Top 10 toko imelda Banda Maluku Tengah Maluku 2022

benteng belgica, dapat diakses dengan berjalan kaki 10 menit dari pelabuhan banda neira dan tiket masuk berupa donasi.

benteng yang indah dengan sejarah yang ada, keberadaannya bersih dan terawat dengan baik. jam berkunjung terbaik adalah pagi dan sore untuk menghadari panasnya sinar matahari, jaminan pemandangan yang indah melihat hamparan pulau yang mengelilingi pulau neira.

jika sedang transit di pelabuhan banda silahkan mampir dan berkunjung, biasanya saat kapal datang benteng ini akan dibuka untuk wisata.

Sebuah benteng peninggalan Belanda dengan view yang apik dari setiap menara-menaranya,
terutama saat sore menjelang senja.

ngos2an naiknya, mana bekas ujan, takut kpleset hahhaa
udah, sini liburan ke banda neira pokoknya, cuantik buanget

Megah dan pemandangannya bagus sekali. Menyenangkan berlama-lama di sini.

Salah satu benteng dengan pemandangan yang sangat indah dijamin tidak akan menyesal datang kesini.. Murah meriah saja untuk dapat menikmati keindahan di sini.

Salah satu sejarah Indonesia dlm melawan penjajah Belanda d dalam benteng ini...
D atas kita dpt melihat view gunung api Banda yg sdh tertidur semenjak thn 1988... 🌋
Ada meriamny juga nih 💣

Fort Belgica, formerly Fort Nasau was built in 17th-century in Banda Neira, Banda Islands, Maluku, Indonesia. The fortress was used as the military defense and vessel traffic monitoring trade during the Dutch colonial period. The building is in very good care and also has amazing view. You can see Gunung Api island and the sea. It is great to come in the afternoon to enjoy the sunset. If you are lucky, you will see some performances like dancing and singing performed by local people.

Benteng Belgica, dulunya bernama Benteng Nasau dibangun pada abad ke-17 di Banda Neira, Kepulauan Banda, Maluku, Indonesia. Benteng tersebut digunakan sebagai pertahanan militer dan perdagangan kapal pemantau lalu lintas selama masa penjajahan Belanda. Bangunan ini dirawat dengan sangat baik dan juga memiliki pemandangan yang menakjubkan. Anda bisa melihat pulau Gunung Api dan lautnya. Sangat menyenangkan datang pada sore hari untuk menikmati matahari terbenam. Jika beruntung, Anda akan melihat beberapa pertunjukan seperti
tari-tarian dan nyayian yang dipertunjukan oleh penari dan pemusik lokal.

Prmuka di banda thn 2018 masi pengan ke banda insya allah di masa yg akan datang nanti

Kami mengunjungi tempat ini 2x, pada 2017 dan terakhir pada Maret, 2021. Kunjungan pertama lumayanlah, tidak ada staff yang menjelaskan tentang sejarah Istana mini ini, kosong, hanya tempat anak-anak muda nongrong dan berfoto ria. Pada kunjungan kedua, ada beberapa orang di halamannya yang sedang membersihkan halaman, tetapi di bangunan dalamnya terkunci. Bangunan di sebelahnya saya lihat dari sela-sela pagar sudah ditumbuhi rumput tinggi.

Sayang sekali, bangunan bersejarah ini dibiarkan terbengkalai, mati perlahan-lahan. Padahal bila dikelola dengan baik bisa menjadi destinasi wisata sejarah, sumber pemasukan juga untuk Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar. No matther bad the experiences behind this building but great country never can be occcur when young generation din't learn about that.

Istana mini bekas kediaman pemerintahan Belanda 👍🏻👍🏻👍🏻 hampir mirip istana bogor lah 🏛
Perlu dirawat nih soalnya masih ada rusak sana-sini... padahal ini sejarah negara 😢
D depan ad view ke pantai yg sangat indah...

Tempat bersejarah bekas kediaman gubernur VOC.

Kasihan istananya, kurang terawat padahal bisa jadi destinasi sejarah bagi para wisatawan.. Didepan istana 🏰 mini ada pantai Banda yg yang menambah daya tarik nya untuk jalan-jalan le Banda Neira

Tempat ini adalah lokasi dimana terdapat bangunan tua yang dibangun di jaman penjajahan belanda dengan konstruksi bangunan mirip dengan Istana Merdeka Jakarta dengan ukuran luas lebih kecil dari Istana Merdeka sehingga masyarakat Kepulauan Banda menamainya Istana Mini, ditempat ini setiap 10 tahun sekali diadakan pesta rakyat bersamaan dengan ritual cuci sumur. Pada pesta rakyat tahun ini di halaman Istana Mini dimeriahkan dengan pagelaran musik diatas panggung tepat di sisi kiri halaman bagian depan Istana Mini, pesta rakyat kali ini seperti yang saya saksikan cukup semarak dan ramai khususnya di malam hari

Kurang terawat, di halaman belakang dijadiin buat penduduk gembala kambing. Pintu bbrp udah rusak.

Bekas kantor Gubernur era kolonial Belanda, sebelum pindah ke Batavia.
Lumayan terawat, walaupun didalam tidak ada barang sama sekali.
Umumnya festival yang diadakan maupun acara pemerintahan diadakan disini.

Menurut sejarah Istana Mini ini dibangun pada tahun 1622. Dulunya bangunan ini digunakan Belanda sebagai kantor administrasi pemerintahan serta kediaman resmi gubernur dan residen yang memerintah di Banda. Gedung ini pernah digunakan Jan Pieter San Coen yang ditugaskan Kerajaan Belanda untuk mengatur dan mengurusi perdagangan di Kepulauan Banda. Ada yang menarik ketika kita masuk ke dalam Istana Mini ini yaitu ada sebuah jendela yang di kaca jendela tersebut terdapat tulisan yang diukir pada tahun 1831. Istana Mini ini lebih dulu di bangun dibandingkan dengan Istana negara yang berada di Bogor.

Almamaterku, tempat yang selalu akan saya kenang, walaupun terkadang saya pribadi sering mengalami masa apes selama bersekolah disini tetapi saya bangga menjadi alumni dari sekolah yang bergengsi dan berprestasi! Salam dari salah satu anak alumni 2019.

terima kasih untuk kebahagiaan dalam hidup almamaterku ♥️😇🙏

Salam Angkatan 2021 ♥️

Mantap! jangan lupa subcribe channel youtube saya : Kia Tuberz

The best school. Tahun depan bakal jadi sekolah unggulan 👏👏👏

salam dari exo class (X1)angktn 2015

Almamater Hidupku, SMA kebanggaan

alumni sma 1 masohi angktn 1998

Sekolah di SMA NEGERI 1 MASOHI itu asik

Tempat Kerjaku Is The Best

Lembaga pendidikan tingkat dasar sebagai sarana penunjang masa depan pendidikan anak di desa Selamon

Tutup, sudah jampulang sekolah