4. apa usahamu untuk meraih cita-cita yang kamu inginkan?

Setiap manusia menginginkan untuk menjadi lebih baik dan memiliki sesuatu yang baik adalah fitrah yang diberikan Allah Swt kepada manusia. Setiap hal yang diinginkan pasti akan terpintas di dalam pikiran manusia, akan tetapi kita harus ingat bahwa keinginan tersebut jangan sampai hanya membuat kita berangan-angan bahkan membuang-buang waktu. Dalam surah an-nisâ’ ayat 119 dituliskan bahwa setan berjanji kepada Allah Swt untuk terus menggoda manusia, salah satunya dengan membuat mereka berangan-angan kosong sehingga manusia lalai terhadap perintah Allah Swt . Berangan-angan hanya akan membuang waktu dan hal tersebut merupakan salah satu bentuk godaan setan untuk menyesatkan manusia, oleh karena itu hendaknya kita segera memohon ampun ketika terjebak dalam angan-angan kosong tersebut.

Lalu, jika tidak boleh berangan-angan lantas apakah kita tidak boleh bercita-cita? Tentu saja tidak demikian, karena berangan-angan atau berkhayal berbeda dengan bercita-cita. Cita-cita  adalah hal yang dimiliki oleh semua orang, terutama orang-orang yang memiliki pandangan hidup kedepan, karena dengan cita-cita seseorang akan merasa termotivasi dan memiliki harapan untuk memiliki hidup yang lebih baik. Cita-cita membuat kita melihat kedepan dan merencanakan sesuatu, yang berarti kita melakukan ikhtiar ataupun usaha agar kita dapat mencapai keinginan tersebut. Apa saja yang bisa kita lakukan sebagai orang yang beriman untuk menggapai cita-cita yang diridhai-Nya?

  1. Membuat Rencana dan Menyerahkan Segala Sesuatu Kepada Allah.

Rencana adalah salah satu hal terpenting dalam hidup, orang yang tidak memiliki rencana dapat diibaratkan seperti air yang hanya mengikuti arus, sehingga mudah terombang-ambing dan tak tentu arah. Membuat suatu perencanaan merupakan langkah awal untuk mewujudkan keinginan atau cita-cita, rencana akan membuat kita mengerti langkah apa yang harus kita ambil sepanjang perjalanan berikhtiar.

Berencana adalah tugas manusia sebagai bentuk usaha yang harus dilakukan, namun orang yang beriman tidak hanya sekedar berencana akan tetapi kita perlu menyerahkan segala sesuatu kepada Allah  atau dengan kata lain kita percaya bahwa Allah melihat setiap usaha kita dan pasti memberikan jalan dan hasil yang terbaik, dengan demikian kita telah meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah  dengan terus berusaha dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.

  1. Meluruskan dan Memperbaharui Niat.

Sebagai orang yang beriman kita perlu memiliki visi tersendiri yang menjadi pembeda dengan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Swt . Semua orang mengharapkan kehidupan yang baik di dunia melalui cita-cita dan target yang mereka usahakan, akan tetapi orang yang beriman punya nilai tersendiri dalam mengupayakan keinginannya dibandingkan dengan mereka yang tidak beriman. Nilai tersebut terletak pada niat yang dimiliki, orang yang beriman memiliki visi yang lebih tinggi yaitu merasakan kebaikan di dunia hingga di akhirat nanti, oleh karena itu apapun keinginan dan cita-cita yang kita inginkan harus dilandasi oleh niat karena Allah  terlebih dahulu. Niat akan menjadi faktor yang sangat menentukan, jika niat kita sudah dibenahi maka kebaikan yang akan kita dapatkan tidak hanya sampai di dunia saja akan tetapi dapat kita rasakan hingga di akhirat kelak.

Dari Umar, bahwa Rasulullah ` bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (H.R. Bukhari, dan Muslim)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa apa yang akan kita dapatkan sesuai dengan niat yang kita miliki. Ketika niat kita hanya sebatas menjadi sukses di dunia tanpa melibatkan Allah, maka kenikmatan yang akan kita dapatkan hanya sebatas usia kita di dunia, dan ajal akan datang kapan saja tidak peduli orang tersebut sudah merasakan nikmat dari kesuksesannya atau bahkan masih bersusah payah menitih kesuksesan tersebut. Kita tidak ingin menjadi orang yang merugi di akhirat kelak karena lalai dengan kesenangan duniawi, sehingga setiap kebaikan yang kita raih di dunia ini perlu kita usahakan untuk menjadi penyebab ridha Allah dan memberikan kebaikan di akhirat kelak.

  1. Menyadari Dunia dan Isinya Bersifat Sementara.

Orang yang beriman memiliki kesadaran bahwa segala sesuatu yang dimiliki di dunia ini akan ditinggalkan setelah kematian menjemput. Bahkan orang terkaya di dunia pada akhirnya akan mati dan semua harta kekayaan yang dimiliki tidak berarti lagi bagi jasadnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa manusia yang ada di muka bumi memiliki cita-cita tertentu seperti ingin membeli kendaraan dan rumah yang bagus, ingin memiliki usaha yang sukses atau ingin melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi. Semua contoh tadi bisa jadi adalah parameter kesuksesan dalam sebuah kehidupan yang sifatnya hanya sementara, namun tidak ada salahnya jika seseorang menginginkan kehidupan yang baik di dunia dengan syarat tetap berprinsip pada ketentuan Allah  seperti firman-Nya dalam surah  al-Qashash ayat 77 yang artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan“.(Q.S. al-Qashash [28]: 77)

Ayat ini mengingatkan kita untuk tetap menjadikan akhirat sebagai tujuan utama karena kita diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah, namun di sisi lain kita juga perlu memperhatikan kualitas hidup selama di dunia. Orang yang beriman akan memanfaatkan kebaikan di dunia untuk memperoleh kebaikan di akhirat. Kita bisa membuat hal-hal itu terus memberikan kebaikan meskipun setelah pemiliknya meninggal dunia, yakni dengan kembali meniatkan semuanya sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah  serta memanfaatkan segala apa yang kita peroleh untuk menolong agama Allah.

  1. Meminta Doa dari Kedua Orang Tua

Orang tua adalah orang terdekat dan orang yang paling pantas untuk kita hormati, terutama seorang ibu. Keridhaan Allah  juga tidak akan terlepas dari keridhaan orangtua, sehingga sudah sepatutnya kita selalu menjalin komunikasi dan memberi tahu kedua orang tua kita megenai hal-hal yang akan kita rencanakan dan usahakan untuk kedepannya. Doa dari orang tua adalah salah satu kunci keberhasilan seseorang, oleh karena itu jangan pernah berjalan sendirian dan melupakan jasa-jasa mereka. Jika kita menanyakan balasan apa yang ingin mereka peroleh dari segala upaya dan jerih payah mereka selama mengurus dan membesarkan kita, maka mereka tidak akan menjawab untuk diberikan materi dan lain sebagainya, namun hal yang sangat mereka inginkan adalah anak yang dibesarkan bisa menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang banyak serta menjadi anak yang dapat menambah timbangan kebaikan dan menyelamatkan mereka di akhirat nanti.

Memiliki berbagai cita-cita adalah cerminan seseorang yang memiliki pandangan hidup kedepan dan punya keinginan untuk menjadi lebih baik, sebagai makhuk yang diciptakan oleh Allah sudah selayaknya kita menyerahkan segala bentuk usaha kita kepada Allah  dan meniatkan semua hal yang kita lakukan di jalan yang benar dan hanya karena Allah . Dengan demikian seseorang tidak hanya akan memperoleh kesuksesan di dunia, namun juga akan memperoleh kehidupan yang baik di akhirat kelak.Wallâhu a’lam.[]

Inesya R. N.

NIM: 15613187

Mahasiswa Prodi Farmasi, FMIPA UII

Mutiara Hikmah

Nabi ` bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (H.R. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Ash ‘Ash)

Pernahkah kamu merasa kebingungan saat ditanya mengenai cita-cita? Rupanya, hal ini lumrah terjadi, lho! Tidak jarang hal tersebut juga menimpa orang sekitar, termasuk adikmu. Biasanya, anak yang mulai memasuki usia remaja yang banyak merasa tidak tahu apa yang dirinya akan lakukan di masa depan.

Walaupun bisa terjadi begitu saja, kamu tetap perlu mengetahui bahwa cita-cita memiliki peran penting dalam kehidupan. Terutama dalam membantu hidup kita menjadi lebih terarah dengan tujuan yang jelas, khususnya dalam karier. Selain itu, memiliki cita-cita juga bisa membantu kita dalam memahami diri sendiri, nih. Seperti mengenal apa yang kita sukai hingga bakat terpendam yang selama ini tidak sadar kita miliki.

Nah, ternyata ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh mereka yang sedang kebingungan dalam menentukan cita-cita. Cara ini bisa diterapkan oleh berbagai kalangan yang sedang bingung menentukan masa depannya, termasuk anak-anak dan remaja, lho.

Cara Mudah Menentukan Cita-cita

Inilah 4 cara mudah untuk menentukan cita-cita, yakni:

1. Sesuaikan dengan Hobi

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menyesuaikan dengan hobi. Cara yang satu ini tergolong mudah karena sudah pasti kamu memiliki setidaknya satu buah hobi yang kamu tekuni. Jika masih bingung, coba perhatikan apa aktivitas yang kamu sukai dan cukup menghabiskan waktumu.

Misalnya, ketika kamu memiliki hobi menggambar, maka kamu bisa menentukan cita-cita untuk menjadi visual artist atau profesi lain di bidang kesenian. Atau mungkin, jika kamu terbiasa menulis cerita, maka kamu bisa lebih tercerahkan untuk menentukan cita-cita yaitu dengan berkarier di dunia sastra atau bahkan media.

2. Bayangkan Diri Sendiri di Masa Depan

Cara selanjutnya adalah mencoba membayangkan dirimu di 5 hingga 10 tahun ke depan. Cara ini tentunya membutuhkan banyak imajinasi sesuai dengan keinginan yang kamu impikan. Mulai dari apa yang kira-kira sedang kamu kerjakan, di kota mana kamu bekerja, hingga suasana pekerjaan yang kamu miliki.

Dengan membayangkan diri kamu di masa depan, pikiranmu akan lebih terarah dalam menentukan apa yang sebenarnya kamu inginkan, termasuk cita-cita.

3. Ambil Inspirasi dari Role Model

Apakah kamu punya sosok idola atau role model yang sangat kamu kagumi? Nah, sosok tersebut sebenarnya bisa kamu manfaatkan dalam menentukan cita-cita, lho. Sebab, bidang pekerjaan sosok tersebut dapat kamu pertimbangkan sebagai bidang yang nantinya akan kamu tekuni di masa depan.

Tak hanya idola atau role model, namun hal ini juga berlaku bagi mereka yang kamu ikuti di media sosial dan gemar mengikuti aktivitasnya. Misalnya, kamu mengidolakan seorang chef andal, maka kamu bisa saja mengambil inspirasi darinya untuk bekerja di bidang kuliner sambil meningkatkan kemampuan diri.

4. Lihat Kesempatan di Sekeliling

Terakhir, dalam menentukan cita-cita, kamu bisa juga, lho, melihat kesempatan apa saja yang ada di sekitar. Terutama kesempatan yang bisa memberikan kontribusi bagi sekelilingmu. 

Misalnya, kamu sering melihat kasus diskriminasi terhadap kaum difabel. Dengan concern tersebut, kamu jadi lebih terbayang apa yang sekiranya bisa kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah. Bisa dengan bercita-cita untuk berkarier di lembaga sosial, hingga media yang membahas seputar kehidupan sosial.

Tips untuk Bisa Mencapai Cita-cita

Setelah menentukan cita-cita yang kamu inginkan, saatnya meraih impian tersebut. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencapainya, yaitu:

1. Tentukan Tujuan dan Catat Perencanaan

Menentukan tujuan-tujuan kecil bisa membantu kamu dalam menyusun rencana mengenai hal apa saja yang akan kamu lakukan, lho. Setelah punya tujuan, kamu baru bisa merincikan perencanaan secara bertahap. Oh iya, perencanaan ini harus kamu catat sedetail mungkin agar selalu fokus. Dari sana, akan lebih mudah bagimu untuk mencapai cita-cita.

2. Percaya dengan Kemampuan Diri

Tips selanjutnya adalah selalu percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Pasalnya, percuma jika kamu punya cita-cita tetapi tidak yakin dengan diri sendiri. Dengan keyakinan diri, secara otomatis kamu akan lebih gigih dan terdorong untuk mencapai cita-cita tersebut.

3. Selalu Haus akan Ilmu dan Pengalaman

Sepanjang perjalanan dalam meraih cita-cita, pastinya kamu akan dihadapi dengan banyak ilmu dan pengalaman yang baru. Ada baiknya kamu selalu terbuka dengan keduanya, ya. Dikarenakan keduanya pasti membawa manfaat yang baik dalam perkembanganmu, terutama yang sejalan dengan cita-cita.

4. Melakukan Networking

Tips yang satu ini juga sangatlah penting dalam mencapai cita-cita. Kini, memperluas jaringan sosial atau networking hampir berguna dalam seluruh aspek kehidupan, lho. Sebab, kamu bisa berhubungan dengan banyak orang baru yang berasal dari banyak bidang pekerjaan. Tidak menutup kemungkinan rekan kamu bisa membantu dalam meraih karier yang kamu inginkan.

5. Berpikir Positif

Tips yang terakhir adalah selalu berpikir positif. Bagaimana tidak? Jika seiring berjalannya waktu kamu justru tidak percaya diri dan pesimis, kecil kemungkinan untuk kamu bisa meraih cita-cita tersebut. Dengan berpikir positif dan optimis bahwa cita-cita tersebut bisa kamu raih, kamu bisa terus maju dan mencapai tujuan tersebut.

Memang, memiliki cita-cita itu sangatlah penting dalam kehidupan. Namun, jangan sampai impian tersebut membuat dirimu tertekan, ya, karena sangat wajar jika ternyata cita-cita yang dimiliki tidak bisa tercapai. Jadi, tetaplah fleksibel dan jangan memaksakan kehendak jika sudah tidak mungkin.

Perjalanan meraih cita-cita juga penting untuk dibarengi dengan perlindungan diri juga keluarga kecil dengan BNI Life Plan Multi Protection, nih! Sebuah solusi yang tepat bagi kamu dengan uang pertanggungan sampai dengan 200 kali premi dasar, cover 117 penyakit kritis serta rawat inap dan operasi untuk pasangan dan keluarga.

Yuk, langsung proteksi diri beserta keluarga untuk masa depan bersama BNI Life Plan Multi Protection!

Merencanakan Masa Depan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA