Sebutkan kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia

Sebutkan 3 (Tiga) Gangguan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia!

Jawab :

Tiga gangguan dan penyakit sistem saraf manusia :

1. Stroke

2. Amnesia

3. Epilepsi

Penjelasan :

Sistem saraf manusia memiliki peran yang penting, khususnya dalam pengaturan dan pengendalian seluruh aktifitas tubuh setiap saat.

Sistem saraf berperan dalam penghantaran impuls (rangsangan) ke susunan saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), pemprosesan impuls, dan perintah untuk memberikan tanggapan rangsangan kepada otot dan kelenjar.

Sebagai sebuah sistem, maka unsur-unsur pendukung mekanisme kerja saraf harus dapat berfungsi dengan baik. Apabila salah satu komponen dalam sistem saraf terganggu, maka akan menghambat mekanisme kerja dalam sistem saraf tersebut.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kerusakan dari sistem saraf manusia. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri manusia itu sendiri maupun dari luar.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan rusak atau berkurangnya kerja sistem saraf manusia sebagai berikut.

1. Luka, sehingga sistem saraf menjadi rusak

2. Serangan virus dan bakteri pada otak

3. Kerusakan genetikal (akibat faktor genetis)

4. Penggunaan obat-obatan

5. Benturan dengan benda keras

6. Kelainan dan penyakit pada sistem saraf.

Berikut ini macam-macam gangguan dan penyakit pada sistem saraf manusia. 

1.  Stroke

Stroke adalah penyakit pada otak akibat dari tersumbat atau pecahnya pembuluh darah pada otak. Penyempitan pembuluh darah adalah penyebab dari terjadinya penyakit ini. Penderita stroke memiliki wajah yang asimetri.

2. Hilang Ingatan (Amnesia)

Para penderita amnesia, akan mengalami kesulitan mengingat dan kebingungan. Penyakit ini dapat bersifat sementara sehingga ingatannya menjadi pulih, atau dapat juga permanen.

Kondisi penderita amnesia tergantung dari parah atau tidaknya trauma otak. Trauma pada otak ini biasanya disebabkan oleh benturan atau kecelakaan.

3. Epilepsi 

Epilesi atau ayan adalah gangguan pada sistem saraf sehingga menyebabkan kejang (kontaksi keras pada otot tubuh).

Kejang pada penderita epilepsi disebabkan aktivitas listrik yang tidak normal pada otak. Kejang ini akan disertai dengan busa dan dapat terjadi secara mendadak serta berulang-ulang. Banyak penyebab  dari epilepsi, diantaranya infeksi, cedera otak, dan juga tumor otak.

4. Neuritis

Neuritis adalah kelainan pada sistem saraf karena adanya tekanan, pukulan, keracunan, patah tulang, serta kekurangan vitamin B komplek (B1, B6, B12).

Penderita neuritis akan lebih sering mengalami kesemutan pada sekujur tubuhnya, terutama tangan dan kaki.

5. Parkinson

Parkinson merupakan penyakit pada sistem saraf yang disebabkan karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion.

Ciri-ciri dari penderita Parkinson yang tampak jelas, antara lain tangan gemetaran waktu istirahat, susah bergerak, mata sulit berkedip, otot terasa kaku. Kondisi yang demikian menyebabkan kaki menjadi kaku saat bergerak dan berjalan.

6. Meningitis

Meningitis atau dikenal dengan radang selaput otak merupakan infeksi pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala umum dari meningitis, antara lain badan demam, sakit kepala yang berlebihan, leher terasa kaku dan adanya ruam-ruam pada kulit.

Meningitis dapat disebabkan oleh serangan virus atau bakteri. Meningitis akibat serangan bakteri akan jauh lebih serius, karena dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.

Sebutkan kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia

Ilustrasi saraf di dalam tubuh manusia. (sumber: pixabay)

Bola.com, Jakarta - Sistem saraf merupakan satu di antara bagian terkecil dalam organ tubuh manusia. Meski kecil, sistem saraf memiliki fungsi vital dalam tubuh manusia.

Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf).

Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia, untuk melayani tubuh dengan berbagai macam cara. Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul informasi dunia di luar maupun dalam tubuh.

Tak hanya itu, sistem saraf berfungsi sebagai pusat komunikasi umum, pusat pemetaan strategi, dan pembuat keputusan dalam segala sesuatu yang dilakukan tubuh.

Namun, perlu diketahui, sistem saraf pada manusia bisa mengalami kelainan atau gangguan. Penyebabnya dapat berasal dari luar atau dari dalam tubuh.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam gangguan pada sistem saraf yang perlu diketahui, dilansir dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Jumat (19/11/2021).

Secara anatomi, susunan sistem saraf terdiri dari saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi. Berikut ini penjelasannya:

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat merupakan bagian sistem saraf yang mengkoodinasikan semua fungsi saraf. Sistem saraf pusat berfungsi menerima semua rangsang saraf dari luar tubuh (eketroseptor) dan dari dalam tubuh (interoseptor).

Sistem saraf pusat juga bertindak sebagai pusat integrasi dan komunikasi. Sistem saraf pusat terdiri dari:

1. Otak

Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri.

Kemudian otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah, otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan.

2. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar berwarna putih dan bagian dalam kelabu.

Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.

1. Sistem Saraf Sadar (Saraf Somatis)

Saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor yaitu ke pusat motoris pada serebrum. Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial dan saraf spinal yang masing-masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion).

2. Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)

Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Sistem saraf otonom mengontrol kegiatan organ-organ dalam.

Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otoom dibedakan menjadi dua, yakni parasimpatik dan simpatik.

Epilepsi

Epilepsi merupakan suatu keadaan, bukan suatu penyakit, serangan muncul jika otak, atau bagian dari otak tiba-tiba berhenti bekerja sebagaimana mestinya selama beberapa saat.

Meningitis

Meningitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri atau virus.

Ensefalitis

Ensefalitis merupakan peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh virus.

Neuritis

Neuritis merupakan gangguan saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau tekanan.

Rasa baal (kebas) dan kesemutan

Rasa baal dan kesemutan merupakan gangguan sistem saraf akibat gangguan metabolisme, tertutupnya aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6,dan B12).

Epilepsi (ayan)

Epilepsi merupakan penyakit serangan mendadak karena trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.

Alzheimer

Alzheimer merupakan sindrom kematian sel otak secara bersamaan.

Gegar otak

Gegar otak merupakan bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak menyebabkan perubahan fungsi mental atau kesadaran.

Stroke

Stroke merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis).

Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri yang tampak dari penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris.

Amnesia

Amnesia merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin atau cedera. Ciri gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu.

Parkinson

Parkinson merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak susah, mata sulit berkedip, otot kaku hingga langkah kaki menjadi kaku.

Poliomielitis

Poliomielitis adalah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama otak dan medula spinalis karena infeksi virus.

Penderita poliomielitis akan mengalami berbagai gejala seperti panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.

Sumber: Kemdikbud