Tuliskan 4 teknik pengemasan dan penyajian dalam membuat produk kerajinan dan pengolahan makanan

Kemasan yaitu kegiatan penempatan produk ke dalam wadah dengan segala njenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampikan kepada konsumen. Kemasan harus dapat menjaga mutu produk hingga tiba ke tangan konsumen sebab banyak faktor yang dapat memengaruhi mutu produk ketika mencapai konsumen, seperti kondisi bahan mentah, metode pengolahan dan kondisi penyimpanannya.

Tuliskan 4 teknik pengemasan dan penyajian dalam membuat produk kerajinan dan pengolahan makanan
Bahan dan Kemasan Makanan Internasional

Fungsi dari perlindungan untuk produk menjadi perhatian utama bagi wirausahawan makanan internasional ketika menentukan bahan kemasan. Dengan demikian fungsi dari kemasan harus memenuhi syarat dan standar sebagai berikut;

  • Kemamuan membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/penupukan,
  • Kemampuan melindungi isinya dari berbagia resiko dari luar, misalnya perlindunga dari udara panas/dingin, sinar, bau asing, benturan/tekanan mekanis dan kontaminasi dari mikroorganisme,
  • Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapat perhatian khsusu,
  • Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarkat dan tempat tujuan pemesan,
  • Memiliki ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.

Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka wirausahawan makanan internasional memiliki dasar pertimbngan dalam memilih bahan baku kemasan, desain dan jenis kemasan. Dalam rangka memenuhi persyaratan tersebut maka kemasan tentu harus memiliki sifat – sifat berikut;

  • Permeabel (tahan udara) seperti oksigen dan gas lainnya,
  • Bersifat non-toksik dan inert ( tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas,
  • Kuat dan tidak mudah bocor, 
  • Mudah dikerjakan secara massal.

Cara pengemasan berhubungan erat dengan kondisi produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya, pengemasan harus memberikan kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yagn dapat mempengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan tersebut. Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal berikut ini;

  • Kemasan sekali pakai, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah digunakan, seperti bungkusan plastik es, bungkus permen, bungkusan dari daun, karton dus, dna makanan kaleng,
  • Kemasan yang bisa digunakan berkali – kali, seperti botol minuman limun atau bir dan juga botol kecap yng umumnya wadah ini tidak dibuang oleh konsumen melainkan dijual kembali ke agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan kembali,
  • Kemasan yang tidak dibuang. Wadah – wadah ini digunakan biasanya untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah digunakan dan dipakai untuk menyimpan bahan makanan atau jenis makanan lain.

b. Struktur sistem kemas.

Struktur sistem kemas berdasarkan letak/kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas:

  • Kemasan primer, yaitu bahan kemas langsung yang mewadahi bahan pangan seperti kaleng susu, botol minuman, bungkusan tempe,
  • Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya yaitu melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti kotak karton untuk wadah kaleng susu, kota kayu untuk wadah buah – buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan lainnya,
  • Kemasan tersier dan kuarterner, yaitu apabila masih dibutuhkan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder, dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

c. Sifat kekakuan bahan kemas.

  • Kemasan fleksibel, yaitu bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil,
  • Kemasan kaku, yaitu bahan yang bersifat keras dan patah jika di bengkokkan, misalnya kayu, gelas, dan logam,
  • Kemasan semi fleksibel, yaitu bahan kemas seperti botol plastik, dan wadah bahan berbentuk pasta.

d. Sifat perlindungan terhadap lingkungan.

  • Kemasan hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui gas, misalnya kaleng dan botol gelas,
  • Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas, dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi,
  • Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu jenis kemasan yang digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, aau pateurisasi.

e. Tingkat kesiapan pakai.

  • Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik, seperti wadah botol, wadah kaelng, dan lainnya, 
  • Wadah siap dirakit atau disebut dengan wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan perakitan sebelum diisi, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder, wadah yang terbuat dari kertas, koil atu aplastik.

Tuliskan 4 teknik pengemasan dan penyajian dalam membuat produk kerajinan dan pengolahan makanan
Bahan dan Teknik Pengemasan Makanan Internasional

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,disimpan,dijual,dan dipakai. Kemasan produk makanan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat setiap harinya. Hampir disetiap kegiatan berbelanja pasti menggunakan kemasan. 

Agar kemasan produk khususnya makanan dapat berfungsi dengan baik, maka bahan kemasan produk makanan harusnya memahami beberapa kriteria berikut ini;

  • Tidak beracun,
  • Kedap udara,
  • Kedap air,
  • Mudah dibuka dan ditutup
  • Anti mikroba,
  • Mudah dibuang, 
  • Mencegah kebocoran produk,
  • Tidak merusak lingkungan,
  • Cocok dengan produk yang dikemas,dan
  • Memenuhi kebutuhan ukuran, berat dan juga bentuk.

Makanan internasional biasanya menggunakan kemasan yang sudah dibuat secara modern. Fungsi kemasan pun lebih ditekankan pada kenyamanan dan kemudahan untuk dibawa. Bahan yang digunakan biasanya ramah lingkungan namun dapat tahan dalam jangka waktu lama. Namun, di beberapa rumah makan bahan makanan tradisional asli dari negaranya pun banyak digunakan. Bahkan kemasan ini memiliki arti tersendiri sesuai dengan event pembuatannya.

Demikian uraian singkat tentang bahan dan teknik pengemasan makanan internasional tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sumber: Prakarya-Kemdikbud_RI. 

Bertemu lagi dengan kami yang selalu mengupas informasi baku menjadi sajian renyah untuk dikonsumsi sebagai wawasan baru yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi anda sekalian, dan kali ini kita ingin mengeshare tentang Penyajian dan pengemasan produk pengolahan makanan yang dimodifikasi menjadi produk yang apik dan artistik Untuk menyajikan suatu makanan diperlukan teknik-teknik pengolahan tertentu agar dihasilkan suatu produk makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses pengolahan untuk menyajikan makanan khas daerah diantaranya adalah sebagai berikut.

Penyajian dan pengemasan produk pengolahan makanan yang dimodifikasi Terbaru

Tuliskan 4 teknik pengemasan dan penyajian dalam membuat produk kerajinan dan pengolahan makanan

a. Persiapan bahan yang termasuk ke dalam persiapan bahan yaitu menimbang menyiang mencuci memotong mengocok merendam dalam cairan bumbu menggiling dan memanir.

b. Teknik memasak dengan pemanasan kering teknik yang termasuk di dalamnya yaitu antara lain memanggang goreng dalam minyak menggoreng dengan wajan dangkal memasak dengan sedikit minyak.

c. Memasak dengan pemanasan basah teknik yang termasuk dalam memasak dengan pemanasan basah yaitu antara lain sebagai berikut.

  • - perebusan atau boiling memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air atau kaldu mendidih yaitu pada suhu 100C sampai matang.
  • - blanching memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih atau minyak dalam waktu pendek atau sebentar.
  • - shimmering memasak dengan mendidihkan secara perlahan-lahan.
  • - setup atau stewing memasak makanan secara perlahan dengan sedikit air di tangan dengan air rebusan.
  • - merebus atau poaching memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-82 C.
  • - mengukus atau streaming memasak bahan makanan dengan uap air.

Pengemasan merupakan tahapan akhir dalam proses pengolahan pangan sebelum dipasarkan pengemasan seringkali menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk olahan di pasar kemasan yang baik tentunya harus dapat memenuhi harapan konsumen beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memenuhi harapan konsumen adalah sebagai berikut.

a. Kemasan harus dapat melindungi isi dengan baik mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah dibawa.

b. Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan.

c. Labeling harus jelas dan komplit.

d. Bahan kemasan harus ramah lingkungan.

Pengemasan makanan juga memiliki beberapa fungsi fungsi dari kemasan yaitu sebagai berikut.

a. Fungsi pertama adalah fungsi perlindungan pada aspek ini kemasan berfungsi untuk menjaga produk tetap bersih pelindung dari kotoran dan kontaminasi melindungi produk terhadap kerusakan fisik perubahan kadar air dan penyiaran.

b. Fungsi kedua adalah fungsi penanganan beberapa hal yang termasuk dalam fungsi ini antara lain kemudahan dalam membuka dan menutup mudah dalam tahap penanganan pengangkutan dan distribusi mempunyai fungsi yang baik efisien dan ekonomis aman untuk lingkungan mempunyai ukuran bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada udah dibuang dan mudah dibentuk setelah dicetak.

c. Fungsi ketiga adalah fungsi untuk pemasaran kemasan menampakan identitas informasi daya listrik dan tampilan yang jelas sehingga dapat membantu promosi dan penjualan.

Kemasan yang menarik adalah kemasan yang terbuat dari bahan yang baik dan memenuhi syarat sebagai kemasan makanan bahan yang digunakan untuk membuat kemasan adalah bahan pilihan yang memiliki kualitas tinggi dan memenuhi syarat bahan kemasan disesuaikan dengan jenis makanan yang akan dikemas agar tidak mempengaruhi atau mengurangi kandungan gizi yang terdapat pada makanan tersebut.

-  kemasan harus melindungi isi baik dari pengaruh luar pengaruh dari dalam kemasan harus dapat menjaga mutu tetap sama dari data dikemas sampai batas waktu kadaluarsa dan menjaga agar aroma barang yang dikemas tidak hilang.

- kamu kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label harus tercetak dengan jelas dan komplit.

- kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain attractive.

- kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang di etalase toko atau Swalayan.

- bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

Baca Juga: Tempat Wisata Untuk Liburan Keluarga di Bandung Terbaru

Bahan dalam membuat kemasan beranekaragam antara lain sebagai berikut.

Kemasan logam atau kaleng adalah kemasan yang paling aman karena kemasan ini dapat melindungi produk dari sinar matahari uap air dan oksigen.

Kemasan gelas sifatnya tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa kekurangannya mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas.

Kemasan plastik sifatnya ringan relatif murah namun masih simpan relatif singkat dibandingkan dengan kaleng.

Kemasan kertas dengan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat atau KKL dan kotak karton gelombang atau KKG mudah dicetak

Kemasan fleksibel merupakan suatu revolusi dari teknologi pembuatan kemasan bentuknya fleksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya.

Baca Juga: Produk kerajinan dari bahan limbah dan pengemasannya
Nah, begitulah cara Penyajian dan pengemasan produk pengolahan makanan yang dimodifikasi yang tepat dan menarik , nantikan info menarik lainnya lain kesempatan, dan jangan lupa main keliling blog kita yang sederhana ini, semoga ada manfaatnya

,