muslim bertempur dengan gigih dan berhasil merebut Andalusia.

Sejak itulah, singgungan Islam dengan benua Eropa dimulai dengan intens. Terlebih lagi, usai jatuhnya dinasti Umayyah di Timur Tengah, salah seorang keturunan bani Umayyah, Abdur Rahman kabur ke Andalusia.

Di Andalusia, Abdur Rahman mendirikan dinasti Umayyah yang bertahan selama 265 tahun, sejak 756-1065 M. Dinasti Umayyah di Andalusia ini merupakan saingan dinasti Abbasiyah di kawasan Timur Tengah.

Di masa kejayaan Islam di Andalusia, lahir banyak ilmuan terkemuka, seperti Abdur Rabbi, Ali ibnu Hazm, Al-Khatib, Ibnu Khaldun, Al-Bakri, Al-Idrisi, Ibnu Rusyd, Ibnu Batuta, dan lain sebagainya.

Di masa itu, Andalusia menjadi pusat peradaban dan kebudayaan. Banyak pelajar dan mahasiswa dari pelosok dunia menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan Toledo.

2. Rusia

Islam di Rusia. foto/IStockphoto

Sebagaimana Andalusia, wilayah Rusia juga jatuh ke tangan umat Islam di bawah kekuasaan dinasti Umayyah.

Panglima Qutaibah bin Muslim berhasil menjebol pertahanan Rusia di masa kekhalifahan Walid bin Abdul Malik.

Setelah itu, banyak penduduk Rusia yang menyambut dakwah Islam. Mulai dari 86-91 H, semua wilayah Rusia dikuasai Islam, bahkan pengaruhnya mencapai perbatasan Cina.

Peninggalan Qutaibah bin Muslim yang bisa dilihat hingga sekarang adalah Masjid Jami Qutaibah di Bukhara. Qutaibah bin Muslim juga yang pertama kali mengizinkan penerjemahan Alquran ke bahasa setempat.

Hingga saat ini, jumlah penduduk muslim di Rusia tergolong besar. Diperkirakan sebanyak 18 persen dari total penduduknya atau 25 juta warga Rusia beragama Islam.

Melihat perkembangannya yang pesat, diprediksi pada 2050, Rusia akan menjadi negara Islam terbesar di benua Eropa.

3. Inggris

Islam di Inggris. foto/IStockphoto

Terdapat sejumlah organisasi Islam di Inggris yang membantu penduduk muslim di sana. Sebagai misal, organisasi Majelis Islam Eropa (The Islamic Council of Europe) berada di Inggris.

Organisasi ini berfungsi sebagai pengawas kebudayaan Eropa. Ada juga Persatuan Organisasi Islam Inggris (The Union of Moslem Organization), serta Islamic Fondation dan Moslem Institute yang begerak di bidang penelitian.

Umat Islam di Inggris berjumlah sekitar 1,5 juta penduduk. Islam adalah agama terbanyak kedua yang dianut penduduknya, setelah Kristen.

Selain dari penduduk Inggris, sebagian besar pemeluk agama Islam berasal atau keturunan Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Malaysia, dan lain sebagainya.

Pada 1985, di Stradford Inggris juga pernah terpilih walikota pertama beragama Islam yang bernama Muhammad Ajeeb. Hal ini menandakan bahwa Inggris termasuk agama yang cukup toleran terhadap Islam.

4. Prancis

Penulis Prancis-Yahudi Marek Halter dan Imam Hassen Chalgoumi terlihat di antara tokoh agama lainnya di permulaan tur Eropa ke lokasi serangan Islamis terbaru, untuk memperingati korban dan mengutuk kekerasan, di Champs-Elysees, Paris, Prancis, Sabtu (8/7). ANTARA FOTO/REUTERS/Pascal Rossignol

Umat Islam di Prancis tergolong banyak, bahkan agama terbanyak kedua yang dianut penduduknya setelah Kristen.

Selain dari warga asli Prancis, sebagian besar penganut Islam adalah warga imigran dari Afrika Barat, Timur Tengah, dan lain sebagainya.

Saat ini, populasi muslim di Prancis sekitar tiga hingga empat juta penduduk, berkontribusi pada 5,6% dari total penduduk Prancis.

Terdapat banyak kontroversi mengenai keadaan muslim di Prancis, mulai dari kasus penayangan karikatur Nabi Muhammad di majalah Charlie Hebdo, kasus terorisme, hingga fobia Islam.

Baru-baru ini, organisasi Islam Prancis, Le Conseil Français du Culte Musulman (CFCM) menandatangani Piagam Nilai Republik yang menolak radikalisasi Islam untuk menyesuaikan ajarannya dengan nilai-nilai sekuler Prancis.

Perempuan muslim di Prancis juga memperoleh diskriminasi melalui larangan memakai cadar dan burqa di tempat publik.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PERKEMBANGAN ISLAM DUNIA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)

Penulis: Abdul Hadi Editor: Dhita Koesno Kontributor: Abdul Hadi

Array
© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Peradaban Islam Spanyol merupakan pusat penyebaran Islam di Eropa di abad pertengahan yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan di Eropa . Selama 4 Abad Spanyol berkuasa di Eropa sehingga tidak dipungkiri atmosfir pemikirannya diwarnai oleh pemikiran para cendikiawan Muslim seperti Ibnu Khaldun, Ibnu al-Khatib,Ibnu Thufail (Abu Bacer) Ibnu Hazm, Ibnu Arabi, Ibnu Rusyd (Avverroes) dan masih banyak tokoh lainnya. Dari segi bangunan fisik, Islam Spanyol tidak ada bandingannya dalam sejarah bahkan peninggalannya masih bisa dinikmati sampai sekarang, seperti istana al-Hambra, Rushafat di Barat Laut Cordova, Mesjid Jami' Cordova, kota al-Zahra, al-Cazar Seville, Menara Giralda dan lainnya. Setelah Islam Spanyol runtuh, beberapa cendekiawan Eropa yang sebelumnya belajar di Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, Salamanca dan melakukan penejemahan buku-buku di Toledo, menyebarkan pemikirannya di Eropa. Pengaruh Islam Spanyol ditandai dengan berkembangnya gerakan Averoeisme yang menganjurkan kebebasan berfikir di Eropa. Tahun 1231 berdiri Universitas Paris (Universitas pertama) di Eropa yang sebelumnya telah dilakukan penerjemahan buku-buku yang berasal dari Islam Spanyol. Buku-buku Ibnu Rusyd diterbitkan di Venesia mulai thn 1481 M. Berawal dari Avveroeisme ini menimbulkan reformasi abad ke-16 dan akhirnya Rasionalisme di abad ke-17 M.

Masjid Cordoba, Spanyol. (Foto: Flickr / Amir Kamran)

Masuknya Islam ke Andalusia (Spanyol) memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan kebudayaan di Eropa. Kebudayaan Islam telah membuka jalan bagi munculnya peradaban Eropa di masa yang akan datang. Kemajuan itu berdampak pada terjadinya Renaisans di Eropa selama abad pertengahan.

Hal itu terjadi lantaran Eropa pada masa sebelum Islam datang, masih sangat terbelakang dan diliputi oleh kegelapan. Selama rentang waktu kurang lebih tujuh setengah abad, umat Islam di Spanyol telah mencapai kemajuan yang pesat baik di bidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan.

Dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan, Islam di Spanyol telah mulai membangunnya pada awal abad ke-9 M, selama masa pemerintahan Muhammad Ibn Abd Ar-Rahman. Kebijakan mengenai filsafat kemudian dilanjutkan oleh penguasa selanjutnya, Al Hakam, yang mengeluarkan kebijakan untuk mengirimkan hasil karya ilmiah dari timur dalam jumlah besar ke wilayah Andalusia.

Kebijakannya itu telah menjadikan Cordoba sebagai pusat pengetahuan Islam di Eropa, sejajar dengan Baghdad. Beberapa tokoh filsafat yang lahir pada masa itu adalah Ibnu Bajah, Abu Bakar Ibn Thufail, Ibnu Maimun, Ibnu Arabi, dan masih banyak lagi.

Peradaban Islam di Andalusia dalam bidang sains, melahirkan banyak tokoh penting yang mengembangkan ilmu pengetahuan, yang banyak digunakan di dunia timur maupun barat. Seperti Ibnu Sina, yang ahli dalam bidang matematika dan ahli ekologi.

Selanjutnya, ada Ibnu Saffat dan Al-Kimmy, yang ahli dalam bidang matematika dan teknik. Dalam bidang fisika, salah satu tokoh paling terkenal adalah Ar-Razi. Ia adalah ilmuwan Islam yang membuat dasar ilmu kimia dan menolak hasil-hasil yang tidak ilmiah. Ar-Razi juga menemukan rumusan klasifikasi bintang, tumbuhan, dan numerial, serta membuat sejumlah substasi proses kimiawi.

Tidak hanya perkembangan di bidang ilmu pengetahuan saja, penguasa Islam Spanyol pun sangat memperhatikan pengmbangunan fisik yang terjadi di wilayah Andalusia. Di sana telah dibangun fasilitas-fasilitas publik untuk menunjang kemajuan peradaban, seperti perpustakaan yang jumlahnya sangat banyak, gedung pertanian, jembatan, saluran irigasi, dan lain sebagainya. Bangunan-bangunan penting itu ditata dengan sedimikian rupa sehingga terlihat sangat rapi.

Menurut para ahli, di Cordoba terdapat 700 masjid, dan 300 tempat pemandian umum. Bangunan istana yang sangat megah pun dibangun di sana, seperti Istana Raja Az-Zahra dan Istana Al-Hamra, yang memiliki arsitektur sangat indah dan megah.

Sumber: Supriyadi, Dedi. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia