KOMPAS.com – Hutan bakau merupakan salah satu jenis ekosistem yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di bumi. Show Kerusakan hutan bakau menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Namun, faktanya banyak hutan bakau yang telah rusak. Dilansir dari NASA, bumi telah kehilangan seperempat hutan bakau dalam 50 tahun terakhir dikarenakan pertanian, akuakultur, pembangunan perkotaan, dan juga eksploitasi berlebihan. Jika laju penggundulan hutan bakau terus dibiarkan, hutan bakau akan semakin rusak. Dampak hutan bakau rusakApa yang terjadi jika hutan bakau rusak? Hutan bakau yang rusak akan menimbulkan dampak berupa: Rusaknya hutan bakau berarti gelombang pasang surut laut dengan mudahnya mengikis pantai dan menyebabkan abrasi. Tanpa adanya hutan bakau, garis pantai akan cepat terkikis dan perlahat menyempit karena abrasi. Baca juga: Ciri Khusus Tumbuhan Pohon Jati, Kaktus, dan Bakau
Tanaman bakau merupakan ekosistem yang menjadi habitat banyak makhluk hidup. Jika hutan bakau rusak, hewan-hewan yang hidup di dalamnya akan kehilangan tempat tinggal, tempat menyimpan dan menetaskan telur, tempat berlindung, dan mengalami kematian. Ikan, udang, kepiting, monyet, katak, penyu, dan hewan lainnya yang tinggal di pohon bakau akan kekurangan habitat, mengalami kematian, dan menurunkan populasi mereka. Menurut Smithsonian Ocean, hilangnya satu mil persegi hutan bakau akan menyebabkan hilangnya 275 ribu ton ikan per tahunnya (sama beratnya dengan paus biru kecil). Sehingga rusaknya hutan bakau mengurangi jumlah ikan yang tersedia bagi manusia. Hal tersebut bisa membuat manusia kekurangan sumber daya makanan dan juga mata pencahariannya.
Kekuatan akar bakau yang dapat memecah gelombang, menjadikan hutan bakau sebagai peredam badai dan juga tsunami sebelum menerpa pesisir. Berdasarkan Mongabay, pada Tsunami Aceh tahun 2004 beberapa daerah lolos dari kehancuran karena terlindung oleh hutan bakau yang meredam gelombang tsunami. Rusaknya hutan bakau akan mengakibatkan tidak adanya penghalang dan peredam saat badai siklon maupun tsunami datang. Hal tersebut dapat menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan juga kerusakan infrastruktur yang lebih parah. Baca juga: Penjelasan Hutan Bakau Dapat Menjaga Keseimbangan Alam
Dilansir dari amnh.org, akar bakau menahan seimen dan polutan yang mengalir ke laut sehingga menjaga air ke laut tetap bersih. Rusaknya hutan bakau membuat kualitas air menurun, polutan dan limpasan nutrisi dengan bebas masuk ke laut. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem sensitif laut seperti padang lamun dan juga terumbu karang. Kerusakan kedua ekosistem tersebut secara perlahan juga akan merusak kehidupan di laut. Limpasan nutrisi yang mengalir juga menyebabkan ledakan pertumbuhan alga. Ledakan pertumbuhan alga dapat mengurangi oksigen terlarut dalam jumlah besar dan membunuh makhluk hidup di sekitarnya.
Hutan bakau menyerap polusi karbon dioksida dalam jumlah banyak. Disadur dari Smithsonian Ocean, hutan bakau di dunia dapat menyerap sekitar 34 juta metrik ton karbon diosida per tahunnya. Jika hutan bakau rusak, jumlah karbon tersebut akan tetap berada di atmosfer. Jumlah karbon dioksida yang tinggi membuat udara kurang bersih dan menyebabkan efek rumah kaca yang berujung pada pemanasan global. Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi KOMPAS.com - Hutan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Hutan menutupi hampir sepertiga dari seluruh daratan di bumi serta menyediakan manfaat esensial bagi seluruh spesies. Udara yang kita hirup, air yang kita minum, semua berasal dari hutan. Selain itu, hutan memiliki peran krusial dalam mencegah perubahan iklim. Beragam pohon yang ada dalam hutan mampu menyerap karbon dioksida dan melepas oksigen. Hutan juga berperan sebagai daerah resapan air sehingga mampu mencegah banjir. Baca juga: 9 Jenis Hutan di Indonesia Berikut ini kita simak tentang manfaat hutan bagi kelangsungan hidup manusia:
Penyebab kerusakan hutanMenurut World Wildlife (WWF), pada tahun 2020, daerah tropis telah kehilangan lebih dari 12 juta hektar lahan hutan. Penebangan liar, praktik pengelolaan hutan yang buruk, dan perubahan lahan hutan untuk perkebunan berkontribusi pada kerusakan hutan. Beberapa aspek yang memengaruhi kerusakan hutan antara lain sebagai berikut:
Baca juga: Jenis-jenis Hutan Berdasarkan Karakteristiknya Kerusakan hutan tentu memberikan dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap semua makhluk hidup yang ada di bumi. Berikut dampak yang terjadi akibat terjadinya kerusakan hutan:
Pemanasan global adalah kondisi peningkatan panas rata-rata di seluruh permukaan bumi akibat gas rumah kaca yang meningkat di atmosfer. Gas rumah kaca mempunyai peran untuk menjaga suhu planet ini tetap hangat agar cocok untuk hidup. Kondisi suhu yang naik akibat gas rumah kaca bertambah seiring penggunaan bahan bakar fosil dan penebangan hutan mengakibatkan ketidakstabilan iklim dan menimbulkan fenomena perubahan iklim. Oksigen (O2) merupakan gas yang berperan penting untuk menyokong seluruh kehidupan di muka bumi. Hutan adalah produsen terbesar yang menghasilkan gas tersebut. Selain itu, hutan membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Pada saat suatu hutan mengalami kerusakan, maka hal tersebut bisa berakibat terjadinya peningkatan suhu bumi serta perubahan iklim yang ekstrem. Baca juga: Komponen Utama Pembentuk Hutan
Deforestasi menyebabkan habitat bermacam spesies hewan dan tumbuhan yang tinggal di dalam hutan rusak dan lenyap. Menurut National Geographic, sekitar 70 persen jenis flora dan fauna hidup di kawasan hutan. Kerusakan hutan mengakibatkan mereka tidak lagi mampu bertahan hidup di habitat aslinya. Akibat kehilangan habitat-habitat mereka, maka hewan, tumbuhan, serangga dan burung-burung yang bergantung pada ekosistem hutan akan perlahan mati dan menyebabkan kepunahan massal. Dampak kerusakan hutan yang lain adalah terganggunya siklus air. Pohon memiliki peranan yang penting dalam siklus air, yaitu menyerap curah hujan serta menghasilkan uap air yang nantinya akan dilepaskan ke atmosfer. Dengan kata lain, semakin sedikit jumlah pohon yang ada di bumi, maka kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan juga sedikit. Selain itu, pohon juga berperan dalam mengurangi tingkat polusi air, yaitu dengan mengurangi polutan dan menghentikan pencemaran. Baca juga: Jenis-Jenis Hutan Berdasarkan Fungsinya
Banjir dan erosi tanah adalah dampak kerusakan hutan yang sangat sering terjadi. Bahkan setiap tahun banjir dan longsor sudah menjadi langganan di berbagai daerah. Pohon memegang peranan penting untuk menghalau berbagai bencana seperti terjadinya banjir dan tanah longsor. Pohon yang berkurang akibat kerusakan hutan, maka pada saat musim hujan tanah tidak bisa menyerap dengan baik tumpahan air hujan dan mengakibatkan besarnya laju aliran air di permukaan. Akhirnya akan terjadi banjir bandang. Selain itu, air hujan dapat mengangkut partikel-partikel tanah sehingga menimbulkan erosi tanah atau tanah longsor. Apabila banjir dan tanah longsor termasuk efek negatif kerusakan hutan di musim hujan, kekeringan adalah dampak kerusakan hutan yang perlu kita waspadai pada musim kemarau. Karena luasan hutan yang terus berkurang menyebabkan daya serap tanah menipis. Situasi semacam ini berimbas buruk pada musim kemarau. Kekeringan yang timbul berawal dari cadangan air yang tidak cukup di musim hujan. Baca juga: Jenis-Jenis Hutan Berdasarkan Jenis Pohonnya
Hutan menjadi habitat bagi berbagai jenis spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ini berarti hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang terdapat di bumi. Kegiatan deforestasi dan pembukaan hutan secara semena-mena dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan bagi kekayaan alam tersebut. Dampak kerusakan hutan yang terjadi akan menyebabkan banjir dan erosi tanah yang dapat mengangkut partikel-partikel tanah menuju ke laut. Pada akhirnya akan mengalami proses sedimentasi atau pengendapan di sana. Pengendapan tanah yang berlebihan tentu saja dapat merusak ekosistem di lautan, seperti terumbu karang.
Selain merusak ekosistem lautan, dampak kerusakan hutan lain di area pesisir adalah abrasi atau pengikisan pasir pantai dan tanah akibat pasang-surut serta gelombang air laut. Eksploitasi hutan secara liar yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab tidak hanya terjadi di kawasan hutan yang pegunungan saja. Kegiatan tersebut juga bisa dilakukan terhadap hutan-hutan mangrove yang berfungsi untuk melindungi pantai dari terjangan gelombang dan badai yang berada di pesisir pantai. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan akan berakibat terjadinya abrasi pantai dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir seperti yang terjadi di pantai utara dan pesisir selatan pulau Jawa. Baca juga: Hutan Homogen: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
Hutan merupakan salah satu sumber kekayaan alam dan dimanfaatkan oleh 350 juta penduduk dunia menggantungkan hidup mereka dari hasil hutan. Jika hutan rusak, maka sumber penghasilan, pangan, dan obat-obatan mereka pun akan terganggu. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit dipergunakan untuk bercocok tanam. Selain itu, kerusakan hutan bisa memicu terjadinya berbagai macam bencana yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian, baik itu kerugian material maupun non material. Banyak orang yang kehilangan lahan, tempat tinggal, maupun anggota keluarga akibat bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Terjadinya erosi tanah sebagai akibat kerusakan hutan dapat mengangkut partikel-partikel tanah yang mengandung zat-zat berbahaya seperti pupuk organik memasuki danau, sungai, maupun sumber air lainnya. Ini akan berakibat penurunan kualitas air yang berada di daerah tersebut. Dengan kualitas air yang buruk akan berdampak pada tingkat kesehatan yang buruk pula. Apakah yang akan terjadi jika hutan gundul?Hutan gundul juga dapat mendatangkan berbagai macam bencana, seperti banjir dan tanah longsor. Banjir terjadi karena berkurangnya jumlah pohon yang dapat menyerap dan menahan air hujan di dalam tanah.
Apa akibat yang ditimbulkan dari kerusakan hutan brainly?dampak daripada kerusakan hutan: 1.menyebabkan atmosfer semakin menipis yang mana sebagai pertahanan bumi dari sinar uv, meteor, dll. 2.mengurangi jumlah kadar oksigen didunia. 3.terjadinya pemanasan global yang akan menyebabkan es kutup cair yang berakibat daratan dibumi akan tenggelam akibat naiknya air laut.
Apa dampak kerusakan hutan bagi hewan dan tumbuhan?Kerusakan hutan mengakibatkan mereka tidak lagi mampu bertahan hidup di habitat aslinya. Akibat kehilangan habitat-habitat mereka, maka hewan, tumbuhan, serangga dan burung-burung yang bergantung pada ekosistem hutan akan perlahan mati dan menyebabkan kepunahan massal.
Apa akibat dari kerusakan hutan bagi habitat makhluk hidup?Kehilangan Habitatnya
Jika terjadi kerusakan alam, satwa menjadi kehilangan habitat aslinya. Terutama satwa yang hidup di dalam hutan. Ketika hutan tersebut rusak maka banyak sekali satwa yang menjadi kehilangan habitat aslinya sehingga satwa langka tersebut mencari habitat baru.
|