Apakah negara Indonesia sudah mempunyai hubungan internasional yang baik jelaskan

Merdeka.com - Dalam hubungan internasional, terdapat banyak interaksi negara dan masyarakat internasional. Makna hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa, kelompok-kelompok bangsa dan masyarakat dunia, dan kekuatan-kekuatan, proses-proses yang menentukan cara hidup, cara berfikir dan bertindak.

Hubungan internasional adalah kerjasama antar negara, yaitu unit politik yang didefinisikan secara global untuk menyelesaikan berbagai masalah. Menurut K.J Holsti, istilah hubungan internasional senantiasa berkaitan dengan segala bentuk interaksi di antara masyarakat-masyarakat negara, baik itu yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh negara-negara.

Pengertian atau makna hubungan internasional yang lain adalah tentang transaksi lintas batas dari semua jenis politik, ekonomi dan sosial, dan ilmu hubungan internasional juga mempelajari negosiasi perdagangan atau operasi dari institusi atau lembaga non-state.

Hubungan internasional adalah sebuah ilmu yang juga mempelajari sebab dan akibat dari hubungan antar suatu negara. Adanya hubungan antar negara dapat disebabkan oleh adanya perbedaan sumber daya antara negara yang berbeda. Hubungan initerjadi akibat saling ketergantungan (interdepensi) untuk dapat memenuhi kebutuhan antara suatu negara dengan negara lain.

Berikut ulasan selengkapnya mengenai makna hubungan internasional beserta sejarah perkembangan dan tujuannya yang menarik untuk dipelajari.

2 dari 4 halaman

Ilmu hubungan internasional adalah satu disiplin ilmu yang relatif baru. Pertumbuhannya sebagai disiplin ilmu tersendiri baru dimulai sejak akhir Perang Dunia I (PD I). Selanjutnya, perkembangannya menjadi sangat pesat pada akhir Perang Dunia II (PD II) akibat munculnya kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam pertarungan politik dunia.

Mengutip Andre H. Pareira dalam buku Perubahan Global dan Perkembangan Studi Hubungan Internasional, pada mulanya, studi Hubungan Internasional didirikan bertujuan untuk: (1) mencegah peperangan; dan (2) menciptakan perdamaian.

Logikanya, Perang Dunia I terjadi karena adanya miskomunikasi, mispersepsi, dan miskoordinasi antar negara-negara di Eropa ketika itu. Karena saat itu, hubungan antar negara belum terlalu intensif, baik hubungan diplomatik maupun hubungan konsuler.

Hal ini lantas menimbulkan prasangka negatif antar negara yang pada akhirnya melahirkan ketegangan, konflik, dan peperangan antar negara, yang kemudian dikenal dengan Perang Dunia I, pada tahun 1914-1918.

Ilmu Hubungan Internasional dirancang dan didesain ketika itu untuk menghilangkan prasangka negatif antar negara dengan mempererat kerjasama antara negara melalui hubungan diplomatik dan hubungan konsuler. 

Hal ini berarti perang dapat dicegah dan perdamaian dapat diciptakan apabila antar negara terdapat komunikasi, koordinasi, kerjasama dan sinergi serta interaksi yang konstruktif. 

Dalam konteks inilah, disiplin studi Hubungan Internasional lahir di dunia dan dicetak untuk mempelajari hubungan antar negara dengan tujuan mencegah peperangan dan menciptakan perdamaian dunia.

Bermula dari Inggris (anglo saxon), ilmu Hubungan Internasional berkembang ke wilayah Eropa daratan (eropa continental), kemudian menjalar ke Amerika Serikat (Anglo America). Di wilayah Anglo Amerika inilah, disiplin studi Hubungan Internasional mengalami masa kejayaan dan keemasan.

Setelah itu, berkembang ke wilayah negara-negara Dunia Ketiga, seperti Amerika Latin, Asia, dan Afrika, termasuk ke wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dikutip dari Jurnal Dinamika Global FISIP Unjani.

3 dari 4 halaman

Pada prinsipnya, tujuan studi hubungan internasional adalah untuk mempelajari perilaku para aktor seperti misalnya negara, maupun yang bukan termasuk kategori sebuah Negara (organisasi internasional) di dalam arena transaksi internasional. Perilaku itu bisa berwujud perang, konflik, kerjasama dalam organisasi internasional, mengutip Mochtar, Mas'oed. dalam buku  Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi.

Di samping itu, disiplin ilmu hubungan internasional juga dapat dijadikan sebagai pengembangan pendidikan bagi para pemimpin, dalam kaitannya dengan pemahaman hubungan internasional khususnya bagi orang yang berkecimpung dalam tingkat kepemimpinan dunia.

Yang dituntut di sini adalah pendidikan dalam bidang-bidang seperti sejarah, filsafat hubungan internasional, sebagai suatu bidang studi akan lebih menekankan kepada aspek yang secara khusus terutama politik internasional, organisasi internasional, dan ekonomi internasional.

4 dari 4 halaman

Sebagai suatu disiplin ilmu, studi hubungan internasional sudah mulai dikembangkan dalam bentuk buku-buku teks dan dalam kurikulumkurikulum akademis perguruan tinggi. Namun, sebagai titik awal perkembangan sebagai suatu disiplin ilmu daat ditelusuri sejak Perang Dunia 1 yakni pada saat adanya upaya-upaya untuk mengorganisasikan dunia ke dalam satu wadah yang berskala internasional yakni dengan didirikannya Liga Bangsa-Bangsa (LBB).

Dengan didirikannya Liga Bangsa-bangsa (LBB) sebagai organisasi internasional, hal ini sekaligus membuka babak baru tentang kajian bidang hukum internasional, politik internasional, ekonomi internasional, dan organisasi internasional. Sejak era Perang Dunia 1 ini juga, terbitlah sejumlah buku-buku ajar yang mencoba mengakomodasikan pokok-pokok bahasan yang berkenaan dengan disiplin hubungan internasional.

Ilustrasi negara ASEAN. (Photo Copyright by Freepik)

Bola.com, Jakarta - Di masa sekarang ini, setiap negara pasti memiliki hubungan internasional dengan negara lain. Sebab, akan sulit sebuah negara untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu secara mandiri atau tanpa membutuhkan bantuan dari negara lain.

Sejatinya, sebagai satu di antara negara merdeka, Indonesia pun berhak mengadakan hubungan internasional dengan negara-negara lain di dunia sebagai bentuk peran serta Indonesia dalam pergaulan dunia.

Hubungan internasional ini dilakukan demi memperoleh keuntungan antara kedua negara yang bekerja sama dalam rangka pemenuhan kebutuhan rakyatnya dan kepentingan lain yang berpedoman pada politik luar negeri masing-masing negara.

Bentuk hubungan internasional melingkupi berbagai bidang, misalnya untuk kemajuan dalam bidang ekonomi, politik, keamanan, pendidikan, dan sebagainya.

Ada dua jenis hubungan internasional yang selama ini dikenal, yakni hubungan bilateral dan hubungan multilateral.

Nah, untuk mempermudah memahaminya, berikut ini contoh-contoh hubungan internasional yang dilakukan Indonesia, dikutip dari laman, dikutip dari laman Guruppkn dan Duniapendidikan, Selasa (8/3/2022).

Berita video peraih Ballon d'Or Feminin, Alexia Putellas, mengungkapkan sisi menarik dari film dokumenter terbaru dari Barcelona.

- Indonesia dan Amerika Serikat

Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sudah lama terjadi bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945. Hubungan diplomatik antara keduanya ditandai dengan dibukanya kedutaan besar pada masing-masing negara.

Hubungan bilateral yang terjadi terdapat pada berbagai bidang, seperti bidang politik, pertahanan dan keamanan, perdagangan, investasi, wisata, pembangunan, energi, lingkungan, ketahanan pangan, kemaritiman, pasukan perdamaian, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dialog antaragama.

Hubungan bilateral yang paling diingat antara Indonesia dan AS mungkin adalah ketika kedua negara ini meluncurkan Indonesia-US Comprehensive Partnership pada 2010.

- Indonesia dan Arab Saudi

Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia harus memiliki hubungan bilateral yang baik dengan negara Arab Saudi.

Hal ini dikarenakan satu di antara kewajiban dari umat Muslim ialah pergi melaksanakan ibadah haji yang hanya dapat dilakukan di negara Arab Saudi. Selain itu, umat Muslim setiap bulannya ada yang melaksanakan ibadah umrah di negara tersebut.

Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi utamanya memang berkenaan dengan ibadah haji dan umrah. Namun, banyak terjadi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi di bidang lainnya, misalnya yaitu pada bidang pendidikan.

Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara ini. Indonesia dan Arab Saudi juga banyak bekerja sama di bidang pemberantasan radikalisme dan terorisme. Bahaya radikalisme dan terorisme perlu untuk diberantas agar perdamaian dunia dapat terwujud.

- Indonesia dan Inggris

Inggris merupakan satu di antara negara monarki di Benua Eropa. Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris banyak terjadi dalam bidang pendidikan dan ekonomi.

Pada bidang pendidikan yaitu dengan banyaknya pertukaran pelajar di antara kedua negara ini. Pada bidang ekonomi, Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan ekspor dan impor. Selain itu, terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk Indonesia.

- Indonesia dan Jepang

Jepang merupakan satu di antara negara yang pernah menjajah Indonesia selama tiga tahun. Namun, hal ini tidak menghentikan kerja sama antara Indonesia dan Jepang.

Hubungan bilateral antara kedua negara ini berdasarkan pada perjanjian perdamaian di antara republik Indonesia dan Jepang pada April 1958. Perjanjian tersebut membawa dampak baik dan eratnya hubungan antara kedua negara ini.

Terjadi kesepakatan mitra strategis pada 2006 dan perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang tahun 2007. Jepang banyak memberikan investasinya terutama pada pengusaha UMKM di Indonesia dan memberikan banyak bantuan pada bidang pendidikan.

- Indonesia dan China

Hubungan bilateral antara negara Indonesia dan China sudah terjadi sejak lama. Terdapat pula sebuah teori di mana nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari China.

Hal ini menyebabkan eratnya hubungan antara kedua negara ini. Kerja sama antara Indonesia dan China lebih banyak berada pada sektor ekonomi, terutama pada bidang perdagangan.

Kedua negara ini saling ekspor dan impor komoditi negaranya masing-masing. Kedua negara ini juga saling membebaskan visa kunjungan dari masing-masing penduduknya.

- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Indonesia bergabung menjadi anggota resmi PBB pada 28 September 1950 sebagai anggota ke-60. Keterlibatan Indonesia dengan PBB pada masa itu didukung penuh secara bulat oleh para anggotanya.

Indonesia banyak terlibat di dalam kegiatan PBB. Contoh peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB, satu di antaranya yaitu membentuk Kontingen Garuda untuk membantu tegaknya perdamaian di berbagai belahan dunia, dengan bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB.

Setidaknya sudah delapan kali Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda. Yang pertama kali adalah pada 1957 untuk menjaga perdamaian di negara Mesir.

- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)

OKI merupakan organisasi internasional yang banyak bergerak di bidang kerja sama negara-negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Latar belakang dari berdirinya organisasi ini yaitu terjadinya pembakaran tempat suci umat Muslim, yaitu masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh para fanatik Yahudi dan Kristen di Yerusalem, Palestina.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia ikut serta dalam pendirian organisasi ini bersama 56 negara lainnya. Sudah banyak dampak OKI bagi Indonesia yang negara ini rasakan maka itu Indonesia tetap bergabung dengan OKI hingga saat ini.

- Asia Pacific Economic Community (APEC)

Satu di antara indikator kemajuan suatu negara ialah kemajuan pembangunan pada sektor ekonomi negara tersebut. Indonesia sebagai satu di antara negara merdeka di dunia tentunya juga harus membangun perekonomian negara ini agar kesejahteraan rakyat Indonesia meningkat.

Satu di antara upaya yang dilakukan Indonesia dalam bidang ini ialah mengadakan hubungan multilateral dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dalam lingkup APEC. APEC merupakan satu di antara forum kerja sama internasional di dalam bidang ekonomi.

Melalui forum ini, kerja sama ekonomi antara negara di kawasan Asia Pasifik dieratkan sehingga kemajuan bidang ekonomi dapat merata di seluruh kawasan tersebut. Kerja sama ini pada akhirnya meluas pada bidang-bidang lainnya yang masih berkaitan erat dengan bidang ekonomi.

Peran Indonesia dalam APEC cukup vital. Setidaknya Indonesia sudah dua kali menjabat sebagai ketua umum APEC sekaligus tuan rumah KTT APEC.

- G-20

Setelah krisis ekonomi pada 1997 berlalu, Indonesia kembali diterpa krisis ekonomi pada 2007. Hal ini sejatinya disebabkan oleh krisis ekonomi di negara maju yang berimbas kepada negara berkembang, satu di antaranya Indonesia, sehingga menyebabkan dibutuhkannya penanganan menyeluruh dan kerja sama di antara negara-negara di dunia.

Pada 2008, pemerintah Amerika Serikat memiliki inisiatif untuk mengadakan suatu Konferensi Tingkat Tinggi bagi 20 negara di dunia yang terdampak dari krisis ekonomi ini.

Ke-20 negara tersebut selain AS, ialah Indonesia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Argentina, Meksiko, Rusia, Korea Selatan, Arab Saudi, Cina, Turki, Australia, Brasil, India, dan Afrika Selatan.

Indonesia selaku satu di antara negara berkembang di dalam forum ini memiliki peran yaitu membela kepentingan negara-negara berkembang di dunia.

Sumber: Guruppkn, Duniapendidikan

Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA