Selain pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan

433 BAB 3 KAS Kas adalah alat pertukaran dan dasar pengukuran yang digunakan dalam akuntansi A. Pendahuluan Aset merupakan sumberdaya penting yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Kas merupakan jenis aset yang paling cepat dapat dikonversi menjadi aset lainnya. Kas juga berguna untuk segera memenuhi kewajiban perusahaan yang jatuh tempo. Sehingga ketersediaan kas dalam jumlah yang cukup akan menentukan likuiditas perusahaan. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. B. Pengertian Kas Kas adalah aset yang paling likuid. Kas merupakan alat pertukaran dan juga digunakan sebagai dasar pengukuran dalam akuntansi. Agar dapat dilaporkan sebagai ”kas” pos bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancar dan harus bebas dari ikatan kontraktual yang membatasi penggunaannya dalam pemenuhan utang. Ibarat seorang manusia, kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh perusahaan, kas akan memberikan dukungan makanan terhadap seluruh operasional bagian tubuh perusahaan. Jika kas yang mengalir mengalami gangguan, maka opersional perusahaan pun juga akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi sebuah perusahaan atau bisnis, maka kas merupakan aset yang paling likuid diantara aset-aset lainnya, dan senantiasa diletakkan di bagian yang paling atas di neraca perusahaan. 434 C. Komposisi Kas Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya. Kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya. Termasuk dalam pengertian kas adalah simpanan dalam bank dalam bentuk tabungan, deposito maupun giro atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas terdiri dari: 1. uang kertas 2. uang logam 3. cek yang belum disetorkan 4. simpanan dalam bentuk giro atau bilyet 5. rekening tabungan 6. traveller’s checks 7. cek kasir (cashier’s cheks) 8. wesel bank (bank draft) 9. money order 10. kas kecil 11. uang kembalian 12. kas yang ada di cabang cabang tetap Yang tidak termasuk kas meliputi: 1. Cek Mundur (Post Dated Checks) Cek mundur tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal di mana cek tadi dapat diuangkan. 2. Bon Utang Bon utang diperlakukan sebagai piutang. 3. Uang Muka Perjalanan 435 Uang muka perjalanan diperlakukan sebagai piutang jika uang muka tersebut akan ditagih dari karyawan atau dikurangkan dari gajinya. 4. Perangko Pos Perangko pos diperlakukan sebagai persediaan perlengkapan (supplies) kantor atau toko atau sebagai beban dibayar dimuka. 5. Dana kas untuk tujuan khusus misalnya dana yang disisihkan untuk pembayaran utang obligasi. D. Manajemen dan Pengendalian Kas Prinsip pengendalian internal terhadap kas menetapkan bahwa harus ada pemisahan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pengelolaan kas yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Jelasnya harus dipisahkan misalnya fungsi penerimaan, pengeluaran, penyimpanan dan pencatatan (akuntansi) kas. Mengapa pengendalian kas penting? Alasannya adalah pertama, kas merupakan satu satunya aset yang mempunyai sifat segera dapat dikonversikan menjadi jenis aset lain. Kas ini mudah digelapkan dan dipindahtangankan dan hampir secara universal diinginkan setiap orang. Kedua, jumlah kas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diatur secara seksama sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit yang tersedia pada setiap saat. Jika terjadi kelebihan (idle cash) perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh penghasilan jika kas tersebut dapat diinvestasikan, sehingga sering dikatakan tidak produktif. Tetapi jika kekurangan kas akan menyebabkan perusahaan kesulitan likuiditasnya. Selain pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan, pengendalian internal terhadap kas dapat dilakukan dengan menerapkan sistem berikut ini: 436 1. Penggunaan Rekening Bank Kas yang dimiliki oleh perusahaan tidak semuanya disimpan di dalam perusahaan, tetapi disimpan di bank (rekening bank). Simpanan di bank yang memenuhi kriteria sebagai kas misalnya tabungan dan giro. Rekening bank yang dimiliki perusahaan bisa lebih dari satu bank. 2. Transfer Dana Elektronik (TDE) Pemindahan dana dari satu pihak kepada pihak lainnya tidak selalu menggunakan media kertas misalnya jika kita mau mengirimkan uang ke pemasok kita harus datang ke bank dengan mengisi formulir pengiriman uang. Metode yang memanfaatkan teknologi seperti telepon, telegraf, komputer, satelit atau peralatan elektronik lainnya dapat dengan mudah digunakan untuk memindahkan dana dari satu pihak ke pihak lainnya. 3. Sistem Kas Kecil Untuk pembayaran dalam jumlah yang kecil seperti bayar makan siang, ongkos taksi, sumbangan, beli perlengkapan kantor yang kecil kecil, tidak mungkin dilakukan dengan mengeluarkan cek. Oleh karena itu perusahaan harus menyediakan dana sebagai kas kecil untuk memenuhi kebutuhan di atas. 4. Proteksi Fisik atas Saldo Kas Tidak hanya melalui pemisahan fungsi penerimaan, pengeluaran dan pencatatan saja yang diperlukan dalam pengendalian terhadap kas, tetapi juga perlu melindungi secara fisik kas yang disimpan di perusahaan (cash on hand) dan kas di bank. Perlindungan secara fisik dilakukan dengan menyediakan lemari besi, peti penyimpanan atau laci kas yang terkunci. 437 5. Rekonsiliasi Saldo Bank Karena uang perusahaan ada yang disimpan di bank, dan seringkali terjadi perbedaan dan keterlambatan informasi mengenai mutasi kas di bank maka secara periodik perlu dilakukan pencocokan antar catatan menurut bank dan menurut perusahaan untuk menentukan saldo yang benar pada tanggal tertentu misal pada tanggal pelaporan keuangan. Pengendalian internal penerimaan kas. Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber-sumber lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang atau dari pinjaman. Prosedur-prosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain: a. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank. b. Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas. c. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas. Pengendalian internal pengeluaran kas. Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-macam transaksi. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai berikut: a. Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil. b. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat. 438 c. Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumendokumen) yang lengkap atau dengan kata lain digunakan system voucher. d. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas. e. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu. f. Diharuskan membuat laporan kas harian. E. Kas Kecil Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2 metode yang dapat digunakan, yaitu imprest system dan metode fluktuasi. Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. 1. Sistem Imprest Di dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Oleh kasir kas kecil, cek tadi diuangkan ke dalam bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaranpengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran harus disimpan bersama dengan sisa uang yang ada dalam peti kas (cash box). Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan minta pengisian kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Dengan cara ini jumlah uang dalam kas kecil kembali lagi seperti semula. 439 Pada waktu meminta pengisian kembali, kasir kas kecil akan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran dan menerima cek sebesar pengeluaran yang sudah dibayar. Pengisian kembali ini dicatat dengan mendebit rekening yang sesuai untuk masing-masing pengeluaran yang dasarnya adalah bukti-bukti pengeluaran dan kreditnya kas. Dengan cara ini saldo rekening kas kecil tidak akan berubah. Yang membuat jurnal adalah bagian akuntansi. Untuk mengetahui sisa uang yang ada dalam kas kecil, kasir kas kecil bisa membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu diketahui bahwa catatan kasir kas kecil tadi bukannya buku jurnal tetapi merupakan catatan intern untuk kasir kas kecil. Untuk memberikan ilustrasi bagaimana penerapan sistem imprest untuk dana kas kecil ini kita mari kita lihat contoh dibawah ini. Misalnya PT Bahagia Sejati pada tanggal 1 Maret 2007 membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 2.000.000,-. Pengeluaran kas kecil sampai tanggal 25 Maret 2007 sebesar Rp. 1.750.000,- dengan rincian sebagai berikut: Pada tanggal 26 Maret 2007 dilakukan pengisian kembali sebesar Rp. 1.750.000,00. Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut: Beban Rupa-rupa Rp 150.000,00 Beban Listrik Rp 170.000,00 Uang Makan Lembur Rp 325.000,00 Beban Telpon Rp 280.000,00 Sumbangan Rp 175.000,00 Supplies Kantor Rp 300.000,00 Ongkos Taxi Rp 350.000,00 440 Jika perusahaan akan menyusun laporan keuangannya per 31 Maret 2007 dan sampai dengan tanggal tersebut belum dilakukan pengisian kembali, maka saldo kas kecil tinggal Rp. 250.000,-. Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk berbagai macam biaya belum dicatat. Jika demikian maka perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Maret 2007 untuk mencatat pengeluaran pengeluaran tersebut. Adapun jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut: Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2007 Dana Kas Kecil Rp 2.000.000 1 Maret Kas Rp 2.000.000 (Pembentukan dana kas kecil) 1–25 Maret Tidak ada jurnal 25 Maret Biaya rupa-rupa Rp 150.000 Beban Listrik 170.000 Uang makan lembur 325.000 Beban Telpon 280.000 Sumbangan 175.000 Supplies kantor 300.000 Ongkos taksi 350.000 Kas Rp 1.750.000 (Pengisian kembali kas kecil) Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2007 Biaya rupa-rupa Rp 150000 31 Maret Listrik 170.000 Uang makan lembur 325.000 Telpon 280.000 Sumbangan 175.000 Supplies kantor 300.000 Ongkos taksi 350.000 Kas Rp 1.750.000 (Penyesuaian) Memasuki awal periode pembukuan berikutnya yaitu periode April 2007 maka pada tanggal 1 April 2007 akan dibuat jurnal penyesuaian kembali dengan tujuan agar saldo kas kecil 441 kembali seperti semula dan baru dilakukan pencatatan pengeluaran yang telah terjadi pada tanggal pengisian kembali. Jurnal penyesuaian kembali yang dibuat tanggal 1 April 2007 adalah sebagai berikut: Perusahaan sewaktu-waktu bisa menentukan jumlah dana kas kecil menjadi lebih kecil atau lebih besar daripada saldo biasanya. Jika perusahaan memutuskan untuk menurunkan saldo kas kecil yang semula Rp. 200.000,- menjadi Rp. 150.000,-, maka penurunan kas kecil akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2007 Kas Rp 1.750.000 31 Maret Biaya rupa-rupa Rp 150.000 Listrik 170.000 Uang makan lembur 325.000 Telpon 280.000 Sumbangan 175.000 Supplies kantor 300.000 Ongkos taksi 350.000 (Penyesuaian kembali) Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2007 Kas Rp 50.000 31 Maret Kas Kecil Rp 50.000 (Pengisian kembali dengan menurunkan saldo kas kecil) Sebaliknya jika perusahaan memutusakan untuk meningkatkan saldo kas kecil dari Rp. 200.000,- menjadi Rp. 250.000,-, maka peningkatan kas kecil akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2007 Kas Kecil Rp 50.000 31 Maret Kas Rp 50.000 (Pengisian kembali dengan menaikkan saldo kas kecil) 442 Setelah dilakukan pencatatan pengurangan atau penambahan kas kecil ini maka kas kecil akan menunjukkan saldonya yang baru. 2. Metode Fluktuasi Dalam metode fluktuasi jumlah saldo kas kecil berubah-ubah atau berfluktuasi setelah dilakukan pengisian kembali. Artinya saldo awal setelah pembentukan akan berbeda dibandingkan dengan saldo setelah pengisian kembali. Hal inilah yang membedakannya dengan sitem imprest. Penggunaan metode fluktuasi dan prosedur pencatatannya dijelaskan sebagai berikut: a. Pada saat pembentukan dana kas kecil akan dilakukan pencatatan dengan mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun kas b. Setiap ada pengeluaran kas kecil langsung dilakukan pencatatan dengan mendebit akun biaya dan mengkredit akun kas kecil c. Pengisian kembali dapat dilakukan sebesar jumlah yang sama, lebih besar ataupun lebih kecil seperti pada saat pembentukan tanpa memperhatikan berapa kas kecil yang sudah dikeluarkan. Berikut ilustrasi dari penggunaan metode fluktuasi pada suatu perusahaan. Misal PT Bahagia Sejati pada tanggal 1 Maret 2007 membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 2.000.000,-. Pengeluaran kas kecil sampai tanggal 25 Maret 2007 sebesar Rp. 1.750.000,- dengan rincian sebagai berikut: 2 Maret Beban Rupa-rupa Rp 150.000,00 5 Maret Beban Listrik Rp 170.000,00 15 Maret Uang Makan Lembur Rp 325.000,00 17 Maret Beban Telpon Rp 280.000,00 18 Maret Sumbangan Rp 175.000,00 22 Maret Supplies Kantor Rp 300.000,00 25 Maret Ongkos Taksi Rp 350.000,00 443 Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut: Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2007 1 Maret Dana Kas Kecil Rp 2.000.000 Kas Rp 2.000.000 (Pembentukan dana kas kecil) 2 Maret Biaya rupa rupa Rp 150.000 Kas Kecil Rp 150.000 5 Maret Biaya Listrik Rp 170.000 Kas Kecil Rp 17.000 15 Maret Biaya lembur Rp 325.000 Kas Kecil Rp 325.000 17 Maret Biaya Telpon Rp 280.000 Kas Kecil Rp 280.000 18 Maret Sumbangan Rp 175.000 Kas Kecil Rp 175.000 22 Maret Biaya Supplies kantor Rp 300.000 Kas Kecil Rp 300.000 25 Maret Ongkos taksi Rp 350.000 Kas Kecil Rp 350.000 (Pencatatan Pengeluaran Kas Kecil) 26 Maret Kas Kecil Rp 2.000.000 Kas Rp 2.000.000 (Pengisian Kembali Kas Kecil sebesar Rp. 200.000) Jika transaksi-transaksi di atas diposting ke dalam akun kas kecil maka akan nampak bahwa saldo kas kecil setelah pengisian kembali akan berubah dibandingkan saldo awal pada saat pembentukan, dimana saldo pada saat pembentukan Rp. 2.000.000,- sedangkan saldo setelah pengisian kembali Rp. 2.250.000,-. Untuk mencari saldo setelah pengisian kembali, ayat jurnal yang mencatat setiap pengeluaran kas kecil dan pengisian kembali akan diposting ke dalam akun kas kecil sebagai berikut: 444 (dalam rupiah) Kas Kecil F. Rekonsiliasi Laporan Bank Sesuai dengan prinsip pengendalian internal untuk kas, setiap perusahaan akan menyimpan uangnya sebagian di bank (disebut dengan kas bank atau cash in bank) dan sebagian lagi di dalam perusahaan (disebut kas di tangan atau cash on hand). Disamping itu kebanyakan perusahaan mempunyai kebijakan bahwa setiap penerimaan kas langsung disetor ke bank sedangkan setiap pengeluaran akan dilakukan dengan menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran yang relatif kecil. Umumnya setiap bulan bank akan mengirimkan rekening koran ke perusahaan untuk memberikan informasi tentang saldo awal, penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi dalam bulan tersebut serta saldo akhirnya. Rekening koran ini sangat berguna bagi perusahaan untuk mengecek ketelitian pencatatan kas yang telah dilakukan oleh perusahaan dan dapat berguna pula untuk mengetahui transaksi yang mempengaruhi kas tetapi perusahaan tidak tahu dan belum mencatatnya dalam pembukuan perusahaan. Sehingga seringkali terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut bank. Perusahaan perlu untuk menentukan saldo kas yang benar pada bulan tertentu terutama jika akan membuat laporan keuangan akhir periode. Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah 2007 2007 Maret 1 Pembentukan 2.000.000 Maret 2 Rupa-rupa 150.000 5 Listrik 170.000 15 Lembur 325.000 17 Telpon 280.000 18 Sumbangan 175.000 22 Suppllies 300.000 25 Taksi 350.000 26 Pengisian kembali 2.000.000 Saldo 2.250.000 445 Proses untuk menentukan saldo kas yang benar ini dilakukan dengan cara Rekonsiliasi bank adalah skedul atau daftar yang menjelaskan setiap perbedaan saldo kas menurut catatan bank dan catatan kas perusahaan sehingga didapatkan saldo yang benar membuat rekonsiliasi laporan bank. Rekonsiliasi bank adalah sebagai skedul atau daftar yang menjelaskan setiap perbedaan saldo antara catatan bank dengan catatan kas perusahaan sehingga didapatkan saldo kas yang benar. Jika perbedaan tersebut hanya berasal dari transaksi-transaksi yang belum dicatat oleh bank, catatan kas perusahaan dianggap benar. Tetapi jika beberapa bagian dari perbedaan itu berasal dari pos pos lain, catatan bank atau catatan perusahaan harus disesuaikan. Hal-hal yang dapat menimbulkan perbedaan dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank. Contoh: a. Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam perjalanan). b. Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (setoran dalam perjalanan). c. Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank. 2. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Contoh: a. Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro). 446 b. Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya. 3. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya. Contoh: a. Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank, sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran. b. Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang, tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar, maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode. 4. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi perusahaan belum mencatatnya. Contoh: a. Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan. b. Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum dicatat oleh perusahaan. c. Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan. Selain keempat hal di atas, perbedaan antara saldo kas dengan saldo menurut laporan bank bisa juga terjadi akibat kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini bisa timbul dalam catatan perusahaan maupun dalam catatan bank. Untuk dapat membuat rekonsiliasi laporan bank, kesalahan-kesalahan yang ada harus dikoreksi. Pos-pos rekonsiliasi: setoran dalam perjalanan, cek-cek yang beredar, beban bank, kredit bank, dan kesalahan bank atau perusahaan 447 Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 cara yang berbeda: 1. Rekonsiliasi saldo akhir yang dibuat dalam 2 bentuk: a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar. b. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas. 2. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir yang bisa dibuat dalam 2 bentuk: a. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom). b. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar (8 kolom). Bentuk dari rekonsiliasi terdiri dari dua bagian yaitu pertama, saldo per rekening koran (laporan bank) dan kedua, saldo per buku perusahaan. Kedua bagian berakhir dengan saldo kas yang benar. Saldo kas yang benar ini yang akan dicantumkan dalam neraca. Berikut ini diberikan contoh bagaimana membuat rekonsiliasi bank. Misalnya PT Sari Agro mempunyai catatan atas saldo kasnya di Bank BNI pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp. 205.020.000,-. Menurut rekening koran yang diterima perusahaan saldo kas PT. Sari Agro adalah Rp. 221.900.000,-. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas catatan PT Sari Agro dan rekening koran bank BNI untuk bulan Desember 2006, menunjukkan pos-pos rekonsiliasi sebagai berikut: 1. Setoran sebesar Rp. 36.800.000,- yang diposkan tanggal 30 Desember 2006 belum tampak dalam rekening koran. 2. Cek cek yang ditulis bulan Nopember tetapi belum dibebankan ke rekening kopran bulan Desember 2006 adalah: Cek No. 7777 Rp. 1.500.000,- Cek No. 7778 Rp.48.200.000,- Cek No. 7780 Rp. 310.000,- 448 3 PT Sari Agro belum mencatat bunga Rp. 6.000.000,- yang ditagih oleh bank pada tanggal 20 Nopember atas obligasi PT Telkom oleh bank BNI. 4. Beban jasa bank sebesar Rp. 180.000,- belum dicatat oleh perusahaan. 5. Salah satu cek PT. Antariksa sebesar Rp. 200.000.000,- dikembalikan karena kosong. Bank memperlakukan cek kosong ini sebagai pengeluaran. 6. PT Sari Agro mencatat bahwa cek dengan nomor 7733 yang berjumlah Rp. 1.310.000,- yang ditulis bulan Desember 2006 untuk pembayaran sebuah utang dagang, dicatat secara tidak benar dalam bukunya sebagai Rp. 3.110.000,-. 7. Cek untuk PT Sari Agribisnis sejumlah Rp. 1.750.000,- disertakan pada rekening koran telah dibebankan tidak benar ke PT Sari Agro. Berdasarkan data-data di atas dapat dibuat rekonsiliasi bank sebagaimana nampak dalam halaman berikut. Dari hasil rekonsiliasi maka saldo kas yang benar yang akan dicantumkan di neraca per 31 Desember 2006 sebesar Rp. 210.440.000,-. Transaksi-transaksi yang tercatat di rekening koran7 tetapi perusahan belum mencatat dan juga untuk melakukan koreksi atas kesalahan yang ditemukan dalam hasil pemeriksaan, PT. Antariksa akan melakukan pencatatan dengan jurnal pada halaman berikut. 449 PT Sari Agro Rekonsiliasi Bank Bank BNI 31 Desember 2006 (dalam rupiah) Saldo per rekening koran (akhir periode) 221.900.000 Ditambah: Setoran dalam perjalan (1) 36.800.000 Kesalahan bank-cek yang tidak benar dibebankan ke rekening koran (7) 1.750.000 38.550.000 260.450.000 Dikurangi: Cek-cek yang beredar (2) 50.010.000 Saldo kas saat ini (saldo yang benar) 210.440.000 Saldo per buku 205.020.000 Ditambah: Bunga yang ditagih (3) 6.000.000 Kesalahan mencatat cek no. 7733 (6) 1.800.000 7.800.000 212.820.000 Dikurangi: Beban jasa bank (4) 180.000 Cek kosong yang dikembalikan (5) 2.200.000 2.380.000 Saldo kas yang benar 210.440.000 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Kas Rp 6.000.000 Pendapatan Bunga Rp 6.000.000 (untuk mencatat Bunga obligasi PT. Telkom yang ditagih bank BNI) Kas Rp 1.800.000 Utang Usaha Rp 1.800.000 (untuk mengoreksi kesalahan dalam mencatat cek no. 7733) Beban Jasa Bank Rp 180.000 Kas Rp 180.000 (untuk mencatat beban jasa bank bulan Desember 2006) Piutang Dagang Rp 2.200.000 Kas Rp 2.200.000 (untuk mencatat cek kosong pelanggan yang dikembalikan) 450 Setelah ayat-ayat jurnal di atas diposting ke akun kas PT. Antariksa, saldo kasnya menjadi Rp. 210.440.000,-. Untuk cek yang tertulis PT. Antabarantah harus dikembalikan ke Bank BNI dengan memberitahu BNI mengenai kesalahan ini. Disamping bentuk rekonsiliasi seperti dicontohkan di atas, terdapat bentuk rekonsiliasi lain yang disebut rekonsiliasi empat kolom. Mengapa disebut empat kolom? Karena dalam melakukan rekonsiliasi ada empat hal pokok yang direkonsiliasi yaitu: 1. Rekonsiliasi dari saldo kas periode awal per rekening koran terhadap saldo kas per buku perusahaan (kolom pertama). 2. Rekonsiliasi penerimaan kas periode berjalan per rekening koran terhadap penerimaan yang dicatat dalam buku perusahaan (kolom kedua). 3. Rekonsiliasi pengeluaran kas periode berjalan per rekening koran terhadap pengeluaran yang dicatat dalam buku perusahaan (kolom ketiga). 4. Rekonsiliasi saldo kas periode akhir per rekening koran terhadap saldo kas per buku perusahaan (kolom keempat). Untuk memberikan contoh bagaimana menyusun rekonsiliasi empat kolom ini kita masih menggunakan kasus PT Sari Agro tetapi perlu informasi tambahan, yaitu: 1. Saldo kas per 30 Nopember 2006, per rekening koran (saldo awal Desember 2006) adalah Rp. 175.200.000,-. 2. Saldo kas per 30 Nopember 2006, per buku PT Sari Agro adalah sebesar Rp. 180.200.000,-. 3. Total penerimaan kas (deposito/ setoran) per rekening koran bulan Desember 2006 adalah Rp. 964.500.000,-. Penerimaan ini mencakup setoran dalam perjalanan sebesar Rp. 42.000.000,- pada tanggal 30 Nopember 2006. 4. Total penerimaan kas per buku PT Sari Agro selama bulan Desember adalah Rp. 953.300.000,-. 451 PT Sari Agro Rekonsiliasi Bank Bank BNI Bulan Desember 2006 (dalam rupiah) Saldo Desember Saldo 30 Nopember Penerimaan Pengeluaran 31 Desember Per rekening koran 175.200.000 964.500.000 917.800.000 221.900.000 Setoran dalam perjalanan: 30 Nopember 42.000.000 (4.200.000) 31 Desember 36.800.000 36.800.000 Cek cek beredar: 30 Nopember (37.000.000) (37.000.000) 31 Desember 50.010.000 (50.010.000) Kesalahan bank-cek yang dibebankan tidak benar oleh bank (1.750.000) 1.750.000 Jumlah yang benar 180.200.000 959.300.000 929.060.000 210.440.000 Per buku 180.200.000 953.300.000 928.480.000 205.020.000 Bunga yang ditagih bank 6.000.000 6.000.000 Kesalahan dalam pencatatan cek no.7733 (1.800.000) 1.800.000 Beban jasa bank yang belum dicatat pada 31 Desember 180.000 (180.000) Cek kosong yang dikembalikan 2.200.000 (2.200.000) Jumlah yang benar 180.200.000 959.300.000 929.060.000 210.440.000 5. Total pengeluaran kas per rekening koran untuk bulan Desember 2006 Rp. 917.800.000,-. Pengeluaran ini mencakup cek yang beredar sebesar Rp. 37.000.000,- pada tanggal 30 Nopember 2006. 6. Total pengeluaran kas per buku selama bulan Desember 2006 adalah Rp. 928.480.000,-. Berdasarkan informasi tambahan tersebut dapat disusun rekonsiliasi bank sebagai berikut: 452 Soal-Soal Latihan Bab 3 I. PERTANYAAN 1. Mengapa kas merupakan aktiva yang paling memerlukan perhatian dalam perancangan sistem pengendalian internal yang efektif. 2. Hasil penjumlahan kas dari semua register kas pada penutupan jam kerja ternyata kurang Rp. 110,- dari penjualan tunai yang diperlihatkan oleh struk register kas. (a) pada akun mana kekurangan tersebut dicatat ? (b) Apakah kekurangan kas didebit atau dikredit ke dalam akun ini? 3. Bila terdapat saldo kredit pada akun kekurangan dan kelebihan kas, pada bagian mana dari laporan laba rugi hal tersebut akan dilaporkan? 4. Saldo kas mungkin akan berbeda dari saldo laporan bank. Sebutkan dua faktor yang mungkin menyebabkan perbedaan tersebut. 5. Apakah pos-pos yang dilaporkan pada laporan bank sebagai kredit merupakan (a) penambahan yang dilakukan oleh bank ke saldo deposan, atau (b) pengurangan yang dilakukan oleh bank dari saldo deposan? 6. Ayat jurnal apa yang arus dibuat bila cek yang diterima dari pelanggan dan disetorkan ke bank ternyata dikembalikan oleh bank karena dananya tidak mencukupi? 7. Jelaskan mengapa sejumlah pembayaran kas dilakukan dengan menggunakan uang yang berasal dari dana kas kecil! 8. Akun apa yang didebit pada saat (a) membentuk dana kas kecil dan (b) mengisi kembali dana kas kecil. 9. Akun kas kecil mempunyai saldo kas sebesar Rp. 800,-. Pada akhir periode akuntansi, terdapat Rp. 10,- pada dana kas kecil serta tanda terima kas kecil sejumlah Rp. 690,-. Apakah dana tersebut harus diisi kembali pada hari terakhir dari periode akuntansi tersebut? Bahaslah! 10. Dari hal-hal berikut, tentukan hal yang merupakan (a) penambahan ke saldo kas menurut laporan bank, b) pengurangan dari saldo kas menurut laporan bank, (c) 453 penambahan ke saldo kas menurut laporan pembukuan deposan, atau (d) pengurangan dari saldo kas menurut laporan pembukuan deposan. (Tidak ada transaksi yang dilaporkan dalam memorandum debit atau kredit bank yang telah dicatat dalam pembukuan deposan). a. Cek ditarik oleh deposan sebesar Rp. 300.000,- tetapi dibukukan sebesar Rp. 3.000.000,-. b. Cek pelanggan ditolak oleh bank dikembalikan ke deposan karena dananya tidak mencukupi, Rp. 775.000,-. c. Beban administrasi bank Rp. 35.000,-. d. Cek sebesar Rp. 219.000,- dibebankan bank Rp. 291.000,-. e. Cek yang beredar sebesar Rp. 6.137.680,-. f. Setoran dalam perjalanan (in-transit) sebesar Rp. 7.500.000,-. g. Promes yang ditagih oleh bank senilai Rp. 12.000.000,-. 11. Dari pos-pos rekonsiliasi yang disajikan pada no.10 di atas, pos-pos mana yang perlu dijurnal dalam pembukuan deposan? II. LATIHAN SOAL PILIHAN Latihan 3.1 Bank telah melakukan kesalahan dengan membebankan akun PT Widyasoft sebesar Rp. 450.500.000,- untuk cek yang ditarik dan dibukukan PT Widyasoft sebesar Rp. 540.500.000,-. Dalam melakukan rekonsiliasi bank untuk PT Widyasoft anda akan: a. Menambahkan Rp. 90.000.000,- ke saldo kas menurut laporan bank. b. Menambahkan sebesar Rp. 90.000.000,- ke saldo menurut pembukuan PT Widyasoft. c. Mengurangkan Rp. 90.000.000,- ke saldo kas menurut laporan bank. d. Mengurangkan Rp. 90.000.000,- ke saldo kas menurut pembukuan PT Widyasoft. 454 Latihan 3.2 A. Dalam menyiapkan rekonsiliasi bank, jumlah cek yang beredar akan: a. Ditambahkan ke saldo kas menurut laporan bank. b. Dikurangkan dari saldo kas menurut laporan bank. c. Ditambahkan ke saldo kas menurut pembukuan deposan. d. Dikurangkan dari saldo kas menurut pembukuan deposan. B. Ayat jurnal berdasarkan rekonsiliasi bank diperlukan untuk: a. Menambahkan ke saldo kas menurut pembukuan deposan. b. Mengurangkan dari deposan menurut pembukuan deposan. c. Baik A maupun B. d. Bukan A maupun B. C. Dana kas kecil: a. Digunakan untuk membayar dalam jumlah yang relatif kecil. b. Dibentuk dengan mengestimasikan jumlah kas yang diperlukan untuk pengeluaran yang relatif kecil selama periode tertentu. c. Diisi kembali bila jumlah uang dalam dana tersebut telah menurun ke jumlah minimum. d. Semua hal tersebut di atas. D. Mana dari berikut ini yang merupakan ayat jurnal yang tepat untuk pengisian kembali dana kas kecil. a. Debit kas kecil; kredit kas. b. Debit berbagai akun beban; kredit kas kecil. c. Debit berbagai akun beban; kredit kas. d. Debit kas; kredit kas kecil. III. SOAL Soal 3.1 PT Sari Pertiwi memutuskan untuk membuka dana kas kecil guna membantu memastikan pengendalian intern atas pengeluaran kas yang kecil. Informasi berikut tersedia untuk bulan April 2007. a. Pada tanggal 1 April 2007, ditetapkan dana kas kecil yaitu sejumlah Rp. 200.000.000,-. 455 b. Ikhtisar pengeluaran kas kecil yang dibuat oleh pengawas kas kecil per 10 April, adalah sebagai berikut: Beban pengangkutan yang dibayarkan Rp 70.000.000,00 Perlengkapan yang dibeli dan digunakan Rp 15.000.000,00 Beban perangko Rp 33.000.000,00 Bon utang dari karyawan Rp 17.000.000,00 Beban rupa-rupa Rp 36.000.000,00 Dana kas kecil diisi kembali pada tanggal 10 April, saldo dana itu adalah Rp. 29.000.000,-. c. Saldo dana kas kecil dinaikkan dari Rp. 50.000.000,- menjadi sebesar Rp. 250.000.000,- pada tanggal 20 April Pertanyaan: Siapkan ayat jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan kas kecil untuk bulan April. Soal 3.2 Dana kas kecil dari PT Airlangga perusahaan automotif perorangan sebagai berikut: a. Uang logam dan uang kertas Rp 9.200.000,00 b. Perangko Rp 3.000.000,00 c. Bon utang dari mekanik, seorang karyawan untuk uang muka kas Rp 40.000.000,00 d. Cek yang dibayarkan pada PT Trisno Joyo seorang karyawan, ditandai KOSONG Rp 34.000.000,00 e. Voucher-voucher untuk yang berikut: i. Perangko Rp 20.000.000,00 ii. Dua karcis Rp 70.000.000,00 iii. Reparasi mesin tulis Rp 21.350.000,00 ––––––––––––––– Rp 111.350.000,00 ––––––––––––––– Rp 197.550.000,00 Perkiraan buku besar kas kecil mempunyai saldo Rp. 200.000.000,-. 456 Pertanyaan: Siapkan ayat jurnal untuk mencatat pengisian kembali dana kas kecil. Soal 3.3 PT Kartika mendepositokan semua penerimaan dan melakukan semua penerimaan dan melakukan semua pembayarannya dengan cek. Informasi berikut tersedia dari catatan kas. Rekonsiliasi Bank 30 Juni Saldo per Bank Rp 7.000.000,00 Ditambah: Deposito dalam perjalanan Rp 1.540.000,00 Dikurangi: Cek-cek yang beredar (Rp 2.000.000,00) ––––––––––––––– Rp 6.540.000,00 Hasil-Hasil Bulan Juli Per Bank Per Buku Saldo 31 Juli Rp 8.550.000,00 Rp 9.250.000,00 Deposito Juli Rp 5.000.000,00 Rp 5.910.000,00 Cek-cek Juli Rp 4.100.000,00 Rp 3.200.000,00 Wesel yang Ditagih Rp 900.000,00 Rp – Beban jasa Bank Juli Rp 15.000,00 Rp. – Cek kosong Juli Dikembalikan Rp 235.000,00 Rp – Pertanyaan: a. Siapkan rekonsiliasi bank dari saldo per bank dan saldo per buku sampai saldo kas yang benar. b. Siapkan ayat jurnal umum untuk mengoreksi perkiraan kas.


Page 2