Lambang Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Lambang ASEAN adalah lambang resmi ASEAN yang diresmikan penggunaannya pada Juli 1997[1] bersama dengan bendera ASEAN. Meskipun lambang ini sudah digunakan bertahun-tahun, panduan resmi gambar dan penggunaan lambang ini ditetapkan pada Pertemuan ke-6 Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC), di Hanoi pada 8 April 2010.[2] Sepuluh batang padi yang terhimpun terletak di tengah lingkaran merah. Di bawah batang padi ini terdapat tulisan "asean" huruf kecil dengan jenis huruf Helvetica berwarna biru. Lingkaran merah ini dibatasi cincin putih dan biru.
Warna lambang:
Gagasan dasar rancangan lambang ASEAN adalah tanaman padi, nasi adalah makanan pokok kebanyakan rakyat Asia Tenggara dan tanaman padi mungkin adalah tanaman terpenting bagi masyarakat Asia Tenggara. Sepanjang sejarahnya, padi senantiasa dikaitkan dengan kemakmuran, kecukupan pangan, dan kekayaan. Hal ini jelas sesuai dengan impian para bapak pendiri ASEAN yang mengidamkan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai dan makmur. Lambang saat ini berasal dari lambang ASEAN terdahulu, yang juga menampilkan himpunan padi yang terikat yang melambangkan persatuan. Perbedaannya lambang lama hanya terdiri atas enam batang padi yang mewakili lima negara pendiri ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand), ditambah dengan Brunei (mulai bergabung pada 8 Januari 1984). Warna latar lambang lama adalah putih. Tulisan "asean" diletakkan di bawah batang padi dengan latar lingkaran kuning terang dilingkari cincin cyan (biru muda). Baik tulisan "asean" maupun garis tepi lingkaran berwarna cyan, sementara batang padi berwarna coklat keemasan.
Setelah bertambahnya keanggotaan ASEAN dengan masuknya Vietnam sebagai anggota pada tanggal 28 Juli 1995, didorong dengan wawasan ASEAN lengkap yang terdiri atas sepuluh negara Asia Tenggara, terdapat usulan untuk memperbarui lambang ASEAN: menambahkan batang padi untuk membentuk sepuluh batang padi. Tiga negara sisanya: Laos, Birma, dan Kamboja dijadwalkan bergabung pada bulan Juli 1997, untuk merayakan peristiwa bersejarah ini maka lambang baru ASEAN dirancang. Laos dan Birma (Myanmar) bergabung dengan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997, sedangkan Kamboja menunda keanggotaannya karena tengah dilanda masalah politik dalam negeri, dan baru bergabung dua tahun kemudian pada tanggal 30 April 1999. Meskipun saat itu Kamboja belum bergabung, lambang baru ASEAN yang terdiri atas sepuluh batang padi tetap diresmikan pada bulan Juli 1997.
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Lambang ASEAN? Mungkin anda pernah mendengar kata Lambang ASEAN? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang sejarah, prinsip, arti, anggota, makna, semboyan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Sejarah ASEANASEAN adalah kelanjutan dari Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara. ASEAN juga disebut Parbara, kependekan dari Persatuan Bangsa Bangsa Asia Tenggara. Gedung Sekretariat ASEAN berlokasi di Kebayo Lambaru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan di Bangkok pada 8 Agustus 1967. ASEAN diluncurkan oleh lima menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura.
Negara-negara lain kemudian bergabung dengan ASEAN.
Prinsip Utama ASEANGambaran dari prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut. Menghargai kemerdekaan, kesetaraan, kejujuran, dan identitas nasional semua bangsa, setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan masalah nasional tanpa campur tangan pihak luar. Menolak penggunaan kekerasan akan meningkatkan kerja sama. Berlaku di antara negara-negara anggota ASEAN yang disetujui oleh lima negara tuan rumah. Proses pembentukan ASEAN di Bangkok, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand ditandatangani oleh sebuah perjanjian yang dikenal sebagai “Deklarasi Bangkok”. Baca Lainnya : Perwakilan Diplomatik Menteri Luar Negeri Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), Rajaratnam (Singapura), dan Tanat Koman menandatangani Deklarasi Bangkok pada waktu itu. (Thailand). ). Satu minggu setelah mencapai kemerdekaan, Brunei menjadi anggota ASEAN pada 8 Januari 1984. Sebelas tahun kemudian, 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar bergabung dua tahun kemudian pada 23 Juli 1997. Kamboja, bersama Myanmar dan Laos, menjadi anggota ASEAN, tetapi Kamboja terpaksa menarik diri karena masalah politik dalam negeri. Namun, dua tahun kemudian, pada 30 April 1999, Kamboja bergabung kembali dengan negara-negara anggota ASEAN. Logo memiliki empat warna: biru, merah, putih, dan kuning. Warnanya adalah warna utama dari simbol negara-negara ASEAN. Biru melambangkan keamanan dan stabilitas. Merah mewakili antusiasme dan dinamisme, putih mewakili keuletan, dan kuning mewakili kemakmuran. Sepuluh batang padi melambangkan cita-cita para perintis ASEAN di Asia Tenggara: persatuan dan persahabatan. Lingkaran itu melambangkan kesatuan ASEAN. Arti Lambang ASEANDalam ilustrasi di atas, ada logo atau simbol ASEAN yang atau biasanya ditemukan di Internet dan di buku-buku dan media lain seperti surat kabar dan poster. Dari gambar ini, Anda dapat melihat 10 beras bersatu yang menunjukkan persatuan, persatuan dan persahabatan 10 negara anggota ASEAN (organisasi nasional Asia Tenggara). Simbol dengan makna dan artinya sendiri adalah sebagai berikut:
Anggota ASEANAwalnya, ASEAN hanya terdiri dari lima negara, tetapi itu adalah asal ASEAN yang dibentuk pada 8 Agustus 1967.
Baca Lainnya : Sastra Adalah Namun, saat ini jumlah anggota di ASEAN telah meningkat menjadi 10 negara dengan luas 6 juta kilometer persegi. Berikut adalah 10 negara ASEAN yang disebut sebagai ibukota sebagai berikut:
Makna Lambang ASEANBerikut ini adalah beberapa makna dari simbol ASEAN dan terdiri dari:
Semboyan ASEAN“Satu visi, satu identitas, satu komunitas”(One Vision, One Identity, One Community). Demikian Penjelasan Materi Tentang Lambang ASEAN: Sejarah, Prinsip, Arti, Anggota, Makna dan Semboyan |