Apa penyebab sembelit dan bagaimana cara mengatasinya

“Sembelit ditandai dengan penurunan frekuensi BAB menjadi kurang dari 3 kali dalam seminggu, kesulitan atau sakit saat BAB, dan perubahan tinja menjadi lebih keras, kering, atau kental. Rasanya setelah BAB, masih terasa ada feses yang mengganjal. Lantas, bagaimana mengatasinya?”

Apa penyebab sembelit dan bagaimana cara mengatasinya

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan kasus sembelit disebabkan oleh pola makan yang salah, gaya hidup tidak sehat yang dijalani, obat-obatan yang dikonsumsi, atau kondisi medis yang dimiliki. Dalam kasus yang kronis, penyebab sembelit kadang tidak diketahui secara pasti.

Terlihat sepele, tetapi sembelit dapat menurunkan kualitas hidup pengidapnya, termasuk penurunan kesehatan fisik maupun mental. Ada berbagai cara mengatasi sembelit dengan langkah sederhana dan dapat dilakukan di rumah masing-masing. Berikut ini beberapa langkah tersebut:

1. Banyak Minum Air Putih

Cara mengatasi sembelit yang pertama dilakukan dengan banyak minum air putih. Kamu juga bisa mengonsumsi minuman bersoda untuk atasi sembelit.  Menurut jurnal Carbonated beverages and gastrointestinal system: between myth and reality, minuman bersoda dapat mengatasi sembelit dengan meningkatkan sistem kerja pencernaan. 

Meski begitu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut. Terutama uji coba intervensi untuk mendukung klaim terhadap kemungkinan efek buruk dan menguntungkan pada sistem pencernaan, dan memperjelas bagaimana pengaruhnya terhadap pencernaan. Studi lainnya dibutuhkan untuk mengevaluasi kemungkinan dampak dalam hal erosi gigi dan gangguan lambung.

2. Konsumsi Makanan Tinggi Serat

Cara mengatasi sembelit selanjutnya dilakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat. Serat dapat meningkatkan jumlah dan konsistensi tinja dengan menyerap air dari makanan. Serat juga akan melembutkan tekstur tinja, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. 

Disarankan untuk mengonsumsi serat larut yang tidak dapat difermentasi. Berikut beberapa jenis makanan yang mengandung serat larut:

  • Gandum.
  • Barlet.
  • Kacang-kacangan.
  • Biji-bijian.
  • Lentil.
  • Kacang polong.
  • Buah dan sayuran hijau.

menyerap air dan membentuk pasta seperti gel, yang melembutkan tinja dan meningkatkan konsistensinya.

3. Olahraga Ringan

Olahraga ringan menjadi cara mengatasi sembelit selanjutnya. Pada pengidap kondisi tersebut, olahraga ringan dengan berjalan cepat setiap hari dapat memperbaiki gejala gangguan pencernaan. Jangan melakukan olahraga dalam intensitas tinggi. Alih-alih membaik, gejala dapat memburuk setelah beraktivitas. 

Berikut ini beberapa jenis olahraga ringan yang disarankan:

  • Berjalan kaki.
  • Berenang.
  • Bersepeda santai.

4. Konsumsi Minuman Berkafein

Melansir dari jurnal berjudul Is coffee a colonic stimulant?, kopi dan makanan dengan kandungan kafein mampu meningkatkan kinerja usus besar dan kontraksi jika dibandingkan dengan air air. Kopi juga mengandung serat larut yang dapat mencegah sembelit dengan meningkatkan keseimbangan bakteri usus.

5. Konsumsi Makanan atau Suplemen Probiotik

Cara mengatasi sembelit selanjutnya dilakukan dengan mengonsumsi makanan atau suplemen probiotik. Probiotik sendiri adalah bakteri hidup dan menguntungkan yang secara alami terdapat dalam usus. Bakteri tersebut dapat membantu mengatasi sembelit dengan meningkatkan frekuensi dan konsistensi tinja.

Bakteri tersebut juga dapat membantu mengatasi sembelit dengan memproduksi asam lemak rantai pendek. Kandungan tersebut dinilai dapat meningkatkan pergerakan usus, sehingga membuatnya lebih mudah untuk BAB. Makanan dengan probiotik yang bisa kamu konsumsi adalah yoghurt atau kimchi.

6. Hindari Produk Susu

Pada pengidap intoleransi laktosa, susu dan produk olahannya dapat memberikan efek pada pencernaan, sehingga muncul gejala sembelit. Jika kamu adalah pengidap tersebut, segera menemui dokter di rumah sakit terdekat untuk mendiagnosis secara pasti. 

Langkah pertama yang dilakukan dokter adalah menghapus produk susu dari makanan yang dikonsumsi. Makanan tersebut diganti dengan jenis asupan tinggi kalsium untuk memperbaiki gejala sembelit.

Itulah beberapa cara mengatasi sembelit dengan langkah sederhana. Ingat, jika tidak kunjung membaik, segera temui dokter untuk melakukan langkah penanganan selanjutnya. Jika kamu ingin mengetahui informasi menarik lain seputar kesehatan, download Halodoc sekarang juga, ya!

Cemas, khawatir, atau stres dapat memicu sembelit. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi pergerakan usus menjadi lebih lambat.

Hal tersebut tentu akan menghambat jalannya kotoran untuk keluar dari usus. Akibatnya, feses menjadi kering dan lebih padat sehingga sulit dikeluarkan.

Apa yang meningkatkan risiko terkena sembelit?

Memang, semua orang bisa terkena sembelit. Namun, ada beberapa kelompok tertentu yang berisiko mengalami kondisi ini, yaitu:

  • lansia,
  • ibu hamil,
  • kurang konsumsi serat atau dehidrasi,
  • jarang beraktivitas,
  • kelebihan berat badan (obesitas), dan
  • melakukan perjalanan jauh.

Komplikasi

Apa saja komplikasi konstipasi?

Bila sembelit dibiarkan dalam jangka panjang atau tidak diboati dengan tepat, tentu dapat menyebabkan komplikasi. Beberapa komplikasi sembelit yang harus Anda waspadai, termasuk:

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

Selain pemeriksaan fisik, sembelit juga didiagnosis dengan beberapa tes dan prosedur untuk menemukan penyebabnya, sehingga bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Tes darah

Pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mencari kondisi sistemik, seperti tiroid rendah (hipotiroidisme) atau kadar kalsium yang tinggi.

X-ray

X-ray bertujuan untuk membantu dokter menentukan, apakah usus tersumbat atau adanya feses yang menyumbat saluran hingga menyebabkan konstipasi.

Pemeriksaan lainnya

Selain tes darah dan X-ray, ada beberapa prosedur yang digunakan dokter untuk mengetahui penyebab sembelit, yaitu:

  • sigmoidoskopi,
  • kolonoskopi,
  • manometri anorektal,
  • studi transit usus,
  • skintigrafi,
  • defekografi saat buang air besar, dan
  • defekografi MRI.

Bagaimana cara mengatasi sembelit?

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konstipasi, mulai dari pemakaian obat-obatan dari dokter, hingga mengubah pola makan.

Minum obat pencahar

Salah satu cara mengatasi sembelit dengan cepat adalah obat pencahar. Obat pencahar atau laksatif ini dapat diperoleh baik tanpa resep maupun dengan resep dokter. Beberapa laksatif yang biasanya diminum untuk mengobati konstipasi, yakni:

  • suplemen serat, Metamucil® dan Fibercon®,
  • stimulan, seperti bisacodyl,
  • laksatif osmotik dengan kandungan laktulosa dan magnesium sitrat,
  • lubrikan (pelumas), dan
  • pelunak feses

Pola hidup sehat

Selain minum obat pencahar, Anda juga perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Anda bisa mulai dari mengubah menu makanan dan kebiasaan, seperti:

Operasi

Bila penyebab sembelit yaitu prolaps rektal atau pengobatan di atas tidak berhasil, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi.

Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat usus besar jika otot usus besar tidak bekerja dengan baik.

Pengobatan di rumah

Selain obat-obatan di atas, pencahar dari bahan herbal yang memiliki efek laksatif juga dapat digunakan untuk mengatasi sembelit. Anda bisa memilih minuman herbal dengan serat alami yang dapat melunakkan tinja.

Perlu diketahui, obat pencahar sebaiknya digunakan dalam jangka pendek dan dihentikan setelah sembelit membaik.

Hal ini karena penggunaannya dalam jangka panjang berisiko menimbulkan efek samping, seperti reaksi alergi, mual, muntah, atau sakit perut.

Beberapa cara alami mengatasi sembelit, meliputi:

  • terapkan pola makan yang sehat agar BAB lancar,
  • minum air yang cukup, terutama saat melakukan aktivitas berat,
  • hindari obat-obatan tanpa resep yang dapat menyebabkan sembelit,
  • rutin berolahraga, terutama setelah makan,
  • kelola stres dengan meditasi atau menjalani hobi, dan
  • tidak menahan BAB.

Sebagian besar kasus konstipasi ringan hingga sedang dapat diatasi di rumah. Anda bisa memulai dengan mencatat apa yang dimakan dan diminum, lalu membuat perubahan.

Pencegahan konstipasi

Sebenarnya, cara mencegah konstipasi hampir mirip dengan cara melancarkan buang air besar.

Artinya, perawatan rumahan yang Anda lakukan perlu selalu diterapkan agar tidak menyebabkan sembelit, seperti:

  • perbanyak makanan berserat,
  • rutin berolahraga, seperti berjalan atau jogging,
  • penuhi kebutuhan cairan, dan
  • konsumsi suplemen serat.

Bila Anda sudah terlanjur sembelit, segera konsumsi suplemen dengan bahan alami yang bantu lunakkan tinja sehingga masalah sembelit Anda terselesaikan.

Bahan herbal alami rasa anggur mengandung ekstrak buah adas dan kelembak yang bantu lunakkan tinja tanpa rasa sakit yang berlebihan, sehingga BAB pun tidak sakit dan nyaman.

Bila Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Bagaimana Cara Mengatasi sembelit dengan Cepat?

Cara mengatasi sembelit.
Minum lebih banyak air. Seseorang dengan sembelit harus mencoba untuk minum lebih banyak air. ... .
Makan lebih banyak serat. ... .
Lebih banyak berolahraga. ... .
Makan makanan probiotik. ... .
Makan makanan prebiotik. ... .
Minum stimulan pencahar. ... .
Ambil osmotik. ... .
Cobalah pencahar pelumas..

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi sembelit?

Cara Sederhana Mencegah Sembelit.
Konsumsi Makanan Kaya Serat. Kurang asupan serat menjadi salah satu pemicu konstipasi. ... .
Banyak Minum Air Putih. ... .
Rutin Berolahraga. ... .
Konsumsi Probiotik. ... .
Penggunaan Obat-obatan..

Kalau sembelit minum apa?

Untuk mengatasi sembelit, Anda bisa minum air putih atau air mineral setidaknya 8 gelas per hari. Selain untuk mengatasi susah buang air besar, minum air yang cukup juga dapat menjauhkan Anda dari dehidrasi. Kebutuhan air di dalam tubuh dapat diukur dengan melihat warna urine.

Makanan apa saja yang bikin sembelit?

Makanan penyebab sembelit.
Alkohol..
Makanan yang mengandung gluten. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, gandum hitam, dan jelai. ... .
Biji-bijian olahan. ... .
Susu dan produk susu. ... .
Daging merah. ... .
Gorengan atau makanan cepat saji. ... .
Buah kesemek. ... .
Kopi, teh, dan cokelat..