Selain sebagai organ ekskresi Apakah fungsi dari ginjal?

Sistem ekskresi manusia merupakan sebuah sistem yang bekerja untuk memproses pembuangan zat dari hasil metabolisme pada tubuh. Sisa hasil metabolisme tersebut meliputi zat yang terdiri dari karbon dioksida (CO2), amonia (NH3), urea, air (H20), dan zat empedu. 

Seluruh zat ini harus dikeluarkan dari tubuh, sebab jika tidak dikeluarkan akan menimbulkan penyakit dari zat-zat beracun tersebut.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Selain sebagai organ ekskresi Apakah fungsi dari ginjal?

Sistem ekskresi pada manusia meliputi paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Bagian organ tubuh tersebut seluruhnya memiliki peran yang penting dalam proses pengeluaran zat, terlebih lagi organ ginjal. 

Ginjal berada di kedua sisi tulang belakang atau rongga perut bagian belakang yang berada di bawah tulang rusuk. Manusia memiliki sepasang ginjal yang berbentuk seperti kacang merah dengan warna merah kecoklatan. Letak kedua ginjal tersebut berdekatan dengan organ hati. 

Sebab itu, ginjal kanan letaknya sedikit lebih rendah dibanding ginjal kiri. Ukuran ginjal berukuran sekitar 10 hingga 12 cm yang kira-kira ukurannya seperti kepalan tangan.

Apa saja fungsi ginjal?

Ginjal berperan sebagai penyaring darah, pengendali keseimbangan cairan tubuh, dan juga menjaga kadar elektrolit dalam tubuh. Ginjal perannya sangat penting dalam sistem ekskresi untuk membuang racun dan limbah yang ada di dalam tubuh. 

Darah yang masuk ke organ  ginjal akan disaring, termasuk cairan tubuh. Sebab, ginjal juga memiliki tugas untuk menjaga kadar air garam dan mineral tubuh agar tetap berada pada batas normal. 

Lalu, darah yang telah disaring akan dialirkan pada organ tubuh lainnya melalui pembuluh darah ginjal. Sedangkan, zat yang sudah tidak dibutuhkan akan dikumpulkan di panggul ginjal atau renal pelvis untuk dibuang melalui urine. 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Selain sebagai organ ekskresi Apakah fungsi dari ginjal?

Setelah itu, ureter akan menyalurkan urine ke tempat penyimpanan urine atau kandung kemih. Akhirnya, urine yang berada di kandung kemih akan dialirkan melalui saluran kemih untuk dikeluarkan dari tubuh ketika Buang Air Kecil (BAK).

Ginjal merupakan salah satu organ penting yang termasuk dalam bagian sistem kemih yang memiliki berbagai macam fungsi, yaitu:

  • Ginjal bekerja untuk mengeluarkan limbah dari dalam tubuh, menyaring racun, kelebihan garam, urea, dan juga limbah nitrogen yang berasal dari metabolisme sel di tubuh. Selain itu, urea di proses dalam organ hati dan diangkut melewati darah yang dialirkan ke ginjal untuk dikeluarkan.
  • Ginjal bereaksi terhadap perubahan kadar air pada tubuh sepanjang hari. Sehingga, ginjal merupakan kunci dari pembentukan kimia dalam urine. Saat asupan air berkurang, ginjal otomatis menyesuaikan diri dan menahan air dalam tubuh agar tidak kekurangan cairan.
  • Ginjal berfungsi untuk mengatur tekanan darah, juga membutuhkan tekanan konstan untuk menyaring darah. 

Kemudian, saat tekanan darah turun terlalu rendah, ginjal meningkatkan tekanan darah dengan memproduksi angiotensin yang bekerja menyempitkan pembuluh darah yang tertahan oleh garam dan air di dalam tubuh untuk mengembalikannya kembali normal.

  • Ginjal berfungsi untuk regulasi sel darah merah, ketika ginjal tidak mendapatkan cukup oksigen, maka ginjal akan mengirimkan panggilan darurat dalam bentuk eritropoietin, hormon yang bekerja untuk merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak sel darah merah yang membawa oksigen.
  • Ginjal juga berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang dengan menghasilkan hormon calcitriol.
  • Mengatur kadar asam dalam tubuh Anda. Ginjal juga berfungsi sebagai pengatur kadar asam dalam tubuh.

Ginjal merupakan organ yang mempertahankan fungsi tubuh secara menyeluruh. 

Sebab itu, penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan ginjal untuk menghindari beberapa penyakit yang dapat mengganggu kinerja ginjal dalam tubuh, seperti radang ginjal, hipertensi, gagal ginjal kronis atau akut, hingga tumor ginjal. 

Kondisi tersebut tentu saja sangat mengganggu ginjal bekerja dengan baik sebagai sistem ekskresi. Jika ginjal sudah rusak, maka racun dan limbah yang ada di dalam tubuh bertumpuk dan tidak bisa dikeluarkan, sehingga dapat menimbulkan resiko terjadinya komplikasi.


Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan dari tubuh, zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.

Selain sebagai organ ekskresi Apakah fungsi dari ginjal?

Kenali Berbagai Organ pada Sistem Ekskresi Manusia

Berikut ini adalah beberapa organ yang termasuk dalam sistem ekskresi manusia beserta jenis zat limbah yang dibuangnya:

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ utama dari sistem ekskresi manusia. Organ ini terletak di kedua sisi tulang belakang, tepatnya di rongga perut bagian belakang. Ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna merah kecokelatan.

Manusia memiliki sepasang ginjal yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena berdekatan dengan hati. Setiap ginjal berukuran sekitar 10–12 cm atau kira-kira seukuran kepalan tangan orang dewasa.

Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya.

Zat sisa yang terkumpul, kemudian akan diubah menjadi urine. Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran yang disebut ureter. Urine tersebut berisi zat sisa dari ginjal yang akan terbuang saat Anda buang air kecil.

2. Kulit

Kulit manusia memiliki sekitar 3–4 juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.

Kelenjar keringat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terhubung langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan encer. Sementara itu, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala.

Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh melalui keringat yang dihasilkannya.

Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri.

3. Usus besar

Pada dasarnya, usus terbagi menjadi 2 bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Sebagian besar nutrisi dan sekitar 90% air yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari terserap ke dalam usus kecil.

Sementara itu, usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat Anda buang air besar.

4. Hati

Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1 kilogram. Organ yang sangat penting bagi metabolisme dan sistem kekebalan tubuh ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma.Organ ini berperan penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi.

Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein. Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah pada ginjal.

Di dalam tubuh, hati berfungsi untuk mengolah amonia menjadi urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang melalui sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan.

Organ hati juga berfungsi untuk membuang sel darah merah yang sudah rusak dan kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan sakit kuning atau jaundice.

5. Paru-paru

Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan manusia. Melalui proses pernapasan, paru-paru bertugas untuk memindahkan oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen tersebut akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan menghasilkan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolismenya. Karbon dioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah.

Untuk membuangnya, karbon dioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas.

Batuk atau bersin juga merupakan mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dan saluran napas untuk mengeluarkan zat kimia atau gas beracun, debu, kuman, virus, dan benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan.

Sistem ekskresi manusia memiliki peranan yang sangat besar terhadap kesehatan seseorang. Pasalnya, jika sistem ekskresi tidak berfungsi dengan normal, akan ada banyak zat berbahaya yang dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.

Untuk menjaga kinerja sistem ekskresi, penting bagi Anda untuk menerapkan pola hidup sehat, yakni dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, minum banyak air putih, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta mencukupi waktu istirahat.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter agar dokter dapat mengevaluasi fungsi organ ekskresi serta kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Jika terdapat masalah pada sistem ekskresi atau organ tubuh lainnya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat.