Apa saja manfaat pengolahan benda kerajinan dari benda bekas

Apa saja manfaat pengolahan benda kerajinan dari benda bekas

Apa saja manfaat pengolahan benda kerajinan dari benda bekas
Lihat Foto

FREEPIK/PHANUWATNANDEE

Ilustrasi menanam di botol bekas. Pemanfaatan botol bekas untuk media tanam.

KOMPAS.com – Ada sangat banyak barang dalam kehidupan manusia, baik barang yang baru dibeli maupun barang bekas. Kita diajarkan untuk dapat memanfaatkan barang bekas.

Mengapa kita perlu memanfaatkan barang bekas? Berikut adalah alasannya:

Mengurangi sampah

Memanfaatkan barang bekas dapat mengurangi sampah, terutama sampah pastik yang sangat sulit terurai.

Dikutip dari UN Environment Programme, hanya 9 persen sampah plastik yang didaur ulang, 12 persen telah dibakar, dan 79 persennya terakumulasi di tempat pembuangan sampah atau lingkungan alam.

Artinya sekitar 91 persen sampah plastik tidak didaur ulang dan menumpuk sampah di bumi. Sehingga kita bisa mulai memanfaatkan barang bekas plastik untuk mengurangi tumpukan sampah di dunia.

Baca juga: Contoh Kegiatan untuk Memanfaatkan Sampah

Sampah menghasilkan polusi air, tanah, udara, membunuh banyak hewan dan tumbuhan juga mempercepat pemanasan global. Sehingga memanfaatkan barang bekas yang mengurangi sampah, artinya dapat mencegah pencemaran dan juga menjaga lingkungan.

Menambah nilai guna

Memanfaatkan barang bekas dapat menambah nilai guna benda tersebut. Misalnya kardus bekas dianggap tidak berguna. Namun, setelah didaur ulang menjadi tempat penyimpanan barang, nilai gunanya bertambah.

Mengurangi perilaku konsumtif

Berapa banyak barang yang kita beli dalam waktu satu tahun? Terkadang bahkan ada barang yang sama sekali belum dipakai, namun telah dibuang ke tempat sampah. Mengutip dari BBC, sekitar 12 persen pakaian dalam lemari pakaian wanita sangat jarang dipakai.

Memanfaatkan barang bekas, dapat mengurangi perilaku konsumtif. Di mana barang bekas yang tidak terpakai, didaur ulang menjadi barang lain yang lebih berguna.

Sehingga daripada terus membeli barang yang tidak digunakan, kita lebih kreatif memaksimalkan barang yang ada.

Baca juga: Sikap Positif dalam Membuang Sampah

Ilustrasi kerajinan dari bahan limbah. Foto: Unsplash

Limbah merupakan hasil atau konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang begitu kompleks. Mulai dari bangun hingga kembali tidur, kegiatan manusia pasti menghasilkan sampah.

Volume limbah atau sampah sebanding dengan tingkat penggunaan barang/material dalam sehari-hari. Semakin hari, semakin banyak pula limbah plastik, karena manusia banyak menggunakannya untuk berbagai keperluan.

Mengutip buku Tas dari Limbah Plastik oleh Endah, plastik dan kaleng merupakan contoh jenis limbah non-organik. Untuk contoh limbah organik adalah sisa makanan seperti sayuran, buah-buahan, daun-daun kering, dan sebagainya.

Terlepas dari dampak negatifnya, limbah juga dapat mendatangkan keuntungan jika dibuat sebagai bahan untuk kerajinan. Apa saja keuntungan membuat kerajinan bahan limbah? Simak ulasan berikut.

Keuntungan Membuat Kerajinan dari Bahan Limbah

Ilustrasi membuat kerajinan dari bahan limbah. Foto: Unsplash

Mrngutip buku Limbah oleh Desi Fitria dkk, ada beberapa keuntungan membuat kerajinan dari bahan limbah yang bisa didapatkan, yaitu:.

1. Memiliki Nilai Ekonomis

Mengolah limbah menjadi kerajinan dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah. Limbah yang tadinya tidak berguna dan hanya menjadi sampah dapat disulap menjadi barang yang berguna, indah, dan memiliki nilai ekonomis. Contohnya, mengolah limbah non-organik seperti kaleng menjadi vas bunga yang dapat dijual.

Selain menjual kerajinan dari bahan limbah, kerajinan tersebut dapat digunakan untuk keperluan sendiri. Dengan begitu, kebutuhan untuk membeli suatu barang bisa terpenuhi. Contohnya, jika membutuhkan tas belanja, maka kita dapat membuatnya dari bahan limbah plastik.

3. Sebagai Mainan Anak-anak

Bahan limbah dapat diolah menjadi mainan untuk anak-anak. Contoh mainan dari limbah non-organik adalah kincir angin dari botol atau gelas bekas minuman. Sedangkan contoh mainan dari limbah organik adalah mobil-mobilan dari kulit jeruk bali.

Jika ingin mengasah kreativitas, limbah dapat dimanfaatkan menjadi hiasan rumah. Hiasan tersebut akan menambah keindahan rumah tanpa perlu biaya mahal.

Limbah organik seperti sisa makanan dan daun-daun kering dapat dijadikan pupuk kompos. Kompos adalah hasil dari pelapukan bahan organik yang bentuknya berubah menjadi seperti tanah, tidak berbau. Pupuk ini mengandung unsur yang dibutuhkan untuk menyuburkan tanaman.

Ilustrasi pemanfaatan barang bekas. Foto: iStock

Hampir setiap rumah pasti memiliki barang bekas. Barang bekas adalah barang yang sudah tidak terpakai, tetapi sebenarnya masih bisa digunakan kembali.

Misalnya, kardus bekas sepatu bisa digunakan untuk tempat tisu, baju yang sudah sobek dapat dimanfaatkan sebagai kain perca, botol bekas pakai bisa digunakan untuk tempat sabun pencuci piring, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memakai barang-barang bekas dan malah membuangnya. Padahal, jika dimanfaatkan semaksimal mungkin, barang-barang itu masih bisa digunakan lagi. Lantas, mengapa kita perlu memanfaatkan barang bekas?

Mengapa Kita Perlu Memanfaatkan Barang Bekas?

Ilustrasi pemanfaatan barang bekas. Foto: iStock

Ada banyak alasan mengapa kita perlu memanfaatkan barang bekas. Berikut beberapa di antaranya.

Alasan utama mengapa kita perlu memanfaatkan barang bekas adalah untuk menjaga lingkungan. Dengan menggunakan kembali barang-barang yang masih dipakai, tentu saja sampah yang dihasilkan masyarakat akan jauh berkurang dan lingkungan pun bebas dari pencemaran.

Ini merupakan cara sederhana dalam pengelolaan sampah yang disebut prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pemanfaatan barang bekas termasuk prinsip reuse dan recycle.

Mengutip buku Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Pemanfaatan Barang Bekas oleh Gunartin dan Denok Sunarsi, reuse adalah memakai kembali. Artinya, menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai.

Sementara itu, recycle adalah mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai. Dengan menerapkan prinsip ini, masyarakat dapat berhemat sekaligus menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan.

Selain mengurangi sampah, jika diterapkan, prinsip recycle pada 3R dapat membantu masyarakat menambah penghasilan. Barang hasil daur ulang yang memiliki nilai guna tinggi bisa dijual kepada orang yang membutuhkan.

Tentunya, agar memiliki nilai jual, barang bekas tersebut harus dikreasikan sedemikian rupa sehingga terlihat lebih menarik dan tampak seperti barang baru.

Saat ini, mulai banyak masyarakat yang memanfaatkan barang bekas sebagai sumber penghasilan. Contohnya, menjual baju bekas, membuat kerajinan dari sedotan, tempat pensil dari bungkus kopi, dan lain-lain.

Memanfaatkan barang bekas juga dapat mengurangi pengeluaran membeli barang-barang baru. Uangnya pun dapat dipakai untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.

Misalnya, daripada membeli tempat sendok dan garpu yang baru, gunakanlah botol atau kaleng bekas untuk menggantikannya. Agar terlihat lebih indah dan rapi, botol atau kaleng bekas tersebut dapat dilapisi dengan kertas atau kain bekas berwarna.