Show Ilustrasi Olahraga Lari KOMPAS.com - Aktivitas olahraga memiliki manfaat untuk kebugaran tubuh jika dilakukan secara rutin atau teratur. Namun, rutinitas olahraga bisa memberi pengaruh secara langsung pada kondisi tubuh setelah selesai dilakukan. Setelah melakukan olahraga, denyut nadi akan berdetak lebih kencang dibandingkan kondisi normal atau saat melakukan kegiatan lainnya. Terlebih lagi, apabila bentuk latihan olahraga yang dilakukan memiliki intensitas tinggi atau menguras banyak tenaga. Organ tubuh lain seperti paru-paru, ginjal, dan otak juga diketahui mengalami peningkatan kinerja setelah seseorang berolahraga dengan keras. Hanya saja, kinerja jantung yang meningkat bisa dirasakan secara langsung melalui debar jantung ataupun denyut nadi. Baca juga: Jenis Latihan Fisik untuk Meningkatkan Kebugaran Tubuh Adapun alasan jantung berdebar setelah olahraga adalah perubahan sirkulasi darah ketika seseorang berolahraga. Dalam buku Nutrition for Health, Fitness and Sports (2007) karya Melvin Williams, pengeluaran keringat berlebih meningkatkan kepadatan volume darah, tekanan darah, dan denyut nadi. Sehingga, setelah melakukan kegiatan berupa rangkaian gerak aktif atau menjalani kegiatan olahraga denyut nadi seseorang meningkat. Meningkatnya denyut nadi atau detak jantung setelah berolahraga terbilang sebagai fenomena normal ketika seseorang berolahraga. Halodoc, Jakarta – Cek denyut nadi tidak hanya dilakukan saat sedang beristirahat, melainkan juga saat berolahraga. Ini karena denyut nadi bisa menjadi indikator apakah seseorang melakukan aktivitas fisik terlalu keras, sehingga memengaruhi kondisi kesehatannya. Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Berolahraga Meski baik untuk kesehatan, olahraga berlebihan tidak begitu dianjurkan. Alasannya karena olahraga berlebihan bisa membuat badan terasa sakit, napas menjadi pendek, dan denyut nadi melewati batas normal. Mengukur Intensitas Olahraga dengan Denyut NadiPengukuran denyut nadi saat olahraga dilakukan demi menjamin keamanan berolahraga. Sebab, denyut nadi berlebih dan intensitas olahraga tidak dikurangi, bisa meningkatkan risiko cedera, kehilangan kesadaran (pingsan), hingga kematian mendadak. Lantas, bagaimana cara mengukur intensitas olahraga dengan denyut nadi? Baca juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat Intensitas olahraga bisa diketahui dengan melihat seberapa kencang nadi berdenyut saat kamu berolahraga. Untuk menggunakan metode ini, kamu perlu mencari tahu batas maksimal denyut nadi saat berolahraga. Caranya dengan mengurangi usia kamu saat ini dengan angka 220. Misalnya jika kamu berusia 20 tahun, maka, batas maksimal denyut nadi saat berolahraga adalah 200 kali per menit. Namun, angka tersebut masih perlu dihitung lagi berdasarkan intensitas olahraga yang dilakukan, seperti:
Angka 50 menunjukkan batas atas, sedangkan angka 70 menunjukkan batas bawah. Misalnya, batas maksimal denyut nadi kamu adalah 200 kali per menit (jika berusia 20 tahun). Hasil tersebut perlu dikalikan dengan batas atas dan batas bawah denyut nadi maksimal, maka, hasilnya menjadi 100 kali per menit (0,5x200) dan 140 kali per menit (0,7x200). Sehingga, jika kamu berusia 20 tahun dan ingin berolahraga dengan intensitas sedang, batas denyut nadi saat olahraga adalah 100-140 kali per menit.
Angka 70 menunjukkan batas atas, sedangkan angka 85 menunjukkan batas bawah. Misalnya, batas maksimal denyut nadi kamu adalah 200 kali per menit (jika berusia 20 tahun). Hasil tersebut perlu dikalikan dengan batas atas dan batas bawah denyut nadi maksimal, hasilnya menjadi 140 kali per menit (0,7x200 kali) dan 170 kali per menit (0,85x200 kali). Sehingga, jika kamu berusia 20 tahun dan ingin berolahraga dengan intensitas tinggi, batas denyut nadi saat olahraga adalah 140-170 kali per menit. Lantas, bagaimana cara kamu mengetahui apakah intensitas yang dilakukan sudah sesuai? Jawabannya adalah dengan mengukur denyut nadi selama berolahraga. Kamu bisa berhenti sebentar dari aktivitas fisik yang dilakukan, lalu ukurlah denyut nadi per menit. Caranya dengan meletakkan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) pada leher atau pergelangan tangan. Setelah denyut nadi ditemukan, tahan selama 15 detik untuk mengukur denyut nadi. Hasil pengukuran perlu kamu kalikan 4 untuk mengukur denyut nadi per menit. Jika hasil pengukuran lebih banyak dari perkiraan, kamu perlu mengurangi intensitas olahraga yang sedang dilakukan. Itulah pentingnya cek denyut nadi saat berolahraga. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar denyut nadi, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Melakukan olahraga secara berlebihan juga dapat menimbulkan risiko terhadap tubuh kita. Sama halnya dengan meminum obat, berolahraga pun memiliki takarannya. Jadi, ada baiknya Anda memilih aktivitas olahraga yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh. Salah satu cara yang Anda bisa lakukan untuk mengantisipasi kesalahan saat berolahraga adalah dengan mengukur kecepatan denyut nadi. Artikel ini akan membahas cara menghitung denyut nadi setelah olahraga sekaligus memberi alasan mengapa hal ini penting dan dibutuhkan. Pentingnya Mengetahui Intensitas OlahragaSaat Anda melakukan aktivitas fisik, banyak efek yang bisa dirasakan tubuh Anda. Hal ini bisa dilihat pada pernapasan, detak jantung, produksi keringat, juga tingkat kelelahan otot. Untuk mengetahuinya dengan baik, terdapat dua cara untuk mengukur intensitas tersebut, yaitu:
Efek dan rasa yang timbul setelah beraktivitas mungkin tidak akan selalu sama saat melakukan olahraga, lagi-lagi tergantung setiap individu. Namun, hal ini perlu dilakukan agar bisa menjadi acuan dalam mengetahui efektivitas dan pengaruhnya terhadap diri Anda. Lebih dari itu, dengan menghitung denyut nadi, Anda juga bisa mengetahui batasan yang aman agar Anda terhindar dari kondisi yang membahayakan jantung. Berapa Denyut Nadi Normal Sebelum Olahraga?Denyut nadi normal bservariasi. Biasanya denyutnya lebih rendah sebelum Anda berolahraga. Kenapa? Karena ketika berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak darah sehingga mengalirkan semua darah melalui nadi ke seluruh tubuh. Secara umum, ini daftar dari denyut nadi normal per menit sebelum melakukan aktivitas fisik atau berolahraga:
Pada dasarnya denyut nadi berfungsi untuk menentukan apakah jantung bekerja dengan normal. Untuk bayi dan anak - anak memiliki denyut nadi lebih tinggi dari pada orang dewasa karena pada usia tersebut membutuhkan darah lebih banyak. Denyut nadi dapat berubah - ubah, tergantung dari aktivitas, olahraga, atau kegiatan apa yang sedang Anda jalankan. Untuk atlet memiliki denyut nadi lebih rendah karena jantung mereka tidak membutuhkan kerja keras, karena sudah terlatih melakukan aktivitas fisik. Cara menghitung denyut nadi setelah olahraga bisa ditempuh dengan beragam cara. Misalnya, dengan teknologi pelacak aktivitas ataupun secara manual. Jika Anda ingin menghitungnya secara manual, Anda bisa langsung mencari detakan di pergelangan tangan yang menghadap ke atas dan menempatkan jempol dan telunjuk Anda pada bagian pergelangan tangan dalam sampai merasakan denyut. Jika sudah merasakan denyut, Anda bisa menghitungnya dalam jangka waktu 60 detik. Hal yang perlu diketahui untuk mengetahui detak ideal setelah berolahraga adalah dengan mengetahui detak jantung maksimal diri Anda terlebih dahulu. Cukup dengan mengurangi angka 220 dengan usia Anda saat ini. Jika saat ini Anda berusia 35 tahun, maka detak jantung maksimal Anda adalah 195 bpm (beats per minute). Setelah mengetahui detak jantung maksimal tersebut, Anda baru bisa melihat level denyut setelah berolahraga. The American Heart Association merekomendasikan beberapa target, yaitu: - Intensitas sedang dengan 50%-70% dari detak maksimal jantung Anda - Intensitas berat dengan 70%-85% dari detak maksimal jantung Anda Dalam pelaksanaan olahraga Anda perlu melakukannya secara bertahap, jadi tubuh tidak kaget karena Anda memulainya dari persentase rendah terlebih dahulu, baru sedikit demi sedikit meningkat. Perlu diingat, cara menghitung denyut nadi setelah olahraga di atas barusan adalah panduan yang semerta-merta dapat digunakan untuk melacak dan memonitor batas aman intensitas aktivitas fisik untuk tubuh Anda. Hal ini juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi Anda dari risiko kelelahan yang berbahaya untuk jantung, mulai dari aritmia, sakit pada dada, dan kondisi tidak nyaman seperti menjadi pening juga pusing. Jenis-jenis Olahraga untuk Kesehatan JantungDemi menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan jantung, terdapat beberapa rekomendasi olahraga yang bisa Anda lakukan dan tentunya aman. Beberapa aktivitas fisik yang dimaksud, antara lain: 1. Berjalan kaki 2. Weight Training (push up, pull up, squats) 3. Berenang 4. Yoga Dari keempat contoh aktivitas fisik tersebut, Anda bebas memilih dan melakukannya sesuai dengan kondisi tubuh. Mulai dari mengikuti kelas yoga, berjalan dengan teman atau berenang setiap hari, semua ini perlu dilakukan secara teratur untuk menjaga kesehatan Anda. Bagi Anda yang memiliki permasalahan kesehatan, ada baiknya untuk mengonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu saat mau memulai rutinitas olahraga. Itu dia cara menghitung denyut nadi setelah olahraga. Memang, untuk menjaga kesehatan jantung, aktivitas olahraga sangat perlu dilakukan. Untuk melakukan hal itu, kita memerlukan tubuh yang bugar serta otot yang kuat. Jadi, sudah selayaknya Anda perlu menjaga asupan yang baik untuk tubuh Anda. Salah satu asupan baik yang bisa Anda dapatkan adalah dengan mengonsumsi Susu Goldsure by Ensure. Dengan Triple Protein dan disertai dengan 14 vitamin dan 9 mineral, juga omega 3 dan 6, Goldsure by Ensure dapat memberikan nutrisi baik untuk pemulihan kesehatan disesuaikan dengan anjuran dokter. Sebelum membeli, diharap membaca label kemasan dan mengunjungi website Goldsure by Ensure untuk mengetahui lebih lanjut. |