Serat yang berasal dari biji kapuk berasal dari tumbuhan yang disebut

Serat yang berasal dari biji kapuk berasal dari tumbuhan yang disebut

Serat yang berasal dari biji kapuk berasal dari tumbuhan yang disebut
Lihat Foto

pixabay.com

Kapas adalah contoh serat dari biji tanaman

KOMPAS.com – Serat alami adalah sel seperti benang yang berasal dari bahan alami seperti tumbuhan. Serat dari tumbuhan dibedakan berdasarkan asalnya. Klasifikasi serat yang berasal dari tumbuhan adalah sebagai berikut!

Serat tumbuhan diklasifikasikan menjadi serat dari biji, serat dari batang, serat dari daun, dan serat dari buah.

Serat dari biji

Dilansir dari Missouri Historic Costume and Textile Collection, serat biji adalah serat yang berkembang dari polong tanaman. Serat biji didapat dari bagian dalam biji maupun dari rambut dan bagian luar biji.

Contoh tanaman dengan serat biji adalah:

  • Serat biji kapas
  • Serat biji kapuk
  • Serat biji jagung
  • Serat biji gandum
  • Serat biji milkweed
  • Serat biji kacang polong
  • Serat pohon benang sutra

Baca juga: 10 Jenis Bahan Serat Alam dan Contohnya

Serat dari batang

Klasifikasi serat tumbuhan selanjutnya adalah serat dari batang atau kulit kayu tumbuhan. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, serat batang atau serat kulit kayu diperoleh dari batang tumbuhan dikotil dan digunakan untuk tekstil dan tali.

Contoh tanaman dengan serat batang adalah:

  • Rami
  • Goni
  • Kenaf
  • Henep
  • Flax (linen)
  • Serat batang rosela
  • Serat batang pisang
  • Serat batang bambu
  • Serat batang melinjo

Baca juga: Karakteristik Bahan Serat dan Kayu

Serat dari daun

Jenis serat tumbuhan selanjutnya adalah serat yang berasar dari daun tumbuhan. Biasanya, serat daun berasal dari daun tumbuhan monokotil. Contoh serat dari daun adalah:

  • Serat daun sisal
  • Serat daun abaca
  • Serat daun cantala
  • Serat daun pandan
  • Serat eceng gondok
  • Serat daun henequen
  • Serat daun rami mauritius

Serat dari buah

Serat buah adalah jenis serat tumbuhan yang berasal dari buah tumbuhan. Kebanyakan serat buah tidak digunakan untuk tekstil, melainkan untuk dikonsumsi. Namun, ada juga serat buah yang digunakan untuk tali seperti sabut.

  • Contoh serat buah adalah:
  • Serat buah mangga
  • Serat buah pisang
  • Serat buah pir
  • Serat buah beri
  • Serat rambut biji kelapa (sabut)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Serat yang berasal dari biji kapuk berasal dari tumbuhan yang disebut
Kapuk Tanaman Kapuk di Honolulu, Hawaii Klasifikasi ilmiah Kerajaan:

Plantae

Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Malvales

Famili:

Malvaceae (Bombacaceae)

Genus:

Ceiba

Spesies:

C. pentandra

Nama binomial Ceiba pentandra

(L.) Gaertn.

Sinonim[1]
  • Bombax cumanense Kunth
  • Bombax mompoxense Kunth
  • Bombax orientale Spreng.
  • Bombax pentandrum L.
  • Ceiba caribaea (DC.) A.Chev.
  • Ceiba guineensis (Schumach.) A.Chev.
  • Ceiba occidentalis (Spreng.) Burkill
  • Ceiba thonningii A.Chev.
  • Eriodendron caribaeum (DC.) G.Don
  • Eriodendron occidentale (Spreng.) G.Don
  • Eriodendron orientale Kostel.
  • Eriodendron pentandrum (L.) Kurz
  • Gossampinus alba Buch.-Ham.
  • Gossampinus rumphii Schott & Endl.
  • Xylon pentandrum (L.) Kuntze

Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili terpisah Bombacaceae). Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan bagian utara, Amerika Tengah dan Karibia. Untuk varitas C. pentandra var. guineensis berasal dari sebelah barat Afrika.

Kata "kapuk" atau "kapuk" juga digunakan untuk menyebut serat dari tanaman ini. Pohon ini juga dikenal sebagai kapas Jawa atau kapuk Jawa, atau pohon kapas-sutra. Ceiba, genis tanaman ini juga merupakan simbol suci dalam mitologi bangsa Maya.

 

Biji kapuk yang berisi serat di dalamnya

Pohon ini banyak ditemukan di Amerika Selatan dan Asia, tepatnya di Malaysia, Filipina, dan Indonesia, tepatnya di pulau Jawa. Di Bogor terdapat jalan yang di sepanjang tepinya dinaungi pohon kapuk. Pada saat buahnya merekah suasana di jalanan menyerupai hujan salju karena serat kapuk yang berserakan di bawah pohon.

Pohon ini bisa tumbuh hingga setinggi 60–70 m. Batang pohon dapat mencapai diameter 3 meter. Akar pohon kapuk menyebar secara hozontal di permukaan tanah. Batang dapat menjulang dengan atau tanpa cabang. Sering juga ditemui duri-duri di batang pohon kapuk.

Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada ketinggian <500 meter dan temperatur malam hari kurang dari 17 derajat Celcius. Tanaman ini menyukai curah hujan yang tinggi, sekitar 1500–2500 mm/tahun. Tanaman kapuk mudah rusak oleh angin yang kuat.

Buah kapuk yang sudah kering merupakan sumber serat, digunakan untuk bahan dasar matras, bantal, hiasan dinding, pakaian pelindung, dan penahan panas serta peredam suara. Kulit kering buah kapuk dapat digunakan sebagai bahan bakar. Bijinya yang mengandung minyak yang digunakan sebagai pelumas dan minyak lampu, oleh sebab itu dapat dipakai sebagai bahan baku energi.

Bagian tanaman kapuk yang dapat dikonsumsi adalah daun,bunga, dan buah yang masih muda, seperti di Filipina, bunga dan buah muda dimakan di Thailand, dan polong yang sangat muda dapat dimakan di Jawa.

Bagian-bagian lain dari tanaman kapuk selain daripada selubung buahnya diketahui digunakan untuk kesehatan manusia.[2] Daun kapuk umum digunakan untuk mengobati gejala-gejala gangguan saluran pencernaan seperti diare, gangguan pada kulit, hingga sebagai obat penenang dan pereda rasa sakit. Pucuk dahan kapuk dapat digerus dan diambil ekstraknya untuk mengobati asma. Semua potensi manfaat kesehatan yang ada pada kapuk umumnya digunakan sebagai pengobatan alternatif sehingga belum ada standardisasi secara internasional mengenai aplikasi tanaman kapuk di bidang biomedis secara resmi.

Tanaman kapuk mampu tumbuh hingga tinggi 70 meter, namun tanaman budidaya umumnya hanya tumbuh hingga mencapai ketinggian 10-30 meter.[3] Pohon kapuk berbuah pertama kali pada usia 4-5 tahun, dan dapat memiliki usia ekonomis hingga 60 tahun. Indonesia merupakan salah satu produsen kapuk terbesar di dunia, mencapai 80,000 ton per tahun dari 1996-2000, diikuti Thailand pada angka 40,000-45,000 dalam kurun waktu yang sama. Sebagian besar produk kapuk yang diproduksi digunakan untuk produksi dan konsumsi lokal, dengan ekspor hanya mencapai 800 ton per tahun, terutama ke Singapura, India, dan Amerika Serikat.[4]

Analisis kandungan senyawa bioaktif dalam tanaman kapuk telah dilakukan melalui pendekatan metabolomik menggunakan spektrometri massa dan HPTLC (High-performance thin-layer chromatography, suatu bentuk lain dari kromatografi lapis tipis). Kapuk diketahui memiliki potensi biomedis yang belum banyak diteliti beserta dengan sifat fisiokimia lainnya yang diketahui dari kandungan senyawa kimia di dalam setiap bagian dan struktur yang ada.

Potensi biomedis

Daun kapuk diketahui menghasilkan senyawa-senyawa organik[5] sebagai berikut:

  • Senyawa fenolik sebanyak 174 mg/g
  • Senyawa alkanoid sebanyak 4.54 mg/g
  • Senyawa flavonoid sebanyak 26 mg/g
  • Tanin sebanyak 0.48 mg/g
  • Saponin sebanyak 1.55 mg/g
  • Asam fitat sebanyak 0.15 mg/g
  • TUI (trypsin inhibitor) sebanyak 14.54 mg/g
  • HUI (hemagglutinin inhibitor) sebanyak 9.65 mg/g
  • Asam oksalat sebanyak 0.1 mg/g

Dan senyawa derivat asam lemak sebagai berikut:

  • Asam palmitat
  • Asam linoleat

Aplikasi bioremediasi

Serat kapuk dapat dijadikan bahan absorban hidrofobik-oleofilik untuk pembersihan tumpahan minyak. Serat kapuk mentah dapat dipadatkan membentuk pak dengan densitas 0.02g/cm3 dan diketahui dapat menyerap senyawa diesel, pelumas hidraulis (AWS46), dan pelumas mesin (HD40) sebanyak 36, 43, dan 45 gram/gram pak. Performa absorban ini secara signifikan lebih baik daripada senyawa polipropilen (PP) yang hanya mampu menyerap 8-10 gram/gram serat untuk ketiga senyawa tersebut.[6] Potensi ini terutama dapat menjadi dasar peningkatan produksi kapuk dan ekspansi ekspor produk serat kapuk, serta dapat memicu daur ulang limbah produksi kapuk yang masih dapat dikemas menjadi pak absorban limbah tumpahan minyak, khususnya pada area lepas pantai.

  • Randu alas

  1. ^ "Ceiba pentandra". Plants of the World Online. Royal Botanic Gardens, Kew. Diakses tanggal 9 August 2020. 
  2. ^ Ashton, Helen (2004-04). "The Royal Horticultural Society New Encyclopedia of Herbs & Their Uses (revised edition)2004152Deni Brown. The Royal Horticultural Society New Encyclopedia of Herbs & Their Uses (revised edition). London: Dorling Kindersley 2002. 448 pp., ISBN: 1 45053 0059 0 £30". Reference Reviews. 18 (3): 42–43. doi:10.1108/09504120410528289. ISSN 0950-4125.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  3. ^ Gibbs, Peter; Semir, Joao (2003-12-30). "A taxonomic revision of the genus Ceiba Mill. (Bombacaceae)". Anales del Jardín Botánico de Madrid. 60 (2). doi:10.3989/ajbm.2002.v60.i2.92. ISSN 1988-3196. 
  4. ^ "Ceiba pentandra (PROSEA) - PlantUse English". uses.plantnet-project.org. Diakses tanggal 2019-04-25. 
  5. ^ Indian Medicinal Plants. New York, NY: Springer New York. hlm. 1–1. ISBN 9780387706375. 
  6. ^ Lim, Teik-Thye; Huang, Xiaofeng (2007-1). "Evaluation of kapok (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) as a natural hollow hydrophobic–oleophilic fibrous sorbent for oil spill cleanup". Chemosphere (dalam bahasa Inggris). 66 (5): 955–963. doi:10.1016/j.chemosphere.2006.05.062.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)

  • Kapok Fibers Diarsipkan 2013-01-20 di Wayback Machine.
  • Seed Fibers Diarsipkan 2013-11-09 di Wayback Machine.
  • Germplasm Resources Information Network: Ceiba pentandra Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.
  • Ceiba pentandra in Brunken, U., Schmidt, M., Dressler, S., Janssen, T., Thombiano, A. & Zizka, G. 2008. West African plants – A Photo Guide. Forschungsinstitut Senckenberg, Frankfurt/Main.
 

Artikel bertopik tumbuhan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapuk_randu&oldid=20746652"