KOMPAS.com - Fungsi manajemen ada empat, yakni Planning (perencanaan, Organizing (pengorganisasian), Actuating (pengarahan), serta Controling (pengendalian). Keempat fungsi ini sering pula disebut POAC. Show
Menurut Yayat M. Herujito dalam buku Dasar-Dasar Manajemen (2001), manajemen adalah pengelolaan pekerjaan guna mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya, dilakukan dengan menggerakkan orang untuk bekerja. Fungsi-fungsi manajemenRoni Angger Aditama dalam buku Pengantar Manajemen: Teori dan Aplikasi (2020), menyebutkan jika fungsi manajemen juga bisa disebut ilmu manajemen. Fungsi ini memuat perihal apa saja yang dilakukan di bidang manajemen. Berikut penjelasannya: Planning (perencanaan)Perencanaan merupakan proses pendefinisian tujuan organisasi, pembuatan strategi untuk mencapai tujuan, serta pengembangan rencana aktivitas organisasi. Tahap perencanaan sangat penting dan tidak boleh dilewatkan. Baca juga: 6 Unsur Manajemen Fungsi perencanaan bermanfaat untuk meminimalisir risiko atau kesalahan yang mungkin dilakukan dalam kegiatan organisasi. Perencanaan juga bermanfaat untuk memastikan jika visi misi perusahaan sudah sejalan dengan arah dan tujuannya. Contoh: perusahaan A bergerak di bidang penjualan pakaian. Perusahaan ini dibentuk dengan tujuan memperoleh profit dan mengenalkan produk dalam negeri. Strategi yang dilakukan ialah dengan memaksimalkan promosi dan memilih bahan berkualitas untuk pakaiannya. Perusahaan A juga menentukan desain pakaian, warna dan bahan yang diperlukan. Organizing (pengorganisasian)Pengorganisasian adalah proses penyusunan atau penentuan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya organisasinya meliputi sumber daya manusia (karyawan dan atau tenaga ahli), sumber daya fisik (mesin, tanah, gedung), sumber daya operasional (kebijakan, sistem informasi, merk atau brand). Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan pembagian tugas untuk sumber daya manusia, penetapan struktur perusahaan dan garis wewenangnya, mengalokasi sumber daya alam, serta merekrut, menyeleksi dan melatih sumber daya manusia. Baca juga: Manajemen Organisasi: Pengertian, Fungsi, Struktur dan Perannya Contoh: setelah menentukan sejumlah strategi, perusahaan A merekrut sejumlah karyawan dan tenaga ahli. Perusahaan ini juga mengelompokkan karyawan ke bidang mana saja yang diperlukan, seperti penjahit, divisi pembelian bahan, divisi promosi, dan lainnya. Perusahaan A juga membeli sejumlah mesin dan peralatan lainnya yang dibutuhkan. Actuating (pelaksanaan)Pelaksanaan merupakan proses penerapan atau implementasi dari semua rencana, konsep, ide, serta gagasan yang telah dibuat sebelumnya, untuk meraih tujuan bersama. Dalam implementasinya, wajar jika ditemui beberapa kendala, namun ada pula yang langsung sukses dan berhasil. Fungsi pelaksanaan biasanya dilakukan dengan membimbing serta memberi motivasi kepada sumber daya manusia serta peningkatan kemampuan bekerja karyawan. Pada tahap ini, semua rancangan yang telah disusun, dipastikan berjalan dan diimplementasikan dengan baik. Baca juga: Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Penerapan fungsi actuating dalam manajemen usaha adalah melaksanakan semua rencana atau gagasan yang sudah dibuat. Contoh: perusahaan A memulai proses produksi pakaiannya, para petinggi perusahaan membimbing sumber daya manusia dan selalu memberikan motivasi. Semua ide yang telah dirancang sebelumnya, diimplementasikan semaksimal mungkin. Controling (pengendalian)Pengendalian adalah bentuk kontrol atau evaluasi terhadap kinerja organisasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan jika apa yang telah direncanakan, disusun serta dijalankan sudah sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. Fungsi pengendalian dilakukan dengan mencari tahu apa saja yang tidak sesuai dengan rancangan, menentukan dan menganalisa letak permasalahannya, berusaha mencari solusinya, serta melakukan pengawasan kinerja sumber daya manusia. Contoh: setelah perusahaan A memproduksi pakaian dan menjualnya, mereka melakukan evaluasi. Ternyata masih ditemui beberapa kendala dalam pelaksanaannya, misalnya kesalahan teknis saat produksi dan penjualan. Solusinya ialah mencegah hal itu terulang kembali dan memastikan semuanya berjalan dengan baik. Baca juga: Unsur-Unsur Manajemen Ekonomi Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
RESERVASI Team building dan teamwork, adalah dua istilah berbeda tetapi merupakan satu proses yang saling berkesinambungan. Beberapa orang mengatakan bahwa team building dan teamwork adalah dua istilah yang berbeda dan terpisah, dimana antara satu sama lain tidak ada hubungan sebab akibat. Namun, beberapa pemikiran lain juga menyebutkan bahwa team building dan teamwork ini adalah sama, hanya berbeda pada istilahnya saja. Sebuah tim adalah seperangkat struktur hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan, Johnson and Johnson’s (2000). Sebuah tim sebagai sekelompok orang yang bekerja bersama dimana kesuksesan dari setiap individu bergantung pada kesuksesan dari keseluruhan kelompok, Henderson (2002). Sedangkan menurut Jhonsosn (2000) teamwork adalah sebuah jalan penting untuk menaikkan efektifitas organisasi. Pengertian teamworkTeamwork adalah sekumpulan keterampilan yang dibutuhkan untuk dikembangkan selama latihan (Levi, 2001). Pendapat lain juga dikemukakan oleh Johlke (2002) yang menyatakan bahwa teamwork merupakan perbuatan dua orang atau lebih yang bekerja sama ke arah tujuan umum, saling membagi waktu, bakat, dan pengetahuan dan menggunakan metode yang cocok untuk semua anggota tim. Teamwork adalah kemampuan individu untuk melakukan kerjasama dengan baik dalam mencapai maksud dan tujuan tim serta para anggotanya mampu berpartisipasi di dalam tim dan memperoleh kepuasan di dalam tim tersebut, dengan ciri memiliki tujuan, memahami peran dan tugas, saling percaya dan mendukung serta bertanggungjawab dalam menjalankan tugas-tugas untuk mencapai tujuan bersama. Dejanaz (2006), sebuah tim sebagai sekelompok orang giat yang bekerja untuk meraih sasaran umum, di mana bekerja bersama dengan baik dan menikmatinya, dan menghasilkan hasil kualitas tinggi, Fancies and Young (2003). Teamwork adalah kumpulan orang-orang yang mampu bekerjasama dalam sebuah tim, setiap orang memiliki derajat yang sama dan penting dalam organisasi. Setiap individu berhubungan dengan individu lain melalui seorang pemimpin yang ditetapkan (Hughes, 1988). Aspek dinamika kerjasama timSatu aspek dinamika tim adalah peran dan cara para anggotanya berinteraksi dalam melaksanakan tugas. Anggota tim berperan dalam memberi informasi, mencari informasi, memprakarsai, menetapkan standar atau aturan, menjelaskan, merangkum, dan menguji kesepakatan. Kegiatan mana biasanya dilakukan melalui pertemuan, rapat dan diskusi. Melalui rapat-pertemuan para anggota berbagi informasi, memperoleh informasi, menghasikan gagasan baru, menganalisis dan memecahkan masalah, mencapai kesimpulan, menjelaskan masalah atau tujuan serta menghimpun dukungan (Spiegel,1994). Teamwork dan team building serta penerapannya.Oleh karena itu, kerjasama tim (teamwork) mutlak diperlukan. Teamwork tidak akan terjadi bila, kita para anggota tim, tidak mampu dan mau berkemampuan bekerja sama. Untuk itulah, kemampuan sederhana untuk bekerja sama seperti:
Team Building pada dasarnya adalah membangun sebuah tim dari nol. Tim tersebut dibentuk dari kumpulan beberapa orang yang sebelumnya belum pernah berkumpul membentuk tim satu sama lain. Sehingga, dalam membangun tim (Team Building) perlu proses yang tidak mudah. Sedangkan Teamwork merupakan suatu kerja tim yang terbentuk di dalam sebuah tim yang terbangun. Teamwork itu ada setelah sebuah tim terbangun (Team Building). Di dalam sebuah Team Building dan Teamwork dibutuhkan komitmen oleh setiap individu didalamnya dan dibutuhkan kerjasama serta sikap peduli saling tolong menolong demi terbentuknya sebuah tim dan teamwork yang baik dan solid. Pada hakekatnya, Team Building dan Teamwork merupakan dua komponen yang berbeda namun saling terhubung dan bersinergis karena teamwork terbentuk setelah ada Team Building. Sebab tidak mungkin terbangun Teamwork tanpa adanya tim. (sumber .Anna Febrianty Setianingtyas dan Marcham Darokah 2013) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan TeamworkMenurut Hackman (2000), mengemukakan beberapa faktor mempengaruhi teamwork yaitu:
Menurut Dejanaz (2006) Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan sebuah tim atau kelompok kerja merupakan:
Aspek-aspek kerjasama timKarakteristik teamworkHitt (2002) mengutarakan karakteristik teamwork adalah sebagai berikut:
Huszczo (1999), seperti Hitt sebelumnya, memberikan daftar karakteristik yang lebih luas dan memiliki penjelasan yang lebih kritis yang dapat membentuk dasar dari penilaian tim yang sistematis, yaitu :
Henderseon Molloy (2001) mengidentifikasi 3 karakteristik, dalam kasus ini disebut ‘tema’, terdapat dalam tipe bekerjanya tim sukses:
Terkait 3 tema di atas ditambahkan kepercayaan, komunikasi, pembuatan keputusan kelompok, dan pembersihan prosedur (faktor telah jelas dalam beberapa daftar di atas). Hal ini diklaim bahwa tema tersebut didasarkan pada temuan penelitian, tapi kita telah diisyaratkan pada masalah metodologis yang dihubungkan dengan penelitian ke dalam tim dan perkembangan mereka, oleh karena itu, karakteristik-karakteristik tersebut seperti ini didasarkan lebih pada pemahaman individu dari kesuksesan tim dan akal sehat yang baik daripada pemeriksaan kaku. Kinerja tim tentu saja harus merencanakan suatu rencana. Ends dan Page (1977) menyokong, 5 aspek utama yang harus secara positif direncanakan :
Kebutuhan teamworkMuhammad (2005), mendaftarkan lima aspek sebagai kebutuhan untuk perkembangan menjadi sukses dari tim:
Aspek untuk meningkatkan kemampuan kerjasama timDejanaz (2006) mengemukakan beberapa aspek untuk meningkatkan kemampuan teamwork yaitu:
Mulyana (2000) memperhatikan produk baru kinerja tim, diidentifikasi sejumlah faktor mengemudi dimana dapat dihubungkan dengan kinerja efektif, digambarkan dalam terminologi umum sebagai produk sukses baru. Ini adalah sasaran bersih, rangsangan kerja, potensi pertumbuhan profesional, arah dan kepemimpinan, kepercayaan timbal balik dan hubungan interpersonal yang baik, rencana sesuai, komunikasi yang baik di dalam dan di luar tim, stabilitas dan keamanan organisasi, sumberdaya cukup, dan keterlibatan manajemen. Dyer (2001) mengungkapkan aspek-aspek kemampuan teamwork yaitu:
Aktivitas program pelatihan Team Building dan teamworkProgram pelatihan team building maupun teamwork dengan pendekatan experiential learning sebagian besarnya dilakukan di alam terbuka dan berbasis petualangan dialam bebas, hal ini karena alam merupakan materi dan media pembelajaran yang baik untuk membangun kepercayaan diri, kerja tim, komunikasi efektip, kepemimpinan, rasa tanggung jawab, penyelesaian masalah (problem solving), dll. |