Jelaskan cara kerja kapal selam ketika berada keadaan melayang dan mengapung

Avisena Ashari Minggu, 31 Maret 2019 | 16:17 WIB

Jelaskan cara kerja kapal selam ketika berada keadaan melayang dan mengapung

Ilustrasi kapal selam (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Apakah kamu pernah melihat kapal selam?

Mungkin ada teman-teman yang pernah melihat kapal selam secara langsung. Ada juga yang pernah melihatnya lewat film.

Kapal selam bisa bergerak di bawah air di dalam laut dan juga mengapung di atas air.

Bagaimana cara kapal selam bekerja, ya? Ayo, kita cari tahu!

Daya Apung Kapal

Kapal selam bisa mengapung karena alasan yang sama dengan kapal lainnya, teman-teman.

Kapal bisa mengapung karena perpindahan. Yaitu keluarnya air untuk membuat ruang bagi benda yang masuk ke air.

Ketika ada benda yang masuk ke air, ada dua tekanan yang terjadi, nih.Pertama, ada tekanan ke bawah yaitu gravitasi. Yang kedua, ada tekanan ke atas yaitu daya apung.

Baca Juga : Pulau Kapal Perang yang Ditinggalkan

Jelaskan cara kerja kapal selam ketika berada keadaan melayang dan mengapung
Sumber gambar : pixabay.com

Indonesia merupakan negara perairan, tak khayal jika 2/3 wilayah Indonesia adalah perairan. Perairan inilah yang menjadikan sumber wisata bagi masyarakat, wilayah perairan menjadi sangat menarik untuk dijadikan objek wisata. Perairan menjadi salah satu ikon wisata yang mendapati minat yang banyak dari masyarakat tak hanya sebagai objek wisata, perairan juga dimanfaatkan sebagai mata pencaharian maka transportasi air juga pastinya disediakan. Transportasi air ada berbagai macam, yang ingin kita pelajari disini adalah kapal selam. Kapal selam bisa menjadi sarana transportasi untuk meneliti keindahan bawah laut.

Kapal selam memiliki 2 fungsi yang berbeda yakni dirancang untuk dapat berjalan di permukaan dan di bawah permukaan air. Mekanisme kapal selam dapat mengapung yakni disebabkan sistem perpindahan yang akan membuat air keluar dan membuat ruangan untuk benda yang akan masuk ke air. Hal tersebut berkaitan dengan hukum fisika, yang menyebutkan bahwa jika benda masuk ke air maka ada 2 tekanan yang akan mempengaruhinya, tekanan itu adalah gravitasi dan daya apung. Prinsip kerja kapal selam di bawah air dengan menerapkan hukum Archimedes, yang menyebutkan bahwa suatu benda dapat dikatakan melayang di dalam air jika besar gaya apung benda itu sama dengan berat benda. Hal ini juga berkaitan dengan prinsip benda mengapung yakni massa jenis benda kurang dari junlah air yang berpindah.

Kapal selam memiliki peralatan yang canggih saat akan menyelam ke dalam air. Salah satu peralatannya adalah tangki ballast (trim) yang berfungsi  untuk menyimpan air dan udara yang masuk dan keluar melalui katup atas. Ilustrasinya yakni air laut yang masuk ke dalam trim akan membuat kapal bertambah berat sehingga dapat menyelam pada kedalam tertentu. Kapal selam dapat hancur jika menyelam terlalu dalam, hal ini disebabkan karena adanya prinsip hidrostatis yang mana jika masuk ke dalam air terlalu dalam maka tekanan hidrostatis yang didapat akan semakin besar pula dan dapat menyebabkan berat kapal tidak seimbang.

Sumber: ejournal3.undip.ac.id https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.Morbi adipiscing gravdio, sit amet suscipit risus ultrices eu.Fusce viverra neque at purus laoreet consequa.Vivamus vulputate posuere nisl quis consequat.

Create an account

Ilustrasi Cara Kerja Kapal Selam Foto: Unsplash

Hukum Archimedes menjadi prinsip yang diterapkan untuk cara kerja kapal selam. Dalam buku Kumpulan Rumus Fisika SMP karangan Joni Zukarnain, S. S, hukum Archimedes membahas tentang gaya apung dan zat cair, di mana bunyi hukumnya adalah sebagai berikut:

"Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut."

Hukum Archimedes juga berkaitan dengan kapal selam. Ini adalah kapal yang bisa bergerak di bawah dan di atas permukaan laut. Kapal ini bisa menyelam dan muncul ke permukaan air dengan cara mengubah kerapatan nisbi.

Lantas, seperti apa cara kerja kapal selam? Mengapa kapal tersebut mampu mengapung, melayang, dan tenggelam dalam air laut? Simak pembahasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Ilustrasi Cara Kerja Kapal Selam Foto: Unsplash

Ika Maryani dan Jumadi (2019) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Konsep dan Aplikasi Fisika memaparkan, kapal selam dapat bergerak bebas di dalam air karena mampu menahan tekanan air di kedalaman air laut yang arusnya sangat besar.

Cara kerja kapal selam bergantung rongga udara dalam badan kapal selam yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya air atau udara. Rongga yang terletak di lambung kapal itu dibekali dengan katup atau pintu pada bagian atas dan bawah.

Ketika kapal selam mengapung, rongga diisi dengan udara, sehingga volume air yang dipindahkan setara dengan berat kapal. Lalu, sesuai dengan hukum Archimedes, kapal selam tersebut akan mengapung.

Apabila rongga katup atas dan katup bawah pada rongga kapal selam dibuka, udara dalam rongga kapal tersebut keluar dan air masuk mengisi rongga itu.

Alhasil, kerapatan nisbi meningkat dan menjadi berat, lalu kapal mulai tenggelam. Nantinya, katup akan ditutup saat kapal sudah mencapai kedalaman yang diinginkan.

Kemudian, ketika kapal selam hendak muncul ke permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga akan dipompa keluar sehingga terisi udara.

Selanjutnya, kapal selam akan mengalami gaya apung yang bisa menyamakan berat kapal selam tersebut. Sehingga, kapal naik dan mengapung di permukaan.

Ilustrasi Cara Kerja Kapal Selam Foto: Pixabay

Berdasarkan informasi dari buku Fisika Dasar 1 karya Astuti Salim dan Suryani Taib (2018), kapal selam memiliki batasan tertentu ketika menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur lantaran tekanan hidrostatisnya terlalu besar.

Apabila kapal mengalami kerusakan di bagian bawah, maka akan digunakan galangan kapal. Galangan tersebut akan ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Selanjutnya, galangan tersebut diapungkan.

Galangan ini ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada ruang cadangan. Prinsip galangan kapal secara garis besar sama dengan kapal selam yang cara kerjanya bergantung dengan banyak sedikitnya air di ruang cadangan.