Apa penggunaan sistem suspensi kendaraan jelaskan menurut konsep elastisitas

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by rangga2326 on Mon, 27 Jun 2022 00:12:51 +0700 with category Fisika and was viewed by 345 other users

Pada kendaraan terdapat berbagai macam sistem yang berkolaborasi menjadi satu untuk menciptakan performa kendaraan yang maximal. Termasuk juga sistem suspensi yang fungsi utamanya adalah untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengemudi/penumpang saat berkendara.Sistem suspensi diletakkan diantara roda-roda dan bodi kendaraan, produsen mobil merancang sistem suspensi ini untuk dapat menyerap getaran, kejutan dan oskilasi yang diakibatkan oleh permukaan jalan yang tidak rata serta bergelombang sehingga akan menambah kenikmatan, kenyamanan dan stabilitas berkendara serta memberikan keamanan karena akan meningkatkan kemempuan cangkeraman roda terhadap jalan.Sistem suspensi terdiri dari 2 komponen utama yaitu pegas (spring) dan shock absorber, sementara komponen lainnya yaitu suspension arm, ball joint, bushing karet, strut bar, stabilizer bar, bumper dan lain sebagainya. Setiap mobil mungkin berbeda-beda, tetapi pasti ada komponen utamanya yaitu pegas dan shock absorber.Fungsi Sistem SuspensiFungsi Sistem SuspensiFungsi pegas pada sistem suspensi adalah untuk menyerap kejutan dari permukaa jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruska ke body kendaraan. Sedangkan fungsi shock absorber adalah meredam oskilasi naik turun yang diakibatkan oleh pegas. Jika suspensi tanpa shock absorber dan hanya menggunakan pegas saja maka kendaraan akan mentul mentul dan tidak nyaman untuk di kendarai. Sistem Suspensi memiliki beberapa fungsi yaitu :a. Menyerap getaran, kejutan, oskilasi dari permukaan jalan sehingga akan menambah kenyaman dan stabilitas dalam berkendara.b. Menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda.c. Meningkatkan kemampuan cangkeram roda terhadap jalan.d. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.e. Memindahkan gaya pengereman dan gaya ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.Salah satu fungsi sistem suspensi adalah mencegah oskilasi bodi terjadi pada kendaraan tersebut, ada beberapa macam oskilasi bodi kendaraan yaitu : Pitching, Rolling, Bouncing dan Yawing.Oskilasi Body KendaraanOskilasi Body KendaraanTerdapat dua macam sistem suspensi, yaitu sistem suspensi rigid (dependent) dan sistem suspensi independent. Sistem suspensi rigid banyak digunakan pada mobil-mobil angkutan (niaga) seperti truck, bus, colt, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem suspensi independent banyak digunakan pada kendaraan penumpang, sebagai contoh adalah sedan. Hal ini dikarenakan suspensi independent memiliki tingkat kenyamanan yang lebih baik daripada suspensi rigid.

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Advertisement

Sistem suspensi adalah sebuah rangkaian komponen yang berfungsi menyerap getaran yang ditimbulkan saat mobil berjalan diatas permukaan jalan, tujuan sistem suspensi adalah untuk mencegah agar body mobil tidak bergetar saat melintasi permukaan jalan. Sehingga menambah aspek kenyamanan berkendara. Secara singkat, seperti diatas pengertian dari sistem suspensi baik pada motor dan mobil. Untuk sistem suspensi mobil, ada beberapa jenis sistem suspensi serta ada juga beberapa jenis pegas yang digunakan. Diartikel ini, akan kita kupas secara mendalam tentang jenis, komponen dan cara kerja sistem suspensi pada kendaraan roda 4.

Apa penggunaan sistem suspensi kendaraan jelaskan menurut konsep elastisitas

Prinsip kerja suspensi, yakni dengan memberi sekat antara body dengan roda. Dimana sekat tersebut memiliki daya elastisitas sehingga gerakan mendadak pada roda ini tidak akan mempengaruhi body kendaraan. Dan sistem suspensi, berperan sebagai sekat tersebut. Komponen utama sistem suspensi, adalah pegas. Pegas merupakan komponen yang terbuat dari baja elastis yang kuat, daya elastisitas pada pegas ini dimanfaatkan untuk menyerap semua getaran pada permukaan jalan. Meski demikian, pegas tidak bisa bekerja sendiri dalam sistem suspensi. Tetap ada beberapa komponen tambahan yang mendukung kinerja pegas antara lain ;

Apa penggunaan sistem suspensi kendaraan jelaskan menurut konsep elastisitas


1. Lengan suspensi Lengan suspensi ini berfungsi untuk menghubungkan roda dengan chasis mobil. Lengan suspensi, dibuat dengan engsel. Sehingga bisa bergerak secara vertikal. Gerakan ini akan memungkinkan roda bergerak keatas atau kebawah sesuai beban yang diterima.


2. Shock absorber

Sesuai namanya, shock absorber berperan sebagai penyerap kejut pada sistem suspensi. Memang, pegas menjadi komponen utama sistem suspensi namun kelemahan pegas yakni memiliki daya balik yang sama ketika ditekan. Sehingga meski getaran tidak ada, body mobil akan mengalami oskilasi (bergoyang).

Untuk mengantisipasinya, diletakanlah komponen shock absorber yang dapat mencegah pergerakan pegsa secara tiba-tiba. Shock absorber ini akan memberi efek suspensi yang lebih keras namun sangat stabil karena mampu menyerap kejut.

3. Stabilizer

Sesuai namanya, stabilizer berfungsi menstabilkan body kendaraan ketika terjadi efek suspensi. Secara simple, ketika mobil belok maka mobil akan condong kearah luar karena terkena gaya sentrifugal. Dan akibatnya mobil dapat terguling. Namun dengan adanya stabilizer, hal itu bisa diatasi. Apakah hanya tiga ? Tentu tidak, karena masih banyak komponen didalam sistem suspensi. Namun komponen-komponen tersebut digolongkan dalam jenis suspensi yang berbeda, sehingga kita bahas komponen lanjutannya pada Bab jenis suspensi dibawah. Secara umum, ada tiga jenis suspensi pada mobil. Yakni ;
  • Suspensi independent (bebas), dimana roda kiri dan kanan tidak terpaut dalam satu garis kaku.
  • Suspensi dependent (rigid), dimana roda kiri dan kanan terletak dalam satu poros yang kaku.
  • Suspensi semi-independent, merupakan kombinasi dari rigid axle dengan suspensi independent.
Meski demikian, dalam dunia otomotif jenis suspensi digolongkan lagi lebih spesifik, antara lain ;

1. Suspensi Macpherson

Suspensi macpherson adalah jenis suspensi depan yang paling banyak digunakan saat ini pada kendaraan-kendaraan ringan (MPV, Hatch back, Sedan, Mini-SUV). Tipe ini tergolong independent suspension karena antara roda kiri dan kanan tidak saling terpaut. Tipikal suspensi macpherson, ada pada desain yang cukup simple namun memiliki kualitas yang tergolong sangat baik. Karena tergolong suspensi independen, jenis ini mampu menyerap getaran jalan dengan cukup baik. Selain itu, semua komponen pada macpherson juga tidak terlalu memakan ruang. Sehingga cukup pas untuk kendaraan-kendaraan kecil. Komponen pada suspensi macpherson antara lain ;
  • Pegas coil, pegas yang digunakan umumnya pegas coil (per melingkar) karena memiliki bentuk yang minimalis serta memiliki daya elastisitas yang lentur.
  • Shock absorber, terletak didalam pegas coil. Dengan kata lain, pegas coil dan shock absorber terletak dalam satu unit komponen.
  • Lower arm, berfungsi sebagai lengan suspensi dimana komponen ini akan menghubungkan bagian roda dengan body mobil.
  • Ball joint, merupakan engsel 360 derajat. Maksudnya, engsel ini mampu bergerak kesegala arah. Terletak pada ujung lower arm, sehingga memungkinkan roda bergerak kesegala arah yang dikehendaki.
  • Knuckle arm, merupakan sebuah counter yang berfungsi untuk meletakan semua komponen suspensi seperti shock breaker, lower arm, roda, dan tie rod.
  • Stabilizer, stabilizer terletak diantara body dengan tabung shock absorber yang terhubung ke knuckle arm.

2. Suspensi Double Wishbone

Tipe double wishbone juga masuk kedalam golongan suspensi independen untuk suspensi depan. Dilihat bentuknya, memang mirip dengan suspensi macpherson namun double wishbone terlihat lebih kekar dan lebih rumit. Hal ini dikarenakan pada double wishbone terdapat dua buah lengan suspensi yakni lower arm (terletak dibawah) dan upper arm (terletak diatas). Efek dari dua lengan suspensi ini ada pada gerakan vertikal roda yang seimbang. Salah satu kelemahan, suspensi macpherson ada pada sudut camber yang berubah ketika suspensi bekerja. Namun pada tipe double wishbone masalah tersebut bisa diatasi. Umumnya, tipe ini banyak dipakai pada kendaraan berbasis crossover seperti Big SUV dan Double cabin.

3. Suspensi Rigid

Suspensi rigid merupakan golongan suspensi dependen karena antara roda kiri dan kanan terletak dalam satu blok kaku. Tipe ini bisa ditemui pada suspensi depan maupu belakang, kelebihan suspensi rigid ini ada pada ketahanannya. Secara umum, tipe rigid yang paling kuat menerima beban besar. Hal itu dikarenakan rigid block yang terpasang untuk menautkan roda kiri dan kanan juga dijadikan sebagai penyangga body mobil secara keseluruhan. Artinya, tipe ini memang didesain untuk menerima beban kuat. Oleh sebab itu, kita hanya bisa menemuinya pada truk dan bus. Komponen suspensi rigid pun sangat simple ;
  • Pegas daun, pegas daun berbentuk memanjang biasanya disusun bertingkat untuk meningkatkan kekuatan pegas.
  • Shock absorber, terletak antara rigid block dengan body kendaraan.
  • Rigid block/rigid axle, pada suspensi depan terdapat balok melintang antara roda kiri dan kanan. Itu disebut rigid block atau beberapa orang menyebutnya ice block. Sementara untuk roda depan, komponen ini digantikan dengan rigid axle.
  • Stabilizer bar

4. Suspensi multi-link

Sesuai namanya, tipe ini memiliki beberapa link atau penghubung yang cukup banyak. Link-link ini berperan layaknya lengan suspensi namun jumlahnya bisa lebih dari tiga. Link-link tersebut diletakan sedemikian rupa sehingga mampu menunjang pergerakan roda saat menyerap getaran dengan sempurna. Meski banyak, link-link ini berukuran cukup kecil sehingga tidak terlalu memakan banyak ruang.

5. Suspensi torsion beam

Bagi sebagian orang, tipe ini sering disebut sebagai suspensi semi-independen, karena pada dasarnya rigid suspension namun diinovasikan dengan bentuk berbeda untuk menghasilkan efek suspensi yang lebih baik. Pada tipe rigid, bentuk rigid block hanya memanjang. Namun pada torsion beam, bentuk rigid block seperti huruf H, sehingga banyak orang juga yang menyebutnya “H-Shape Suspension”.

Bentuk seperti ini akan menyebabkan ayunan roda yang agak terbebas antara kiri dan kanan. Sehingga kenyamanan berkendara pun akan lebih nyaman.