Apa itu return dan risiko portofolio?

Karena return harapan dari investasi akan terjadi di masa yang akan datang dan bersifat tak pasti, maka disamping return, dalam konsep investasi juga perlu dipelajari tentang risiko. Risiko investasi bisa diuraikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara return actual dengan return harapan. Keduanya bagaikan dua sisi mana uang yang selalu berdampingan, artinya dalam berivestasi, disamping menghitung return harapan, investor juga harus memperhatikan risiko yang harus ditanggungnya. Oleh karena itu, investor harus pandai-pandai mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat return harapan yang paling tinggi dengan tingkat resiko tertentu, atau investasi yang menawarkan return tertentu pada tingkat risiko terendah.

Apa sih hubungan antara return dan risiko dalam investasi? Mengapa keduanya saling berhubungan? Dengan memahami hubungan antara return dan risiko dalam investasi, ini akan memudahkanmu untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.

Kita telah mengetahui ada beberapa kelas aset seperti, emas, obligasi, dan ekuitas. Ketika kita memiliki aset-aset tersebut, penting untuk mengerti bagaimana membedakan mereka dari segi return dan risiko. Karena akan memudahkan kamu untuk menyesuaikan target dan proses investasi.

  • Return dan Risiko: Apa Hubungannya?
  • Contoh Return dan Risiko
    • Baca juga: Memulai Investasi yang Tepat Bagi Pemula, Bagaimana Caranya?
  • Empat Jenis Kelas Aset Utama
  • Portofolio Investasi yang Ideal
  • Intinya…
  • Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Return dan Risiko: Apa Hubungannya?

Ketika kamu menyusun diversifikasi portofolio, kamu juga sedang menggabungkan beberapa instrumen investasi untuk mencapai targetmu. Nah, apakah perpaduan investasi yang tepat untukmu? Biasanya, dua faktor yang sangat berpengaruh adalah return dan risiko.

Return atau imbal hasil, adalah ekspektasi akan uang yang dihasilkan dari investasimu. Sementara risiko adalah kemungkinan yang akan terjadi ketika imbal hasil sebenarnya berbeda dari yang diharapkan, dan juga jumlahnya. Dengan kata lain, risiko adalah jumlah volatilitas yang terkait pada sebuah investasi.

Contoh Return dan Risiko

Kamu memberi seorang teman uang sejumlah Rp100,000 dan dia akan mengembalikannya sebesar Rp110,000 dalam setahun. Imbal hasil yang kamu harapkan adalah Rp10,000.

Ketika temanmu sudah pasti akan mengembalikan uangmu sebesar Rp110,000, maka ini termasuk investasi yang berisiko rendah (tergantung seberapa percaya kamu dengan temanmu).

Tetapi, jika temanmu menggunakan uang tersebut untuk membuka sebuah usaha dan mereka akan mengembalikanmu sejumlah Rp120,000 apabila usahanya menguntungkan. Maka tingkat risikonya akan bertambah.

Kamu mengharapkan imbal yang lebih tinggi (Rp20,000 dibandingkan Rp10,000) tetapi kamu bisa tidak mendapatkan apa-apa pada akhirnya jika usaha tersebut gagal – dan ini merupakan perbedaan yang besar.

Jadi, seperti itulah risiko. Selalu ada return dan risiko pada tiap jenis investasi.

Baca juga: Memulai Investasi yang Tepat Bagi Pemula, Bagaimana Caranya?

Apa itu return dan risiko portofolio?

Empat Jenis Kelas Aset Utama

  • Ekuitas: Jenis investasi yang merupakan kepemilikan di sebuah perusahaan, atau bisa juga disebut saham.
  • Obligasi: Investasi seperti utang. Misalnya kamu membeli obligasi, artinya kamu memberi pinjaman kepada perusahaan (atau pemerintah) dan kamu akan mendapatkan imbal dalam bentuk bunga. Serta modal awal yang akan dikembalikan di akhir waktu yang ditentukan.
  • Investasi Alternatif: Kategori ini mencakup investasi dalam bidang properti, komoditas, emas. Kadang, kelas aset ini memiliki risiko yang lebih tinggi dari ekuitas dan obligasi. Tapi, imbal yang diharapkan memiliki pola dan tren yang berbeda dari ekuitas dan obligasi. Jadi, kelas aset ini cocok sebagai diversifikasi.
  • Kas: Betul sekali, uang kas. Tapi dalam kelas aset, kas juga termasuk investasi jangka pendek yang likuid. Misalnya deposito jangka pendek di bank, karena aksesnya mudah.

Portofolio Investasi yang Ideal

Sebuah portofolio yang ideal akan diatur berdasarkan keseimbangan antara return dan risiko.

Misalnya, kamu berencana untuk membeli rumah dalam waktu 3 tahun dan mungkin kamu juga tidak mau menempatkan uangmu pada aset berisiko. Kamu mau tabunganmu tersedia sewaktu kamu telah siap membayar uang muka rumah.

Jadi, kamu ini mengoptimalkan keamanan, dan juga imbal yang lebih sedikit. Portofolio kamu mungkin dialokasikan lebih cenderung pada obligasi yang rendah risiko serta uang kas, dan hanya sedikit pada ekuitas.

Sedangkan jika kamu berinvestasi untuk sebuah tujuan dalam 10 tahun lagi, kamu mungkin tidak masalah dengan risiko saat ini, mengingat horizon investasimu masih panjang.

Jadi, untuk memaksimalkan imbalmu, mungkin kamu akan mengalokasikan lebih banyak ekuitas pada portfoliomu, lalu obligasi dan sedikit kas.

Intinya…

Kamu perlu mengerti return dan risiko. Seperti sebelum membeli barang lain yang bernilai besar, pastikan kamu mengetahui risiko di belakangnya.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Apa yang dimaksud dengan return dalam portofolio?

BAB IV. RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO. Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor.

Apa yang dimaksud return dan risiko?

Return merupakan imbalan atau hasil yang akan didapatkan di masa akan datang yang disebabkan oleh penanaman dana atau investasi yang dilakukan investor. Sedangkan risiko merupakan peluang terjadinya penyimpangan dari suatu rata-rata tingkat pengembalian (return) yang diharapkan investor.

Apa saja risiko dari sebuah portofolio?

Risiko dalam portofolio dibedakan menjadi dua yaitu risiko sistemik dan risiko nonsistemik. Dari semua adanya kemungkinan risiko yang terjadi maka investor investasi harus memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal yang harus dalam menyusun sebuah portofolio.

Bagaimana menghitung return suatu portofolio?

Untuk menghitung expected return dari suatu portofolio, seorang investor harus menghitung bobot keseluruhan dari masing-masing kepemilikannya. Rumus mengitung return ini pada dasarnya hanya mengalikan bobot masing-masing asset dalam portofolio dengan return yang diharapkan, kemudian menambahkan semua angka tersebut.