Tahap apa yang terjadi pada komunikator pada saat proses pengiriman pesan

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia saling berinteraksi dan melakukan komunikasi, baik itu secara lisan atau lewat tulisan. Saat kita berbicara dengan teman, berkirim pesan lewat sosial media, atau saat presentasi tugas, maka kita sedang melakukan proses komunikasi, dimana kita mengirim pesan yang diterima oleh penerima pesan.

Jika dijelaskan secara singkat, maka pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Komunikasi bisa terjadi jika ada 2 orang atau lebih, bisa terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok lain.

Proses komunikasi merupakan bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan komunikasi yang efektif.

Komunikasi memiliki fungsi dan tujuan yang penting dalam interaksi manusia sehari-hari. Beberapa fungsi komunikasi antara lain memberikan informasi, menyampaikan pendapat, memberikan motivasi pada orang lain, memberi saran, sugesti, dan ajakan pada orang lain, mengekspresikan emosi, dan banyak lagi fungsi komunikasi yang lainnya.

Proses terjadinya komunikasi termasuk sebagai suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

(baca juga jenis-jenis komunikasi)

Tahap apa yang terjadi pada komunikator pada saat proses pengiriman pesan

Proses Komunikasi

Berikut akan dijelaskan proses terjadinya suatu komunikasi, dari mulai pesan akan dikirim, sampai diterima penerima pesan serta reaksi dan umpan balik yang mungkin terjadi.

1. Pengirim Mengirim Pesan

Pada awal komunikasi, suatu pesan (message) yang akan dikirim oleh pengirim pesan (komunikator/sender) akan disandikan (encoding) terlebih dahulu dalam simbol-simbol tertentu (kata-kata, isyarat, tulisan, dan sebagainya). Tujuannya agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti dan menjaadi lebih efektif sehingga penerima pesan dapat menginterpretasikan pesan tersebut sesuai maksud pengirim pesan.

2. Pesan Terkirim Melalui Media Tertentu

Setelah itu, pesan tersebut dikirimkan pada penerima pesan memalui saluran atau media tertentu, tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan. Misalnya jika dilakukan komunikasi langsung secara face-to-face, maka pesan kata-kata akan terkirimkan melalui media udara.

3. Penerima Menerima Pesan

Selanjutnya, pesan tersebut akan diterima oleh penerima pesan (komunikan/receiver) dan juga akan ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang dimengerti. Singkatnya ini merupakan proses untuk memahami pesan oleh penerima pesan, dengan harapan makna yang dipahami sesuai dengan yang dimaksud pengirim pesan.

4. Penerima Memberi Respon

Setelah pesan diterima dan diinterpretasi, maka akan ada reaksi atau respon dari penerima pesan, bisa berupa tindakan atau perubahan tertentu. Respon yang dilakukan juga tergantung bagaimana penerima merasakan pesan itu sesuai konteksnya atau tidak.

5. Timbul Umpan Balik

Terakhir dalam proses komunikasi akan timbul umpan balik atau feedback dari penerima pesan, sebagai wujud dari pesan yang sudah tersampaikan. Hal ini terjadi pada komunikasi dua arah yang berarti penerima pesan dan pengirim pesan akan bertukar peran, dan akan saling berinteraksi satu sama lain.

6. Potensi Terjadi Hambatan

Pada proses komunikasi juga bisa terjadi gangguan atau hambatan, yakni kegaduhan atau noise yang bisa menghalangi pesan terkirim. Dalam komunikasi langsung, hambatan ini bisa berupa suara-suara lain sehingga pesan dari pengirim pesan tidak tersampaikan seutuhnya, sehingga harus mengirim ulang pesan tersebut.

Unsur-Unsur Komunikasi

Secara umum terdapat 9 unsur-unsur komunikasi yakni sender, encoding, message, media, decoding, receiver, response, feedback, dan noise. Berikut merupakan unsur-unsur komunikasi dan penjelasan lengkapnya.

  1. Sender (komunikator), adalah orang atau kelompok yang mengirimkan pesan
  2. Encoding, adalah proses transmisi atau transfer informasi dari seseorang kepada orang lain.
  3. Message, adalah pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator.
  4. Media, adalah saluran yang digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan agar diterima komunikan.
  5. Decoding, adalah proses menerjemahkan pesan yang dilakukan penerima pesan.
  6. Receiver (komunikan), adalah orang atau pihak yang menerima pesan.
  7. Response, adalah reaksi penerima pesan terkait pesan yang diberikan pengirim pesan.
  8. Feedback, adalah umpan balik atau wujud dari penerima pesan pada pengirim pesan.
  9. Noise, adalah hambatan yang mungkin terjadi dalam proses komunikasi.

Nah demikian referensi pembahasan proses terjadinya komunikasi beserta penjelasan lengkap dan unsur-unsur komunikasi, yang terdiri dari sender, encoding, message, media, decoding, receiver, response, feedback, dan noise. Semoga bisa menjadi referensi dan menambah wawasan.

3V dalam komunikasi dan memahami tahap proses komunikasi, sebagai seorang sekretaris tentunya harus bisa berkomunikasi dengan baik, baik kepada pimpinan atau dengan rekan kerja. Program pengembangan sekretaris (secretary development program) merupakan langkah awal yang diperlukan seorang sekretaris untuk bisa menjadi seorang sekretaris yang profesional. Salah satu programnya yaitu meningkatkan keterampilan komunikasi, ini akan memudahkan seorang sekretaris dalam melakukan pekerjaannya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan komunikasi non verbal, misalnya : menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu (tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu).

Istilah 3V dalam komunikasi merupakan hasil penelitian Profesor Albert Mehrabian. Ia telah memelopori pemahaman komunikasi sejak tahun 1960-an. Secara sederhana, hasil penelitiannya mengenai 3V yang umum disampaikan sebagai berikut : 7% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Verbal (kata-kata), 38% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Vokal (intonasi), dan 55% makna dari pesan yang disampaikan ditangkap lewat Visual (bahasa tubuh). Namun, Prof. Mehrabian tidak mengatakan bahwa 3V tersebut dapat digunakan untuk segala kondisi. Ini akan berlaku dalam situasi dimana ada ketidaksesuaian antara kata dan ekspresi. Artinya, saat kata-kata tidak cocok dengan ekspresi wajah, orang cenderung percaya ekspresi wajah yang tampak dan bukan kata yang diucapkan.

Proses komunikasi dapat terjadi apabila terdapat interaksi dan terjadi penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Proses komunikasi dapat terjadi apabila terdapat interaksi dan terjadi penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator.

Dalam teori komunikasi terdapat beberapa tahap proses komunikasi yaitu :

1.  Penginterprestasian

Hal yang diinterpretasikan merupakan motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang dipikirkan dan dirasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

2.  Penyandian

Tahap ini masih ada dalam komunikator, dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi mengubah pesan abstrak menjadi konkret.

3.  Pengiriman

Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

4.  Perjalanan

Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.

5.  Penerimaan

Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

6.  Penyandian balik

Proses komunikasi penyandian balik terjadi dalam diri komunikan, yakni sejak lambang komunikasi diterima melalui receiver hingga pesan tersebut diolah dan diuraikan dalam diri komunikan (decoding).

7.  Penginterpretasian balik

Proses komunikasi penginterpretasian kembali terjadi dalam diri komunikan. Proses komunikasi ini terjadi sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan hingga menimbulkan feedback.