KOMPAS.com - Tukak lambung adalah luka terbuka atau bisul yang terbentuk di lapisan lambung atau usus.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, lambung dan usus kita memiliki lapisan sel khusus dan lendir.
Lapisan tersebut dapat mencegah lambung dan usus rusak oleh cairan asam dan enzim pencernaan.
Baca juga: 8 Gejala Tukak Lambung, Tak Hanya Sakit Perut
Jika lapisan tersebut terluka atau mengalami tukak, jaringan lambung dan usus bisa ikut terdampak.
Pasalnya, cairan asam dan enzim pencernaan bisa mengikis atau memicu peradangan pada lapisan lambung dan usus.
Dampaknya, penderita bisa merasakan gejala tukak lambung, seperti:
- Sakit perut atas berupa nyeri, rasa panas, atau
- Mual
- Muntah
- Tidak nafsu makan
- Kembung
- Kerap bersendawa
- Berat badan turun
Gejala tukak lambung tersebut biasanya muncul di malam hari, atau saat perut dalam kondisi kosong dalam waktu yang lama.
Baca juga: 6 Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut
Sedangkan untuk kasus bisul atau luka yang cukup parah, penderita bisa mengalami pendarahan dan rentan berdampak fatal apabila tidak segera ditangani.
Untuk mengenali lebih lanjut penyakit ini, kenali penyebab tukak lambung yang perlu diwaspadai berikut:
1. Infeksi bakteri
Melansir NHS, penyebab tukak lambung paling sering adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).
Infeksi bakteri ini bisa merusak lapisan lambung yang berguna mencegah dinding lambung dan usus rusak oleh cairan asam dan enzim pencernaan.
Banyak orang terinfeksi bakteri ini tanpa menyadarinya. Bakteri ini jamak berkembang di saluran pencernaan tubuh.
Namun, pada sebagian orang, bakteri tersebut dapat mengiritasi lambung dan memicu terbentuknya luka bisul atau tukak lambung.
Para ahli hingga kini belum mengetahui penyebab pasti kenapa sebagian orang lebih mudah terinfeksi bakteri ini.
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
2. Efek samping obat tertentu
Selain infeksi bakteri, penyebab tukak lambung yang cukup sering lainnya yakni efek samping obat tertentu.
Obat penghilang rasa sakit, penurunan demam, dan obat untuk mengatasi peradangan dapat menimbulkan efek samping tukak lambung bagi sebagian orang.
Obat tersebut biasanya termasuk golongan antiinflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
Jenis NSAID yang kerap digunakan antara lain:
- Ibuprofen
- Aspirin
- Naproxen
- Diclofenac
Hal yang perlu diingat, tidak semua orang mengalami efek samping tukak lambung saat minum NSAID.
Risiko biasanya muncul saat obat ini diminum dalam waktu lama, dengan dosis tinggi, atau punya riwayat menderita tukak lambung.
Baca juga: 5 Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa
3. Gaya hidup tak sehat
Penyebab tukak lambung yang lain adalah faktor gaya hidup tak sehat seperti makan makanan terlalu pedas atau asam, stres, minum alkohol, dan merokok.
Faktor gaya hidup di atas menurut penelitian tidak memicu penyakit tukak lambung secara langsung.
Namun, para ahli memastikan bahwa faktor gaya hidup tak sehat bisa memperparah gejala tukak lambung.
Selain itu, studi juga menyebutkan merokok bisa mengurangi efektivitas pengobatan tukak lambung.
Jika penderita tukak lambung saat ini masih sering makan makanan pedas atau asam, stres, minum alkohol, atau merokok, segera hentikan kebiasaan tersebut atau kendalikan.
Baca juga: 6 Bahaya Asam Lambung Kronis yang Pantang Disepelekan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami sakit perut dan mual yang tak kunjung sembuh? Jika iya, kondisi tersebut bisa jadi gejala tukak lambung.
Tukak lambung adalah luka terbuka atau bisul yang terbentuk di lapisan bagian dalam perut atau bagian atas usus kecil.
Tukak lambung yang terjadi di perut disebut ulkus lambung, sedangkan tukak lambung yang terjadi di usus kecil disebut ulkus duodenum.
Baca juga: 6 Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut
Masalah kesehatan ini apabila tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan penderita kehilangan banyak darah, terbentuk jaringan parut di perut, sampai melubangi lambung atau usus.
Sebelum mengulas gejala tukak lambung yang membahayakan kesehatan, kenali dulu beberapa penyebabnya.
Penyebab tukak lambung
Melansir Mount Sinai, perut kita dipenuhi cairan asam lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke tubuh.
Asam tersebut cukup “keras”, sehingga tak jarang meninggalkan rasa panas seperti terbakar ketika melintasi bagian tubuh.
Perut dalam kondisi normal tidak merasakannya karena bagian dalam perut dan usus dilengkapi pelapis pelindung khusus. Tapi, lapisan tersebut ada kalanya rusak.
Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab tukak lambung utamanya berasal dari infeksi bakteri Helicobacter pylori (H pylori).
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
Selain itu, ada faktor risiko yang menyebabkan penyakit ini, antara lain:
- Minum alkohol berlebihan
- Efek samping obat aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
- Merokok
- Stres
- Penyakit sindrom zollinger-ellison
Baca juga: 4 Jenis Obat Asam Lambung
Gejala tukak lambung
Terbentuknya luka kecil atau bisul di bagian dalam perut atau usus kecil acapkali tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, apabila lukanya sudah cukup besar, terkadang penderita bisa mengalami pendarahan parah.
Beberapa gejala tukak lambung yang jamak dirasakan penderitanya, yakni:
- Sakit perut bagian atas, terutama di malam hari atau saat perut kosong selang tiga jam setelah makan
- Perut gampang begah
- Mual
- Muntah, terkadang berdarah
- Buang air besar berdarah atau tinja berwarna gelap
- Sakit dada
- Kelelahan
- Berat badan turun tanpa sebab jelas
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik
Jika ada gejala tukak lambung di atas, segera periksakan diri ke dokter. Untuk mendeteksi penyakit ini, penderita biasanya direkomendasikan tes endoskopi, tes darah, sampai tes feses.
Jika ada indikasi penyakit ini, dokter biasanya meresepkan obat tukak lambung untuk menyembuhkan sekaligus mencegah penyakit kambuh.
Pengobatan biasanya dilakukan selama tujuh sampai 14 hari. Selain itu, imbangi pengobatan dengan gaya hidup sehat, jangan merokok, dan setop minum minuman beralkohol.
Baca juga: 8 Makanan Camilan untuk Penderita Asam Lambung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.