Unsur-unsur harga pokok produksi mencakup tiga hal berikut ini kecuali

Pemilik bisnis yang bergerak dalam bidang industri manufaktur biasanya tidak asing dengan istilah harga pokok produksi. Menghitung harga pokok produksi adalah pekerjaan rutin yang dilakukan dalam usaha mereka. Lalu apa pengertian harga pokok produksi? Bagaimana metode penentuan harga pokok produksi? Artikel kami kali ini akan membahas hal tersebut.

Semua perusahaan harus bisa menghitung harga pokok produksi agar bisa menentukan harga pokok penjualan produk

Apa Sih Pengertian Harga Pokok Produksi ?

Pengertian harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi pada periode tertentu sehingga barang atau jasa tersebut siap untuk dijual. Di dalamnya berisi hal-hal yang berhubungan dengan produksi seperti alat produksi, pengadaan bahan baku, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.

Harga pokok produksi adalah salah satu komponen yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan. Selain itu seorang pemilik bisnis juga harus mengetahui cara menghitung harga pokok produksi yang benar karena berhubungan erat dengan margin profit serta mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan seperti kas besar, kas kecil dan lainnya.

Elemen Harga Pokok Produksi

Lantas elemen apa saja yang dibutuhkan dalam metode penentuan harga pokok produksi? Kini, terdapat 3 elemen yang digunakan, yaitu:

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk membeli atau menghasilkan bahan baku guna memproduksi produk yang akan dijual. Bahan baku bisa diolah atau diproduksi sendiri oleh perusahaan penjual atau dibeli dari perusahaan supplier. Bahan baku harus dijaga dari kehilangan dan kerusakan dengan cara melakukan stock opname rutin.

Selain menjadi elemen dalam perhitungan harga pokok produksi, bahan baku juga digunakan dalam untuk menghitung harga pokok pesanan. Bahan baku memang mempengaruhi beberapa hal khususnya dalam hal produksi, kuantiti produk jadi dan penjualan. Oleh karena itu pemilik bisnis juga seharusnya mengetahui tentang economic order quantity (EOQ) agar bisa mempunyai manajemen persediaan yang baik termasuk bahan baku.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan semua biaya yang diperlukan untuk membayar tenaga kerja produksi yang mampu merubah bahan baku menjadi produk jadi. Yang termasuk dalam biaya ini adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada buruh pabrik dan biaya lembur (overtime).

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas lainnya. Contoh biaya overhead pabrik yaitu perbaikan peralatan pabrik, biaya atas personil pemeliharaan fasilitas, depresiasi bangunan pabrik, depresiasi peralatan pabrik, asuransi dan pajak untuk setiap bangunan pabrik.

Menghitung biaya overhead pabrik memang menjadi yang paling menantang diantara elemen lainnya. Hal ini dikarenakan ada banyak biaya tetap dan variabel yang muncul dalam biaya overhead pabrik. Biaya-biaya tersebut bagian dari siklus akuntansi biaya yang berguna untuk menganalisis pencatatan transaksi bisnis.

4.  Persediaan Awal Barang

Merupakan semua persediaan barang yang terdapat di awal tahun buku berjalan atau saldo yang dimiliki oleh perusahaan dalam laporan neraca tahun sebelumnya.

 5.  Persediaan Akhir Barang

Merupakan persediaan barang pada akhir suatu periode tertentu atau tahun buku berjalan.

 6.  Pembelian Bersih

Merupakan semua biaya yang mencakup pembelian barang untuk produksi, baik biaya bahan baku maupun biaya bahan pelengkap lainnya.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Dalam membuat laporan laba rugi ada dua metode penentuan harga pokok produksi yang bisa dilakukan. Metode tersebut adalah :

1. Metode Full Costing

Metode full costing adalah cara menghitung harga pokok produksi sekaligus cara menghitung biaya produksi yang berkaitan. Cara yang dilakukan dengan memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Biaya-biaya yang dimaksud yaitu biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan biaya overhead pabrik yang dikemas menjadi satu kesatuan.

2. Metode Variable Costing

Sedangkan metode variabel costing merupakan cara menghitung harga pokok produksi dengan hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang masih bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Maksudnya adalah cara menghitung harga pokok produksi dilakukan dengan memperhitungkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel secara terperinci dan terpisah dalam periode tertentu.

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Ada 3 tahap menghitung harga pokok produksi, di mana cara ini merupakan rumus umum yang sering digunakan. Agar lebih mudah memahami dan mengimplementasikan penjelasan tahap-tahapnya maka kami sertai contoh perhitungan dan rumus menentukan harga pokok produksi dengan cara di bawah ini.

PT Sukses Utama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan panci. Pada awal bulan Agustus 2020, PT Sukses Utama Mandiri memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 50.000.000, bahan setengah jadi sebesar Rp 100.000.000 dan persediaan panci siap jual sebesar Rp 150.000.000.

Untuk proses produksi panci di bulan Agustus 2020, PT Sukses Utama Mandiri membeli persediaan bahan baku sebesar Rp 750.000.000 dengan biaya pengiriman Rp 20.000.000. Selama proses produksi, terdapat biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp 10.000.000. Pada akhir Agustus 2020 terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp 80.000.000, sisa bahan setengah jadi sebesar Rp 10.000.000 dan sisa panci siap jual sebesar Rp 25.000.000.

Berapakah Harga Pokok Produksi dari PT Sukses Utama Mandiri?

Tahap 1: Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan

Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan :

Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku

Bahan Baku Yang Digunakan = 50.000.000 + (750.000.000 + 20.000.000) – 80.000.000

Bahan Baku Yang Digunakan = 740.000.000

Tahap 2: Menghitung Biaya Produksi

Rumus untuk menghitung biaya produksi :

Total Biaya Produksi = Bahan Baku Yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi

Total Biaya Produksi = 740.000.000 + 10.000.000 = 750.000.000

Tahap 3: Menghitung Harga Pokok Produksi

Rumus menentukan harga pokok produksi dengan cara sebagai berikut :

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang Dalam Proses Produksi – Saldo Akhir Persediaan Barang Dalam Proses Produksi

Harga Pokok Produksi =750.000.000 + 100.000.000 – 10.000.000 = 840.000.000

Jadi harga pokok produksi dari PT Sukses Utama Mandiri pada bulan Agustus 2020 adalah sebesar Rp 840.000.000.

Di era teknologi seperti sekarang ini, menghitung harga pokok produksi dapat dilakukan secara mudah dan cepat dengan  menggunakan software akuntansi. Anda bisa mengunakan Harmony yaitu software akuntansi berbasis cloud yang sudah dipercaya ribuan pemilik bisnis dalam membantu pembukuan usaha mereka.

Harmony mudah dan praktis digunakan meskipun Anda tidak memiliki background akuntansi. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah pemilik bisnis mengelola usaha mereka. Jadi tunggu apalagi, coba GRATIS 30 hari Harmony Accounting Software disini.

Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

Unsur-unsur harga pokok produksi mencakup tiga hal berikut ini kecuali

Ajaib.co.id – Biaya produksi termasuk salah satu unsur yang cukup penting pada laporan keuangan perusahaan manufaktur. Sebelum menentukan harga jual, hal pertama yang perlu diketahui adalah berapa biaya produksi dari produk. Kemudian kamu dapat menambahkan dengan biaya-biaya lain dan nilai keuntungan yang diinginkan.

Mengelola sebuah bisnis merupakan sebuah tantangan yang yang mengharuskan kita untuk terus belajar. Walaupun kamu tidak mengenyam pendidikan di bidang akuntansi, sebagai pimpinan kamu sebaiknya memahami tentang cara membaca laporan keuangan yang tepat. Kamu perlu mengetahui dari mana angka-angka yang tersaji dalam laporan keuangan tersebut, salah satunya tentang biaya produksi.

Biaya produksi (production cost) atau dikenal juga dengan sebutan manufacturing cost adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Production cost ini menjadi salah satu komponen dalam Laporan Laba Rugi.

Apakah penghitungan production cost pada bisnismu sudah benar? Berikut ini pengertian, unsur-unsur, dan contoh production cost dalam laporan keuangan. Yuk, belajar lagi!

 Pengertian Biaya Produksi

Untuk menambah wawasanmu tentang ilmu ekonomi dan akuntansi, berikut ini beberapa pengertian production cost dari para ahli.

“Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual” (Abdul Halim, 1988:5).

“Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output atau dengan kata lain yaitu nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output” (Suherman Rosyidi, 2003:333).

“Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan. Biaya produksi atau penjualan terdiri atas biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik” (Kuswadi, 2005:22).

“Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993:1).

Pengertian biaya produksi dari para ahli bisa menjadi gambaran unsur-unsur apa saja yang termasuk production cost. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisi perusahaan yang kamu kelola.

Unsur-unsur Biaya Produksi

unsur-unsur production cost dalah unsur-unsur yang membangun terbentuknya suatu production cost. Kadang-kadang usaha kecil sering mengabaikan biaya-biaya kecil yang timbul karena adanya kegiatan usaha. Padahal bisa jadi biaya-biaya ini termasuk ke dalam unsur-unsur production cost.

Agar tidak salah mengenalinya, berikut ini 3 golongan unsur-unsur production cost. 

Biaya Material Langsung

Biaya material langsung atau direct material merupakan salah satu unsur pokok dalam production cost. Biaya material langsung  adalah biaya bahan baku yang bersentuhan langsung dengan produk. Contoh sederhananya dalam perusahaan yang memproduksi celana, biaya material langsungnya adalah kain dan benang.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Unsur-unsur production cost berikutnya adalah biaya tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja langsung ini termasuk gaji pokok, tunjangan, dan asuransi untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contohnya pada perusahaan celana, biaya tenaga kerja langsung adalah para penjahit.

Biaya Overhead Pabrik

Selain biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung, unsur production cost lainnya adalah biaya overhead pabrik atau BOP. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak langsung berkaitan dengan proses pembuatan produk, namun cukup memiliki peranan dalam dibuatnya produk tersebut. Termasuk ke dalam biaya overhead pabrik antara lain bahan material tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya overhead lainnya. 

Contoh biaya material tidak langsung pada perusahaan yang memproduksi celana adalah kertas hang tag, dan pelumas mesin pemotong kain.Contoh dari biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga keamanan yang bertugas menjaga keamanan area gedung. Sedangkan biaya overhead lainnya meliputi sewa gedung, depresiasi mesin, utilitas pabrik, dan asuransi.

Contoh Biaya Produksi dalam Laporan Keuangan

Rumus production cost adalah biaya material langsung, ditambah biaya tenaga kerja langsung, kemudian ditambah biaya overhead pabrik. Untuk bisa memahami lebih jelas, berikut ini disajikan contoh cara menghitung production cost dalam laporan keuangan.

Perusahaan Ben Bagus merupakan perusahaan yang memproduksi celana olahraga pria. Dalam satu bulan, perusahaan memproduksi 5000 pcs celana olahraga pria. Rincian biaya produksinya adalah sebagai berikut:

  • Beli kain Rp60.000.000.
  • Upah penjahit Rp20.000.000.
  • Upah tenaga keamanan Rp5.000.000.
  • Sewa gedung dan utilitas lain Rp15.000.000.

Total biaya produksi adalah Rp60.000.000 + Rp20.000.000 + Rp5.000.000 + Rp15.000.000 =

Rp100.000.000. 

Maka, production cost untuk 1 unit celana olahraga adalah Rp100.000.000 dibagi 5000 pcs, yaitu Rp20.000 per pcs. 

Setelah mengetahui production cost per unit atau per pieces ini, kamu bisa menentukan harga jual. Tambahkan biaya pemasaran dan biaya operasional lainnya. Kemudian kamu bisa menambahkan besarnya laba yang ingin dicapai secara wajar dan kompetitif.

Mengetahui production cost secara detail sangat penting untuk membantumu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kamu bisa mengoptimalkan proses produksi serta mengatur jadwal produksi dan pengiriman barang. Sistem kerja yang diterapkan pun bisa dibuat lebih efektif dan efisien.

Kamu bisa melakukan analisa keuangan secara mendalam terhadap bisnis yang kamu kelola. Hasilnya, kamu bisa mencapai target laba yang diinginkan. Kamu juga perlu cerdas dalam mengelola peruntukkan laba yang dihasilkan perusahaanmu. Sisihkan sebagian untuk investasi pada bidang lain, agar asetmu tidak berkumpul dalam satu wadah.

Jika kamu tertarik untuk investasi pada saham dan reksa dana, kamu dapat daftar akun di Aplikasi Ajaib di Google Play Store atau App Store. Aplikasi Ajaib ini dikelola oleh Ajaib Group yang telah berpengalaman mengelola investasi saham dan reksa dana. Yuk, mulai berinvestasi bersama Ajaib!