Apakah asam lambung dapat menyebabkan kematian

Apakah asam lambung dapat menyebabkan kematian
asam lambung. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) dikabarkan dapat memicu kematian mendadak beredar di media sosial. Dalam narasinya, GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus (kerongkongan), hal ini disebut bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

"🌱Apa itu Gerd?

(Gastroesofagal Refluks)

meninggal mendadak akibat Gerd

Yuk kita belajar...

Setidaknya baca dulu apa artinya supaya lebih aware sama Badan kita.

Enjoy your life.

Nikmati hidup dan bersyukur sebanyak-banyaknya.

🌳Akibat GERD

Mau tahu akibat dari Gerd?

Jika Asam Lambung itu naik kedaerah Dada maka kelak diseputar Dada akan terasa panas seperti terbakar.

Jika ia naik mengenai area Jantung maka ritme detak Jantung bisa terganggu sehingga Jantung bisa berdebar-debar kencang sehingga debarannya seperti Lonceng yang rasanya seperti mau copot saja.

Jika Asam Lambung itu naik kearea Paru-paru maka akan mengganggu fungsi Paru-paru sehingga kita akan menjadi sering sesak nafas.

Jika Asam Lambung itu naik kebagian THT (Tenggorokan, Hidung dan Telinga) maka Tenggorokan akan sering terjadi radang maka akan sulit menelan.

Jika Tenggorokan terjadi infeksi dan kemudian menyempit inilah yang membuat penderita akan merasakan bila tidur seperti dicekik Orang dan Tenggorokan senantiasa terasa ada yang mengganjal," narasinya.

Penelusuran

Dilansir dari Liputan6.com, dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam, mengatakan informasi GERD menyebabkan kematian mendadak adalah tidak benar.

"Informasi di atas hoaks. GERD sebenarnya termasuk penyakit kronis. Jika penyakit berlanjut memang bisa berujung gangguan pada paru-paru. Tetapi GERD sendiri tidak bisa menyebabkan langsung terjadinya kematian (kematian mendadak)," tulis dr. Ari Fahrial Syam kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Rabu (19/2/2020).

Ari menerangkan, ada dua gejala utama GERD, yaitu nyeri dada dan sensasi rasa panas pada dada, seperti terbakar (heartburn). Biasanya nyeri dada disertai mulut pahit. Ari dan tim pernah melakukan survei terkait GERD.

"Karena ada asam yang naik (regurgitasi). Dari hasil survei yang kami lakukan melalui media sosial sampai dengan Mei 2015, dari 1.200 sampel dengan menggunakan kuesioner GERD (GERD-Q) ternyata lebih dari 50 persen responden kemungkinan mengalami GERD," terang dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

"Penelitian yang kami lakukan di lapangan juga mendapatkan, 6 persen masyarakat yang menjadi responden kemungkinan menderita GERD."

GERD mengakibatkan berbagai komplikasi. Ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan. Pada awalnya hanya perlukaan biasa.

"Luka yang terjadi bisa makin luas dan menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah. Bahkan GERD bisa mengakibatkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan yang berujung terjadinya penyakit Barrett’s (lesi prakanker)," Ari menambahkan.

Di luar saluran cerna, komplikasi GERD, yakni asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernafasan bawah (asma), dan paru-paru (fibrosis paru idiopatik).

Sementara itu, terkait GERD dan serangan jantung, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay juga menegaskan, kedua permasalahan kesehatan tersebut sama sekali tidak berhubungan.

Kepada Health Liputan6.com, pasien, lanjut Vito, kerap salah mengartikan sakit lambung dengan gejala serangan jantung.

"Serangan jantung yang mengenai bagian bawah jantung seringkali dirasakan nyeri ulu hati yang mirip dengan GERD. Sehingga sering disalahartikan sakit mag atau lambung. Lalu berujung meninggal," ujar dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten.

"Padahal, (gejala nyeri) mungkin itu memang murni serangan jantung (tapi tidak berkaitan dengan sakit lambung)."

Gejala seperti sakit lambung dan kejang-kejang disertai keringat dingin termasuk tanda-tanda umum serangan jantung. Namun, keluhan seperti nyeri ulu hati bukan penyebab utama seseorang meninggal mendadak. Serangan jantung yang sebenarnya bisa saja yang dialami.

Kesimpulan

GERD menyebabkan kematian mendadak adalah tidak benar. GERD sendiri tidak bisa menyebabkan langsung terjadinya kematian (kematian mendadak). GERD menyebabkan serangan jantung, kedua permasalahan kesehatan tersebut sama sekali tidak berhubungan.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi

https://www.liputan6.com/health/read/4182539/asam-lambung-naik-picu-kematian-mendadak

[lia]

Apakah asam lambung bisa menyebabkan orang meninggal?

Tak jarang, gejala penyakit ini disalahartikan sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Namun perlu diketahui, asam lambung naik tidak akan memengaruhi jantung dan tidak bisa memicu kematian mendadak.

Apakah asam lambung penyakit yang mematikan?

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD KGEH, dari RS Brawijaya Depok, beberapa waktu lalu sempat membahas apakah asam lambung mematikan atau tidak. Menurutnya, sakit mag atau asam lambung tidak termasuk penyakit yang menyebabkan kematian.

Apa ciri ciri asam lambung yang sudah parah?

Dilansir dari MedicalNewsToday, ada beberapa gejala maag yang sudah parah dan perlu segera diberikan pertolongan medis, di antaranya: Sakit perut, terutama di ulu hati, terasa sangat parah. Dada terasa panas atau nyeri. Muntah dengan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan.

Apa benar penyakit maag dan lambung bisa menyebabkan kematian?

Penyakit maag tergolong penyakit ringan, dan tidak sampai menyebabkan kematian. Pengobatan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri H. pylori, melakukan diet, serta merubah gaya hidup dapat membantu proses penyembuhan penyakit maag.