Liputan6.com, Jakarta Para perokok yang mendadak mengalami perubahan suara menjadi serak tanpa disertai batuk dan pilek sebaiknya langsung ke dokter. Jangan diabaikan karena bisa jadi itu merupakan tanda awal dari kanker laring.
- Redakan Batuk dengan Larutan Bawang
- Alami Batuk Darah, Ternyata Tutup Pulpen Menyangkut di Paru-paru
- Batuk pada Bayi yang Mesti Diwaspadai
Apalagi kalau kondisi suara serak diringi dengan sakit tenggorokan, sulit atau sakit saat menelan, dan memiliki benjolan di leher. Menurut Dr Zainal Adhim SpTHT-KL(K) PhD itu adalah tanda-tanda dari adanya kanker laring.
Hal ini disampaikan Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan leher, Konsultan Laringofaringologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah, Jakarta Selatan, dalam sebuah diskusi Waspadai Suara Serak pada Rabu, 13 September 2017.
Laring adalah bagian yang mempunyai fungsi penting dalam proses berbicara dan bernapas seseorang. Saat seseorang mengidap kanker laring, itu berarti ada tumor yang tumbuh pada bagian laring.
Penyebab kanker laring ini memang belum diketahui secara pasti. Namun, sama halnya seperti beberapa jenis kanker yang lain, faktor yang diduga menyebabkan kanker laring adalah merokok.
"Merokok itu bisa jadi pemicu utama kanker laring," kata dia.
Begitu juga dengan pencegahan kanker laring. Ada baiknya mengubah gaya hidup dan pola makan sehari-hari, serta yang paling penting berhenti merokok.
Zainal kemudian mengimbau, jika Anda atau keluarga Anda mengalami sejumlah gejala seperti sakit tenggorokan yang berlangsung lama, ada baiknya jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
- 10
- Mar
Artikel 2673 Last Update : 17-Dec-22 By:
ROKOK DAN KANKER PITA SUARA
Oleh dr. Nur Iman Nugroho, Sp.THT-KL RSUP Dr.Kariadi
Dalam sejarah manusia, menghirup asap dari tembakau dimulai dari tahun 5000 SM yang digunakan untuk berbagai tujuan keagamaan, pengobatan dan rekreasi.
Menghirup rokok/ tembakau bisa dalam bentuk yang bermacam macam yaitu berupasigaret, sigar, bidi, chutta, kretek.
World Health Organization/ Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2015 sekitar 20,2% populasi dunia yang berusia = 15 tahun adalah perokok. Di wilayah Asia Tenggara sekitar 17,2 persen dari keseluruhan populasi adalah perokok. Di Indonesia diperkirakan 36% atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin.
International Agency for Research on Cancer (IARC) menyimpulkan bahwa ada bukti yang
cukup bahwa kebiasaan itu dapat menyebabkan tidak hanya kanker paru-paru, tetapi juga kanker saluran pernafasan atas termasuk daerah laring (daerah pita suara), faring (tenggorok) dan esofagus(kerongkongan)(mono) Terdapat 6 zat karsinogenik/penyebab kanker yang telah terkandung dalam rokok yaitubenzo[a]pyrene 4-(N-nitrosomethylamino)-1-(3-pyridyl)-1-butanone(NNK), N-nitrosodimethylamine (NDMA),N'-nitrosonornicotine (NNN), ethylene oxide dan 4-aminobiphenyl (4-ABP).
Kanker laring
merupakan jenis kanker yang menyerang pada area pita suara.Laring memainkan peranan sentral dalam mengkoordinasikan fungsi saluran pencernaan-pernafasan atas sehingga fungsi pencernaan dan pernafasan akan terganggu apabila terdapat kanker laring. Keluhan yang muncul dapat berupa suara serak menetap disertai dengan sesak nafas yang lambat laun semakin memberat, kesulitan penelanan, batuk kadang bercampur serat darah, benjolan didaerah leher, dan penurunan berat badan secara progresif.
Masyarakat
sudah sering melihat gambaran kanker laring ini, pada setiap kemasan rokok, karena pemerintah telah mewajibkan seluruh produsen rokok kemasan untuk memberikan gambar/ keterangan risiko merokok pada setiap kemasan rokok.
Angka kejadian kanker laring 1-2% dari seluruh kejadian tumor ganas di seluruh dunia. Pada tahun 2011 diperkirakan 12.740 kasus baru tumor ganas laring di Amerika Serikat dan diperkirakan 3560 orang meninggal.3Selain merokok, factor konsumsi alcohol, merupakan factor yang
bersinergi dengan merokok, yang dapat meningkatkan angka kejadian kanker laring.
Terapi yang diberikan untuk kanker laring antara lain radioterapi/penyinaran, kemoterapi/ pemberian antikanker melalui pembuluh darah dan operasi pengangkatan daerah laring. Terapi diberikan dalam bentuk kombinasi, tergantung dari derajat perluasan kanker. Angka ketahanan hidup selama 5 tahun menurut American cancer society tergantung dari lokasi dan stadium keganasan berkisar antara 30 -80 persen.
Share:
Merdeka.com - Salah satu masalah tenggorokan yang rentan kamu alami adalah terjadinya perubahan suara. Masalah yang umum terjadi adalah berubahnya suara menjadi serak atau parau.
Berubahnya suara menjadi serak ini bisa sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan penampilanmu. Hal ini bisa membuat kamu kurang percaya diri dan segan untuk mengeluarkan suara.
Masalah perubahan suara menjadi serak atau parau ini bisa disebabkan karena berbagai hal. Masalah ini juga bisa jadi tanda adanya kondisi kesehatan tertentu yang tengah kamu alami.
Beberapa penyebab terjadinya suara serak ini bisa ditimbulkan oleh masalah kesehatan sehari-hari. Dilansir dari The Health Site, berikut sejumlah masalah kesehatan yang bisa menyebabkan suaramu berubah menjadi serak.
2 dari 4 halaman
Demam
Ketika berbicara, terjadi getaran dari dua pita suara sehingga munculnya suara. Demam bisa membuat pita suara membengkak sehingga getarannya terpengaruh sehingga suara berubah. Untuk mengembalikan suaramu, sebaiknya minum banyak air dan obat flu karena mampu mengurangi peradangan di tenggorokan.
Berlebihan Menggunakan Suara
Penggunakan tenggorokan dan otot mulut secara berlebihan bisa menyebabkan kelelahan atau cedera. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada suara. Hal ini bisa terjadi karena kebiasaanmu bernyanyi atau karena berbicara terlalu banyak sehingga sebaiknya dibatasi.
3 dari 4 halaman
Merokok
Kebiasaanmu merokok merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan suara menjadi serak. Asap rokok bisa menyebabkan iritasi pada pita suara. Merokok juga bisa berujung tumbuhnya jaringan non-kanker di sekitar pita suara yang bisa membuat suaramu berubah dan kesulitan bernapas.
Reaksi Alergi
Seperti hidung berair, mata gatal, dan bersin bekali-kali, bengkaknya pita suara merupakan gejala umum dari reaksi alergi. Produksi lendir yang berlebih bisa masuk ke tenggorokan dan berdampak pada pita suara. Bahkan obat untuk mengatasi alergi juga bisa membuat tenggorokan menjadi kering dan melukai pita suara.
4 dari 4 halaman
Asam Lambung
Asam lambung bisa naik dan mengganggu hingga ke dalam kerongkokan. Keberadaan asam lambung bisa menyebabkan peradangan pada kota suara, pita suara, dan ternggorokan yang berujung pada suara serak dan bersin.
Sejumlah hal tersebut bisa jadi penyebab terjadinya suara serak atau parau yang kamu alami. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya jada kesehatan atau juga minum air putih dalam jumlah cukup. [RWP]
Baca juga:
Kenali Gejala
Khas dari Cacar Monyet dan Perbedaannya dengan Cacar Air
Pentingnya Peran Keluarga dalam Menurunkan Angka Stunting
Mengenal Perbedaan Set dan Repetisi dalam Latihan, Berikut
Penjelasannya
Terjadinya Kecanduan Gadget Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anak
Cara Mencegah Terjadinya Pikun sebelum Usia Tua secara Menyenangkan
Komentar Pembaca
- Youtube
Rekomendasi