Tugas tidak bisa diserahkan Google Classroom

Pembelajaran yang dilakukan selama ini cendrung sikap guru memaksa murid tanpa bertanya pada siswa, sesuai dengan kesiapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada masa pembelajaran jarak jauh di masa pandemic, pembelajaran yang diberikan selalu setiap guru memberikan tugas secara tertulis yang sering tidak memperhatikan kondisi dari kesiapan siswa dalam mengumpulkan tugas dan kesanggupan siswa dalam membuat tugas.

Dari latar belakang maka di upayakanlah untuk pemberian tugas dengan memberikan penjelasan. Pertemuan pembelajaran dilaksanakan secara virtual. Pembelajaran secara diskusi, selanjutnya guru memberikan tugas. Tugas yang diberikan terlebih dulu guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengumpulkan dan juga guru menanyakan kesanggupan siswa dalam mengerjakan tugas.

Tugas yang diberikan guru dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap kesanggupan yang telah diminta kepada guru. Hal ini juga guru telah mulai memperlakukan siswa merdeka dalam menentukan pembelajaran yang dilakukan. Murid merdeka dalam pembelajaran dapat di capai salah satunya dengan car aini yaitu memberikan ruang gerak siswa untuk berkreasi membuat tugas dan guru juga memberikan pilihan waktu yang diinginkan oleh siswa. Dengan perlakukan seperti itu siswa tidak merasa lelah dan terpaksa untuk membuat tugas yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran ini berpusat pada siswa menuju merdeka belajar. Keberhasilan pembelajaran ini dapat dilihat dari tugas yang dikirimkan oleh siswa sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh siswa dan siswa bebas berkreasi dalam melakukan presentasi melalui video sesuai dengan kemampuan dan keinginan siswa.

Metode

Pembelajaran dilakukan secara virtual mengunakan aplikasi google meet. Pembelajaran diikuti IPA yang dilakukan diikuti oleh siswa SMP Negeri 21 Pekanbaru, kelas VIII-9 dengan materi zat aditif dan adiktif.

Langkah pembelajaran tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Langkah pembelajaran (Lampiran)

1.     Guru menayangkan power point dan siswa menangapi pertanyaan-pertanyaan guru. (kegiatan inti)

2.     Guru memberikan arahan untuk membuat tugas proyek karya tulis dengan judul “Dampak Pengunaan zat aditif danPenyalahgunaan zat adiktif Bagi Kesehatan”. (kegiatan inti)

3.     Diskusi pembuatan karya tulis (Format, video presentasi, waktu pembuatan dan pengumpulan. Sepenuhnya diserahkan kepada siswa) (Penutup)

Tugas proyek merupakan tugas penilaian keterampilan dengan memberikan urutan kegiatan (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) penilaian. Selanjutnya dilakukan penilaian berupa hasil karya dan presentasi karya.

Perencanaan dilakukan pada saat pembelajaran virtual. yang direncanakan adalah penyusunan karya tulis dan presentasi sesuai kesanggupan siswa. Presentasi berupa video. Siswa merdeka membuat video presentasi yang sesuai dengan kemampuannya.

Pelaksanaan dilakukan oleh siswa secara individu mulai setelah selesai perencanaan. Dalam pelaksanaan siswa diberikan ruang yang merdeka untuk mencari sumber karya tulis.

Selanjutnya dilakukan penilaian berupa hasil karya dan presentasi karya. Hasil karya berupa tertulis, sedangkan presentasi berupa video presentasi. Kedua karya tersebut di kirim oleh siswa ke classroom. Penilaian karya tulis adalah (1) Bahan zat aditif dan zat adiktif (2) dampak terhadap kesehatan (3) penanggulangan jika terkena dampak. Penilaian video presentasi (1) penyampaian presentasi (2) dampak zat aditif dan adiktif bagi Kesehatan (3) pengobatan  jika terkena dampak

Hasil dan Pembahasan

Pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan tugas proyek berupa produk karya tulis dan video presentasi. Dari karya siswa terlihat merdeka belajar. Siswa merasa nyaman dengan tugas yang diberikan.

Dihasilkan karya yang beragam dari karya tulis baik penyajian karya tulis maupun video presentasi dan presentasi yang ditampilkan siswa. Siswa merasa tidak dipaksa untuk membuat karya yang belum pernah dilakukan. Merdeka belajar membuat siswa merasa nyaman untuk membuat karya. Hal ini terlihat siswa antusias saat diskusi pada  perencanaan

Kesulitan yang dihadapi pada saat upload video menjadi diskusi kecil dari siswa kepada guru. Siswa diberikan kebebasan mengirimkan karya. Siswa mengirimkan tugas sesuai dengan yang direncanakan. Hasil karya dan video presentasi sesuai dengan kemampuan siswa. Siswa sudah mulai menunjukan kreatif dalam membuat karya video. (link https://youtu.be/W8e7iYc_5go)

Kesulitan yang dialami siswa dalam upload tugas video presentasi, karena guru tidak memberikan Batasan berapa durasi video yang di buat. Dari beberapa karya tulis, kecendrungan siswa membuat karya tulis seperti membuat catatan atau rangkuman materi. Jika ditinjau dari sebuah karya tulis masih jauh dari baik (lampiran )

Hasil seperti ini disebabkan guru  tidak memberikan format pembuatan karya tulis, karena ketika guru bertanya mereka sudah belajar cara membuat karya tulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu guru tidak lagi menjelaskan format karya tulis.

Dalam presentasi video yang dihasilkan siswa cendrung membaca teks, meskipun di awal presentasi tidak mengunakan teks karena isinya perkenalan diri. Tetapi siswa ada juga yang menyajikan seperti presenter. Siswa memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri dalam menyampaikan presentasi.

Dari aspek yang dinilai maka yang belum dapat disajikan baik dalam karya tulis maupun dan video presentasi yaitu informasi pengobatan setelah zat aditif dan zat adiktif berdampak pada kesehatan (Lampiran)

Guru seharusnya lebih banyak memberikan arahan untuk pembuatan karya tulis, karena karya yang di buat seperti catatan. Meskipun ada yang bertanya dengan memberikan contoh penulisan. Tetapi siswa cendrung membuat sendiri tanpa merujuk kepada yang sudah dilihat.

Simpulan

Pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa. Siswa merdeka dalam menentukan pembelajaran dalam membuat karya tulis dan presentasi karya.

Refleksi Guru

Dalam pembelajaran menuju merdeka belajar perlu adanya arahan yang jelas. Pembelajaran merdeka belajar harus sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran yang berpusat pada siswa lebih bermakna dan memberikan pemahaman yang berkesan dalam pengetahuan siswa sehingga dapat terukur kompetensi yang dimilki oleh siswa.