Apa fungsi utama tanda titik

Apa fungsi utama tanda titik

Perbesar

Ilustrasi Membaca | Credit: pexels.com/Enzo

Gelar

Penggunaan tanda baca koma yang pertama adalah dalam penulisan gelar dan sertifikasi. Penulisan nama beserta gelar pendidikan memang sering kali menggunakan tanda koma. Baik pada satu gelar pendidikan atau lebih dari satu gelar.

Contoh:

1. Bayu Nugroho, S.Ikom

2. Paula Mariana, S.Pd, S.H.

Panggilan

Penggunaan tanda baca koma kedua adalah penulisan kalimat yang menyertakan panggilan. Ini sering kali ditemui dalam karya sastra seperti novel atau buku cerita lainnya. Penggunaan tanda koma ini dapat memudahkan pembaca memahami makna tulisan dan membedakan intonasi bacaan.

Contoh:

1. Kami tidak bisa melakukannya tanpa Anda, Lisa.

2. Terima kasih, Gubernur, atas dukungannya.

3. Doni, tolong mampir ke kantorku sebelum kamu berangkat hari ini.

Tanggal

Penggunaan tanda baca koma yang ketiga adalah penulisan tanggal. Baik ketika menuliskan tanggal dalam sebuah surat atau tulisan apapun, susunan hari, tanggal, bulan, dan tahun selalu ditulis dengan menggunakan tanda koma.

Contoh:

1. Lina lahir pada hari Senin, 25 November 2003.

2. Toko itu tutup selamanya mulai hari Rabu, 15 Oktober 2019.

Alamat Lengkap

Penggunaan tanda baca koma keempat adalah menuliskan alamat lengkap. Alamat rumah atau alamat suatu tempat memiliki keterangan yang panjang.

Bisa meliputi nama jalan, nomor rumah, dusun, kecamatan, kabupaten, dan nama provinsi. Untuk memperjelas penulisan alamat, tanda koma selalu digunakan di setiap bagian alamat yang dituliskan.

Contoh:

1. Alamat tujuan pengiriman pesanan: Jl. Parkit V No.45, RT 001/RW 002, Kel. Petemon, Kec. Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur.

2. Keluarganya pindah dari Bristol, Inggris, ke Portsmouth, New Hampshire, ketika dia berusia delapan tahun.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Apa fungsi utama tanda titik

Apa fungsi utama tanda titik
Lihat Foto

Titik dan koma

KOMPAS.com - Tanda baca adalah hal yang sangat penting dalam bahasa Indonesia ragam tulis. Bila salah menggunakan tanda baca, maka akan mengganggu keseluruhan satuan kebahaasaan.

Tnda baca yang paling sering kita temui dalam tulisan ialah titik dan koma. Berikut penggunaan titik dan koma yang benar.

Titik

Titik merupakan tanda baca berupa noktah yang digambarkan dengan simbol (.). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) mengatur penggunaan tanda titik sebagai berikut:

1. Tanda titik dipakai sebagai akhir dari kalimat pernyataan. Contohnya:

Saya makan nasi pecel.
Kami sampai di Bekasi.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf. Penggunaan ini biasanya terdapat pada bagan, ikhtisar, atau daftar. Contohnya:

I. Makna Kataa. Leksikal

b. Gramatikal

Ada pengecualian untuk penggunaan tanda titik pada penomoran, yaitu:

  • Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung. Contohnya: 1) mengembangkan kemampuan kognitif atau a) pakai masker
  • Tanda titik tidak dipakai pada penomoran yang lebih dari satu angka atau huruf. Penomoran semacam ini biasa ada dalam penomoran digital. Contohnya: 3d, 24E, RI1, AE 3416 TE dan sejenisnya.
  • Tanda titik tidak dipakai di belakang angka terakhir pada penomoran deret. Contohnya: I.I Latar Belakang atau 3.1 Psikologi Pengarang

Baca juga: Perbedaan Titik Dua dan Titik Koma

3. Tanda titik dipakai untuk memberi tanda dan memisahkan angka yang menandakan jam, menit, dan detik. Tanda titik juga dipakai sebagai penanda waktu atau jangka waktu. Contohnya:

Pukul 13.30 (pukul 13 lewat 30 menit atau setengah dua siang)
01.05.30 (1 jam, lima menit, 30 detik)

4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka. Tanda ini dipakai untuk memisahkan nama penulis, tahun, judul, dan tempat terbit. Contohnya:

Sugono, Dendy. 2019. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pelepasan Subjek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Benedanto, Pax dan Marcus. 2002. Kesusastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia (Jilid I). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

5. Tanda titik dipakai dalam bilangan ribuan atau kelipatannya. Tanda ini berguna untuk memisahkan atau memberi tanda pada jumlah angka yang banyak. Contonya:

Pak Fajar membayar lunas sisa hutangnyansebesar Rp 17.000.000,00.
Tsunami melahap sedikitnya 11.000 korban jiwa.

Ada pengecualian untuk penggunaan tanda titik pada pemisahan bilangan, yaitu:

  • Tanda titik tidak dipakai bilangan yang tidak menunjukkan jumlah. Contohnya: Aku lahir pada tahun 1999 atau Hubungi kami di nomor 08122937492
  • Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul atau sub judul. Contohnya: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 atau Gambar 4 Termometer
  • Tanda titik tidak dipakai di akhir alamat dalam surat dan tanggal surat. Contohnya: Surakarta, 27 Desember 2020 atau

Kepada Pengurus Kantor Cabang PT. Indah SejahteraJalan Margobawero No. 23

Mojokerto

Tanda Baca – Pengertian, Penggunaan, Fungsi, Titik, Koma, Contoh – Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara, kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi padasuatu tulisan,dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Apa fungsi utama tanda titik
Tanda Baca

Pedoman Penulisan Tanda Baca

Dan berikut adalah lima belas tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan :

Tanda Titik

Tanda titik berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka, dan berikut adalah pedoman penulisan tanda baca titik sesuai dengan EYD :

  • Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau serua

Contoh: Saya suka makan nasi.

Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.

  • Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.

Contoh:

  • Irwan S. Gatot
  • George W. Bush

Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.

Contoh: Anthony Tumiwa

  • Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.

Contoh:

  1. Dr. (doktor)
  2. S.E. (sarjana ekonomi)
  3. Kol. (kolonel)
  4. Bpk. (bapak)

Baca Juga : “Ekspresi” Pengertian & ( Jenis – Acuan – Manfaat )

  • Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.

Contoh:

  1. (dan lain-lain)
  2. (dan sebagainya)
  3. (tanggal)
  4. (halaman)
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Contoh:

Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)

20.30 jam (20 menit, 30 detik)

  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.

  • Tanda titik tidak dipakaiuntuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh:

Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.

Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.

  • Tanda titik tidak dipakaidalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
  1. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
  2. SMA (Sekolah Menengah Atas)
  3. PT (Perseroan Terbatas)
  4. WHO (World Health Organization)
  5. UUD (Undang-Undang Dasar)
  6. SIM (Surat Izin Mengemudi)
  7. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
  8. rapim (rapat pimpinan)
  • Tanda titik tidak dipakaidalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
    contoh:
  1. Cu (tembaga)
  2. 52 cm
  3. l (liter)
  4. Rp350,00
  • Tanda titik tidak dipakaipada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Contoh:

  1. Latar Belakang Pembentukan
  2. Sistem Acara
  3. Lihat Pula

Baca Juga : Kalimat Ambigu adalah

Tanda Koma

Apa fungsi utama tanda titik

Tanda koma berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka. Dan beriut adalah pedoman penggunaan tanda baca koma yang sesuai dengan EYD :

  1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.

    Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.

  2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
    Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
  3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.

Contoh:

  1. Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  2. Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
  • Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
    Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
  • Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu,akan tetapi.
    Contoh:
  1. Oleh karena itu, kamu harus datang.
  2. Jadi, saya tidak jadi datang.
  • Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
    contoh:
  1. O, begitu.
  2. Wah, bukan main.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
    Contoh: Kata adik, “Saya sedih sekali”.
  • Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
    Contoh:
  1. Medan, 18 Juni 1984
  2. Medan, Indonesia.
  • Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
    Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
  • Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
    Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
  • Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
    contoh: Rinto Jiang, S.E.
  • Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
    Contoh:

Baca Juga :Paragraf Sebab Akibat

  • Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
    Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
  • Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
    Contoh:

Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan :

Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

  • Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
    contoh: “Di mana Rex tinggal?” tanya Stepheen.

Tanda Titik Koma

  • Tanda titik koma digunakan terutama untuk jeda pada kalimat dan pemotongan pada suatu daftar.
  1. dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
    Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
  2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
    Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

Tanda Titik Dua

Tanda titik dua berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.

  • Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
    Contoh:
  1. Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
  2. Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
  • Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemeran.
    ‘pemeran’Contoh: Ketua                  : Borgx Wakil Ketua         : Hayabuse Sekretaris            : Ivan Lanin Wakil Sekretaris   : Irwan Gatot Bendahara           : Rinto Jiang

    Wakil bendahara  : Rex

  • Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh: Borgx : “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!”

    Rex    : “Siap, Boss!”

  • Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. Contoh: (i) Tempo, I (1971), 34:7 (ii) Surah Yasin:9

    (iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.

  • Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
    Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
  • Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
    Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Baca Juga : Majas Sinekdoke Pars Pro Toto

Tanda Hubung

Tanda hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu nilai.

  • Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan

    Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

  • Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
    Contoh:
  • Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
    Bandingkan:
  1. ber-evolusi dengan be-revolusi
  2. dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
  3. Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
  • Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
    Contoh:
  1. se-Indonesia
  2. hadiah ke-2
  3. tahun 50-an
  4. ber-SMA
  5. KTP-nya nomor 11111
  6. sinar-X
  7. Menteri-Sekretaris Negara
  • Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

Contoh:

di-charter
pen-tackle-an

Baca Juga : Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat

Tanda Pisah

  • Tanda pisah adalah tanda baca yang secara tampilan mirip dengan tanda hubung, tapi lebih panjang dan memiliki fungsi yang berbeda. Ada dua simbol paling umum dari tanda ini, yaitu “–” (bahasa Inggris: en dash yang lebarnya kurang lebih sama dengan huruf kapital “N”) dan “—” (bahasa Inggris: em dash yang lebarnya kurang lebih sama dengan huruf kapital “M”).
  1. Tanda pisah em(—) membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
    Contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar.
  2. Tanda pisah em(—) menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas. Contoh:

    Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

  3. Tanda pisah en (–) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’, atau ‘sampai’.
    Contoh:
  1. 1919–1921
  2. Medan–Jakarta
  3. 10–13 Desember 1999
  • Tanda pisah en (–) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara, atau bersama tanda kurang (−).

Contoh:

dari halaman 45 sampai 65, bukan dari halaman 45–65

antara tahun 1492 dan 1499, bukan antara tahun 1492–1499

−4 sampai −6 °C, bukan −4–−6 °C

Tanda Elipsis

Tanda elipsis adalah tanda bacayang biasanya menandai penghilangan sengaja suatu kata atau frasadari teks aslinya. Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan, pikiran yang belum selesai, atau, pada akhir kalimat, penurunan volume menuju kesenyapan. Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian tiga tanda titik (…) atau suatu glif yang berupa tiga bintik (…).

  1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan naskah drama.
    Contoh: Kalau begitu … ya, marilah kita bergerak.
  2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
    Contoh: Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.

Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ….

Baca Juga : Teks Editorial

Tanda Tanya

Tanda tanya berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.

  1. Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
    Contoh:
  • Kapan ia berangkat?
  • Saudara tahu, bukan?

Penggunaan kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.

  1. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
    Contoh:
  • Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
  • Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

Tanda Seru

Tanda seru berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan.

  1. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
    Contoh:
  • Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
  • Bersihkan meja itu sekarang juga!
  • Sampai hati ia membuang anaknya!
  • Merdeka!

Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam tulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam kutipan atau transkripsi drama.

Tanda kurung

Tanda kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui oleh khalayak.

  • Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
    Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
  • Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
    Contoh:
  1. Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
  2. Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
  • Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
    Contoh:
  1. Kata cocainediserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
  2. Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
  • Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
    Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (d) promosi.

Hindari penggunaan dua pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut. Ganti tanda kurung dengan koma, atau tulis ulang kalimatnya.

Contoh:

  • Tidak tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) (dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv) merupakan seorang pemimpin Ukraina.
  • Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919), dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv, merupakan seorang pemimpin Ukraina.
  • Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) merupakan seorang pemimpin Ukraina. Dia juga dikenal sebagai Matviy Hryhoriyiv.

Baca Juga : Kata Bilangan

Tanda kurung siku

  1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
    Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
  2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
    Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

Tanda Petik

Tanda petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah drama.

  • Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
    Contoh:
  1. “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
  2. Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”
  • Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
    Contoh:
  1. Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
  2. Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo.
  3. Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
  • Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
    Contoh:
  1. Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
  2. Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.
  • Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
    Contoh: Kata Tono, “Saya juga minta satu.”
  • Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.

Contoh:

Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Hitam”.
Bang Komar sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.

Tanda Petik Tunggal

  • Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
    Contoh:
  1. Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
  2. “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
  • Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
    Contoh: feed-back‘balikan’

Tanda Garis Miring

Tanda garis miring adalah tanda baca yang berbentuk garis hampir vertikal yang bagian atasnya agak condong ke sebelah kanan dan bagian bawahnya ke sebelah kiri garis vertikal.

  • Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
    Contoh:
  1. 7/PK/1973
  2. Jalan Kramat III/10
  3. tahun anggaran 1985/1986
  • Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, peratau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika.

Contoh:

  1. harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)
  2. kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik)
  3. 7/8 atau 7⁄8
  4. xn/n!
  • Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakaiuntuk menuliskan tanda aritmetika dasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi  ÷ .
    Contoh: 10 ÷ 2 = 5.

Di dalam rumus matematika yang lebih rumit, tanda garis miring atau garis pembagi dapat dipakai.

Contoh:  .

Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakaisebagai pengganti kata atau.

Tanda penyingkat atau apostrof

Tanda penyingkat atau apostrof adalah tanda baca pada bahasa yang menggunakan alfabet Latin atau alfabet tertentu lainnya. Menurut Oxford English Dictionary, kata apostrof berasal dari bahasa Yunani ἡ ἀπόστροφος [προσῳδία] (hē apóstrophos [prosōidía], “peniadaan bunyi dalam ucapan”). Tanda ini mirip dengan penutup tanda petik tunggal dan juga dengan simbol prima, meskipun memiliki fungsi yang berbeda.

  • Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
    Contoh:
  1. Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
  2. Malam ‘lah tiba. (‘lah = telah)
  3. 1 Januari ’88 (’88 = 1988)

Sebaiknya bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa.

Format Penulisan

Selain tanda baca, ada juga format penulisan yang cukup membantu untuk keperluan penulisan kalimat.

  • Cetak Tebal (Bold), untuk menekankan kata atau frase yang telah menjadi pembicaraan.

Contoh: Komodo adalah reptil terbesar yang hidup di sungai dan rawa-rawa.

  • Cetak Miring yang merupakan penyerapan luar bahasa baku yang digunakan.

Contoh: Pada saat pemilihan, banyak calon yang sowan ulama. Kata SOWAN diserap dari bahasa Jawa.

  • Garis Bawah, fungsi yang sama seperti cetak tebal dan cetak miring, seperti teknologi komputer belum secepat sekarang. Seperti kita ketahui, fasilitas pembangkit mesin ketik tua tidak berani dan miring. Tapi untuk saat ini, intinya adalah tidak digunakan begitu jelas.

Demikian Pembahasan Tentang Tanda Baca – Pengertian, Penggunaan, Fungsi, Titik, Koma, Contoh Semoga Bermanfaat Buat Para Sahabat Setia Dosenpendidikan.Com … 😀

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan