Tugas 2 menganalisis unsur intrinsik drama

Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari dalam. Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur intrinsik drama antara lain adalah tema, alur, tokoh dan penokohan, latar/setting, dialog, bahasa, konflik dan amanat. Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah :

1. Judul

Judul merupakan komponen utama yang harus ada dalam sebuah drama. Melalui judul, seseorang bisa kemudian bisa sedikit mengetahui bagaimana jalan cerita suatu drama yang ditampilkan. Judul juga dapat menarik minat penonton untuk menyaksikan drama yang ditampilkan.

Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul dapat menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya.

2. Tema

Tema merupakan komponen kedua yang bertujuan untuk membangun sebuah drama. Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat. Tema ialah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Berdasarkan tema, unsur intrinsik dalam drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainnya.

3. Alur atau Plot

Alur cerita merupakan komponen ketiga yang mendukung suatu drama. Memperhatikan alur tentunya membuat drama menjadi lebih menarik. Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi :

- Tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.

- Pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik akan terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.

- Komplikasi. Komplikasi ini merupakan tahap peningkatan konflik. Pada tahap ini, semakin banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.

- Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.

- Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini.

- Akhir, pada tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita.

4. Latar atau Setting

Latar merupakan unsur intrinsic drama yang tentunya dapat membangun suatu drama menjadi lebih menarik.  Latar terdiri dari latar tempat untuk menggambarkan lokasi drama, latar waktu untuk memberi info kapan terjadinya adegan dalam drama serta latar situasi untuk menjelaskan suasana dalam cerita di drama tersebut.

Tugas 2 menganalisis unsur intrinsik drama
Amie Rinawati, S. Pd.

RADARSEMARANG.ID, Bingung menghadapi peserta didik yang maunya serba instan saat pandemi sekarang ini, tidak mau membaca, tidak mau memahami tetapi ingin mendapatkan hasil yang baik. Terutama ketika peserta didik dihadapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang sebagian besar menganggap sebagai pelajaran yang mudah dan membosankan.

Menghadapi hal seperti ini guru sebagai pendidik harus mencari berbagai upaya agar peserta didik bisa memahami materi yang kita sampaikan supaya tidak jenuh dan membosankan. Materi dibuat dengan menggunakan power point yang menarik mungkin, namun kadang untuk membaca power poin yang sudah kita siapkan sekreatif mungkin mereka tetap kurang bersemangat.

Seperti yang dialami di SMP Negeri 9 Salatiga ketika diberikan materi mengidentifikasi unsur intrinsik drama di kelas VIII, siswa seolah menganggap sepele dan tidak bersemangat mengikuti pembelajaran melalui meet jika hanya diberikan dalam bentuk power point untuk dibaca dan dipahami. Pembelajaran tersebut dianggap monoton dan membosankan sehingga siswa kurang termotivasi dalam kegiatan belajar. Peran guru dalam hal tersebut masih sangat diperlukan. Guru sebagai pendidik seharusnya mampu menjadi motivator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar. Seorang pendidik dituntut mampu memainkan peran dan fungsinya dalam menjalankan tugas keguruannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu perbaikan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Guru sebagai seorang pendidik seharusnya mampu memanfaatkan media pembelajaran yang ada. Dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai, diharapkan akan membuat pembelajaran di sekolah lebih menarik meskipun saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti ini. Penggunaan media pembelajaran juga bertujuan untuk lebih memudahkan siswa dalam mengaplikasikan dan lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru. Agar peserta didik lebih bersemangat mengikuiti pembelajaran Bahasa Indonesia utamanya untuk materi mengidentifikasi unsur intrinsik drama media yang bisa kita gunakan adalah dengan media film pendek. Film pendek adalah film yang memiliki durasi di bawah 50 menit. Film pendek dapat berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif (Nurul, 2017). Media film pendek yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah film pendek yang mengandung dan menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa. Selain itu juga dapat merangsang imajinasi dan kreativitas siswa.

Baca juga:  Pembelajaran IPS Virtual Bangun Karakter Anak

Pemanfaatan media film pendek dapat memudahkan peserta didik untuk memahami unsur intrinsik drama. Drama merupakan bagian dari karya sastra di mana dalam karya sastra itu terdapat dua unsur pembangun yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam suatu cerita (Nurgiyantoro, 2010:23) sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur di luar cerita. Unsur intrisik drama terdiri dari tema, plot, tokoh dan penokohan, amanat, dialog dan latar/setting. Dengan menggunakan media film pendek siswa akan lebih mudah memahami unsur intrinsik drama.

Media film pendek digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami drama dan memberikan gambaran yang jelas tentang contoh sebuah drama. Guru menampilkan film pendek melalui meet atau memberikan link film pendek pada classroom agar disaksikan dengan baik, serius, dan diperhatikan siswa. Pemberian film pendek yang dapat dilihat dan didengar akan berpengaruh terhadap menganalisis unsur intrinsik dengan mudah dan menarik karena siswa tidak hanya membaca namun menggunakan media audio visual. Media audio visual merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk memudahkan siswa dalam menyerap materi pembelajaran (Nurul, 48:2017). Media ini dapat menggantikan peran dan tugas guru sebagai fasilitator belajar, serta memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. (bs2/ton)

Guru SMP Negeri 9 Salatiga

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Setiap karya sastra dengan bentuk penyajian apa pun pasti memiliki unsur yang membangun di dalamnya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, sebuah karya sastra dibangun atas dua unsur, yaitu unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik.

Secara garis besar, unsur ekstrinsik merupakan unsur dari luar karya sastra, sedangkan unsur intrinsik merupakan unsur dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik merupakan bagian penting dalam sebuah karya sastra.

Drama merupakan bagian dari karya sastra. Sebagaimana karya sastra yang lain (prosa dan puisi), teks drama sebagai bentuk karya sastra juga memiliki unsur-unsur pembangunnya. Unsur tersebut yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik dalam drama dapat dilihat berdasarkan dialog antartokohnya.

Unsur-unsur Intrinsik Drama

Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam naskah drama antara lain tema, amanat, alur, perwatakan, dan latar atau setting. Adapun penjabaran dari unsur-unsur tersebut adalah berikut.

Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari terbentuknya cerita secara umum, yang dapat terbangun dari subtema-subtema.

Amanat merupakan pesan atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita.

Alur adalah rangkaian cerita yang merupakan jalinan konflik antartokoh yang berlawanan. Alur drama biasanya terdiri atas perkenalan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan penyelesaian.

Penokohan mengungkapkan perwatakan dalam drama yang digambarkan menurut keadaan fisik, psikis, dan sosiologis.


Watak fisik meliputi jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, umur, dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi kegemaran, mentalitas, temperamen, keadaan emosi, dan sebagainya. Watak sosiologis meliputi jabatan, pekerjaan, kelompok sosial, dan sebagainya.

Dialog merupakan percakapan yang dilakukan para pelaku drama.

Adapun latar yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan keadaan jalannya cerita. Latar sangat berhubungan dengan tata pentas, tata rias, dan perlengkapan lainnya.

Hal yang harus selalu kalian ingat adalah unsur teks drama berbeda dengan unsur pementasan drama. Dalam hal ini, unsur teks drama hanya mencakup dalam sebuah teks. Adapun unsur pementasan drama sudah meliputi banyak hal, seperti keaktoran, tata panggung, tata rias, tata lampu, dan ilustrasi.

Contoh Naskah Drama Singkat

Perhatikanlah kutipan drama “Sayang Ada Orang Lain” berikut!

Karya: Utuy Tatang Sontani

DI RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT DAN SEDERHANA. SUASANA SEPI. TIBA-TIBA DATANG SEORANG LAKI-LAKI MENCARI SUMINTO.

Tugas 2 menganalisis unsur intrinsik drama
Drama

Hamid : Minto … Minto! Kau masih tidur di siang hari begini? (SUMINI ISTRI SUMINTO MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS) Suminto ada?


Sumini : Ada. Mas … Mas … ini ada Pak Hamid! (MINTO MUNCUL DENGAN KAUS OBLONG DAN SARUNG)


Hamid : Lho aneh …! Istrinya perlente, suaminya kaya gembel.


Suminto : Dia mau pergi, ada urusan.


Hamid : Dan kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak berduaan saja sambil rekreasi. Ini kan hari Minggu?


Suminto : Hari Minggu malah lebih memusingkan. Uang tak ada, malas mau pergi. Diam di rumah, banyak yang nagih utang.


Hamid : Engkau selalu pesimis, Minto. Untung istrimu tidak.


Sumini : Perempuan jangan disamakan dengan laki-laki, Pak Hamid. Silakan duduk Pak Hamid, saya mau pergi dulu, ada urusan. (MENDEKATI MINTO LALU MENCIUM TANGAN BERPAMITAN) Saya pergi dulu, Mas! (MINI PERGI KELUAR)


Hamid : Minto, beruntung sekali kamu memiliki istri seperti dia. Tapi anehnya, engkau selalu kelihatan lesu.


Suminto : Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau perlu menjual barang yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit, Pak Hamid, tapi makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan istriku, atau biaya sekolah seorang anakku. Tapi, semata-mata untuk mereka yang mengutangkan kepada istriku.


Hamid : Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan gajimu yang tidak cukup. Dengan gaji yang tidak cukup itu, kamu harus bisa menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.


Suminto : Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak Hamid.


Hamid : Siapa yang menganjurkan kamu untuk korupsi? Aku tidak bilang begitu. Aku cuma menyarankan agar kamu berpikir dialektis, agar kamu dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tapi … sudahlah, Minto, aku ke sini sebenarnya hanya mau pinjam raket badmintonmu.


Suminto : Sudah tidak ada.


Hamid : Ke mana?


Suminto : Sudah kujual untuk menutup kekurangan.

Unsur Intrinsik Drama “Sayang Ada Orang Lain”

Berdasarkan petikan naskah drama “Sayang Ada Orang Lain”, kalian dapat mengidentifikasikan unsur intrinsik yang ada, sebagaimana contoh berikut.

1. Tema

Secara umum petikan drama di atas mengandung tema kondisi ekonomi yang kekurangan. Hal tersebut dapat dilihat dari petikan dialog tokoh Suminto; Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, meminjam, kalau perlu menjual barang yang layak dijual … (dan seterusnya).

2. Amanat atau pesan

Amanat atau pelajaran yang dapat diambil dari petikan naskah drama di atas di antaranya, yaitu seseorang harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan kehidupan berkenaan dengan keadaan ekonomi yang kekurangan.

Amanat atau pesan tersebut dapat disimpulkan dari dialog tokoh, antara lain: Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan gajimu yang tidak cukup, tapi dengan gaji yang tidak cukup itu kamu harus bisa menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.

3. Alur

Jalinan cerita yang tampak pada petikan naskah drama di atas tersusun secara maju. Artinya isi cerita disampaikan dengan kronologi cerita dari waktu yang lampau menuju waktu ke depan.

4. Penokohan

Dalam petikan naskah tersebut terdapat beberapa tokoh dengan berbagai karakter penokohannya, yang mencerminkan letak posisi tokoh dalam cerita. Salah satu contoh karakter tokoh dari petikan di atas adalah sifat kejujuran yang dimiliki oleh tokoh Suminto. Karakter tersebut dapat dilihat melalui dialog; Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak Hamid.

5. Latar atau setting

Latar tempat dari cerita dalam petikan naskah di atas yaitu rumah Suminto. Adapun latar waktu dan suasana dalam cerita adalah pada waktu pagi hari yang sepi di hari Minggu.

Hal tersebut dapat dilihat dalam petunjuk lakuan maupun dialog tokoh yang terdapat dalam teks naskah, di antaranya; Di rumah Suminto yang sempit dan sederhana. Suasana sepi … dan dialog: … Ini kan hari Minggu? (dan seterusnya).