Gerakan Kepanduan adalah berdasarkan prinsip-prinsip berikut ini: • Kewajiban terhadap Tuhan – hubungan seseorang dengan nilai-nilai spiritual kehidupan, keyakinan mendasar akan adanya kekuatan di atas manusia. • Kewajiban terhadap sesama – hubungan seseorang dengan, dan tanggungjawab terhadap, masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih luas: keluarga, komunitas lokal, negara, dunia, juga menghormati sesama dan menjaga alam sekitar. • Kewajiban terhadap diri sendiri – tanggungjawab seseorang untuk mengembangkan potensinya sendiri, berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. Semua anggota Gerakan Kepanduan wajib menganut Trisatya dan Dasadarma. Kata-kata dan kalimat yang dipergunakan boleh jadi berbeda-beda antara Organisasi Kepanduan Nasional yang satu dengan yang lainnya karena disesuaikan dengan budaya setempat, akan tetapi semua itu berdasarkan pada “Promise and Law” yang disusun oleh Bapak Kepanduan Dunia, Baden-Powell. Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: Mnjalankan kewajibanku kepada Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila; Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat; Menepati Dasadarma Dasadarma 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 3. Patriot yang sopan dan ksatria 4. Patuh dan suka bermusyawarah 5. Rela menolong dan tabah 6. Rajin, terampil dan gembira 7. Hemat, cermat dan bersahaja 8. Disiplin, berani dan setia 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan Silakan hubungi Organisasi Kepanduan Nasional (National Scout Organization) Anda untuk mengetahui bagaimana Tri Satya dan Dasadarma dideklarasikan.
Are you sure you want to delete this? Ilustrasi Bunyi Dasa Darma Pramuka. Sumber foto : pexels.comJika kamu adalah orang yang masih aktif atau pernah bergabung dalam organisasi Pramuka, maka pastilah kamu hafal dengan bunyi Dasa Darma Pramuka. Bunyi Dasa Darma Pramuka penting untuk diketahui, dimengerti, dan juga diterapkan. Menurut buku Pedoman Resmi Pramuka, Zuli Agus Firmansyah, 2014, hal tersebut karena dasa darma dianggap sebagai pedoman hidup sehari-hari bagi para anggotanya. Dasa Darma berasal dari dua kata yaitu “Dasa” dan “Darma“. Dasa merupakan bahasa Jawa yang mempunyai arti sepuluh. Sedangkan Dharma atau darma dalam ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesis (KBBI) merupakan bahasa Sansekerta yang berarti kewajiban, tugas hidup dan kebajikan. Secara bahasa Dasa Darma mempunyai arti sepuluh kewajiban, kebajikan, dan tugas hidup. Umumnya terdapat pada tingkatan pramuka penggalang ke atas. Sedangkan secara umum, Dasa Darma Pramuka merupakan suatu kebijakan yang terdiri dari 10 pedoman bagi pramuka dalam menjalani kehidupan dan bertingkah laku sehari-hari.
Makna dan Contoh Sikap Dasa Darma Pramuka 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sama dengan sila pertama dalam Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, setiap anggota harus memiliki sikap takwa dengan menjalankan semua perintah Tuhan dan menjauhi larangan sesuai agamanya masing-masing.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia Bukan hanya untuk sesama manusia, cinta dan kasih sayang juga ditujukan untuk seluruh alam semesta. Dengan mencintai alam, lingkungan akan lebih aman dan nyaman.
3. Patriot yang sopan dan ksatria Maksud dari sifat sopan dan kesatria adalah sifat yang memiliki etika yang baik di mana saja.
4. Patuh dan suka bermusyawarah Setiap anggota pramuka wajib untuk patuh dan mengerjakan dengan baik setiap tugas yang diberikan. Pramuka juga harus menentukan keputusan untuk kepentingan umum dengan cara bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah Pramuka adalah orang-orang yang memiliki jiwa sosial tinggi sehingga rela menolong tanpa pamrih ketika ada sesama yang membutuhkan bantuan.
6. Rajin, terampil dan gembira Rajin belajar ataupun bekerja. Selain itu, pramuka juga harus terampil dalam setiap tugas yang diberikan dan selalu mengerjakannya dengan riang gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja Menjadi pribadi yang hemat sehingga memiliki tabungan masa depan, cermat dalam bertindak dan mengahadapi setiap masalah.
8. Disiplin, berani dan setia Disiplin terhadap waktu, berani menghadapi setiap masalah dan mengambil keputusan serta setia sehingga tidak mengecewakan orang lain.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya Selalu mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan menjadi orang yang dipercaya dalam kondisi apa pun. Contoh:
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan Setiap pramuka dituntun untuk selalu menjaga pikiran, lisan dan perbuatan sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.
Bunyi Dasa Darma Pramuka pertama kali diputuskan pada Keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961. Setelah itu, pada tahun 1978 lahir lagi Dasa Darma ketiga, tepatnya tanggal 25 -26 September oleh ketetapan Munas di Bukittinggi. Lalu pada tahun 1978 kembali terjadi revisi oleh Munas Gerakan Pramuka di Manado. Keputusan ini kemudian secara resmi ditetapkan oleh Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 036/KN/79 dan berlaku hingga saat ini. (DNR) |