Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salin bin Ahmad Al-Muthahar merupakan seorang komponis musik Indonesia. Lagu ciptaannya yang masyhur adalah Hymne Syukur dan mars Hari Merdeka.FOTO/WIKIPEDIA JAKARTA - Sejumlah habib memiliki peran dalam kemerdekaan Republik Indonesia . Mereka, dengan ilmu agama yang dimiliki, mengobarkan semangat perjuangan membela Tanah Air serta terlibat langsung dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), habib berarti yang dicintai atau kekasih. Dalam definisi lain yang umum diketahui, habib adalah gelar kehormatan yang disematkan kepada para keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di daerah lembah Hadhramaut, Yaman; Asia Tengah; dan Pesisir Swahilim, Afrika Timur. Habib juga memiliki makna yang sama dengan Sayyid.Para habib juga banyak yang tinggal di Indonesia sejak dulu. Mereka yang awalnya datang untuk berdagang sambil menyebarkan ajaran agama Islam, kemudian menetap. Para habib itu mendirikan majelis-majelis ilmu dan aktif pergerakan atau berjuang melawan penjajah Belanda.Berikut ini 5 habib yang memiliki peran dalam kemerdekaan RI:1. Habib Ali Kwitang Ulama yang dikenal dengan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua ini lahir di Hadramaut, 15 Maret 1892. Dia merupakan putra keempat dari enam bersaudara pasangan Habib Salim bin Alwi dan Syarifah Nur Al-Jufri.
Oase.id – Indonesia tengah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya setelah proklamasi. Pertempuran yang terjadi di Surabaya ini mulai sejak 27 Oktober hingga 20 November 1945 dan puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Peristiwa 10 November pastinya tak lepas dari peran banyak Pahlawan, termasuk para Ulama dan Pahlawan Muslim lainnya. KH. Hasyim Asy’ari menjadi salah satu dari banyak tokoh Ulama yang ikut perjuangan kemerdekaan di Surabaya, melalui fatwa Resolusi Jihad Beliau berhasil menggerakkan warga dan juga kalangan santri untuk sama – sama berjuang melawan sekutu. Selain Mbah Hasyim, berikut 5 Pahlawan muslim yang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia: 1. Abdul Wahab Foto: nu.or.id. Sosok Abdul Wahab memiliki perean pentng dalam peristiwa pertempuran Surabaya yang terjadi di Hotel Yamato saat ini sudah berganti nama menjadi hotel Majapahit. Kala itu, ia terkenal sebagai fotografer yang banyak mengabadikan momentum perlawanan bangsa Indonesia. Seperti saat peristiwa perobekan bendera, ketika para pejuang berangkat ke hotel membawa senjata, hingga mengabadikan saat Bung Tomo berpidato di hadapan seluruh pejuang dan mempertahankan roll film. 2. Sultan Hamengkubuwono IX Lahir di Ngayogyakarta pada tanggal 12 April 1912, dengan nama asli Gusti Raden Mas Dorodjatun. Sultan Hamengkubuwono IX berperan dalam membantu keadaan perekonomian Indonesia pasca perang dan juga menjadi kerajaan di Indonesia pertama yang bergabung dengan Republik Indonesia. Pada saat itu, Sultan Hamengkubuwono IX menyumbangkan kekayaan sekitar 6.000.000 Gulden, untuk membiayai pemerintah, kebutuhan hidup para pejabat dan para pegawai pemerintah lainnya. 3. dr. Wahidin Soedirohoesodo Wahidin Soedirohoesodo merupakan salah satu pahlawan yang berprofesi sebagai dokter dan seorang yang menggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA ) Jakarta. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo. Beliau memperjuangkan dua hal yaitu memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan. Selain itu, Wahidin Soedirohoesodo juga seirng mengunjungi tokoh masyarakat sambil menyuarakan gagasan “dana pelajar” yang bertujuan membantu para pemuda cerdas untuk melanjutkan pendidikannya. 4. Abdul Halim Perdanakusuma Foto: tni-au.mil.id. Seorang Pahlawan yang wafat pada masa perang Indonesia – Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sumatra pada tahun 1948. Beliau dan Marsma Iswahyudi ditugaskan untuk membeli perlengkapan senjata di Thailand, namun dalam perjalanan pulang pesawat terbang yang mereka gunakan terjatuh dan tidak diketahui penyebab. Jasad Halim sempat dikebumikan di Kampung Gunung Mesah, Malaysia setelah beberapa tahun Jasad Halim dipindahkan ke Jakarta dan dimakamkan kembali di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pemerintah Indonesia memberikan penghormatan atas jasanya dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan mengabadikan namanya pada Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta. 5. Abdulrachman Saleh Foto: tni-au.mil.id. Abdulrachman Saleh merupakan Pahlawan Nasional, tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) hingga bapak fisiologi kedokteran Indonesia. Beliau merupakan tentara sekaligus dokter yang mengembangkan ilmu faal di Indonesia. Abdulrachman wafat ketika tengah membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Pesawat yang ditumpangi oleh Abdulrachman dan Adisutjipto ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara yang mengakibatkan pesawat kehilangan keseimbangan dan menabrak pohon hingga pesawat terbelah menjadi dua bagian dan terbakar. (ACF)
Kemerdekaan saat ini yang kita rasakan tentu tidak lepas dari peran para pahalawan yang telah berjasa membebaskan tanah air dari penjajahan. Bahkan setelah kemerdekaan indonesia di proklamirkan, situasi Indonesia masih belum stabil. Tentara asing masih mendatangi Indonesia untuk merebut kekuasaan. Diantara para pahlawan tersebut, terdapat tokoh ulama dan pahlawan muslim yang turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang mereka dan menghargai jasa para pahwalan. Berikut rangkuman 5 pahlawan muslim kemerdekaan Indonesia yang disadur dari beberapa sumber 1. Rahma El-Yunusiyah Sahabat mungkin lebih familiar dengan tokoh pahlawan wanita seperti Cut Nyak Dien, RA Kartini, atau Dewi Sartika. Sekarang mari berkenalan dengan pahlawan asal minangkabau, yaitu Rahma El Yunusyiah yang tak kalah hasratnya dalam memperjuangkan pendidikan untuk perempuan. ia mendirikan sekolah khusus perempuan, yaitu Madrasah Diniyah Putri pada tanggal 1 November 1923. Ia ingin perempuan muslimah bisa berperan penting sebagai pendidik, pekerja sosial, teladan moral, muslim, hingga berdakwah untuk menyampaikan pesan-pesan Islam. Tidak hanya itu, Rahma El-Yunusiyah juga mendirikan Menyesal School, yaitu sekolah untuk memerdekan ibu rumah tangga dari buta huruf. Menyesal School berdiri pada tahun 1925 hingga 1932 2. K.H Hasyim Asy’ari K.H Hasyim Asy’ari tokoh ulama Islam yang juga pahlawan nasional Indonesia. Ia memiliki wawasan luas dan pemikiran visioner dalam sejarah perjuangan. Beliau juga adalah pendiri dari organisasi Nahdhatul Ulama (NU) dan Pondok Pesantren Tebuireng. Salah satu bukti nasionalisnya, beliau mencetuskan Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 22 Oktober 1945 yang sejak tahun 2015 diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Resolusi Jihad NU adalah upaya meminta pemerintah Indonesia untuk menentukan sikap dan tindakan nyata serta tegas terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan dan agama serta negara, khususnya pihak Belanda dan sekutunya. Isi dari Resolusi Jihad tersebut yakni, menegaskan bahwa hukum membela Tanah Air adalah fardhu ain bagi setiap islam di Indonesia. Selain itu, beliau ayah dari K.H. Abdul Wahid Hasyim, yang merupakan anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan. 3. K.H Zainal Mustafa Saat jepang menjajah indonesia, KH Zainal Mustafa menggagas pemberontakan di Siangaparna, Tasikmalaya pada Februari 1944. K.H Zainal Mustafa terang-terangan tidak menyukai perintah upacara Seikerei, yakni upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkuk ke arah matahari terbi dan kesewenang-wenang Jepang pada rakyat. Perlawanan KH Zainal Mustafa membuat Jepang geram hingga akhirnya ia ditangkap pada tanggal 25 Februari 1944 dan dihukum mati pada 25 Oktober 1944. Namanya kini diabadikan di jalan raya Kota Tasikmalaya. 4. H.OS Cokroaminoto Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal H.O.S Cokroaminoto adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang terkenal sebagai guru dari tokoh terkenal. Murid-murid H.O.S Cokroaminoto diantaranya Soekarno, Semaoen, Musso, Alimin, hingga Tan Malaka. H.O.S Cokroaminoto merupakan pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yakni Sarekat Islam (SI) yang sebelumnya dikenal dengan nama Serikat Dagang Islam. Selain itu perjuangan H.OS. Cokroaminoto untuk Indonesia diantaranya Mengecam pengambilan tanah untuk dijadikan perkebunan milik orang-orang Eropa, mendesak Sumatera Landsyndicaat supaya mengembalikan tanah rakyat di Gunung Seminung, Sumatera Selatan. Menuntut supaya kedudukan dokter-dokter pribumi disamakan dengan dokter-dokter Belanda. 5. Sultanah Safiatuddin Sultanah Safiatuddin tercatat sebagai pemimpin wanita pertama di Kesultanan Aceh Darussalam. Beliau diangkat sebagai pemimpin setelah suaminya Sultan Iskandar Tsani wafat pada 1641 M. Dalam masa kepemimpinannya, terdapat pro dan kontra yang timbul tentang hukum seorang perempuan memimpin Aceh. Namun hal tersebut tidak melemahkan semangat Sultanah Safiatuddin untuk menjaga masyarakat. Terbukti selama Sultanah Safiatuddin memimpin, beliau membuat ragam bentuk strategi pemerintahan, bahkan karena Kecakapannya berdiplomasi berhasil mencegah Aceh dirongrong kekuatan-kekuatan kolonialis selama 34 tahun masa pemerintahannya. Tidak hanya itu, beliau juga mengembangkan ilmu pengetahuan, melalui pembangunan perpustakaan dan mengembangkan pusat pendidikan yaitu Jami’ Baiturrahman (Universitas Baiturrahman) serta mendirikan beberapa pesantren di pelosok wilayah Aceh dengan bantuan para Ulama. Untuk membentuk sistem perekonomian yang baik, beliau memberi zakat kepada golongan masyarakat yang berhak menerimanya Itu adalah beberapa tokoh pahlawan muslim yang telah berjasa. Semoga semangat dan perjuangan mereka bisa menjadi pelajaran untuk kita pantang menyerah dan menjadi manusia yang bermanfaat. Sahabat juga bisa meluaskan manfaat dan menebar kebaikan di BAZNAS Jabar. Yuk Luaskan manfaat untuk masyarakat |