Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

Perayaan Isra Miraj yang jatuh pada hari ini memiliki makna bersejarah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bila ditilik dari asal usulnya, hari yang jatuh pada 27 Rajab ini merupakan bagian kedua dari perjalanan Nabi Muhammad SAW . Dalam perjalanannya selama satu malam, Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menunaikan salat lima waktu yang kemudian menjadi rukun Islam.

Di sisi lain, selama melakukan perjalanan, ada beberapa tempat yang disinggahi oleh Nabi Muhammad. Tempat-tempat bersejarah itu kemudian menjadi destinasi wisata religi yang kini diminati oleh umat Muslim. Apa sajakah tempat-tempat tersebut? Berikut ulasannya seperti yang dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Rabu (3/4/2019) :

1. Masjidil Haram

Ada cerita yang mengisahkan sebelum peristiwa isra atau keberangkatan dada Nabi Muhammad dibelah dan dibersihkan oleh Malaikat Jibril menggunakan air zamzam. Peristiwa ini terjadi di Masjidil Haram, Mekkah. Saat melakukan ibadah umrah atau haji, sudah pasti umat Muslim akan mengunjungi masjid ini. Di dalam masjid terdapat kabah, Hajar Aswad, sumur zam-zam, hingga 7 menara dan pintu gerbang yang memiliki nama berbeda-beda.

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

(Foto: Travelingyuk)

2. Madinah

Tempat selanjutnya yang disinggahi oleh Nabi Muhammad adalah Yastrib yang kemudian dikenal dengan nama Madinah. Di sana Malaikat Jibril mengatakan kepada Nabi Muhammad kota tersebut merupakan tujuan hijrah.

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

(Foto: Islampos)

3. Gunung Sinai

Tempat lain yang ditunjukkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad selama melakukan perjalanan adalah Gunung Thursina atau Gunung Sinai. Dikatakan gunung ini merupakan tempat di mana Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa dan memiliki ketinggian mencapai 2285 meter.

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

(Foto: Travelingyuk)

4. Bethlehem

Dalam perjalanan menaiki buraq, Nabi Muhammad juga sempat singgah di Bethlehem. Dikatakan tempat tersebut merupakan tempat kelahiran Nabi Isa.

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

(Foto: Wahid Foundation)

5. Masjidil Aqsa

Perjalanan Nabi Muhammad sampai juga di Masjidil Aqsa yang merupakan masjid tertua setelah Masjidil Haram. Di sana terdapat Baitul Maqdis yang merupakan tempat Nabi Muhammad berangkat menuju Sidratul Muntaha dengan cara melewati langit yang berlapis-lapis dan bertemu dengan para nabi.

Kemudian dilanjutkan dengan menghadap Allah dan menerima perintah salat lima waktu. Kawasan Baitul Maqdis juga sempat dijadikan kiblat pertama kaum Muslim. Selain itu, ada pula Dome of the Rock di areal Masjidil Aqsa yang menjadi saksi bisu peristiwa Isra Miraj.

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

(Foto: Media Ummat)

  • #Isra Miraj 2019
  • #Isra Miraj
  • #wisata religi

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

Kamis, 11 Maret 2021 bertepatan dengan Peringatan Isra' Mi'raj 1442 H yang terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 621 Masehi dan pada waktu itu umur Baginda Nabi Muhammad SAW adalah 51 tahun. Apakah semua sudah tahu peristiwa Isra' Mi'raj ? Peristiwa Isra' Mi'raj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7 untuk menerima perintah shalat dari Allah SWT. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

Peristiwa singkat Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Isra' Mi'raj merupakan sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam Isra' Mi'raj, Rasulullah Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha. Perjalanan yang menembus langit ketujuh itu hanya ditempuh satu malam atas perintah Allah SWT. Di sanalah Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT berupa shalat lima waktu. Mengapa dikatakan Isra' Mi'raj

Apa itu Isra'?

Isra' adalah Perjalanan Baginda Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa, dengan jarak antara kedua mesjid itu adalah 1239 Km. Waktu itu Rasulullah menaiki Buraq ditemani malaikat Jibril A.S dan malaikat Israfil A.S.

Apa itu Mi’raj?

Mi’raj adalah perjalanan Baginda Rasulullah SAW dari Masjidil Al-Aqsa ke Sidratul Muntaha, kemudian di perjalanan Baginda bertemu Nabi-nabi pada setiap langit sampai langit ketujuh.

Sebenarnya Isra' dan Mi'raj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra' Mi'raj.

Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, selain ditemani malaikat Jibril, Rasullulah mengendarai Buraq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Dikisahkan Buraq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.

Dalam hadits tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus Wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam A.S. Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membalasnya dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya.

Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa A.S dan Nabi Yahya A.S. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa A.S dan Yahya A.S juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah. Kemudian Rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.

Lalu di langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf A.S, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf A.S memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad SAW. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf A.S memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.

Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf A.S di langit ketiga, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris A.S. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris A.S memberikan doa kepada Nabi Muhammad SAW supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa A.S berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad SAW senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.  

Pada langit keenam, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa A.S. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Selama bertemu dengan Muhammad SAW, Nabi Musa A.S menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.

Perjalanan terakhir, Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim A.S. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam. Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon besar yang berada di langit ketujuh. Ia adalah pemisah. Disebut muntaha (akhir) karena ia merupakan batas akhir dari sebuah perjalanan. Tidak ada satu makhluk pun yang pernah melewatinya kecuali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Sedangkan Pohon Sidr adalah Pohon Bidara.
                                       

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap kali singgah di tempat yang dijumpai pada saat Isra Miraj?

Masih dalam hadits yang sama, Rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar. Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepercayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari.

Perjalanan Rasulullah saat itu tidak lah mudah, meskipun beliau dimuliakan oleh Allah SWT tetap saja Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama, ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu, namun Rasulullah lebih memilih susu. Selama perjalanan Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu dengan panggilan dari setan, iblis dan perempuan penggoda.

Ketika mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh maka perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah Allah SWT telah berakhir. Perintah yang diterima Rasulullah saat itu yaitu berupa perintah sholat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika menerimanya, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh nabi Musa A.S untuk memperhatikan kemampuan umatnya.

Menyadari hal itu membuat Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah SWT sehingga perintah sholat diringankan menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah umat Muslim harus melakukan shalat wajib lima waktu yaitu :

  1. Subuh
  2. Zuhur
  3. Ashar
  4. Magrib
  5. Isya

Dengan adanya kisah perjalanan ini semoga dapat mempertebal keimanan dengan tidak meninggalkan shalat lima waktu yang disyariatkan.

Peristiwa Isra' Mi'raj juga telah tertuang dalam Al-Qur'an surat Al Isra:

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

Demikian kisah tentang bagaimana peristiwa Isra' Mi'raj terjadi. Semoga selalu jadi pengingat kita untuk tetap menjalankan perintah Allah SWT. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ