Apa saja yang tertulis sejak Allah meniupkan ruh pada janin tersebut?

Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia dilengkapi akal untuk berfikir yang membedakannya dengan binatang. Mengenai proses kejadian manusia, dalam Al-Qur’an QS. Al-Hijr (15) : 28-29 diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup.

Bagaimanakah proses perjalanan itu sehingga kita sampai ke dunia ini? Lantas apa tujuan kita hidup di dunia? Apa yang terjadi dengan umur kita yang semakin bertambah dan kian hari usia kita semakin berkurang? Setelah tutup usia, kemanakah kaki kita melangkah? Sekilas pertanyaan-pertanyaan tersebut terlihat biasa, namun pada hakikatnya sungguh luar biasa. Sebab semua pertanyaan tersebut menyangkut proses perjalanan manusia, dari alam roh hingga alam yang kekal nan abadi yakni akhirat.

Alam Ruh

Alam roh adalah suatu alam yang tidak diberiahukan letaknya dan suasananya oleh Allah SAWT, sesuai firmanNya :

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh kataknalah : ‘Roh itu termasuk urusan Tuhnaku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit” (Al Israal XVII : 85)

Pengetahuan manusia tentang roh sangat terbatas. Namun cukup bagi pegangan kita, bahwa roh tidak mati, hidup abadi sampai akhir nanti.

Alam Rahim

Perjalan yang kedua ialah Alam Rahim (kandungan). Rahim artinya kasih sayang. Alam rahim adalah suatu alam di mana manusia dibentuk atas dasar kasih sayang Allah kepada hamba-hamba Nya. Waktu berada di alam rahim ini, sejak itulah terjalin kasih sayang yang disebut "Silaturahmi". Setelah melewati alam roh dan setelah membuat kesaksian tentang Allah maka manusia akan memasuki kehidupan dalam rahim (kandungan). Ketika manusia berada di alam rahim, jasad manusia di ciptakan dalam beberapa tahap;

Tahap pertama : nutfah yaitu dimulai setelah pembuahan atau minggu pertama. Itu dimulai setelah terjadinya pencampuran air mani dengan telur. Allah berfirman dalam Al-quran, yaitu:

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS: Al-Insaan Ayat: 2)

Tahap kedua : 'alaqah (segumpal darah yang melekat pada dinding rahim). Tahap pembentukan alaqah itu pada akhir pekan pertama/hari ketujuh. Pada hari ketujuh telor yang sudah dibuahi itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin).

Tahap ketiga : mudghah (segumpal daging yang berwarna merah ke hitam-hitaman). pembentukan mudghah terjadi pada minggu keempat

Tahap keempat : Izam dan Lahm, pada tahap ini adalah minggu ke lima, keenam, dan ketujuh. Yaitu pembentukan tulang-tulang, kemudian pembentukan otot-otot yang akan membungkus tulang-tulang itu.

Tahap kelima : Nasy'ah Khalqan akhar, pada tahap ini yaitu pada minggu kedelapan, pembentukan menjadi janin, pada bulan ketiga janin telah terbentuk dengan sempurna.

Dalam tahap kedua sampai kelima telah di jelaskan oleh Allah dalam firmannya; yaitu:

Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (QS: Al-Mu'minuun Ayat: 14)

Tahap keenam : Nafkhur-ruh yaitu tingkat peniupan roh.

kemudian Allah menetapkan qadar kepada manusia di dalam rahim, qadar yang di tetapkan oleh Allah ada empat: umur, rezeki, bahagia, dan sengsara. Hal ini telah di jelaskan dalam sebuah hadist, yaitu:

Artinya: “Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Telah bersabda kepada kami Rasulullah SAW – Beliau adalah orang yang jujur dan terpercaya; “Sesungguhnya seorang diantara kamu (setiap kamu) benar-benar diproses kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud air mani; kemudian berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal darah; lantas berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal daging; kemudian malaikat dikirim kepadanya untuk meniupkan roh kedalamnya; lantas (sang janin) itu ditetapkan dalam 4 ketentuan : 1. Ditentukan (kadar) rizkinya, 2. Ditentukan batas umurnya, 3. Ditentukan amal perbuatannya, 4. Ditentukan apakah ia tergolomg orang celaka ataukah orang yang beruntung“ (HR Ahmad).

Alam Dunia

Setelah manusia berhasil melewati alam rahim, maka manusia telah memasuki tahap ketiga dari perjalanan hidupnya, yaitu; alam dunia. Dalam dunia ini perjalanan manusia melalui proses yang panjang, mulai dari bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. proses ini tidak berjalan sama antara satu dengan yang lainnya. tidak semua manusia dapat hidup sampai remaja, dewasa, atau tua, karena kematian bisa datang kapanpun dan di manapun, serta tidak memandang usia, ada sebagian manusia yang hidup hanya sampai bayi, dan sebagian lagi hanya sampai remaja. dan sebagian yang lain ada yang hidup sampai tua bahkan sampai pikun.

Di alam dunia ini manusia mendapatkan taklif (tugas) dari Allah, yaitu berupa ibadah. sedangkan alam dunia adalah tempat ujian bagi manusia. Di dunia manusia tidak di larang untuk menikmati kehidupan duniawi, hanya saja perlu dipahami, bahwa dunia ini tempat berbakti, tetapi penuh dengan berbagai tipu daya.

Allah berfirman;

artinya: "Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS: Al-A'raf Ayat: 32)

Ayat-ayat ini menerangkan dengan jelas bahwa perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh ummat manusia baik dari orang-orang yang beriman maupun orang-orang yang tak beriman, tapi di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja. oleh sebab itu dalam Al-quran Allah memberi peringatan dengan firmannya;

Artinya; "Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir." (QS: Al-An'am Ayat: 130)

Manusia hidup di dunia hanya sekali, dan tidak akan ada kesempatan hidup di dunia untuk yang kedua kalinya, maka manusia wajib mencari bekal untuk menuju ke alam yang selanjutnya. karena hanya di alam dunia ini yang menjadi penentu nasib manusia setelah alam dunia. yaitu dengan cara: beribadah kepada Allah, menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangannya. (TIM IP PA JEPARA)

Apa saja yang tertulis sejak Allah meniupkan ruh pada janin?

SEBELUM manusia lahir di muka bumi, Allah SWT meniupkan ruh-Nya ke janin yang masih dalam kandungan ibu pada usia 120 hari (empat bulan) kehamilan. Dalam surat Shaad disebutkan, "Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan kepadanya ruh-Ku."(QS: 38:72).

Apa saja 4 hal yang Allah tetapkan kepada anak manusia sejak berada dalam kandungan?

kemudian Allah menetapkan qadar kepada manusia di dalam rahim, qadar yang di tetapkan oleh Allah ada empat: umur, rezeki, bahagia, dan sengsara.

Kapan ruh ditiupkan pada janin Menurut Islam?

Dalam hadis shahih misalnya disebutkan bahwa Allah SWT meniupkan ruh di usia kandungan empat bulan. Sedangkan berdasarkan pendapat mayoritas ulama, ruh mulai ditiupkan pada janin pada usia 120 hari atau empat bulan.

Ketentuan apa yang ditulis oleh malaikat terhadap janin yang masih berada di dalam rahim ibunya?

Ketika llah ingin menakdirkan penciptaannya, malaikat berkata, "Wahai Rabbku! Laki-laki atau perempuan? Sengsara atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Kapan ajalnya? Kemudian semua itu akan ditulis saat di perut ibunya."