Tahapan kerja sig secara urut yaitu...

Tahapan kerja sig secara urut yaitu...

Urutan Dalam tahapan kerja SIG yang benar adalah?

  1. Manipulasi, input, dan proses
  2. Output, proses, dan input
  3. Atribut, input, dan proses
  4. Input, proses, output
  5. Output, input, proses

Jawaban: D. Input, proses, output

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, urutan dalam tahapan kerja sig yang benar adalah input, proses, output.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Data dalam SIG terdiri atas data? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Tahapan kerja sig secara urut yaitu...

Dalam tahapan kerja SIG ada beberapa hal yaitu: masukan (input), proses dan keluaran atau hasil (output). Secara simpel, tahapan kerja SIG adalah sebagai berikut:

1. Masukan Data (Data Input)

Subsistem masukan data bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentranspormasikan format-format data asli ke format atau bentuk yang dapat diterima dan dapat dipakai dalam SIG. 

Masukan data yang tepat merupakan prasyarat dalam analisis dan pemodelan SIG. Masukan data di dalam SIG adalah semua data spasial informasi geosfera yang dapat berwujud tabel, grafik, data digital, foto udara, peta dan lain-lain. Informasi litosfera yang merupakan masukan dalam SIG tersebut meliputi informasi litosfera, pedosfera, hidorfera, biosfera, antroposfera dan atmosfera. 

Masukan data tersebut perlu untuk dikontrol kualitasnya karena masukan tersebut sangat menentukan kualitas hasil yang diperoleh. Di dalam SIG, cara pemasukan data dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu: (a) Penyiaman, (b) Digitasi, dan (c) Tabulasi. Masing-masing cara tersebut memberikan data dengan struktur dan karakteristik yang berbeda.


  • Penyiaman: yaitu proses pengubahan data grafis kontinue menjadi data grafis diskrit yang terdiri atas sel-sel penyusun gambar/piksel (penyiaman dapat dari sensor atau penyiaman data grafos analog/peta). Ciri hasil penyiaman berupa struktur data raster, informasi bersifat implisit (setiap warna/rona yang berbeda diwakili oleh nilai piksel yang berbeda).
  • Digitasi: yaitu proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis digital. Dari proses digitas ini dihasilkan struktur data vektor, data disimpan dalam bentuk titik (point), garis atau segmen (line) dan bidang (area, polygon)
  • Tabulasi: yaitu pemasukan data atribut (semua informasi non grafis yang dirujukan pada posisi geografis) melalui pembuatan tabel

Subsistem pengelolaan data pada dasarnya dapat dimanfaatkan untuk menimbun dan menarik kembali dari arsip data dasar. Pengorganisasian data dalam bentuk arsip dapat dimanfaatkan dalam subsistem pengelolaan data. Fungsi dari sistem pengelolaan data adalah untuk pengorganisasian data keruangan, pengambilan dan analisis data. Masukan data dalam SIG, selanjutnya disimpan di dalam basis data (data base) pada memori komputer. Jika diperlukan, data yang tersimpan dapat dipanggil, dikoreksi, dilakukan klasifikasi, pengharkatan, manipulasi dengan data lain atau diproses dengan formula tertentu, sehingga diperoleh keluaran baru.

Basis data geografis merupakan koleksi data bereferensi spasial (geografis), disimpan secara bersama-sama, tanpa terjadinya pengulangan, untuk aplikasi pada berbagai kajian seoptimal mungkin. Data geografis mempunyai 3 komponen: lokasi geografis (berupa lokasi absolut dan lokasi relatif), atribut (dapat berupa data nominal, ordinal, interval dan ratio), serta waktu (yang menunjukkan saat data dimasukkan). SIG secara bertahpa dibangun berdasarkan sistem pengelolaan basis data (data base management system). Menurut Valenzuela (1991), ada dua pendekatan dalam menggunakan sistem pengelolaan basis data yaitu (a) sistem pengelolaan basis data yang mengelola data spasial dan data non spasial bersama-sama, sedangkan data spasial dikelola langsung oleh SIG.

3. Analisis Data dan Simulasi

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan berfungsi untuk membedakan data yang akan diproses dalam SIG. Subsistem ini dapat digunakan untuk merubah format data, mendapatkan parameter dan melalui proses dalam pengelolaan data dapat pula diketahui hambatan yang timbul. Salah satu kelebihan SIG adalah pada stimulasi dan menghasilkan informasi baru berdasarkan data yang ada. Contoh simulasi dan analisis data dalam SIG adalah:

  • Penyuntingan untuk pemutakhiran data. Penyuntingan dalam hal ini dikaitkan dengan pemutakhiran (up dating) data, misalnya dalam revisi peta tematik digital, dapat dilakukan secara langsung tanpa perlu menditigasi dari awal lagi.
  • Interpolasi spasial. Pada interpolasi spasial, dimungkinkan pembuatan peta baru dengan menggunakan peta yang tersedia pada basis data. Misalnya dalam pembuatan peta lereng dan peta ketinggian, dapat diperoleh dari interpolasi data kontur dan data ketinggian yang ada dalam basis data.
  • Tumpangsusun (Overlay) peta. Peta-peta dari berbagai tema dapat ditumpang susun, sehingga menghasilkan satuan-satuan pemetaan baru, dengan informasi baru. Operasi tumpang susun dapat dilakukan melalui map crossing, kalkulasi peta dan tumpang susun dengan bantuan tabel 2 dimensi.


4. Keluaran Data (Data Output)

Subsistem ini berfungsi untuk menayangkan maupun hasil analisis data geografis secara kualitatif ataupun kuantitatif. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan (hardcopy), rekaman (softcopy), dan tayangan (display). Keluaran data ini dapat diwujudkan dalam bentuk, grafik, peta, tabel atau hasil olahan statistik. Melalui keluaran ini pengguna dapat melakukan identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan maupun perencanaan.

Keempat subsistem tersebut merupakan komponen-komponen di dalam SIG yang menopang jalannya proses pengolahan data, sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Tahapan kerja sig secara urut yaitu...
Gambar Tahapan SIG

Sistem kerja SIG identik sekali dengan mekanisasi modern dengan mempergunakan peralatan komputer dari yang dulunya berbentuk konvensional dilakukan oleh manusia secara manual sampai saat ini dilakukan dengan modern. Tentusaja kedua cara tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Sebagai penjelasan lebih lanjut, dalam artikel ini akan mengulas tentang tahapan SIG yang dibagikan secara berurutan.

SIG (Sistem Informasi Geografi)

Pengertian SIG adalah serangkaian komponen-komponen yang terstruktur untuk melakukan penghitungan secara tepat dan akurat. Dalam upaya meminimalisir kesalahan dengan mempergunakan teknologi computer sebagai objek utamnya.

Dari arti tersebutlah secara umum, untuk mendapatkan hasil yang baik maka sangat diperlukan tahapan kerja yang terssitematis. Untuk menguraikannya berikut ini termasuk dalam tahapan kerja konvensional dan modern yang selalu dipergunakan.

Tahapan Kerja SIG

Proses pengulasan beragam data-data penelitian untuk dapat dipertanggung jawabkan diperlukan cara kerja yang terstruktur dengan jelas, dari pertama sampai terakhir. Sehingga apa yang disampaikan akan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Tahapan kerja SIG tersebut, antara lain sebagai berikut;

Tahapan pertama dalam SIG ialah pemasukan data, proses ini dapat dilakukan pengelolahan SIG berupa data spasial yang mempunyai keterangan posisi geografis, dimensi atau ukuran, dan berupa karakteristik objek alam atau buatan manusia di Bumi.

Data SIG yang dipegunakan dalam penelitian, dapatlah dibedakan sebagai berikut;

  1. Data grafis/geometris, yaitu data SIG yang berbentuk vektor dan raster. Data vektor memiliki arah dan jarak. Data raster berbentuk piksel.
  2. Data atribut yaitu identitas yang dimiliki data grafis.

Sumber data SIG berdasarkan cara perolehannya sebagai berikut.

  1. Data terestrial yaitu data yang diperoleh dan pengukuran langsung di lapangan.
  2. Data sekunderyaltu data yang diperoleh bukan dan pengukuran langsung di lapangan.

Sumber data Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai berikut.

  1. Peta analog.
  2. Data sistem penginderaan jauh.
  3. Data hasil pengukuran lapangan.
  4. Data Global Positioning System (G PS).

Proses pemasukan data SIG dilakukan dalam beberapa tahapan, yang mana proses ini dijalankan melalui langkah-langkah yang tersistem secara berurutan. Antara lain tahapan tersebut adalah sebagai berikut;

  1. Akuisisi merupakan proses awal berupa pemasukan dan perekaman data ke komputer yang diawali dengan digitasi.
  2. Editing merupakan proses perbaikan hasil digitasi.
  3. Tahapan ini menguraikan tentang topologi data yang harus senantiasanya dijalankan untuk membedakan pada uraian antara area, garis, dan titik.
  4. Penempelatan pada atribut yang dipergunakan dalam proses identitas akan serangkaian data yang terstruktur.
  5. Transformasi koordinat, bagian tahap yang menentukan jumlah asal muasal koordinat sehingga terjadi penyesesuaian dengan kondisi di lapangan.

Prose kedua dalam tahapan kerja SIG ialah tentang pengeloaan data yang bertujuan menyiapkan serangkaian penghitungan yang dapat diolahlebih lanjut pada tahap selanjutnya, langkah pengelolaan data ini biasanya diperlukan dua susunan besar, diantarnya;

Pengarsipan dalam proses tahapan pengelolaan data dapat dilakukan terhadap data dasar atas hasil-hasil digitasi dan data dasar Iainnya. Dengan adanya proses pengarsipan ini tentusaja mengantisipasi adanya data lama yang telah diarsip menjadi lebih mudah untuk ditemukan.

Pemodelan dalam proses tahapan pengelolaan data kedua ini dapatlah dilakukan dengan membuat konsep analisis untuk mendapat informasi baru dari sejumlah kegiatan penelitian dilakukan. Tanpa direncanakan pemodelan ini dapat menjadi keanekaragaman atas rekomendasi hasil penelitian.

Tahapan ketiga dalam SIG ini adalah proses manipulasi dan analisis data yang biasanya terjadi proses pembentukan peta baru yang telah diolah secara manual ataupun dilakukan secara digital. Tahap manipulasi dan analisis data memiliki tahapan sebagai berikut.

  1. Buffering, berupa pembuatan polygon baru berdasarkan jarak tertentu. Proses ini dapat diterapkar pada jenis data titik, garis, area, dan poligon.
  2. Scoring, dilakukan dengan memberi nilai dan sifat parameter yang digunakan dalam analisis.
  3. Overlay, merupakan penggabungan dua data grafis atau lebih secara tumpang susun (overlay) untuk mendapatkan data grafis sehingga menghasilkan satuan pemetaan baru.

Tahapan terkahir secara berurutan tentang kerja SIG inialah pemberian lay out peta dan penataan data yang dihasilkan merupakan kegiatan pada tahap keluaran data. Data yang telah diolah melalui proses dalam analisis SIG akan menghasilkan informasi spasial baru.

Dari serangkaian penjelasan tahapan kerja SIG (Sistem Informasi Geografi) dapat disimpulkan bahwa dasarnya dijalankan dalam semua elemnt penghitungan yang mempergunakan komponen SIG, kondisi ini mengidentifikan bahwa peranan ilmu pengetahuan akan senantiasa menciri khasnya keilmiahan, sehingga dapat menjadi pembeda yang jelas antara fiktif dan nonfiktif.

Sebagimana dalam penjelasan yang termuat pada blog kabelkusutblog.com yang membagikan berbagai tips teknologi mengulas seputar kesehatan secara jelas dan juga gamblang. Semoga tatulisan bisa memberikan gambaran dan pengulasan yang mendalam bagi segenap pembaca sekalian.