Infeksi paru atau Penumonia yang spesifik yang disebabkan oleh bakteri khusus yang disebut sebagai Pneumonia atau TBC. Bagian dari infeksi paru, namun bedanya TBC bisa menyerang semua organ tubuh. Namun lebih banyak terkena di organ paru – paru.
Infeksi paru ini termasuk jenis penyakit menular yang bisa dikeluarkan lewat pernapasan spesifiknya lewat percikkan dahak yang dikeluarkan oleh penderita. Berlangsung masuknya kuman disebut masa inkubasi. Setiap infeksi paru berbeda kalau penomenia masa inkubasi bisa cepat 2-7 hari. Namun sebetulnya tubuh juga mempunyai kekebalan supaya tidak mudah terserang penyakit.
“Kalau kuman tidak bisa dibunuh dengan sel pertahanan tubuh maka akan berkembang jadi sakit,” ujarnya. TBC lebih Panjang masa inkubasinya antara 2-8 minggu. Misalnya dalam satu rumah ada yang terserang TBC butuh waktu 2-8 minggu muncul gejalanya pada orang lain. Pada pasien Pneumonia bisa batuk berdahak dan tidak berdahak. Umumnya jika karena bakteri dahaknya.
Umumnya jika karena bakteri dahaknya berwarna kuning dan hijau, akibat virus dahaknya berwarna putih. Karena jamur berwarna hijau dahaknya. Produksi dahak, pasien juga akan merasakan sesak, rasa sesak dilihat dari frekuensi pernapasannya, normal antara 16-20 kali permenit jika lebih dari 20 kali dinyatakan sesak napas. Disertai dengan nyeri dada.
“Nyeri dadanya tergantung dari lokasinya banyak kumannya misalnya di sebelah kanan. Pasien pneumonia juga demam dan menggigil,” terangnya. Ketika sudah aktif pasien akan sakit TBC menimbulkan kerusakan di paru dan bagian lainnya.
Ciri – cirinya batuknya lebih lama lebih dari dua minggu disertai batuk berdarah, penurunan berat badan yang cukup signifikan biasanya 20 persen dari berat badan asalnya. Meriang, nafsu makan menurun. Pneumonia bisa dialami mulai dari anak – anak sampai dewasa. Anak – anak dibawah usia 5 tahun daya tahan tubuhnya belum optimal sedangkan usia dewasa diatas 65 tahun. Namun di usia produktif juga bisa terkena Pneumonia, yang umumnya karena ada penyakit lain seperti diabetes atau kebiasaan merokok, dan minum alcohol. Untuk TBC bisa terjadi di usia produktif dari usia 20 – 40 tahun.
Ia menyampaikan ada 3 faktor seseorang menjadi sakit, dari tubuhnya sebagai terinfeksi, lalu sisi kuman dan lingkungannya seperti asap rokok menyebabkan rambut disaluran pernapasan fungsinya menyaring seperti debu termasuk kuman. Jika tidak berfungsi optimal sehingga tidak bisa menangkap dan menjaringnya,” terangnya.
Sebaiknya menciptakan lingkungan terbebas dari asap rokok mulailah dari rumah. Pentilasi juga penting supaya udaranya tidak berkembang disitu saja. “Kuman TBC mati, bisa mati karena sinar matahari. Karena itu pasien TBC dianjurkan berjemur dan rumahnya dibuka supaya sinar matahari masuk dan kumannya mati. Untuk menimilkan penularan pasien yang sakit juga harus memakai masker karena penyebab infeksi paru – paru lewat udara, pakailah masker yang sekali pakai,” ucapnya.
Pengobatan infeksi paru – paru atau Pneumonia tergantung dari penyebabnya, jika karena bakteri akan diberikan antibiotic, obat demam, obat pengencer dahak, obat batuk. Lamanya pengobatan 5-14 hari sudah sembuh. Sedangkan TBC obat minimal 6 bulan menjalani pengobatan.
“TBC saat ini Indonesia menduduki nomor 3 dunia, diharapkan TBC tahun 2050 zero TB, 2035 elimenasi TB. Ini merupakan program Nasional, pelayanan kesehatan wajib diketahui tentang TBC ada istilah TOS (Temukan Obat sampai Sembuh),” ungkapnya.
Bagikan ke :
Jakarta -
Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas.
Penyakit ini sangat berbahaya lantaran memicu kematian tertinggi pada anak-anak di seluruh dunia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 740.180 anak-anak yang meninggal dunia akibat pneumonia pada tahun 2019.
Penyebab Pneumonia
Dikutip dari laman resmi WHO, pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Dari sejumlah patogen tersebut yang paling umum, yaitu:
- Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab paling umum pneumonia pada anak-anak.
- Haemophilus influenzae tipe b (Hib), bakteri penyebab pneumonia paling umum kedua setelah streptococcus pneumoniae.
- Respiratory syncytial virus (RSV) atau virus penyebab pneumonia yang paling umum.
Gejala Pneumonia
Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada faktor-faktor, seperti jenis pneumonia, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Adapun gejala yang umum muncul jika terkena pneumonia, antara lain:
- Batuk terus-terusan, dengan disertai dahak
- Demam
- Berkeringat
- Menggigil
- Susah bernapas
- Dada sakit
- Nafsu makan menurun
- Detak jantung terasa cepat
Sementara, gejala yang cukup jarang terjadi tetapi bisa tetap muncul seperti:
- Kepala sakit
- Lemas dan lelah
- Mual dan muntah
- Nyeri sendi dan otot
- Batuk disertai dengan darah
Penyakit pneumonia pada anak juga dapat menimbulkan gejala yang berbeda. Berikut gejala yang akan muncul saat penyakit pneumonia pada anak terjadi:
Anak di bawah usia 5 tahun, bisa mengalami napas yang cepat dan tidak teratur.
Bayi akan menunjukkan gejala muntah-muntah, lemas, tidak berenergi, dan sulit makan serta minum.
Penyebaran Pneumonia
Pneumonia dapat menyebar melalui beberapa cara. Virus dan bakteri yang biasa ditemukan di hidung atau tenggorokan anak, dapat menginfeksi paru-paru jika terhirup. Mereka juga dapat menyebar melalui tetesan udara dari batuk atau bersin. Selain itu, pneumonia dapat menyebar melalui darah, terutama selama dan segera setelah lahir.
Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada sejumlah patogen penyebab pneumonia dan cara penularannya. Hal ini sangat penting untuk pengobatan dan pencegahan.
Cara Pencegahan Pneumonia
Vaksinasi menjadi salah satu pencegahan pneumonia yang paling efektif. Namun, beberapa cara ini juga bisa dilakukan sebagai cara pencegahan pneumonia. Berikut di antaranya:
- Berhenti merokok, dan menghindari asap rokok
- Mencuci tangan sebelum makan, sebelum memegang makanan, setelah menggunakan kamar kecil, dan setelah berada di luar
- Menghindari berada di sekitar orang yang sedang sakit
- Tidak menyentuh atau berbagi benda yang dibagikan dengan orang lain
- Makan makanan yang sehat, olahraga, dan istirahat yang cukup
Simak Video "Gejala Pneumonia Misterius yang Tewaskan 4 Orang di Argentina"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/fds)