Uraikan tentang hubungan antara faktor kepercayaan dengan perkembangan ragam hias

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejumlah perajin mewarnai kain batik khas Betawi menggunakan Canting di Sanggar Batik Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018 Sejumlah motif batik berhasil diproduksinya antara lain, motif buah mengkudu yang menjadi ikon Batik Betawi Terogong hingga motif ondel-ondel, tugu monas, penari yapong, kembang sepatu dan masih banyak motif lainnya yang menjadi ciri khas Jakarta.

KOMPAS.com - Ragam hias disebut juga ornamen. Ragam hias gmerupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ragam hias adalah visualisasi dalam suatu karya kerajinan atau seni bertujuan untuk menghias.

Karya ragam hias dapat berupa motif tenunan, gambar pada kain (batik), songket, ukiran, atau pahatan pada kayu atau batu.

Ragam hias juga biasa disebut ornamen yang berasal dari bahasa Yunani "ornare" yang artinya hiasan atau menghias.

Menghias berati mengisi kekosongan suatu permukaan bahan dengan hiasan. Sehingga permukaan yang semula kosong menjadi tidak kosong.

Baca juga: Teks Prosedur: Pengertian, Struktur, dan Ciri-cirinya

Motif ragam hias

Ragam hias merupakan karya seni rupa dari penggambaran bentuk imajinasi, pikiran, dan kreativitas seniman.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motif adalah pola atau corak.

Berdasarkan motif dasarnya, ragam hias dibedakan menjadi:

Ragam hias flora merupakan ragam hias yang memakai bentuk flora atau tumbuhan sebagai obyek motif.

Ragam hias fauna merupakan ragam hias menggunakan fauna atau hewan sebagai obyek motif.

Pada penggambaran fauna tersebut sebagian besar hasil gubahan atau stilisasi, jarang berupa binatang secara natural.

Ragam hias geometris merupakan motif hias pengembangan bentuk geometresi. Selanjutnya digayakan sesuai selera dan imajinasi.

Motif tersebut pola bentuk yang terukur dan bisa disesuaikan dengan karakteristik teknik dan bahan.

Baca juga: Seni Patung: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Ragam hias figuratif bentuk ragam hias yang memakai manusia sebagai obyek dengan penggayaan bentuk.

Sebagai salah satu obyek dalam motif ragam hias, manusia mempunyai beberapa unsur secara terpisah dan menyatu.

Pola ragam hias

Ada sejumlah pola dalam ragam hias, yakni:

Pola simetris

Pola simetris adalah pola penggambaran dua bagian yang sama dalam penyusunan. Pola tersebut meletakan fokusnya ditengah, dan melatakan unsurnya dibagian kiri dan kanan.

Pola simetris memberikan kesan formal, beraturan dan statis.

Pola ragam hias asimetris

Pola asimetris adalah komposisi benda atau obyek yang fokusnya tidak ditengah. Paduan unsur di bagian kiri dan kanan tidak. Namun tetap memancarkan keseimbangan.

Pola asimetris memberikan kesan keteraturan yang bervariasi. Tidak formal dan lebih dinamis.

Teknik menggambar ragam hias

Baca juga: Seni Lukis: Pengertian, Teknik dan Alat

Ada beberapa teknis dalam menggambar ragam hias, yakni:

Teknik stilasi

Teknik menggambar gubahan flora dapat dilakukan dengan merubah bentuk menjadi bentuk baru atau menyederhanakan bentuk yang ada tanpa meninggalkan objek aslinya disebut stilasi.

Teknik stilasi merupakan teknik mengubah bentuk asli dari sumber dengan melihat obyek dari berbagai arah.

Biasanya dilakukan dengan penggayaan dan dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk baru. Tapi ciri khas bentuk aslinya masih terlihat.

Teknik deformasi

Teknik deformasi merupakan cara menggambar dengan mengubah bentuk asli dari sumber dan melihat dari berbagai arah.

Di mana dengan menyederhanakan struktur atau proporsi bentuk aslinya menjadi sesuatu yang baru.

Teknik distorsi

Distorsi merupakan cara menggambar dengan mengubah bentuk asli dari sumber dan melihat obyek dari berbagai arah. Di mana dengan melebih-lebihkan struktur dan perubahan bentuk yang digambar.

Kemudian mengubah proporsi sehingga terjadi perubahan yang signifikan antara bentuk yang digambar dengan aslinya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Banyaknya pulau yang ada menjadikan Indonesia memiliki beragam suku yang mendiami pulau tersebut. Setiap suku pasti  memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam melestarikan adat istiadat dan budayanya Salah satu hasil karya dari tiap suku adalah karya ragam hias dan ornamen.

Tentu setiap daerah akan mengembangkan ragam hias sesuai dengan latar belakang sosial budaya daerahnya. Dengan begitu, akan terbentuklah ragam hias berupa seni rupa yang lebih banyak menggunakan unsur-unsur seni daerah asalnya, seperti pada warna, rasa, dan etnik. Ragam hias yang diciptakan tidak semata hanya untuk keindahan atau hanya benda pakai yang dibuat fungsional semata. Melainkan berpadu dengan kaidah moral, adat, kepercayaan, dan sebagainya sehingga karya lebih bermakna.

Ragam hias yang berada di setiap daerah berkembang sesuai dengan adat istiadat serta kondisi lingkungan masyarakatnya. Berikut adalah ciri-ciri dan keunikan ragam hias dari beberapa daerah di Indonesia.

Ragam Hias Papua

Ragam hias Papua yang diaplikasikan pada batik mempunyai ciri khas, memilih warna-warna yang cerah dan pola hias yang asimetris. Motif yang dipilih biasanya manusia dan hewan. Makna simbolik yang terkandung pada beberapa motif Papua sebagai berikut.

  • Motif Cendrawasih Menggambarkan kekayaan,keindahan dan keanggunan alam dan fauna Papua.
  • Motif Asmat menggambarkan keunikan dan tradisi patung ukir kayu dari masyarakat Papua.
  • Motif Komoro menggambarkan kreativitas, semangat, keberanian penduduk asli Papua.
  • Motif Tifa Honai menggambarkan filosofi rumah khas masyarakat Papua yang penuh kebahagiaan.
  • Motif Prada menggambarkan kekayaan alam Papua, utamanya tambang emasnya yang melimpah di Gunung Grasberg.

Ragam Hias Bali

Kain batik Bali memiliki corak ragam hias yang sangat beragam. Biasanya, ragam hias Bali pinggiran menggunakan motif hewan. Berikut adalah motif ragam hias dari Bali.

  • Motif Batik Buketan berupa tanaman bunga yang tersusun sepanjang kain dengan hiasan tambahan kupu-kupu, burung Hong, Bangau dan juga sulur-suluran yang menambah keindahan.
  • Motif Merak Abyorhokokai, menggambarkan keindahan burung Merak sebagai poros corak utama pada kain dan dihiasi kelopak menyerupai bunga Sakura.
  • Motif Singa Barong menggambarkan seekor binatang yang tidak nyata yang ditemukan dalam kehidupan nyata. Keajaiban wujud singa tersebut dapat dilihat dari berbagai unsur yang merupakan penggabungan singa dan macan kata barong banyak terdapat pada kesenian di Jawa maupun di Bali, dimana seekor binatang yang tidak nyata ditemukan dalam realitas kehidupan.
  • Motif Pisan, maknanya adalah harapan, doa dan keselamatan. Biasanya diberikan kepada kekasih yang hendak pergi jauh harapannya agar kembali dengan selamat.

Ragam Hias Kalimantan

Baca Juga  APKRES 2021 Lahirkan Mutiara Baru dari CLC

Ragam Hias Kalimantan menampakan keteraturan dan ketertiban. Ragam hias dari Kalimantan sering menggunakan motif abstrak dan geometris. Istimewanya, makna dari ragam hiasnya mengandung arti dan nilai kehidupan. Berikut adalah motif ragam hias dari Kalimantan.

  • Motif Kembang Munduk, menggambarkan keterikatan hubungan manusia dengan lingkungan, hubungan saling melindungi dan memberi.
  • Motif Kembang Mengalir, menggambarkan dukungan dari lingkungan atau solidaritas keluarga akan melancarkan kehidupan masa depan atau pertunangan.
  • Motif Dayak latar Gringsing, mempunyai makna akulturasi kebudayaan yang berbeda yakni Dayak dan Jawa, bahwa dengan perbedaan itu tidak untuk saling bermusuhan tetapi saling melengkapi.

Ragam Hias Yogyakarta

Ragam Hias Yogyakarta memiliki ciri khas dari warna. Makna dari tiap motifnya lebih kepada nilai kehidupan dan berhubungan dengan alam. Berikut adalah motif ragam hias dari Yogyakarta.

  • Motif Ceplok Grompol, melambangkan harapan orang tua akan semua hal baik berkumpul seperti kebahagiaan, rejeki, hidup rukun, dan kesejahteraan untuk mempelai berdua.
  • Motif Kawung melambangkan empat arah mata angina atau sumber tenaga yang berporos pada kekuatan yakni timur, matahari terbit sumber kehidupan, utara gunung lambang tempat tinggal para dewa, barat matahari terbenam lambang turunnya keberuntungan, selatan Zenit puncak segalanya. Kawung juga berarti kesederhanaan raja, kesejahteraan dan keadilan.
  • Motif Parang disebut juga batik keris, motif ini merupakan motif paling kuat dibanding motif lainnya. Motif ini berupa garis garis tegas disusun secara diagonal paralel. Parang diartikan sebagai ombak lautan sebagai sumber tenaga alam, dalam hal ini yang dimaksud adalah raja. Komposisi kemiringan pada motif ini melambangkan kewibawaan, kekuasaan, kebesaran serta gerak cepat pemakainya.

Indonesia memang kaya akan ragam hiasnya. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Untuk Sobat SMP yang ingin mendapatkan informasi lebih banyak mengenai ragam hias dapat mengunduh modul PJJ Gasal kelas VII pada tautan berikut ini. Yuk, lestarikan budaya kita!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

//ditsmp.kemdikbud.go.id/modul-pjj-gasal-seni-rupa-kelas-vii/

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA