Apa saja kandungan dan manfaat yang ada pada buah segar brainly?

Apa saja kandungan dan manfaat yang ada pada buah segar brainly?
Apa saja kandungan dan manfaat yang ada pada buah segar brainly?

Membahas manfaat buah-buahan memang tak ada habisnya. Salah satunya yaitu buah sukun yang ternyata memiliki beragam khasiat. Yuk, kupas-tuntas kandungan dan manfaat buah sukun untuk kesehatan tubuh!

Buah sukun adalah buah berbentuk bulat dan seringnya berwarna hijau yang umum diolah dengan cara digoreng. Buah ini suka dikonsumsi sebagai makanan pokok karena mengenyangkan.

Sebelum mengetahui berbagai manfaatnya, ada baiknya Anda juga mengetahui berbagai zat gizi yang terkandung dalam buah sukun. Dilansir dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia, di bawah ini kandungan gizi pada setiap penyajian 100 gram buah sukun.

  • Air: 37 miligram
  • Energi: 126 kalori
  • Protein: 1,6 gram
  • Karbohidrat: 24,5 gram
  • Lemak: 0,2 gram
  • Serat: 1,5 gram
  • Kalsium: 337 miligram
  • Kalium: 436 miligram
  • Natrium: 25 miligram

Selain itu, buah bernama latin Artocarpus altilis ini juga mengandung berbagai vitamin seperti vitamin C dan vitamin B kompleks.

Khasiat buah sukun yang tak terduga

Berdasarkan nutrisi bermanfaat yang dikandungnya, di bawah ini bermacam-macam manfaat yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi buah sukun.

1. Buah yang mengenyangkan

Seperti yang telah tertera di atas, 100 gram buah sukun mengandung sekitar 24,5 gram karbohidrat yang setara dengan 10% kebutuhan karbohidrat sehari, ditambah dengan kandungan serat dan proteinnya.

Zat-zat tersebut akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Sebab, jenis karbohidrat pada buah sukun yaitu karbohidrat kompleks yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga efeknya akan membuat rasa kenyang juga bertahan lebih lama.

Begitu juga dengan serat dan protein. Serat tetap bisa membuat Anda kenyang meski makanan yang dikonsumsi kalorinya lebih rendah. Sedangkan protein membutuhkan lebih banyak energi untuk bisa dicerna, alhasil prosesnya pun akan memberikan efek kenyang.

2. Membantu tubuh melawan radikal bebas

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa buah sukun mengandung senyawa phenolic dan flavonoid yang bersifat antioksidan.

Kedua kandungan ini membantu tubuh melawan dampak yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Bahkan, jenis buah sukun berwarna kuning-oranye memiliki lebih banyak kandungan antioksidan xanthin dan lutein yang memiliki manfaat serupa.

Apa Itu Antioksidan dan Kenapa Penting Bagi Tubuh Kita?

3. Menurunkan kolesterol dan tekanan darah

Kandungan serat yang tinggi dalam buah sukun dapat menurunkan kolesterol darah dengan cara mencegah penyerapan kolesterol dari sistem pencernaan.

Selain itu, konsumsi serat dari buah sukun juga diyakini dapat menurunkan risiko obesitas, menurunkan tekanan darah, dan melindungi usus besar dari senyawa kimia pemicu penyakit kanker.

4. Membantu memelihara kesehatan sistem peredaran darah

Buah sukun segar tinggi akan kalium, zat besi, serta berbagai mineral lain yang menjadi komponen penting dalam menjaga kestabilan denyut jantung dan tekanan darah.

Ditambah lagi, kandungan senyawa fitokimia pada buah sukun juga dapat membantu mencegah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat timbunan kolesterol.

Daftar Makanan Penambah Darah untuk Orang Anemia (Plus Pantangannya)

5. Melindungi tubuh dari serangan penyakit

Kebanyakan orang mungkin akrab dengan buah jeruk sebagai salah satu buah kaya vitamin C. Padahal, vitamin C dalam buah sukun juga tak kalah tinggi.

Seratus gram buah sukun mengandung 29 miligram vitamin C yang memenuhi 48% kebutuhan vitamin C dalam sehari. Konsumsi buah-buahan tinggi vitamin C membantu tubuh melawan serangan penyakit dan radikal bebas yang berbahaya.

Meskipun rasanya mungkin tidak selezat jenis buah-buahan lainnya, buah sukun bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin mencoba jenis buah-buahan baru.

Selain dengan menggorengnya, Anda juga bisa mengolah buah sukun dengan cara yang lebih sehat, misalnya dengan mengukus atau merebusnya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Selain nasi, singkong merupakan bahan makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain enak, ternyata ada beberapa manfaat singkong bagi kesehatan. Untuk mengetahui apa saja manfaat tersebut, mari simak ulasan berikut.

Singkong merupakan makanan pokok bagi sebagian penduduk dunia, terutama yang tinggal di wilayah tropis, seperti Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, termasuk indonesia. Di Indonesia sendiri, singkong banyak diolah menjadi aneka hidangan, mulai dari gorengan, singkong kukus atau rebus, hingga getuk.

Apa saja kandungan dan manfaat yang ada pada buah segar brainly?

Di dalam 100 gram singkong, terkandung sekitar 150 kalori dan aneka nutrisi berikut ini:

  • 38 - 40 gram Karbohidrat.
  • 1 - 1,2 gram protein.
  • 1 -2 gram Serat.
  • 300 miligram kalium
  • 20 miligram kalsium
  • 25 - 30 mikrogram folat
  • 20 - 30 miligram vitamin C

Singkong juga mengandung zinc, magnesium, selenium, fosfor, vitamin A, vitamin B, dan beragam jenis antioksidan, seperti polifenol dan flavonoid.

Apa Saja Manfaat Singkong bagi Kesehatan?

Karena kandungan nutrisinya yang beragam, singkong dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti:

Menambah energi

Singkong mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam 100 gram singkong, terkandung 110-150 kalori. Jumlah kalori ini lebih tinggi daripada kalori pada umbi jenis lain, seperti kentang dan ubi. Oleh karena itu, Anda bisa mendapatkan energi ekstra untuk menjalani aktivitas sehari-hari jika mengonsumsi singkong.

Merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks

Selain kalori, singkong juga kaya akan karbohidrat kompleks dan serat. Kedua nutrisi ini berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengurangi peradangan, dan mengendalikan kadar gula darah. Bila kadar gula darah terkendali, risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan obesitas juga akan lebih rendah.

Meski begitu, manfaat singkong dalam menstabilkan kadar gula darah ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Memiliki kandungan antioksidan yang baik

Manfaat singkong lainnya bisa didapat dari kandungan vitamin C, vitamin A, dan beta-karoten di dalamnya. Vitamin C dan vitamin A merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas, mencegah penyakit jantung, hingga mengatasi kerutan di kulit.

Sementara beta-karoten berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kekambuhan gejala asma, mengurangi risiko kanker, serta baik untuk kesehatan kulit dan mata. Asupan nutrisi ini juga dapat mencegah berbagai penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia (AMD).

Membantu mengontrol gula darah

Singkong termasuk makanan dengan nilai indeks glikemik rendah. Ini artinya, makanan ini tidak membuat kadar gula darah cepat naik. Sementara itu, ada beberapa riset yang menyebutkan bahwa singkong bermanfaat untuk membantu mencegah terjadinya diabetes dan resistensi insulin. Singkong bahkan disebut dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

Selain manfaat di atas, singkong juga diklaim dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kelelahan, diare, infeksi, masalah kesuburan, dan menginduksi persalinan. Kendati demikian, manfaat singkong sebagai obat alternatif ini belum terbukti secara medis.

Fakta yang Perlu Diketahui Sebelum Mengonsumsi Singkong

Meski ada banyak manfaat singkong bagi kesehatan, Anda perlu mengonsumsinya dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait tanaman ini:

Singkong perlu diolah dengan benar

Singkong mengandung zat kimia yang disebut glikosida sianogen. Bahan kimia ini dapat melepaskan sianida di dalam tubuh. Oleh karena itu, singkong harus diolah dengan benar sebelum dimakan untuk mencegah keracunan sianida.

Batasi konsumsi singkong pada ibu hamil dan menyusui

Mengonsumsi singkong terlalu banyak di masa kehamilan dan menyusui juga tidak aman. Konsumsi singkong terlalu banyak saat hamil diduga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami cacat bawaan lahir dan kelainan tiroid.

Berisiko menurunkan kadar yodium

Singkong diketahui dapat menurunkan jumlah yodium yang diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, terlalu sering mengonsumsi singkong dalam jumlah banyak berpotensi menyebabkan kekurangan yodium.

Hal ini bisa membuat jumlah hormon tiroid di dalam tubuh berkurang. Oleh karena itu, Anda dilarang mengonsumsi singkong terlalu banyak, jika sedang menderita penyakit tiroid atau tengah menjalani terapi penggantian hormon tiroid.

Cara Mengolah Singkong yang Benar

Saat hendak mengonsumsi singkong, Anda perlu mengolahnya dengan benar. Hal ini penting untuk menghilangkan zat sianida yang berbahaya pada singkong.

Agar lebih aman dikonsumsi, singkong perlu diolah dengan cara mengupas kulitnya terlebih dahulu, kemudian merendam bagian batangnya yang berwarna putih di dalam air bersih selama 48-60 jam.

Setelah proses perendaman selesai, lanjutkan dengan memasak singkong hingga benar-benar matang sempurna. Anda bisa menggoreng, merebus, atau mengukus singkong selama minimal 25 menit. Hal ini untuk mencegah keracunan sianida akibat mengonsumsi singkong mentah atau yang dimasak kurang matang.

Konsultasikan dengan dokter gizi untuk mengetahui jumlah yang aman dalam mengonsumsi singkong. Selain menentukan takaran konsumsi, dokter juga dapat merekomendasikan makanan lain untuk melengkapi nutrisi harian yang dibutuhkan tubuh Anda.