Apa yang dimaksud dengan kalimat retoris dalam teks editorial?

Kalimat retoris adalah kalimat yang sebenarnya tidak perlu memerlukan jawaban karena jawabannya pada umumnya sudah ada di dalam kalimat itu tersebut atau memang tidak perlu dijawab karena memang sebenarnya bukan sedang bertanya, tetapi mengungkapkan sebuah pernyataan dalam bentuk pertanyaan.

Apakah fungsi kalimat retoris pada teks editorial?

Fungsi dari kalimat retoris adalah untuk menjadi introspeksi diri atau sindiran sehingga dapat sering kita temui di dalam pidato, khotbah, dan debat. Selain untuk menyindir juga bisa digunakan untuk memberi nasehat, dukungan, atau pesan terhadap orang lain secara halus.

Apa fungsi penggunaan kata populer dalam teks editorial?

Tujuan digunakannya kata populer pada teks editorial adalah Memudahkan penyampaian topik permasalahan yang dibahas secara terperinci dalam sebuah teks editorial. Memudahkan pembaca memahami isi teks editorial sehingga pembaca merasa santai saat menikmati dan memahami teks.

Apakah kalimat retoris merupakan deklarasi?

Kalimat retoris karena pada kenyataannya tidak ditanyakan, tetapi menyatakan deklarasi dalam bentuk pertanyaan. Fungsi kalimat retoris adalah introspeksi diri atau sindiran sehingga kita sering bertemu dalam pidato, khotbah dan debat.

Mengapa kalimat retoris digunakan untuk menyindir?

Fungsi dari kalimat retoris adalah untuk menjadi introspeksi diri atau sindiran sehingga dapat sering kita temui di dalam pidato, khotbah, dan debat. Selain untuk menyindir juga bisa digunakan untuk memberi nasehat, dukungan, atau pesan terhadap orang lain secara halus. Contoh kalimat retoris di dalam bahasa Indonesia : a.

Apakah kalimat retorik yang diajukan?

Dilansir dari Your Dictionary, pengertian kalimat retorik adalah pertanyaan yang diajukan oleh seseorang tanpa mengharapkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Biasanya suatu pertanyaan diajukan untuk mendapatkan jawaban, akan tetapi kalimat retorik ini biasanya diajukan untuk mengungkit suatu poin.

Apakah kalimat retoris bisa digunakan untuk refleksi?

Selain bisa dimanfaatkan sebagai instrumen nasihat dan sindiran bagi orang lain, kalimat retoris juga bisa dipakai untuk refleksi atau introspeksi diri. Sebab dengan memanfaatkan kalimat yang memiliki sifat tanya ini, pengungkap kalimat retoris bisa belajar dari jawaban yang diungkapkan oleh si pemberi jawaban.

tirto.id - Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau yang sedang menjadi perbincangan hangat.

Isunya bisa berupa masalah politik, sosial, maupun persoalan ekonomi yang berkaitan dengan politik. Contoh: kenaikan bbm, perombakan kabinet, kebijakan impor dan lain-lain.

Seperti dikutip dari e-Modul Bahasa Indonesia, teks editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis redaksi sebuah media terhadap berbagai isu aktual di masyarakat. Opini itu adalah bentuk sikap sekaligus pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap sebuah isu.

Walaupun teks editorial adalah opini atau pendapat, tetapi tidak bisa sembarangan dalam menuliskannya. Sebab, penulisan opini harus disertai dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis.

Sebuah opini dalam teks editorial dapat berupa berikut ini:

Apa yang dimaksud dengan kalimat retoris dalam teks editorial?

1. Kritik

Contoh: Kenaikan tarif dasar listrik tidaklah logis.

2. Penilaian

Contoh: Pemerintah tidak memperhatikan masyarakat kalangan bawah yang berpenghasilan rendah.

3. Prediksi

Contoh: Jika biaya tarif dasar listrik naik, maka akan disusul kenaikan harga dan biaya operasioanal di segala bidang.

4. Harapan

Contoh: Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kembali rencana kebijakan kenaikan tarif dasar listrik tersebut.

5. Saran

Contoh: Jika memang kenaikan tersebut mendesak dilakukan, alangkah baiknya pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat menengah ke bawah di sektor lain, misalnya bidang kesehatan.

Sebagai salah satu ragam bahasa jurnalistik, seperti dikutip Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia, teks editorial mengandung unsur-unsur bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi. Teks eksposisi adalah salah satu jenis teks yang dibahas dalam kelas 10 tingkat Sekolah Menengah Atas.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1. Penggunaan kalimat retoris

Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawaban, tetapi untuk membuat pembaca merenungkan masalah sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu.

2. Menggunakan kata populer

Kata populer adalah kata-kata yang mudah dipahami oleh banyak orang.

3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan.

4. Konjungsi

Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang banyak dijumpai pada teks opini adalah konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi.

Baca juga:

  • Teks Ulasan: Pengertian, Struktur dan Kaidah Kebahasaannya
  • Apa itu Teks Negosiasi: Pengertian, Ciri dan Strukturnya
  • Apa Saja Kaidah Kebahasaan pada Teks Negosisasi dan Isinya?

Baca juga artikel terkait TEKS EDITORIAL atau tulisan menarik lainnya Alexander Haryanto
(tirto.id - ale/ale)


Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Apa yang dimaksud dengan kalimat retoris dalam teks editorial?

Apa yang dimaksud dengan kalimat retoris dalam teks editorial?
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi Kalimat Retorik: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contohnya

KOMPAS.com - Retoris adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia yang biasanya berupa pernyataan dan pertanyaan yang jawaban atau responnya sudah jelas yang disebut sebagai kalimat retorik.

Dilansir dari Your Dictionary, pengertian kalimat retorik adalah pertanyaan yang diajukan oleh seseorang tanpa mengharapkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Biasanya suatu pertanyaan diajukan untuk mendapatkan jawaban, akan tetapi kalimat retorik ini biasanya diajukan untuk mengungkit suatu poin. Jika jawabannya sudah sangat jelas biasanya akan membuat jawaban itu menjadi menonjol.

Ciri-ciri kalimat retorik

Dilansir dari Literary Device, ada beberapa hal yang menjadi ciri dari kalimat retorik, yaitu:

  1. Kalimat retorik diajukan hanya untuk efek atau hanya untuk memberikan penekanan pada beberapa poin yang dibahas
  2. Kalimat retorik tidak mengharapkan jawaban karena baik penanya atapun yang diberikan pertanyaan sudah mengetahui jawabannya
  3. Biasanya berupa pertanyaan yang jawabannya sudah sangat jelas dan sudah diketahui
  4. Biasanya kalimat retorik mudah ditemukan dalam kalimat karena posisinya dalam kalimat terjadi setelah komentar dibuat.

Baca juga: Contoh Kalimat Request

Fungsi kalimat retorik

Kalimat retorik adalah sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban sehingga kalimat retorik biasanya digunakan sebagai sindiran atau sekedar kalimat basa-basi.

Kalimat dan pertanyaan retorik banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dalam pidato, dan dalam debat. Dalam dunia literatur, kalimat dan pertanyaan retorik efektif digunakan sebagai kalimat persuasif

Contoh kalimat retorik

Kalimat dan pertanyaan retorik sangat lekat dalam budaya Indonesia yang berhubungan dengan soal ramah-tamah. Kalimat retorik yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah kalimat seperti:

  1. “Baru pulang mas/mbak”
  2. “Mau pergi kerja ya?”
  3. “Wah rumahnya jauh ya”
  4. “Kamu ke mana aja baru tau?”
  5. “Wah cuacanya bagus ya”
  6. “Apa bisa kita hidup tanpa makan dan minum?”
  7. “Berapa banyak lagi korban yang harus berjatuhan hingga perang usai?”
  8. “Apa kamu tidak lelah bekerja seharian?”

 Baca juga: Kalimat Kompleks dan Contohnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya