Apa dampak penggunaan peralatan elektronik yang berlebihan

Cahaya biru yang dipancarkan dari perangkat teknologi memiliki efek berbahaya

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Penggunaan teknologi telepon genggam secara berlebihan tidak hanya memisahkan seseorang dari dunia nyata di sekitarnya tetapi juga dapat mempercepat penuaan.

"Berjam-jam dihabiskan di depan telepon dan cahaya yang memancar dari layarnya dapat menyebabkan penuaan," kata spesialis media sosial Deniz Unay, kepada Anadolu Agency.

Unay, seorang penulis dan pembicara sains dan teknologi yang tinggal di Istanbul, juga mengatakan orang yang kecanduan teknologi cenderung mengonsumsi makanan cepat saji, yang pada gilirannya mengganggu pola makan mereka dan menyebabkan obesitas.

Dia mengatakan tubuh manusia adalah sistem besar yang bekerja secara sinkron. "Masalah yang terjadi di satu bagian dari sistem ini akan menyebar ke seluruh sistem dan merusak struktur organ vital terutama dan membuat mereka menua."

Di berbagai lampu yang memancar dari ponsel, tablet, dan komputer, pakar teknologi itu mengatakan penelitian telah menunjukkan bahwa cahaya biru di ponsel tidak bebas dari masalah sama sekali.

Dia mengatakan cahaya itu tidak hanya memungkinkan orang untuk melihat tetapi juga "menyinkronkan jam biologis manusia, siklus 24 jam."

"Cahaya biru adalah agen (dalam siklus) karena gelombang pendek yang datang bersama cahaya memanipulasi sistem sirkadian, yang menjaga ritme biologis dan psikologis seseorang tetap sinkron," jelas dia.

Menggarisbawahi bahwa ritme sirkadian sangat penting bagi berfungsinya organisme, Unay mengatakan bahwa sistem ini menyebabkan gangguan tidur dan bangun sehingga dengan demikian menimbulkan penyakit kejiwaan dan neurodegeneratif.

Cahaya biru menyebabkan blues

Mengutip sebuah artikel yang diterbitkan oleh Joerg Liebmann dan Matthias Born di Journal of Investigative Dermatology, Unay mengatakan: "Penelitian menunjukkan bahwa cahaya biru, terutama dari perangkat elektronik, menyebabkan perubahan pada sel-sel kulit Anda, termasuk penyusutan sel dan kematian."

“Menurut kami, cahaya biru tidak hanya memengaruhi kondisi kita di siang hari, tetapi juga memicu penuaan dengan efeknya pada kulit,” kata Unay.

Namun cahaya biru yang dipancarkan dari perangkat teknologi memiliki efek berbahaya dan menguntungkan tergantung pada intensitas dan tingkat paparan, tambahnya.

"Keratosis aktinik, yaitu pembengkakan bersisik yang muncul di wajah dan sekitar, di tangan, bisa berubah menjadi kanker, meski tidak terlalu umum," jelasnya.

“Di sini, cahaya biru juga digunakan sebagai elemen pengobatan, terutama karena telah diamati untuk membantu mengurangi jumlah bintik-bintik prakanker.”

Batasi penggunaan

Unay menegaskan bahwa penggunaan alat-alat teknologi yang berlebihan mempengaruhi orang-orang baik secara psikologis maupun fisiologis. Untuk mengurangi risiko yang berasal dari kecanduan teknologi, dia menyarankan untuk menghapus aplikasi dari ponsel yang tidak digunakan orang dan mematikan notifikasi dari game dan aplikasi.

Ketika orang mematikan aplikasi, ada penurunan besar dalam penggunaan telepon sehari-hari mereka, kata dia.

“Jika kita kesulitan mengendalikan diri, kita juga bisa mengunduh aplikasi yang membatasi waktu penggunaan aplikasi di ponsel kita,” saran dia.

Apa dampak penggunaan peralatan elektronik yang berlebihan

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/penggunaan-teknologi-yang-berlebihan-dapat-mempercepat-penuaan-/2369757

  1. Meningkatkan Resiko Terkena Kanker Otak

Seseorang yang menggunakan handphone secara berlebihan, dimana setiap waktu tidak lepas dari handphone dapat beresiko menderita kanker otak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO yang merupakan badan organisasi kesehatan di dunia menyatakan bahwa resiko remaja terkena kanker otak yang disebabkan oleh penggunaan handphone lebih besar dibandingkan pada orang tua, hal ini tentu saja dikarenakan gaya hidup remaja yang jauh lebih sering bersentuhan dengan handphone dibandingkan dengan orang tua, sehingga lebih sering terkena radiasi dari handphone tersebut.

2. Dapat Menyebabkan Hilangnya Pendengaran atau Tuli

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka sebaiknya jangan menggunakan handphone lebih dari 1 (satu) jam dalam sehari dalam jangka waktu selama 2 (dua) tahun, hal ini dikarenakan penggunaan handphone yang didengarkan melalui bagian telinga dapat memancarkan radiasi yang tentunya mampu memicu kerusakan sel-sel rambut yang merupakan salah satu sensor audio pada alat pendengaran anda.

3. Dapat Mengurangi Kinerja Denyut Jantung.

Apabila anda memiliki kebiasaan menggunakan handphone dan kemudian menaruhnya disaku atau kantong baju dan kemeja anda, maka mulai sekarang jangan melakukan kebiasaan ini lagi. Ternyata handphone yang diletakkan di saku baju atau celana anda, ketika bordering ataupun bergetar akan menimbulkan radiasi pada tubuh sehingga dapat berakibat fatal pada kerja dan proses denyut jantung. Jantung akan melemah dan bahkan menimbulkan resiko yang lebih parah lagi.

4. Dapat Menimbulkan Stress.

Pemakaian handphone yang berlebihan tentu dapat mengakibatkan stress, mungkin hal ini kadang tidak disadari, tapi coba lihat para remaja sekarang dimana handphone banyak dianggap sebagai benda yang terpenting, satu jam saja tanpa handphone mereka akan merasa bingung bahkan menimbulkan stress karena adanya ketergantungan yang tinggi pada handphone mereka. Selain itu dikarenakan terus berkembangnya kemajuan teknologi pada handphone dimana menimbulkan keinginan untuk memiliki handphone dengan type dan jenis terbaru tidak sedikit yang dapat menimbulkan stress dikarenakan hal ini.

5. Beresiko Menurunkan Kualitas Sperma

Apabila anda termasuk pria yang sering menaruh handphone di saku celana, maka berhati-hatilah karena handphone yang diletakkan di saku celana ternyata dapat beresiko mengurangi dan menurunkan kualitas sperma sampai dengan 25%.

Dampak Handphone bagi Pelajar

Dampak Positif

  1. Mempermudah komunikasi.
  2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
  3. Memperluas jaringan persahabatan

Dampak Negatif

  1. Mengganggu Perkembangan Anak :

Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di handphone (HP) seperti : kamera, permainan (game) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah ? tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.

2. Efek Radiasi.

Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif pengunaannya, penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.

3.Rawan terhadap tindak kejahatan.

Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari para penjahat.

4. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.

Jika tidak ada control dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar.

5. Pemborosan.

Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan uang saja.

MANFAAT KHUSUS MELIPUTI :


1. Mempermudah komunikasi.

2. Mengetahui perkembangan teknologi.

Dikutip dari DNA India, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS :

1. Resiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400% akibat penggunaan ponsel,    makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.

2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan resiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).

3. Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian , penggunaan ponsel yang berlebihan bias menurunkan jumlah sperma hingga 30%.

4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.

5. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung akibatnya bisa meningkatkan resiko kematian mendadak.

6. Sebuah penelitian membuktikan produksi hormone stress kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stress merupakan salah satu bentuk respon penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.

7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.

8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.

9. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz dan 2450 MHz) dapat meningkatkan temperature dilapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.

10. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.

11. Resiko kanker dikelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.

12. Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.

13. Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stress karena tidak bisa menemukan arah.