Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Teks ini membahas tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita selalu memiliki hubungan sebab akibat serta proses.
Teks eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian- bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah peristiwa. Biasanya teks eksplanasi memuat penjelasan yang dipaparkan dengan berdasarkan bidang keilmuan yang bersifat ilmiah dan mengacu ke realita, fakta, teori, serta hasil penelitian ilmuwan.
Pengertian teks ekplanasi lainnya adalah proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa yang terjadi di sekitar kita dapat diamati sekaligus menjadikan pembelajaran. Memahami bentuk teks eksplanasi sama saja mengetahui bagaimana dan mengapa suatu proses kejadian atau peristiwa secara lebih runut.
Untuk lebih memahami bentuk teks eksplanasi, berikut ini pembahasan mengenai ciri-ciri, struktur, dan langkah membuatnya.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
- Teks eksplanatif menggunakan kata yang bermakna denotatif atau memiliki makna yang bersifat umum.
- Teks eksplanatif menggunakan kalimat pasif. Contoh: diberikan, dikucilkan.
- Banyak menggunakan banyak konjungsi kausalitas atau hubungan sebab akibat. Misalnya sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
- Teks eksplanatif dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah. Contoh: Hukum Bernoulli, gaya pegas.
- Sifatnya informatif, namun tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca.
Struktur Teks Eksplanasi
Berdasarkan laman resmi Kemendikbud, struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga hal, yaitu:
Berisi satu pernyataan umum tentang suatu topik. Bagian ini menjelaskan proses terjadinya, proses keberadaannya, proses terbentuknya, dan sebagainya. Pernyataan umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas sehingga mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca secara detailnya. Dalam pernyataan umum juga memuat hal-hal yang menjawab pertanyaan tentang peristiwa tersebut, seperti pertanya apa, kapan, dan bagaimana.
Memuat penjabaran proses kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari beberapa paragraf. Deretan penjelas bukan semata-mata berfungsi menjelaskan fenomena, melainkan lebih menekankan pada proses fenomena itu dapat terjadi.
Page 2
40 Contoh Parikan Berbahasa Jawa
Selasa, 17 Mei 2022 | 10:08 WIB
Kumpulan Rumus Fisika yang Sering Digunakan
Kamis, 12 Mei 2022 | 21:09 WIBPage 3
Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Teks ini membahas tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita selalu memiliki hubungan sebab akibat serta proses.
Teks eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian- bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah peristiwa. Biasanya teks eksplanasi memuat penjelasan yang dipaparkan dengan berdasarkan bidang keilmuan yang bersifat ilmiah dan mengacu ke realita, fakta, teori, serta hasil penelitian ilmuwan.
Pengertian teks ekplanasi lainnya adalah proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa yang terjadi di sekitar kita dapat diamati sekaligus menjadikan pembelajaran. Memahami bentuk teks eksplanasi sama saja mengetahui bagaimana dan mengapa suatu proses kejadian atau peristiwa secara lebih runut.
Untuk lebih memahami bentuk teks eksplanasi, berikut ini pembahasan mengenai ciri-ciri, struktur, dan langkah membuatnya.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
- Teks eksplanatif menggunakan kata yang bermakna denotatif atau memiliki makna yang bersifat umum.
- Teks eksplanatif menggunakan kalimat pasif. Contoh: diberikan, dikucilkan.
- Banyak menggunakan banyak konjungsi kausalitas atau hubungan sebab akibat. Misalnya sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
- Teks eksplanatif dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah. Contoh: Hukum Bernoulli, gaya pegas.
- Sifatnya informatif, namun tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca.
Struktur Teks Eksplanasi
Berdasarkan laman resmi Kemendikbud, struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga hal, yaitu:
Berisi satu pernyataan umum tentang suatu topik. Bagian ini menjelaskan proses terjadinya, proses keberadaannya, proses terbentuknya, dan sebagainya. Pernyataan umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas sehingga mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca secara detailnya. Dalam pernyataan umum juga memuat hal-hal yang menjawab pertanyaan tentang peristiwa tersebut, seperti pertanya apa, kapan, dan bagaimana.
Memuat penjabaran proses kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari beberapa paragraf. Deretan penjelas bukan semata-mata berfungsi menjelaskan fenomena, melainkan lebih menekankan pada proses fenomena itu dapat terjadi.