Praktek pengolahan tiwul instan Show
Bahan: Alat: timbangan Cara membuat: 1. Tepung kasava dan tepung kacang hijau dicampur, kemudian diayak agar tercampur merata. Ditambahkan garam dan vanili. 2. Gula merah dan gula putih dilarutkan dalam air dengan cara dididihkan, kemudian didinginkan. 3. Air gula ditambahkan ke dalam campuran tepung sedikit demi sedikit dan diaduk hingga rata dan membentuk butiran-butiran kecil. 4. Selanjutnya dikukus, selama 25-30 menit hingga matang, dengan menyisipkan daun pandan selama pengukusan; dan didinginkan. 5. Setelah tiwul dingin, dilanjutkan dengan proses pengeringan pada suhu 60oC selama 16-18 jam. 6. Kemudian dilakukan penepungan dan pengayakan. 7. Produk dikemas menggunakan kantong plastik Polietilen dan di seal, kemudian disimpan di tempat kering. Cara penyajian: 1. Percikkan sedikit air di atas permukaan tiwul kering. 2. Kemudian dikukus selama 3-5 menit. 3. Dihidangkan dengan kelapa parut. Mengenal Produk Tiwul Instan Tiwul merupakan makanan tradisional dari singkong yang pada umumnya terdapat di daerah pulau Jawa bagian selatan. Tiwul bukan merupakan produk baru, melainkan sudah lama dikonsumsi untuk menggantikan nasi beras oleh masyarakat yang bermukim di daerah selatan pulau Jawa, terutama di daerah selatan propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sampai selatan propinsi Jawa Timur. Selama ini masyarakat dalam mengolah singkong menjadi tiwul masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan mengeringkan singkong sehingga menjadi gaplek yang kemudian ditumbuk menjadi tepung, proses terakhirnya tepung gaplek tersebut dikukus dan menjadi tiwul. Berkaca dari proses pembuatan tiwul secara tradisional yang tidak memiliki nilai tambah selain hanya untuk makanan sehari-harisaja, maka ada peluang untuk mengolahnya secara modern sehingga tiwul memiliki nilai tambah tidak hanya sebagai makanan sehari-hari saja. Proses pengolahan dari singkong menjadi tepung kurang lebih sama hanya perlu dipertimbangkan penggunaan mesin pemotong, mesin pengering dan mesin penepung, sehingga proses dapat berlangsung menjadi lebih singkat. Tiwul merupakan produk olahan dari tepung ubi kayu dengan proses tradisional, dengan cara tepung ubi kayu dicampur dengan air kemudian di kukus. Pada bahan berpati seperti pada tepung ubi kayu dapat dilakukan proses lebih lanjut atau dijadikan produk instan. Pati yang telah tergelatinisasi dapat dikeringkan kembali. Pati yang sudah dikeringkan ini masih dapat menyerap air kembali. Berdasarkan prinsip ini maka tiwul dapat diolah menjadi produk yang bersifat instan, yang lebih awet dan mudah dalam penyajiannya. Untuk membuat tiwul menjadi instan dan tanpa bahan pengawet, maka pengeringan dilakukan menggunakan mesin pengering yang dapat mengeringkan tiwul dengan kadar air dibawah 10%. Dengan kadar air di bawah 10% maka tiwul instan menjadi tahan lama tanpa bahan pengawet. Sehingga penikmat tiwul sekarang tidak perlu lagi mengolah singkong gaplek, kemudian menumbuk gaplek menjadi tepung, baru mengolahnya menjadi tiwul. Untuk menikmati tiwul, sekarang tinggal mencampur tiwul instan dan air sesuai takaran, kemudian dikukus beberapa menit. Proses Pengolahan Tiwul Instan Bahan baku tiwul instan adalah tepung kasava. Pemakaian tepung kasava sebagai bahan pangan olahan masih ketinggalan dibandingkan dengan tepung tapioka (pati, aci atau cassava starch) yang lebih populer. Saat ini tepung kasava masih belum banyak diketahui, dikenal atau dimengerti oleh banyak pihak, terutama konsumen sebagai pengguna industri pengolahan pangan pada skala rumah tangga ataupun industri kecil dan menengah. Padahal, tepung kasava memiliki manfaat yang sama gunanya sebagaimana jenis tepung-tepungan lainnya, yaitu tepung terigu, tepung beras, tepung ubi jalar, maizena dan lainnya, yang tentu saja setiap jenis tepung yang berasal dari tanaman (biji-bijian) atau umbi-umbian yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Untuk mengatasi kekurangan protein pada tepung kasava sebagai bahan baku tiwul instan dicampur dengan tepung jagung, tepung terigu atau tepung berprotein lainnya dan difortifikasi dengan vitamin (vitamin A, B6, B12 dan asam folat) dan mineral (zat besi, seng dan iodium) yang dibutuhkan sehingga menjadi makanan bermutu, berenergi dan bergizi tinggi. Proses pembuatan tiwul instan secara garis besar diawali dengan penyiapan bahan, formulasi, pencampuran, pengukusan, pengeringan, penepungan dan pengemasan. Formulasi bahan. Awal proses pembuatan tiwul instan adalah menyiapkan bahan baku dan bahan tambahan yang terdiri atas tepung kasava, tepung berprotein (tepung jagung, tepung kacang hijau, tepung kacang kedelai atau lainnya), gula merah, gula pasir, ensens (vanili, daun pandan) dan air. Kemudian masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan proporsinya. Penambahan tepung berprotein berkisar 15-25% dari total tepung yang digunakan. Gula merah dan gula putih dilarutkan dalam air dengan cara dididihkan dan didinginkan pada suhu ruang Pencampuran. Pada tahap ini, dilakukan pencampuran bahan- bahan yang terdiri atas tepung kasava, tepung berprotein, garam dan vanili dalam keadaan kering. Kemudian, air gula ditambahkan ke dalam campuran tepung sedikit demi sedikit dan diaduk hingga rata dan membentuk butiran-butiran kecil. Penambahan air dimaksudkan untuk menyediakan air selama proses gelatinasi pada proses pemanasan. Apabila penambahan air terlalu sedikit, menyebabkan gelatinisasi kurang sempurna, sedangkan apabila penambahan air terlalu banyak maka produk tiwul terlalu lembek. Pengukusan. Pengukusan dilakukan pada suhu 95 C selama 25-30 menit. Selama pengukusan akan terjadi proses gelatinisasi. Bahan tiwul yang telah tergelatinisasi akan mejadi setengah basah dan bertekstur lembut setengah padat. Gelatinisasi adalah perubahan sifat fisik pati karena adanya air dan pemanasan. Pada awal proses gelatinisasi, granula pati yang berisi molekul amilosa dan amilopektin mulai menyerap air. Penyerapan air meningkat dengan meningkatnya suhu pemanasan yang menyebabkan granula pati membengkak. Pada saat granula membengkak amilosa mulai berdifusi keluar granula dan akhirnya terbentuk matriks gel setelah granula pecah. Suhu saat granula pati pecah disebut suhu gelatinisasi. Suhu gelatinisasi berbeda- beda untuk setiap jenis bahan, misalnya suhu gelatinisasi pati singkong 52-64 C, pati jagung 62-70 C dan pati beras 68-78 C. Pengeringan. Setelah proses pengukusan, dilanjutkan dengan proses pengeringan. Pengeringan dilakukan menggunakan oven pengering pada suhu 60oC selama 16-18 jam. Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan atau mengeluarkan sebagian air tersebut dengan menggunakan energi panas. Pati yang telah tergelatinisasi dapat dikeringkan, tetapi molekul-molekul tersebut tidak dapat kembali lagi ke sifat-sifatnya sebelum gelatinisasi. Bahan yang kering tersebut masih mampu menyerap air kembali dalam jumlah besar karena struktur bahan kering menjadi lebih porus. Sifat inilah yang dijadikan dasar pada pembuatan produk instan. Penepungan. Tahap selanjutnya adalah proses penepungan dengan melakukan penggilingan remah tiwul kering dan dilanjutkan dengan pengayakan. Tujuannya adalah untuk memperluas permukaan remah tiwul agar proses penyerapan air lebih cepat pada waktu tiwul instan dimasak ulang (dikukus) untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan tiwul instan matang maka harus dilakukan pengukusan selama 3-5 menit, yang sebelumnya permukaan tiwul kering diperciki dengan sedikit air. Pengemasan. Metode pengemasan yang tepat akan membantu melindungi produk dari kerusakan. Produk tiwul instan adalah produk berkadar air rendah yang sangat sensitif terhadap udara luar. Tepung tiwul instan akan cepat menggumpal apabila dibiarkan di ruang terbuka. Oleh karena itu, perlu dipilih bahan kemasan yang sesuai agar dapat melindungi produk dari faktor kerusakan tersebut. Alternatif pengemasan tiwul instan dapat dilakukan pembungkusan dengan kantong alumunium foil (Al foil) berlaminasi atau kantong plastik. a. Kantong Al foil berlaminasi adalah bahan pengemas yang bersifat kedap terhadap uap air, fleksibel, mudah direkat dengan panas karena salah satu bagian sisinya dilapisi plastik. Namun, kemasan jenis ini relatif lebih mahal. b. Kantong plastik jenis Poly Ethylene (PE) adalah jenis plastik yang memiliki sifat daya perlindungannya terhadap uap air cukup baik, transparan sehingga produk dapat terlihat langsung, titik leburnya rendah sehingga mudah direkat dan harganya relatif murah. Apa teknik yang digunakan dalam pembuatan olahan tiwul *?1. Jemur singkong yang telah dikupas terlebih dahulu hingga kering, kira - kira empat hari atau satu minggu, 2.Apabila singkong telah kering, cuci singkong tersebut lalu tumbuk kasar. 3.Setelah ditumbuk, bungkus singkong yang sudah ditumbuk dengan daun pisang dan lipat daun pisang serapi mungkin.
Bagaimana cara pembuatan tiwul instan?Tiwul instan dibuat dari tepung ubi kayu dengan penambahan sedikit air, gula dan garam yang dicampur sampai homogen kemudian dibentuk granula yang selanjutnya dikukus selama 20 – 30 menit (Hidayat et al., 2012). Tiwul instan dibuat bertujuan untuk mengurangi kerusakan dan memperpanjang umur simpan.
Teknik pengolahan ada berapa?TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN - Mind Map. Merebus (Boiling). Merebus dengan Menutup Bahan Pangan (Poaching). Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising). Menyetup/Menggulai (Stewing). Mengukus (Steaming). Mendidihkan (Simmering). Mengetim.. Apa saja alat yang digunakan untuk membuat tiwul?Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan tiwul yaitu :. Ulekan.. Kukusan.. Kompor.. Parutan.. Pisau.. |