Kamu pernah dengar dongeng tentang Jack dan Pohon Kacang? Singkat cerita, dongeng itu bercerita tentang seorang anak kecil bernama Jack. Pada suatu hari dia mendapatkan biji kacang dari seseorang yang misterius. Karena biji tersebut dianggap tidak berguna, Jack pun membuang biji tersebut ke samping rumahnya dan alangkah terkejutnya Jack melihat biji yang dia buang seketika tumbuh hingga menjulang ke langit. Show Nah, cerita tersebut jelas merupakan sebuah cerita fiktif. Kenyataannya, tidak mungkin ada tumbuhan yang bisa tumbuh tinggi hanya dalam satu malam. Dan untuk tumbuh tinggi, diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Berbicara tentang pohon dan tumbuhan, apakah kamu tahu kenapa tumbuhan bisa bertumbuh semakin besar dan tinggi? Itu karena sel-sel pada tumbuhan itu terus aktif untuk membelah diri. Sel-sel ini kemudian akan berkumpul dan apabila mempunyai bentuk, fungsi dan sifat yang sama, mereka akan menjadi sebuah jaringan. Apa saja sih jaringan yang membuat tumbuhan menjadi besar dan tinggi? Nah, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu Jaringan Meristem dan Jaringan Permanen. Yuk kita bahas satu-persatu! A. Jaringan MeristemJaringan Meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri dengan cara mitosis untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan. Jaringan Meristem berdasarkan letak terbentuknya
B. Jaringan PermanenJaringan Permanen berdasarkan fungsiSetelah ngebahas jaringan Meristem atau jaringan Muda, kita beralih ke versi dewasanya yang namanya Jaringan Permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari jaringan meristem primer yang telah berdiferensiasi sehingga mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Berdasarkan fungsinya jaringan permanen kita bedakan menjadi 4, yaitu Jaringan Epidermis, Parenkim, Penyokong dan Pengangkut. Ayo kita bahas satu-satu! i. Epidermis (Jaringan Pelindung)Seperti halnya kulit pada manusia, Epidermis berfungsi sebagai security yang melindungi bagian dalam tumbuhan dari lingkungan luar. Sel-sel di jaringan epidermis ini bisa berkembang menjadi alat-alat tambahan lain untuk tumbuhan, loh! diantaranya adalah Stomata (mulut daun), Trikoma, Spina (duri), Bulliform (sel kipas), Sel kersik dan Velamen. ii. Parenkim (Jaringan Dasar)Disebut juga sebagai jaringan dasar karena jaringan parenkim menyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, dan buah.Jaringan parenkim ini dapat ditemukan pada hampir semua bagian organ tumbuhan. iii. Penyokong (Jaringan Penguat)Sesuai dengan namanya, jaringan penyokong ini membantu tumbuhan untuk bisa berdiri kokoh. Secara spesifik, jaringan penyokong fungsinya untuk menguatkan batang dan daun biar tegak, melindungi biji atau embrio, memperkuat jaringan parenkim dan melindungi jaringan pengangkut. Organ tumbuhan yang masih aktif pertumbuhannya disokong oleh kolenkim. Sementara jaringan yang sudah berhenti pertumbuhannya disokong oleh sklerenkim. iv. Pengangkut (Jaringan Vaskuler)Jaringan Permanen terakhir yang ga kalah penting selanjutnya adalah Jaringan Pengangkut. Jaringan pengangkut ini mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari satu bagian tumbuhan ke bagian lain. Berdasarkan fungsinya, jaringan pengangkut terbagi menjadi dua yaitu xilem dan floem Seperti halnya manusia, ternyata tanaman juga punya berbagai jenis jaringan dengan struktur dan fungsi yang berbeda, ya. Ada tanaman di masa muda dengan Jaringan Meristem dan Masa Dewasa berupa Jaringan Permanen. Semuanya berfungsi sesuai tugasnya. Mulai dari sebagai pelindung atau kulit sampai ke penyebaran zat buat makanan tumbuhan tersebut. Sebenarnya ada yang harus lebih detail lagi saat membahas materi tentang jaringan tumbuhan. Kalau kamu suka dengan artikel ini dan mau memperdalam materinya, kamu bisa download aplikasi Pahamify. Disitu kamu bisa pelajarin semua materi lebih lengkap dan lebih menarik karena disajikan dengan video yang menarik dan ada juga rangkuman-rangkuman penting buatan Rockstar Teacher jempolan yang bisa bikin kamu lebih paham lagi. Buat kamu yang pengen nguji tingkat hafalan kamu, kamu bisa main sambil belajar dengan fitur flash card. Segera download aplikasinya sekarang dan rasakan sensasinya! Terima kasih dan sampai jumpa di materi lainnya. Meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang tersusun atas sel sel yang aktif membelah.[1] Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang maupun akar. Meristem di bagian ini disebut sebagai meristem primer, karena mengawali pertumbuhan biomassa. Meristem juga ditemukan pada bagian batang dan akar, membentuk kambium. Terdapat dua jenis kambium pada batang yaitu kambium vaskular dan kambium gabus (felogen). Keduanya bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder (ke samping) yang dialami tumbuhan dan disebut meristem sekunder.
Jaringan meristematik dapat diinduksi (dirangsang) pembentukannya, baik dengan melukai suatu bagian tubuh tumbuhan maupun dalam kultur buatan (dengan kultur jaringan). Jaringan meristematik yang terbentuk karena induksi ini dinamakan kalus Tumbuhan adalah tanaman yang dimakan oleh makhluk hidup Meristem pucuk dan kambium biasanya adalah bagian yang paling mudah diinduksi untuk memperbanyak diri pada kultur jaringan.
Meristem dibagi menjadi 3 jenis yaitu meristem apikal, meristem lateral dan meristem interkalar. Meristem apikalMeristem apikal adalah jaringan meristem yang terletak pada ujung akar dan ujung batang. Meristem apikal melakukan aktivitas pertumbuhan primer yaitu pertambahan panjang batang dan akar. Pada ujung batang, meristem terbagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan (cleveage), daerah pemanjangan (elongasi) dan daerah pendewasaan (maturasi). Pada ujung meristem akar terbagi menjadi 4 zona yaitu daerah tudung akar (kaliptra), daerah pembelahan (cleveage) daerah pemanjangan (elongasi) dan daerah pendewasaan (maturasi). Daerah pembelahan dan pemanjangan disebut daerah promeristem dan daerah diferensiasi disebut daerah meristem. Daerah meristem akan terbagi menjadi tiga jaringan meristem yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma selanjutnya akan terspesialisasi menjadi epidermis, prokambium akan terspesialisasi menjadi jaringan berkas pengangkut yang berupa floem primer dan xilem primer serta kambium. Sementara itu, meristem dasar akan terdeferensiasi menjadi parenkim atau jaringan dasar. Parenkim selanjutnya akan terspesialisasi menjadi korteks, empulur, sklerenkim, maupun kolenkim. Parenkim dapat menjadi meristem kembali dan akan membentuk meristem sekunder pada bagian paling depan. Meristem akar terdapat tudung akar yang dibentuk oleh kaliptrogen. Kaliptra tersusun atas sel-sel parenkim yang tipis berbentuk kubus kaya akan protoplasma dan sedikit sekali vakuola. Kaliptra berfungsi untuk melindungi titik tumbuh akar dan penentu arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gaya gravitasi bumi. Selain itu, kaliptra akan mensekresikan senyawa polisakarida yang dapat melunakkan tanah sehingga ujung akar dapat menembus tanah.[2] Meristem lateralMeristem lateral merupakan jaringan meristem yang berada sejajar dengan permukaan organ tumbuhan misalnya kambium dan kambium gabus. Kambium termasuk dalam jenis meristem sekunder karena berasal dari parenkim yang bersifat aktif. Aktivitas meristem ini adalah melakukan pertumbuhan sekunder yaitu pertambahan diameter batang yang disebabkan adanya pembelahan kambium ke arah dalam dan ke arah luar. Kambium intravaskuler membelah ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Kambium intervaskuler membelah ke arah luar membentuk unsur kulit dan membelah kearah dalam membentuk unsur kayu. Hasil pembelahan kambium akan membentuk garis lingkaran yang disebut lingkarahan tahu . Lingkaran tahun terbangun dari aktivitas pembelahan sepanjang tahun dan ketebalannya dipengaruhi oleh musim.[2] Meristem interkalarMeristem yang berada pada setiap pangkal tumbuhan berbuku-buku (rumput-rumputan). Pangkal ruas yang mengandung meristem ini berwarna lebih mudah dibanding dengan bagian tengah maupun ujung ruas batang. Meristem interkalar aktivitasnya akan menyebabkan pertambahan panjang dan diameter ruas batang.
|