Zat adiktif yang biasanya terdapat pada rokok adalah

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan yang berbeda. Sebagian besarnya dapat menimbulkan racun dan kerusakan pada sel di tubuh. Selain itu, banyak di antaranya yang bersifat karsinogenik, atau dapat menyebabkan kanker. Tidak heran semakin banyak orang yang mengajak untuk berhenti merokok.

Tidak hanya bagi perokok, zat kimia tersebut juga dapat merugikan bagi siapapun yang menghirup asapnya. Karena itu, dengan mengenali zat beracun yang terdapat rokok, anda diharapkan dapat lebih tergerak untuk menghindari kebiasaan buruk yang satu ini.

Dari sekian banyak zat kimia beracun yang terdapat pada rokok, ketiga bahan ini adalah zat yang paling banyak dikenali sebagai bahan berbahaya, yang terkandung di dalam rokok.

1. Nikotin
Nikotin merupakan zat adiktif yang membuat perokok mengalami kecanduan, dan akan sulit untuk menghentikan kebiasaan buruknya ini. Nikotin adalah zat yang bekerja dengan sangat cepat.

Zat ini bahkan dapat mencapai otak, hanya dalam waktu 15 detik setelah dihirup. Orang yang sering terpapar nikotin, dapat mengalami muntah-muntah, kejang, gangguan pada sistem saraf pusat, hingga hambatan pertumbuhan.

Zat ini juga dinilai dapat mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan.

2. Tar
Tar terdiri dari banyak zat kimia yang dapat menyebabkan kanker. Saat seseorang mengisap rokok, sebanyak 70% tar dapat mengendap di paru-paru.

Untuk melihat kandungan tar yang terdapat pada rokok, Anda dapat mencoba tes sapu tangan. Penuhi mulut anda dengan asap dari rokok yang anda isap, dan jangan sampai terhirup atau tertelan.

Lalu, hembuskan asap tersebut ke sapu tangan. Anda akan dapat melihat munculnya noda berwarna kecokelatan yang menumpuk di kain sapu tangan tersebut.

Setelah itu, kembali lakukan hal yang sama. Hanya saja, hirup asap rokok tersebut, kemudian hembuskan asap ke sapu tangan. Anda akan melihat bahwa hanya sedikit noda yang akan muncul.

Hal tersebut menandakan bahwa setiap noda cokelat yang lengket tersebut, selama ini mengendap di paru-paru para perokok.

3. Karbon monoksida
Karbon monoksida merupakan gas beracun tanpa rasa maupun bau. Karena itu, tubuh akan sulit membedakan karbon monoksida dari oksigen. Akhirnya, gas beracun tersebut dapat terserap ke dalam aliran darah.

Karbon monoksida yang dihasilkan perokok, sama bahayanya dengan karbon monoksida yang dikeluarkan oleh knalpot mobil. Menghirup gas ini dalam jumlah besar, bisa menyebabkan koma, hingga kematian.

Gas ini dapat mengganggu fungsi hati serta otot. Kondisi membuat badan terasa kelelahan, lemas, dan pening. Karbon monoksida sangat berbahaya bagi janin, bayi, dan individu dengan gangguan hati atau paru-paru.

Selain ketiga zat di atas, bahaya rokok juga berasal dari zat-zat lain berikut ini.

1. Arsen. Perkebunan tembakau menggunakan pestisida dengan arsen ,sehingga zat ini juga terkandung pada rokok dalam jumlah yang kecil. Arsen merupakan zat yang kerap dijumpai pada racun tikus.2. Amonia. Amonia adalah gas yang tidak berwarna, tapi berbau pekat. Zat ini umum digunakan pada produk pembersih rumah dan oleh pabrik rokok, untuk meningkatkan efek nikotin pada rokok.3. Aseton. Aseton merupakan bahan yang biasa digunakan sebagai peluruh warna cat kuku.4. Toluen. Toluen merupakan zat kimia yang sangat beracun. Bahan ini kerap digunakan pada industri pembuatan karet, minyak, tinta, detergen, perwarna buatan, dan bahan peledak.5. Metilamin. Zat ini biasa ditemukan di produk losion untuk menggelapkan warna kulit.6. Pestisida. Beberapa jenis pestisida, yang umumnya digunakan untuk membunuh hama dan serangga, juga terdapat pada sebatang rokok. Hal terjadi karena pestisida digunakan dalam proses tumbuhnya tembakau di perkebunan.7. Polonium-210. Bahan ini memiliki unsur radioaktif dan digunakan pada senjata nuklir dan tenaga panas berbahan atom.8. Metanol. Metanol merupakan salah satu zat untuk bahan bakar di dunia penerbangan.

Setelah mengenali berbagai zat kimia di atas, anda diharapkan dapat lebih memahami bahaya rokok untuk kesehatan. Berhenti merokok memang bukanlah hal yang mudah. Karena itu, tidak ada salahnya anda berkonsultasi dengan para ahli, untuk menemukan metode yang tepat.

Rokok mengandung ratusan bahkan ribuan zat yang berbahaya bagi kesehatan. Cari tahu apa saja zat berbahaya dalam rokok, agar Anda bisa lebih waspada.

Sebatang rokok yang kecil mengandung lebih dari 500 jenis bahan kimia. Ketika dibakar, zat yang terkandung dalam rokok dapat ‘beranak-pinak’ menjadi lebih dari 6000 jenis.

Sebagian di antara zat tersebut diketahui dapat menyebabkan penyakit kanker. Tak hanya itu, zat dalam rokok juga terbukti bisa memicu penyakit jantung, stroke, masalah pernapasan, gangguan penglihatan, dan kondisi fatal lainnya.

Mau tahu jenis racun dalam rokok yang bisa merusak tubuh apabila diisap? Berikut beberapa di antaranya:

Nikotin merupakan bahan yang membuat rokok bersifat adiktif. Pasalnya, senyawa ini bisa sampai ke otak hanya dalam waktu beberapa detik sejak diisap.

Nikotin dalam dalam jumlah besar dapat pula memperlambat pengiriman sinyal antara sel otak dan menyebabkan depresi. Senyawa berbahaya ini juga bisa meracuni pembuluh darah, jantung, dan merusak hormon tubuh.

Tahukah Anda, nikotin juga digunakan sebagai komponen pembuat racun serangga?

Artikel Lainnya: Dampak Merokok yang Bisa Merusak Penampilan

2. Aseton

Aseton adalah zat kimia yang terkandung dalam cairan pembersih kuteks. Bahan yang mudah terbakar ini juga digunakan sebagai komponen lem super.

Aseton sebenarnya dihasilkan oleh tubuh saat memecah lemak, dan dapat dikeluarkan melalui urine ataupun napas. Tapi, jika kadar aseton dalam tubuh berlebihan, maka akan berdampak negatif.

Gejala awal kadar aseton berlebih pada tubuh adalah sakit kepala, badan lemas, pusing, mual, muntah, serta iritasi hidung, mata, tenggorokan, dan kulit.

Amonia merupakan zat beracun yang merupakan komponen dari bahan pembersih, pemutih, dan deodoran. Dalam rokok, amonia berfungsi untuk meningkatkan kerja nikotin sehingga memiliki efek kecanduan lebih besar.

Racun dalam rokok yang satu ini dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan, sehingga timbul gejala batuk dan nyeri tenggorokan. Senyawa ini juga dapat meningkatkan risiko pneumonia dan kanker paru.

4. Arsenik

Arsenik ialah bahan kimia yang terdapat di logam, tanah, dan biasa dimanfaatkan sebagai racun tikus. Senyawa berbahaya ini juga diketahui berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker paru, kulit, kandung kemih, hati, dan ginjal.

Arsenik dalam rokok bersumber dari pestisida yang digunakan oleh petani tembakau. Meskipun tembakau telah melalui proses pengolahan, senyawa ini tidak hilang sepenuhnya alias masih terdapat dalam asap rokok.

Kadmium adalah bahan yang terkandung dalam batu baterai. Senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan plastik, kain, dan logam.

Paparan kadmium secara terus-menerus akibat aktivitas merokok dapat membuat senyawa ini menumpuk dan merusak jaringan paru-paru. Seiring waktu, kadmium juga bisa merusak ginjal, hati, tulang, dan darah.

Artikel Lainnya: Rokok Herbal Apakah Lebih Baik dari Rokok Tembakau?

6. Formaldehida

Formaldehida adalah zat yang umumnya digunakan untuk mencegah pembusukan pada jenazah. Senyawa ini juga digunakan dalam produksi lem dan bahan disinfektan.

Menghirup senyawa racun dalam rokok yang satu ini dapat menyebabkan iritasi pada sel dan saluran pernapasan. Selain itu, formaldehida juga berisiko menyebabkan kanker hidung, trakea, dan darah.

Tar merupakan senyawa berbahaya yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar aspal jalanan. Semakin lama rokok terbakar, semakin tinggi pula kandungan tar di dalamnya.

Tar adalah senyawa yang menyebabkan gigi perokok berwarna cokelat. Senyawa ini juga bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru.

8. Karbon Monoksida

Karbon monoksida adalah zat yang ada di udara dengan jumlah bervariasi. Senyawa ini bisa berasal dari rokok, kendaraan, kompor, atau tungku.

Ketika karbon monoksida masuk ke saluran pernapasan, senyawa beracun ini akan mengikat hemoglobin dan menghasilkan karboksihemoglobin. Hal ini membuat kadar oksigen yang beredar ke seluruh tubuh berkurang.

Jika kadar karbon monoksida dalam darah mencapai lebih dari 1 persen, maka akan menimbulkan gejala berupa sakit kepala, cepat lelah, gangguan penglihatan, dan denyut jantung meningkat.

Artikel Lainnya: Dampak Memiliki Orang Tua Perokok pada Anak

Zat berbahaya dalam rokok yang selanjutnya adalah benzena. Senyawa ini adalah produk sampingan yang dihasilkan saat pembakaran. Dengan kata lain, senyawa tersebut terkandung dalam asap rokok yang bisa dihirup oleh semua orang.

Paparan benzena dalam jangka panjang dapat merusak sumsum tulang dan menyebabkan gangguan pada darah. Saat ini, benzena pun dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia alias kanker darah.

10. Hidrogen Sianida

Hidrogen sianida adalah gas beracun yang biasa digunakan untuk menghukum mati narapidana. Senyawa ini mempengaruhi sistem pernapasan dengan cara melekat pada silia, yaitu sel kecil berbentuk menyerupai rambut yang berfungsi menjaga saluran udara agar tetap bersih.

Selain mengganggu pernapasan, hidrogen sianida juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan mengganggu pertumbuhan janin pada ibu hamil.

Kandungan zat berbahaya lain yang terdapat di dalam rokok adalah asam asetat atau acetic acid. Zat ini juga dapat ditemukan di dalam cat rambut, lho!

Asam asetat yang ada di dalam rokok dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan. Zat ini pun bisa menyebabkan perubahan keasaman darah yang bisa berdampak fatal.

Artikel Lainnya: Ini Bahayanya Jika Abu Rokok Kena Mata

12. Metanol

Metanol merupakan salah satu zat berbahaya yang dapat ditemukan di dalam rokok. Senyawa ini digunakan sebagai bahan bakar utama roket.

Paparan metanol secara berulang dapat meningkatkan risiko kebutaan. Paparan senyawa ini pun dihubungkan dengan peningkatan risiko kematian dini.

Toluene dapat ditemukan di dalam sebatang rokok. Senyawa ini merupakan bahan dasar cat.

Paparan toluene dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Senyawa ini pun disebut-sebut dapat memicu sakit kepala, halusinasi, mengganggu koordinasi tubuh, dan kejang.

14. Butane

Rokok mengandung butane, yang juga digunakan sebagai pemantik untuk cairan korek api.

Paparan butane secara berulang pada tubuh dapat meningkatkan risiko iritasi telinga dan mata. Zat ini pun disebut-sebut dapat bersifat karsinogenik sehingga bisa meningkatkan risiko kanker.

15. Furan

Furan juga termasuk salah satu zat racun yang terdapat dalam rokok. Senyawa ini dapat meningkatkan risiko penyakit hati (liver) dan tumor kantong empedu, khususnya jika terjadi paparan secara berulang atau dalam jangka waktu lama.

Baca Juga

Itulah sebagian kecil zat berbahaya dalam rokok yang dapat merusak tubuh. Tak hanya bagi perokok, zat tersebut juga dapat memberikan pengaruh buruk pada anak-anak, ibu hamil, dan lansia yang berada di sekitarnya.

Mengingat bahayanya, Anda sebaiknya segera berhenti merokok dan menjauhi paparan asapnya yang mungkin berasa dari orang sekitar. Jika butuh bantuan meninggalkan kebiasaan merokok, berkonsultasilah lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

Ketahui juga seberapa ketergantungan Anda dengan rokok lewat Health Tools Cek Kadar Ketergantungan Nikotin.

(NB/JKT)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA