10 kota tersehat di amerika 2022

Liputan6.com, Jakarta - Time Out baru saja meluncurkan daftar kota terbaik di dunia. San Francisco berhasil menyabet posisi pertama dengan beragam keunggulan yang dimiliki kota dengan jembatan megah hingga industri teknologi yang berkembang pesat.

Dilansir dari CNN, Senin (13/9/2021), Time Out mengerahkan jaringan editor dari seantero dan menyurvei sekitar 27 ribu penduduk kota global untuk mempersempit daftar kota terbaik sejagat. Ada beberapa aspek yang jadi sorotan dalam penilaian ini, sebut saja kehidupan malam, restoran, dan sorotan budaya. Kepekaan komunitas warga di setiap kota turut jadi poin penting.

  • Mengenal Ibu Kota Parfum di India yang Jadi Langganan Bangsawan Mughal
  • Tempat Piknik Tersembunyi tapi Nyaman di Pusat Kota Jakarta
  • FOTO: Kilau Festival Cahaya Kota Berlin

Tak hanya itu, inisiatif lingkungan kota juga diperiksa, serta komitmen mereka terhadap aktivisme dan keramahan umum. Time Out menyebut "kombinasi tak terkalahkan dari kemajuan, penerimaan, dan keberlanjutan" San Francisco meraih posisi teratas.

Kota ini juga dipuji oleh Time Out atas tanggapannya terhadap pandemi. San Francisco menjadi salah satu kota dengan tingkat vaksinasi tertinggi di Amerika Serikat. Bahkan di tengah penutupan yang ketat, warga kota ini menemukan cara untuk saling mendukung, kata Time Out.

Aturan bersantap di luar ruangan setelah pandemi yang diatur tetap permanen turut dipuji oleh Time Out. Dikatakan pula, jalan-jalan kota yang menyerupai "satu pesta luar ruangan yang besar" dan ruang hijau San Francisco juga tak luput dari apresiasi.

"Daftar kota terbaik di dunia tahun ini menyoroti kota-kota yang beradaptasi pada masa di mana faktor-faktor kunci yang menjadikan kota-kota besar ini tempat yang menyenangkan, budaya, dan sosialisasi, sebagian besar tidak diperhitungkan," kata Caroline McGinn, pemimpin redaksi global Time Out, dalam sebuah pernyataan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kepopuleran es krim di seluruh penjuru dunia membuat makanan olahan susu ini dibuatkan museum khusus. Museum tersebut kini hadir di Kota San Francisco Amerika Serikat. Kehadiran museum ini menjadi perhatian banyak penggemar es krim yang sudah tak sab...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hidup di kota bisa jadi impian banyak orang karena banyaknya lapangan pekerjaan dan fasilitas yang lengkap. Namun gaya hidup di kota yang cenderung tidak sehat akan berdampak pada meningkatnya berbagai risiko kesehatan. Baik polusi udara, kurangnya istirahat akibat ditelan kesibukan, pola makan tidak sehat, juga berbagai hal lain.

Sebagian orang yang tinggal di kota besar umumnya punya aktivitas yang padat. Tidak jarang, kondisi ini membuat seseorang kekurangan waktu istirahat. Padahal, manusia memerlukan istirahat yang cukup agar bisa lebih bugar, sehat, dan menunjukkan performa terbaik saat beraktivitas.

Karena itu, salah satu cara untuk hidup sehat di kota besar adalah dengan mendapatkan istirahat cukup dengan tidur selama 7-8 jam setiap harinya.

Laman optik daring asal Inggris, Lenstore, menganalisa 48 kota untuk menentukan kota-kota dengan gaya hidup paling sehat pada 2022. Peringkat itu didasarkan pada data-data berdasarkan 10 kriteria. Antara lain: tingkat obesitas, harapan hidup, lamanya sinar matahari, kualitas air dan udara, tingkat kebahagiaan, biaya air minum dalam kemasan, jam kerja rata-rata per tahun, aktivitas luar ruangan, jumlah penjual makanan cepat saji, dan biaya keanggotaan gym per bulan.

Berikut 10 kota di dunia dengan gaya hidup paling sehat menurut Lenstone:
1. Wina, Austria
2. Dubai, UEA
3. Kopenhagen, Denmark
4. Frankfurt, Jerman
5. Amsterdam, Belanda
6. Helsinki, Finlandia
7. Berlin, Jerman
8. Stokckholm, Swedia
9. Fukuoka, Jepang
10. Geneva, Swiss

Di peringkat pertama ada Wina di Austria. Kota ini disebut kota yang baik untuk menjalani gaya hidup sehat.

Wina memiliki lama sinar matahari sebanyak 1.884 jam per tahun, lalu biaya air minum kemasannya 0,58 poundsterling atau sekitar Rp11.287. Tidak hanya itu, jam kerja rata-rata per tahun setiap orang adalah 1.400 jam.

Sementara itu, Dubai di Uni Emirat Arab (UEA) mendapat peringkat kedua dengan lama sinar matahari 3.509 jam per tahun. Kota ini juga memiliki hampir 2.000 jenis kegiatan luar ruangan yang bisa dicoba.

Namun, biaya keanggotaan gym per bulan di kota ini juga cukup mahal, yaitu 55.57 poundsterling atau lebih dari Rp1 juta.

Berikut urutan 10 negara dengan gaya hidup terburuk:
1. New York, Amerika Serikat
2. Hong Kong, Hong Kong
3. Johannesburg, Afrika Selatan
4. Moskow, Rusia
5. Mexico City, Meksiko
6. London, Inggris
7. Washington D.C., Amerika Serikat
8. Shanghai, China
9. Chicago, Amerika Serikat
10. Boston, Amerika Serikat

Amerika Serikat mendominasi 10 kota terbawah untuk gaya hidup sehat dengan New York dicap sebagai yang kota dengan kesehatan dan gaya hidup terburuk.

Meskipun paparan sinar matahari di angka 2.535 jam, tingkat obesitas di Amerika mencapai lebih dari 36 persen, dengan angka harapan hidup rata-rata 77 tahun. Angka ini hampir 10 tahun kurang dari rata-rata harapan hidup di Jepang yakni mencapai 85 tahun.

Untuk urusan makanan cepat saji, London, Inggris menempati peringkat tertinggi dengan 6.925 alias enam kali lebih banyak dibandingkan dengan kota tersehat di dunia, Austria. Angka itu juga 25 kali lebih banyak daripada kota dengan resto cepat saji paling sedikit, yakni Beijing.

London juga kota dengan kekurangan vitamin D karena paparan sinar mataharinya terendah, yakni 1.633 jam dalam setahun.(tin/den)