Tokoh tokoh yang berperan penting dalam pergerakan Indische Vereeniging adalah

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Indische Vereniging merupakan nama sebelumnya Perhimpunan Indonesia.

Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi yang didirikan oleh mahasiswa Indonesia di Belanda pada 1908.

Perhimpunan Indonesia didirikan oleh R.P. Sosro Kartono, R.Husein Djoyodiningrat, R.M Noto Suroto, Notodiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley.

Pada mulanya Perhimpunan Indonesia hanya pusat kegiatan sosial dan budaya.

Baca: 17 AGUSTUS - Serial Pahlwan Nasional : Siti Hartinah

Baca: 17 AGUSTUS - Serial Pahlawan Nasional : Muhammad Mangundiprojo

Dahulu Perhimpunan Indonesia memiliki tujuan untuk mengurus kepentingan bersama orang-orang Indonesia yang berada di Belanda.

Perhimpunan Indonesia juga merupakan tempat untuk berdiskusi terhadap apa yang sedang dialami Indonesia.

Namun mahasiswa yang bersifat progresif mengubah pergerakan organisasi Perhimpunan Indonesia ke dalam dunia politik.

Hingga tujuan Perhimpunan Indonesia berubah.

Perhimpunan Indonesia bertujuan untuk berjuang memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab pada rakyat Indonesia. (1)

Tokoh tokoh yang berperan penting dalam pergerakan Indische Vereeniging adalah
Gambar: Tokoh Pendiri Perhimpunan Indonesia (salunding.wordpress.com)

Perhimpunan Indonesia memiliki semangat cinta tanah air dan ingin memerdekan Indonesia walaupun raga Perhimpunan Indonesia berada di Belanda.

Pada saat itu sikap mahasiswa Indonesia yang berani membuat sebuah pengumuman tujuan didirikannya Perhimpunan Indonesia tidak lagi sebagai Pusat Kebudayaan Indonesia di Belanda.

Perhimpunan Indonesia bergerak berdasarkan 3 asas:

  1. Indonesia menentukan nasib tanpa campur tangan pihak lain
  2. Indonesia akan bersatu untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan Belanda
  3. Indonesia akan belajar secara mandiri untuk dapat mencapai persatuan yang digunakan sebagai alat melawan kolonialisme Belanda

Berdasarkan 3 asas tersebut, Perhimpunan Indonesia masuk ke dunia politik walaupun pengurusnya para pelajar.

Bung Hatta merupakan sosok yang sangat berpengaruh di Perhimpunan Indonesia.

Pemikiran Bung Hatta yang keras mampu mengobarkan semangat kemerdekaan dan cinta tanah air.

Pemikiran Bung Hatta diwujudkan dalam sikap politik Perhimpunan Indonesia sebagai berikut:

  1. Organisasi PI wajib membuktikan kesalahan Belanda yang meremehkan perjuangan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan. Mereka akan membuktikan kebenaran dan kesungguhan orang-orang Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
  2. Ideologi yang dipakai bebas dan tidak terbatas agama atau pun paham yang sedang mendunia seperti komunis.
  3. Menciptakan suatu kesadaran pada setiap mahasiswa Indonesia yang sedang merantau bahwa mereka harus bersatu untuk mencapai kemerdekaan. Untuk itu, mereka juga harus siap memimpin perlawanan yang suatu hari akan berurusan dengan Belanda. (2)

Perhimpunan memiliki cita-cita yang tertuang dalam 4 pokok ideologinya:

  1. Mengesampingkan pembedaan-pembedaan sempit yang terkait dengan kedaerahan, serta dibentuk suatu kesatuan aksi untuk melawan Belanda guna menciptakan negara kebangsaan Indonesia yang merdeka dan bersatu
  2. Solidaritas
  3. Nonkooperasi
  4. Perjuangan yang dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Dengan demikian, perlu dikembangkan struktur alternatif dalam kehidupan nasional.

Politik, sosial, ekonomi, hukum yang kuat berakar dalam masyarakat pribumi dan sejajar dengan administrasi kolonial (Ingelson, dalam sudarmi 2008: 116). (3)

Kegiatan Perhimpunan Indonesia meningkat menjadi nasional-demokratis dan meninggalkan sikap untuk tidak bekerja sama dengan penjajah.

Perhimpunan Indonesia juga sering mengikuti kegiatan tingkat nasional dan menunjukkan sikap anti kolonial.

Pada Kongres I di Berlin 1927, Perhimpunan Indonesia mengirimkan wakil diantaranya Moh. Hatta, Nazir Pamondjak, Gatot, dan A. Subardjo.

Kongres tersebut membuat keputusan, yakni:

  • Menyatakan simpati sebesar-besarnya kepada pergerakan kemerdekaan Indonesia dan akan menyokong usaha dengan segala daya
  • Menuntut dengan keras kepada pemerintah Belanda: kebebasan bekerja untuk pergerakan rakyat Indonesia.

Namun setelah Kongres kedua dan Perhimpunan indonesia keluar dari liga, Perhimpunan Indonesia mendapatkan reaksi keras dari Belanda.

Belanda menganggap jika kegiatan Perhimpunan Indonesia di kalangan International berbahaya.

Belanda mengeluarkan tuduhan atas "Dengan tulisan menghasut dimuka umum untuk memberontak terhadap pemerintah”.

Kemudian pada 10 Juni 1927, empat anggota Perhimpunan Indonesia yakni Moh. Hatta, Nazir Pamontjak, Abdulmadjid Djojoadiningrat dan Ali Sastroamidjojo ditangkap.

Kemudian keempatnya ditahan sampai tanggal 8 Maret 1928.

Namun ketika pemeriksaan di sidang pengadilan yang berada di Den Haag pada 22 Maret 1928 keempatnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. (4)

(TribunnewsWiki/Sekar)

Jangan lupa Subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!

KOMPAS.COM - Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah "Indonesia".

Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional.

Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda.

Mereka adalah para pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di negeri Belanda.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Sejarah Perhimpunan Indonesia

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), organisasi pergerakan nasional tersebut awalnya berdiri bernama Indische Vereeniging.

Kemudian pada 1922 ketika nasionalisme Indonesia berkembang, Indische Vereeniging mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Perhimpunan Indonesia merupakan pelopor gerakan nasionalis Indonesia yang mengadvokasi kemerdekaan Indonesia dari Belanda.

Perhimpunan Indonesia adalah organisasi politik pertama yang menggunakan istilah "Indonesia" di dalam namanya.

Ide-ide tersebut dipengaruhi oleh ide sosialis dan Mohandas (Mahatman Gandhi) di India tentang pembangkangan sipil tanpa kekerasan.

Saat Perhimpunan Indonesia kembali ke Indonesia, mereka aktif dalam studi dan akhirnya di partai politik untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dua tokoh Perhimpunan Indonesia yang terkemuka adalah Sutomo dan Mohammad Hatta.

Baca juga: Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional

Tujuan Perhimpunan Indonesia

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jika kegiatan-kegiatan politik Perhimpunan Indonesia (PI) sangat menarik perhatian dunia internasional.

Salah satu aksi yang paling dikenal adalah manifesto politik yang dikeluarkan pada 1925. Kegiatan tersebut berdampak hingga membuat pemerintah Belanda merasa terancam akan keberadaan organisasi pergerakan nasional Indonesia tersebut.

Karena tidak ada yang menyangka sebelumnya kalau organisasi yang awalnya didirikan dengan sifat sosial berubah menjadi organisasi pergerakan nasional.

Bahkan aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di kancah internasional.

Penggunaan istilah “Indonesia” menunjukan sifat radikal yang menuntut Indonesia merdeka.

Bukan hanya nama organisasi, perubahan nama juga terjadi pada majalah terbitan Perhimpunan Indonesia yang semula bernama Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka dengan semboyannya “Indonesia merdeka, sekarang!”.

Sifat organisasi berubah drastis dari organisasi sosial menjadi organisasi politik. Mereka mengambil keputusan untuk memegang prinsip non-kooperasi.

Baca juga: Masa Penjajahan Inggris di Indonesia

Pada 1923, Perhimpunan Indonesia mengeluarkan Deklarasi Perhimpunan Indonesia yang dimuat dalam majalah Hindia Putra.

Dalam deklarasi tersebut memakai kata “Bangsa Indonesia” yang menunjukkan cita-cita Perhimpunan Indonesia akan sebuah negara baru yang merdeka.

Pada 1925 deklarasi tersebut berkembang menjadi manifesto politik. Karena menyakini hanya kemerdekaan yang dapat mengembalikan harga diri bangsa Indonesia.

Perkembangan teknologi media cetak  dan jurnalisme memiliki peran penting dalam menyebarkan manifesto politik ini.

Ide-ide tentang persatuan, nasionalisme yang digagas Perhimpunan Indonesia tidak hanya beredar di Belanda, tetapi juga beredar di Hindia Belanda.

Dampaknya, ide-ide tersebut memengaruhi organisasi pergerakan nasional di tanah air.

Para pejuang kemerdekaan di Hindia Belanda menjadi sadar bahwa mereka adalah satu bangsa walaupun berbeda suku bangsa dan agama. Kesadaran inilah yang memunculkan lahirnya Sumpah Pemuda pada 1928.

Baca juga: Monumen Jenderal Sudirman di Pacitan, Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia

Berkembang

Aktivitas Perhimpunan Indonesia (PI) semakin meningkat sejak bergabungnya Mohammad Hatta dan Ahmad Subarjo dalam kepenggurusan.

Mereka menegaskan bahwa tujuan Perhimpunan Indonesia yaitu Indonesia merdeka yang akan dicapai melalui aksi bersama.

Mereka juga mendapatkan dukungan internasional, sehingga Perhimpunan Indonesia aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi internasional menentang penjajah.

Organisasi internasional seperti Liga Demokrasi Internasional, Liga Penentang Imperialisme dan penindasan kolonial.

Bahkan Perhimpuan Indonesia memiliki pengaruh cukup besar di Indonesia. Banyak organisasi-organisasi pergerakan nasional berdiri karena terinspirasi dari Perhimpunan Indonesia.

Organisasi tersebut, yakni Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Jong Indonesia (Pemuda Indonesia). Walaupun perjuangan yang dilakukan bersifat internasional, dampaknya juga dirasakan dalam lingkup nasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.