Apa yang dimaksud dengan ekonomi tradisional

Ilustrasi Sistem Ekonomi Tradisional. Foto: Pexels

Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi tradisional? Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi paling sederhana jika dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya.

Sistem ekonomi tradisional diartikan sebagai sistem ekonomi yang dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada sumber daya alam.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

  • Metode transaksi yang digunakan yaitu dengan cara barter (bertukar antar barang). Hal ini disebabkan belum mengenal uang pada zaman itu.

  • Hasil alam dan tenaga manusia merupakan modal utama masyarakat.

  • Pemerintah tidak terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi, hanya berperan menjaga ketertiban umum.

  • Tujuan utama masyarakat adalah untuk memenuhi kehidupan bukan hidup untuk mencari keuntungan.

  • Kegiatan ekonomi masih terikat dengan tradisi dan kebudayaan.

  • Teknik produksi yang digunakan masih sederhana dan dipelajari dari generasi ke generasi.

  • Jenis produksi masih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan.

  • Tidak ada pembagian kerja yang jelas.

  • Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan dan saling tolong menolong.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Semua sistem ekonomi yang ada di Indonesia bahkan dunia tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu juga dengan sistem ekonomi tradisional. Berikut ini kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional.

Ilustrasi Sistem Ekonomi Tradisional. Foto: Unsplash

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Hubungan yang terjalin di antara individu dalam masyarakat masih sangat kuat dengan sikap saling tolong menolong yang sangat kental. Artinya, tumbuh rasa saling menghargai di antara anggota masyarakat sehingga mampu meminimalkan konflik horizontal dalam masyarakat.

  • Tidak ada kesenjangan ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin, karena pendapatan yang diperoleh setiap rumah tangga cenderung merata.

  • Masih memegang teguh asas kejujuran, sehingga kegiatan transaksi ekonomi didasarkan pada asas tersebut sesuai dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan mencari keuntungan.

  • Tidak terjadi permasalahan dalam ekonomi seperti inflasi, keuangan, pembelian, pengangguran, dan lainnya.

  • Tidak ada monopoli dari pemerintah, karena pemerintah hanya bertindak sebagai pengawas dalam sistem ekonomi.

  • Di balik kelebihan sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi ini pun tak lepas dari kekurangan.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Minimnya modal dan penggunaan sistem konvensional menjadikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi berjalan begitu lambat.

  • Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dan pemenuhannya pun tidak maksimal karena sangat menggantungkan pada hasil alam.

  • Belum ada standar nilai numerik jelas yang digunakan dalam transaksi pertukaran barang.

  • Kualitas barang yang dipasarkan masih rendah, karena teknik dan proses produksi masih menggunakan peralatan seadanya.

  • Daya saing pasar rendah, sebab pola pikir masyarakat masih menganggap tabu suatu perubahan apalagi bertentangan dengan kebiasaan dan tradisi yang ada.

Demikianlah ulasan singkat mengenai sistem ekonomi tradisional. Semoga bermanfaat!Sistemekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi paling sederhana jika dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya.

Sistem ekonomi tradisional diartikan sebagai sistem ekonomi yang dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada sumber daya alam.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

  • Metode transaksi yang digunakan yaitu dengan cara barter (bertukar antar barang). Hal ini disebabkan belum mengenal uang pada zaman itu.

  • Hasil alam dan tenaga manusia merupakan modal utama masyarakat.

  • Pemerintah tidak terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi, hanya berperan menjaga ketertiban umum.

  • Tujuan utama masyarakat adalah untuk memenuhi kehidupan bukan hidup untuk mencari keuntungan.

  • Kegiatan ekonomi masih terikat dengan tradisi dan kebudayaan.

  • Teknik produksi yang digunakan masih sederhana dan dipelajari dari generasi ke generasi.

  • Jenis produksi masih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan.

  • Tidak ada pembagian kerja yang jelas.

  • Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan dan saling tolong menolong.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Semua sistem ekonomi yang ada di Indonesia bahkan dunia tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu juga dengan sistem ekonomi tradisional. Berikut ini kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional.

Ilustrasi Sistem Ekonomi Tradisional. Foto: Unsplash

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Hubungan yang terjalin di antara individu dalam masyarakat masih sangat kuat dengan sikap saling tolong menolong yang sangat kental. Artinya, tumbuh rasa saling menghargai di antara anggota masyarakat sehingga mampu meminimalkan konflik horizontal dalam masyarakat.

  • Tidak ada kesenjangan ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin, karena pendapatan yang diperoleh setiap rumah tangga cenderung merata.

  • Masih memegang teguh asas kejujuran, sehingga kegiatan transaksi ekonomi didasarkan pada asas tersebut sesuai dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan mencari keuntungan.

  • Tidak terjadi permasalahan dalam ekonomi seperti inflasi, keuangan, pembelian, pengangguran, dan lainnya.

  • Tidak ada monopoli dari pemerintah, karena pemerintah hanya bertindak sebagai pengawas dalam sistem ekonomi.

  • Di balik kelebihan sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi ini pun tak lepas dari kekurangan.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Minimnya modal dan penggunaan sistem konvensional menjadikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi berjalan begitu lambat.

  • Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dan pemenuhannya pun tidak maksimal karena sangat menggantungkan pada hasil alam.

  • Belum ada standar nilai numerik jelas yang digunakan dalam transaksi pertukaran barang.

  • Kualitas barang yang dipasarkan masih rendah, karena teknik dan proses produksi masih menggunakan peralatan seadanya.

  • Daya saing pasar rendah, sebab pola pikir masyarakat masih menganggap tabu suatu perubahan apalagi bertentangan dengan kebiasaan dan tradisi yang ada.

Demikianlah ulasan singkat mengenai sistem ekonomi tradisional. Semoga bermanfaat!

Apa yg dimaksud ekonomi tradisional?

KOMPAS.com - Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang berdasarkan adat istiadat, sejarah, dan kepercayaan yang dihormati waktu. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional merupakan salah satu dari sistem ekonomi. Pada sistem ini, tradisi masyarakat memandu keputusan ekonomi seperti produksi dan distribusi.

Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi tradisional beserta contohnya?

Contoh Sistem Ekonomi Tradisional Dalam metode barter, masing-masing orang atau komunitas menukarkan barang kepunyaannya dengan apa yang dibutuhkannya. Sebagai contoh, seorang petani membutuhkan daging sapi dengan membawa satu kilogram beras ke sebuah tempat yang disebut pasar.

Bagaimana sistem ekonomi tradisional?

Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang paling sederhana. Cara penyelesaian masalah didasari oleh kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat secara turun-temurun. Hasil produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari alias tidak diperjualbelikan.

Apa yang dimaksud dengan barter dalam sistem ekonomi tradisional?

Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang yang terjadi antara dua pihak tanpa perantaraan alat tukar yakni uang. Manusia selalu dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.