Tuliskan lima pertanyaan dengan kalimat yang baik dan sopan kepada guru berkaitan dengan pelajaran

Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD Halaman 76 77 78 79 80 81 82 Subtema 2 Pembelajaran 5 Buku Tematik.

TRIBUNNEWS.COM - Simak kunci jawaban Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 5 untuk Kelas 3 SD halaman 76 77 78 79 80 81 82.

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk SD Kelas 3 Tema 4 edisi revisi 2018 ini berjudul Kewajiban dan Hakku.

Sementara itu, Subtema 2 dalam buku ini berjudul Kewajiban dan Hakku di Sekolah.

Dalam artikel ini, berisi kunci jawaban soal yang ada dalam pembelajaran 5 di halaman 76 77 78 79 80 81 82.

Kunci jawaban Tema 4 Buku Tematik Kelas 3 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.

Berikut kunci jawaban Tema 4 Kelas 3 SD Halaman 76 77 78 79 80 81 82 Subtema 2 Pembelajaran 5 Buku Tematik:

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD Halaman 68, 69, 71, 72, 73, 74 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 4

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD Halaman 62 63 65 67 Subtema 2 Pembelajaran 3 Buku Tematik

Kunci Jawaban Halaman 76 77

Setiap anak berhak merasa nyaman berada di sekolah. Mereka berhak diperlakukan dengan baik.

Bacalah teks berikut dengan nyaring!

Aku Ingin Senang di Sekolah

Ketika Anda telah menyelesaikan presentasi Anda, maka tentu Anda akan menghadapi sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab itu, audiens Anda akan menanyakan beberapa pertanyaan yang mereka akan ajukan. Bisa jadi ada selusin audiens Anda yang mengangkat tangan untuk bertanya.

Ada beberapa pertanyaan dapat Anda jawab dengan mudah. Namun, ada juga kemungkinan beberapa pertanyaan yang Anda akui bahwa Anda tidak memiliki jawabannya atau tidak ingin menjawabnya. Itulah pertanyaan yang Anda takuti.

Pertanyaan-pertanyaan itu bisa terkait dengan fitur-fitur dalam rilis produk yang baru, waktu acara pendanaan seperti penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), atau komentar pada beberapa acara yang layak diberitakan baru-baru ini yang merupakan topik yang hangat secara politik.

Dalam situasi seperti ini memberikan jawaban yang jelas dan langsung mungkin merugikan Anda dalam beberapa hal. Jadi pertanyaan sebenarnya adalah bagaimana Anda dapat menanggapi dengan cara yang dapat menjaga kredibilitas Anda dan memuaskan penanya.

Berita baiknya, Matt Abrahams yang merupakan seorang Professor yang mengajar di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford dimana dia mengajar dua kelas yang sangat populer yang berhubungan dengan Komunikasi Strategis dan Presentasi Virtual yang Efektif menjelaskan bahwa ada 3 langkah yang dapat gunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Mari kita bahas ketiga langkah tersebut.

Langkah # 1 : Reframe

Saat dihadapkan dengan pertanyaan yang sulit, disarankan Anda mulai dengan memparafrasekan pertanyaan (mengungkapkan kembali pertanyaan) sebelum menjawab. Parafrase ini menegaskan bahwa Anda mendengar pertanyaan dengan benar, memvalidasi penanya, memberi Anda waktu untuk berpikir, dan memungkinkan Anda untuk mengubah pertanyaan agar Anda lebih mudah untuk menjawabnya.

Misalnya, bayangkan seorang calon klien yang penting bertanya kepada Anda tentang ketersediaan fitur tertentu dalam produk Anda yang Anda tahu tidak mungkin ada di masa mendatang. Parafrase pertanyaan yang mungkin Anda sampaikan, “Anda bertanya tentang peta jalan kami dan bagaimana kami memprioritaskan fitur produk kami.”

Parafrase ini memperluas pertanyaan, memberi Anda kesempatan untuk menetapkan visi yang lebih luas dan mungkin menyoroti fungsi yang berdekatan atau terkait dengan fitur yang dicari oleh prospek Anda. Pembingkaian ulang ini melalui parafrase memberi Anda cara untuk mengubah pertanyaan menjadi sesuatu yang lebih mudah diatur dan memungkinkan Anda memfokuskan kembali komunikasi Anda.

Langkah # 2 : Blame

Memberikan alasan yang sah untuk tidak menjawab pertanyaan secara langsung adalah alat lain untuk pertanyaan jenis ini.

Mengutip masalah hukum, pedoman peraturan, atau praktik masa lalu dapat menjadi alasan yang sah bagi Anda untuk tidak menanggapinya secara langsung.

Alternatifnya, Anda dapat menggunakan kebijakan yang ada yang melarang mengomentari pertanyaan seperti yang ditanyakan.

Terakhir, Anda dapat menyalahkan ketidakmampuan Anda untuk menanggapinya karena kurangnya informasi yang Anda miliki tentang topik tersebut. Misalnya, jika seseorang menanyakan pendapat Anda tentang arah baru pesaing, Anda dapat mengatakan bahwa Anda ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam sebelumnya untuk memastikan tanggapan Anda benar.

Langkah # 3 : Explain

Dalam beberapa situasi, Anda dapat menyatakan bahwa Anda tidak dapat menjawab pertanyaan secara langsung, tetapi Anda dapat berbagi beberapa alasan atau kerangka kerja yang akan digunakan dalam menangani topik pertanyaan.

Misalnya, jika Anda bekerja untuk sebuah perusahaan dan ditanya tentang rencana IPO-nya, Anda dapat menjawab dengan mengatakan, “Pertanyaan Anda mengacu pada keputusan internal yang mungkin atau mungkin tidak kami buat, tetapi pilihan kami akan selalu didorong oleh keinginan kami untuk melayani klien, karyawan dan investor kami.”

Menjelaskan prinsip dibalik jawaban Anda memungkinkan Anda memenuhi kewajiban untuk menanggapi pertanyaan tanpa mengungkapkan informasi yang tidak ingin Anda bagikan.

Ketika Anda menghadapi pertanyaan yang Anda tidak mengetahui jawabannya atau tidak ingin menjawabnya, maka Anda dapat menggunakan 3 langkah tersebut.

Misalnya, Anda ditanya, “Kapan fitur ini akan dimasukan dalam produk Anda?”.

Penerapan 3 langkah tersebut adalah sebagai berikut :

Reframe : “Anda bertanya tentang proses prioritas fitur kami …”

Blame    : “Kami memiliki kebijakan perusahaan yang mencegah kami membicarakan tentang peta jalan produk kami.”

Explain  : “Meskipun saya tidak dapat membahas fitur spesifik tersebut, saya dapat memberi tahu Anda bahwa semua keputusan kami tentang fitur tersebut dipandu oleh kemudahan penggunaannya untuk klien kami.”

Demikianlah, 3 langkah menjawab pertanyaan yang Anda tidak mengetahui jawabannya atau tidak ingin menjawabnya.

Pertama, reframe.

Kedua, blame.

Ketiga, explain.

Dengan meluangkan waktu untuk berlatih menjawab pertanyaan sulit, maka Anda akan merasa lebih nyaman pada saat dihadapkan pada pertanyaan tersebut. Mulailah dengan melakukan latihan sebelum sesi tanya jawab :

  • Pikirkan tentang pertanyaan yang berpotensi menantang yang tidak dapat atau tidak ingin Anda jawab.
  • Identifikasi kemungkinan jalur pembingkaian ulang (parafrase). Contoh: Fitur adalah tentang prioritas peta jalan, harga tentang nilai, dan lain sebagainya.
  • Persiapkan alasan mengapa Anda tidak bisa atau tidak harus merespons. Contoh: Peraturan, mengikuti pedoman perusahaan, dan lain-lain.
  • Kumpulkan penjelasan untuk komentar Anda. Contoh: Pelanggan dan mitra yang menyenangkan akan selalu memandu pengambilan keputusan kita; kualitas adalah yang terpenting dalam segala hal yang kami lakukan, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, berlatihlah menanggapi pertanyaan yang berpotensi menantang dengan suara yang lantang. Anda bahkan mungkin ingin merekam tanggapan Anda secara digital. Terakhir, validasi ide Anda dengan membagikan jawaban potensial Anda kepada kolega untuk memastikan konsistensi dan dukungan untuk pendekatan Anda.

Setelah Anda bersiap untuk jenis pertanyaan ini, maka Anda dapat mempertahankan ketenangan dan kredibilitas Anda sambil tetap menguasai ruangan selama sesi tanya jawab.

Sumber : erry-ricardo.com

Sama seperti orangtua di rumah, guru juga harus dihormati. Hal ini dikarenakan guru merupakan orangtua kedua bagi siswa di sekolah. Guru memiliki banyak jasa untuk para siswanya karena telah mengajar, mendidik dan membimbing semua muridnya. Semua hal yang diberikan guru di sekolah telah terbukti menghasilkan manusia berkualitas yang berguna bagi bangsa dan negara. Lalu, bagaimana contoh cara menghormati guru di sekolah yang benar?

7 Contoh Cara Menghormati Guru di Sekolah 

Keberhasilan dunia pendidikan tidak bisa dilepaskan dari peran guru. Tanpa kehadirannya pendidikan tidak akan tercapai dan manusia berkualitas tidak akan tercipta. Maka dari itu, guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Oleh karena itu, kamu harus selalu menghormati guru. Inilah beberapa contoh cara menghormati guru di sekolah dengan baik dan benar:

1. Mendengarkan Materi Pelajaran yang Disampaikan Guru 

Contoh cara menghormati guru yang pertama adalah selalu mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Saat guru mengajar maka murid harus selalu mendengar dan memperhatikannya. Bila perlu bisa mencatat poin-poin penting materi pelajaran yang disampaikan. Jangan pernah sekali-kali mengobrol, bermain ataupun tidur ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas. Jika melakukan aktivitas seperti itu sama halnya sedang meremehkan guru. 

2. Memberi Salam 

Seiring berjalannya waktu, budaya memberi salam kepada guru mulai luntur. Padahal budaya seperti ini merupakan wujud kesopanan dalam menghargai orang lain. Namun, ada  juga yang terus melakukan budaya memberi salam hingga saat ini. Dimana setiap guru masuk kelas untuk mengajar  dan keluar kelas semua murid akan memberi salam. Meski cukup sederhana, guru akan merasa dihormati dan dihargai oleh murid-muridnya. 

3. Selalu Mengerjakan Tugas yang Diberikan Guru

Selalu mengerjakan tugas merupakan salah satu contoh cara menghormati guru yang mudah dilakukan. Ketika guru memberi tugas maka murid harus selalu mengerjakan tugas tersebut dengan baik. Jika semua siswa mengerjakan tugas yang diberikan, guru akan merasa dihormati sebagai tenaga pengajar. Selain itu, guru menjadi lebih semangat membimbing muridnya. 

4. Mentaati Perintah Guru 

Contoh cara menghormati guru di sekolah selanjutnya yaitu selalu mentaati perintah guru. Guru tidak hanya menginginkan semua muridnya menjadi sosok yang pintar dan berguna tetapi juga berperilaku baik. Jika ada yang berperilaku kurang baik guru akan selalu memberi nasihat. Dengar semua nasihat yang disampaikan guru dan taati perintahnya. 

5. Tidak Memotong Pembicaraan Guru 

Saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran di kelas, jangan sekali-kali menyela pembicaraan. Apabila ingin bertanya atau mengatakan sesuatu sebaiknya tunggu sampai guru selesai menjelaskannya. Dengan begini guru akan merasa dihargai sehingga lebih semangat mengajar lagi. 

6. Bersikap Lemah lembut Terhadap Guru 

Guru tidak hanya memberikan pendidikan dan pengajaran yang ikhlas kepada muridnya, tetapi guru juga memberikan kasih sayang dan perhatian. Saat muridnya susah diatur guru dengan sabar menghadapinya. Guru juga tidak pernah mengharapkan imbalan dari muridnya. Maka dari itu, sebagai murid harus bersikap lemah lembut, tidak berkata kasar atau membentak guru. Sebagai bentuk hormat kepada guru sebaiknya perlakukan mereka dengan baik.

7. Mengucapkan Terima Kasih

Banyak ilmu, pengetahuan, pembelajaran, perhatian dan kasih sayang yang diberikan guru selama berada di sekolah. Jangan sampai tidak mengucapkan terima kasih atas semua yang telah diberikan. Guru memberikan semuanya tanpa mengharapkan imbalan. Hanya saja sebagai murid harus menghargai dan menghormatinya dengan tidak lupa mengucapkan terima kasih.

Itulah informasi tentang 7 contoh cara menghormati guru di sekolah yang baik dan benar. Sebagai seorang murid jangan sampai melupakan seluruh jasa yang diberikan oleh guru. Tanpa jasa beliau kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA