Hasil Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Misi Perdamaian Sukses? pada 23 Jun 2018, 15:20 WIB Diperbarui 23 Jun 2018, 15:20 WIB Lucinta Luna [foto: instagram.com/duobunga_ofc] Liputan6.com, Jakarta Lucinta Luna didepak dari Duo Bunga, grup vokal yang selama ini membesarkan namanya di panggung hiburan Tanah Air. Pemberhentian Lucinta Luna dilakukan oleh rekan duetnya, Ratna Pandita yang juga pemilik hak paten Duo Bunga. Ditemui di kantor kuasa hukum Razman Arif Nasution di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/6/2018) siang, Ratna Pandita mengaku kecewa dengan sikap Lucinta Luna yang selama ini mementingkan diri sendiri. "Saya merasa dirugikan selama ini jadi korban. Dalam hal ini netizen banyak yang mem-bully saya," kata Ratna. Selain itu, Ratna juga merasa dirugikan secara materil. Sebab selama ini Lucinta Luna kerap mengambil job dan mengatas namakan Duo Bunga, tapi tanpa sepengetahuannya. Sehingga Lucinta Luna kerap tampil sendiri tanpa Ratna Pandita. "Lama-lama dia asik sendiri. Kita bentuk ini kan karena pekerjaan ya, tapi mereka serakah, manajemen maupun Lucinta Luna," kata Ratna. Ratna Pandita (Instagram) Razman selaku kuasa hukum Ratna Pandita menuturkan, kliennya sangat berhak mendepak Lucinta luna dalam Duo Bunga. Sebab hak patennya Duo Bunga sudah tercatat atas nama Ratna Pandita. Razman Arif Nasution (Liputan6.com/Johan Tallo) "Dia (Ratna) berhak untuk mengeluarkan Lucinta dan menggandeng penyanyi yang baru. Kebetulan dia punya dua lagu baru, dan dia menahan mengeluarkan lagu itu karena terganjal Lucinta Luna," kata Razman. [Instgaram] Oleh karenanya, mulai per-hari ini Lucinta Luna dilarang menggunakan nama Duo Bunga untuk mengambil job manggung. Bila tetap dilakukan, Razman akan melakukan tindakan hukum atas nama kliennya. "Sekarang dia (Lucinta Luna) sudah nggak bisa pakai Duo Bunga. Kalau masih kita akan Lakukan upaya hukum," kata Razman. Lanjutkan Membaca ↓ Kangen Band adalah grup musik pop melayu asal Indonesia yang dibentuk pada tanggal 4 Juli 2005 di Bandar Lampung, Lampung.
Kangen Band
Kangen Band dibentuk di Bandar Lampung, Lampung pada tahun 2005 oleh Dodhy (gitar), Andika (vokal), Tama (gitar), Bebe (bass), Izzy (keyboard), dan Baim (drum). Album perdana mereka adalah Tentang Aku, Kau & Dia (2007) dan Yang Sempurna merupakan repackage dari album perdana. Salah satu lagu dalam album ini, Tentang Bintang dan Selingkuh menjadi hit yang populer di masyarakat. Selain itu, Kangen Band juga berhasil masuk sebagai Grup Band Tervaforit pada SCTV Awards 2007. Pada tahun yang sama, mereka membintangi sebuah sinetron berjudul Aku Memang Kampungan, yang bercerita tentang perjalanan karier mereka.[1] Pada tahun 2008, Kangen Band meluncurkan album ketiga yaitu Bintang 14 Hari.[1] Bintang 14 Hari menyajikan warna musik yang berbeda dengan menampilkan unsur Melayu dan mengeksplorasi unsur Jawa. Di album ini, Kangen menggaet arranger Andi Bayou dengan backing vocal Eren.[2][3] Pada tanggal 6 Mei 2009, Kangen Band merilis album ketiga mereka yang diberi judul Pujaan Hati, dengan hits single Terbang Bersamaku dan Pujaan Hati.[1] Di Tahun 2022, Kangen Band merilis ulang single Cinta Sampai Mati, yang sebelumnya di bawakan penyanyi pendatang baru yaitu Raffa Affar, lagu ini menjadi top trending #1 di platform digital, selama berturut turut, dan di tahun yang sama, Kangen band merilis single ke 16 nya dengan judul, Kamu Gila lagu ini sudah di tayangkan di kanal channel Kangen Band Official Kangen Band dinilai sebagai sebuah fenomena yang menggambarkan naik kelasnya kalangan ekonomi bawah ke kelas menengah secara masif.[4] Meskipun disambut meriah oleh pasar dengan penjualan yang mampu menembus 300.000 keping, kehadiran mereka mengejutkan karena baik penampilan maupun kualitas musik dianggap di bawah band menengah-elit. Kehadiran mereka juga dituduh merusak kualitas musik Indonesia.[4] Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Rollingstone, vokalis band Naif, David Bayu Danangjaya, secara terbuka menyatakan keberatannya terhadap Kangen Band, termasuk label tempat bernaung band tersebut.[4][5] Keberatan David dilatari oleh banyaknya produser musik yang pada saat itu cenderung mematikan heterogenitas musik Indonesia dengan hanya fokus menggarap band-band bercorak pop melayu.[6] Dalam bukunya Cracking Zone, pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa cemoohan terhadap Kangen Band menggambarkan "kegalauan psikologis masyarakat menengah ke atas (di Indonesia) dalam menerima strata sosial yang lebih rendah sebagai konsumen pada strata yang sama..." Penolakan tersebut menyimbolkan ketidakmampuan menafsirkan kode-kode baru kehidupan sosial. Kasali juga menyamakan fenomena penolakan ini dengan kegalauan psikologis yang dialami bangsa Amerika pada tahun 60-an, ketika Martin Luther King memimpin gerakan kaum sipil membebaskan Amerika dari belengu-belenggu perbedaan warna kulit. Pada tanggal 11 Maret 2011 seluruh anggota Kangen Band kecuali Eren (Dodhy, Andika, Tama, Lim, Nory, dan Barry) ditangkap atas tuduhan pemakaian narkoba.[7] Satu dari enam anggota bebas dari narkoba berdasarkan hasil tes urine.[8] Andika dan Izzy ditahan sedangkan anggota yang lain bebas dari tuduhan.[9]
Page 26 Mei adalah hari ke-126 (hari ke-127 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.
5 Mei - 6 Mei - 7 Mei
|