Apa balasan bagi orang yang bakhil

Ilustrasi Cara Menghindari Sifat Bakhil. Fotoa: freepik.com

Allah SWT melarang umat Muslim untuk memiliki sifat tercela. Salah satu sifat tercela yang dibenci Allah yaitu bakhil. Dalam bahasa Indonesia, padanan kata bakhil adalah kikir atau pelit

Disadur dari buku Sedekah Mahabisnis dengan Allah oleh Amirullah Syarbini, bakhil memiliki arti memegang erat dan mempertahankan harta. Bakhil dapat diartikan menahan apa yang seharusnya tidak ditahan.

Dijelaskan dalam firman Allah surat Muhammad ayat 38 bahwa bakhil adalah sifat yang amat buruk. Sebab, orang yang bakhil sesungguhnya miskin di mata Allah SWT.

“Ingatlah, kamu merupakan orang-orang yang diminta untuk menginfakkan sebagian harta di jalan Allah, lalu di antara kalian terdapat orang yang bakhil. Barangsiapa yang bersikap kikir, maka sesungguhnya dia bakhil (kikir) pada dirinya sendiri, sebab Allah Maha Kaya dan kalian adalah orang-orang miskin.'' (QS Muhammad: 38).

Lantas, bagaimana cara menghindari sifat bakhil? Bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki sifat bakhil?

Ilustrasi Cara Menghindari Sifat Bakhil. Fotoa: freepik.com

Cara Menghindari Sifat Bakhil

Berikut cara menghindari sifat bakhil dikutip dari buku Akhlak Madzmumah dan Cara Pencegahannya oleh Drs. Rik Suhadi:

  • Memperbanyak beribadah kepada Allah SWT.

  • Mengingat bahwa harta di dunia adalah titipan Allah.

  • Menanamkan sifat bersyukur pada diri sendiri.

  • Banyak mengingat kematian.

  • Menanamkan kehidupan yang sederhana.

  • Merenungkan bahwa orang-orang kaya yang telah meninggal tidak membawa harta kekayaannya. Semua harta benda akan ditinggalkan dan dinikmati ahli warisnya yang belum tentu mengingatnya lagi.

  • Merenungkan betapa buruknya perilaku orang yang bakhil di sekitar kita.

  • Merenungkan hadits yang mengecam perilaku bakhil dan memuji sikap dermawan.

Ilustrasi Cara Menghindari Sifat Bakhil. Fotoa: freepik.com

Balasan bagi Orang yang Bakhil

Mengutip dari buku Sedekah Mahabisnis dengan Allah oleh Amirulloh Syarbini, orang bakhil merupakan musuh Allah. Balasan Allah SWT terhadap orang yang bakhil adalah akan menimpa dengan kehancuran dan kebangkrutan

Selain itu, orang yang bakhil akan dimasukkan ke dalam neraka. Dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinya:

"Orang dermawan akan dekat dengan Allah, dekat dengan surga-Nya, dekat dengan manusia, dan dijauhkan dari api neraka. Sedangkan orang yang memiliki sifat bakhil akan akan jauh dari Allah, jauh dari surga-Nya, jauh dari manusia, dan dekat dengan api neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih dicintai Allah daripada orang pintar yang bakhil." (HR. Tirmidzi)

Written by Super User on 11 April 2022. Hits: 2658

SIAPAKAH YANG BAKHIL

Oleh; Taufikurrahman.

Bulan ramadhan seperti sekarang ini, merupakan bulan untuk memberbanyak sedekah, balasannya sangat berlipat sehingga semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keberkahannya. Sedekah yang dikeluarkan disamping untuk mendapatkan pahala juga menghindari sifat buruk, cinta harta dan menjauhi sifat bakhil atau kikir.    

Bakhil, sebuah kata yang berasal dari bahasa arab yang   dalam bahasa Indonesia berarti kikir atau pelit. Bakhil adalah sifat  yang harus dihindari oleh setiap muslim,  karena kebakhilan adalah sikap egois yang dilarang oleh Islam,  tercela dan berakibat buruk baik di dunia maupun di akhirat.

            Kebakhilan juga merupakan penyakit rohani yang bisa menimpa kepada orang yang cinta harta atau merasa bahwa harta kekayaannya adalah miliknya secara hakiki, sehingga kikir untuk melepaskannya, karena takut miskin. Penyakit rohani ini juga menghinggapi kepada orang yang suka menghayal. Terutama saat ia menghayalkan dengan harta yang dikumpulkannya akan dapat membahagiakan anak cucunya.

            Orang  yang memiliki sikap bakhil menganggap bahwa harta adalah satu-satunya, sehingga sikap bakhil itu baik untuk mencapai tujuannya. Padahal Allah sudah mengingatkan dalam surat Ali Imran ayat 180; Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak dilehernya di hari kiamat.

            Ancaman terhadap sikap bakhil seperti enggan mengeluarkan sebagian kekayaan  yang  menjadi kewajiban untuk dizakati, dijelaskan oleh sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukharidari Abu Hurairah; Barangsiapa yang dikaruniai Allah  kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti kekayaan tersebut akan dijelmakan menjadi seekor ular yang sangat berbisa dan menakutkan dengan dua bintik di atas kedua matanya, kemudian kedua ular itu dikalungkan kelehernya dan menggigit pipinya. Katanya saya adalah kekayaanmu, saya adalah harta yang kamu tumpuk-tumpuk.

            Menurut Imam Al-Gazali,  ada dua hal penyebab penyakit bakhil itu, pertama, cinta harta dan takut miskin. Kedua, anak yang mengakibatkan panjangnya angan-angan. Untuk mengobatinya menurut Imam Gazali harus mencari lawan dari penyebabnya itu. Orang yang cinta harta dan takut miskin perlu pengobatan dengan cara melawannya dengan sifat qanaah (merasa cukup dengan apa yang telah ada). Cinta harta dan takut msikin adalah lanjutan dari ketamakan dan kerakusan terhadap harta yang telah dimilikinya. Ia mengira dengan banyaknya harta yang dimiliki, akan bahagia hidupnya.

            Jika kebakhilan disebabkan oleh karena panjangnya angan-angan, maka obatnya menurut Imam Al-Gazali adalah dengan mengingat kematian. Hidup di dunia ini tidak akan berlangsung lama, nanti pada suatu saat kematian akan menjemputnya. Kematian adalah pemisah kehidupan diniawi dan ukhrawi yang sangat berbeda keadaannya. Dengan menyadarkan akan kematian pasti akan datang pada setiap manusia,  maka akanl ahir kemauan untuk mempersiapkan diri setelah kematian. Harta yang saat ini dimilikinya merupakan titipan Allah yang harus dijaga dan mematuhi aturan pemiliknya (yaitu Allah). Salah satu aturan yang harus ditunaikan adalah memberikan sebagian dari hartanya, baik berupa zakat atau infak lainnya untuk kepentingan umum dan sosial.

            Selain itu sifat bakhil juga dapat diobati dengan cara memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi yang berkenaan dengan ancaman dan bahaya sifat bakhil itu.  Sebaliknya juga harus memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi tentang kemuliaan dan kelebihan terhadap sikap pemurah dan keramahan hati. Setelah itu lalu berdo’a agar dijauhkan dari sifat bakhil dengan do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.

            Sifat bakhil pembicaraannya selalu tertuju kepada orang yang memiliki harta dan enggan memberikan sebagiannya kepada orang lain yang mungkin ada hak mereka pada harta tersebut. Namun ada yang berbeda dengan hal di atas,  Rasulullah pernah menjelaskan bahwa orang yang bakhil itu bukan saja karena ia enggan memberikan harta yang ia miliki, tetapi karena ia tidak mau mengucapkan shalawat kepadanya. Seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tarmizi dari Ali beliau bersabda: Orang yang bakhil (kikir) yaitu yang disebut namaku kepadanya lalu ia tidak membaca salawat untukku. Dalam riwayat lain disebutkan;  Sungguh rendah dan hina, kecewa orang yang mendengar namaku disebut lalu ia tidak membaca salawat kepadaku. Hadits riwayat Tarmijzi dari Abu Hurairah.

            Menurut Mustafa Said, tidak mengucapkan salawat terhadap Nabi Saw ketika nama beliau disebut adalah bagian dari sifat pelit (asy-syuhh).[1] Sebagian ulama membedakan antara Bukhl (kikir) dan (asy-syuhh = pelit). Kalau Bukhl pelit terhadap apa yang ada di tangannya saja (miliknya), tetapi asy-sykhh mempunyai arti yang lebih tajam lagi, disamping mempunyai makna kikir terhadap apa yang ada di tangannya (miliknya), tetapi juga berarti menghendaki agar milik orang lain berpindah kepadanya. Dari sini asy-syuhh lebih berbahaya dari al-bukhl.[2]

            Mengapa Mustafa Said, berpendapat orang yang tidak mau bersalawat saat mendengar disebut nama Muhammad Saw  dengan sebutan Asy-syuhh, sebuah uangkapan yang lebih tinggi dan hina dari Al-Bukhl. Menurut beliau orang yang tidak mau bersalawat saat disebut nama Rasulullah, tidak memerlukan modal apa-apa,   hanya dengan menggerakkan lidah dan bibirnya.  Tidak ada hartanya yang harus dikurangi, kalau perbuatan seperti itu juga tidak dikerjakan, pantas ia disebut kikir ( asy-syuhh). Suatu sifat yang tercela dan melebihi dari tercelanya sifat al-Bukhl. Kalau orang enggan mengeluarkan hartanya untuk diberikan kepada orang lain, mungkin ia masih saying pada hartanya atau masih ada keperluan memenuhi kehidupan dirinya dan keluarganya. Tetapi untuk bershalawat, tidak ada alasan lain, kecuali karena malas. Karena itu ia dijuliki  orang yang paling bakhil.

                                                                        Samarinda,  9 Ramadhan 1443 H.

[1]Mustafa Said, NuzhatulMuttaqien, Jidil II cet. Ke-16,(Beirut;MuassasahAr-Risalah, 1989), h. 965.

[2]DewanRedaksi, EnsiklopediHukum Islam, Jilid I, (Jakarta; IchtiarBaru Van Hoeve, 2001), h.190.

Download File PDF

Apa balasan dari orang yang bakhil?

Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. ' (Q.S Ali Imran: 180).

Bagaimana balasan orang yang kikir di akhirat kelak?

Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan” (QS Ali Imran [3] : 180). Kedua, kelak mereka akan diadzab dengan adzab yang hina.

Bagaimana sifat orang bakhil?

Bakhil, sebuah kata yang berasal dari bahasa arab yang dalam bahasa Indonesia berarti kikir atau pelit. Bakhil adalah sifat yang harus dihindari oleh setiap muslim, karena kebakhilan adalah sikap egois yang dilarang oleh Islam, tercela dan berakibat buruk baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah Azab Bagi orang yang kikir di akhirat nanti?

Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan di lehernya pada hari kiamat sebagai azab dan siksaan yang selalu menyertainya di akhirat akibat kekikirannya. Sesungguhnya milik Allah-lah warisan yang ada di langit dan di bumi dari seluruh harta kekayaan yang dilimpahkan kepada hamba-Nya.