Show
TRIBUN-BALI.COM - Jelaskan bagaimana langkah-langkah membuat iklan elektronik? Itu merupakan satu dari tiga soal yang harus dijawab oleh siswa kelas 4-6 SD hari ini. Program Belajar dari Rumah TVRI telah memasuki edisi Kamis 22 Oktober 2020. Hari ini, siswa kelas 4-6 SD akan belajar Iklan tentang Pangan mulai pukul 09.00 WIB. Melalui tayangan tersebut, siswa diharapkan mampu menganalisis Informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik. Nah, sekarang kita akan membahas soal dan jawaban dari tayangan tersebut. Soal 1 Jawaban: Untuk menjawab soal ini, siswa perlu dibimbing oleh orang tua. Adapun unsur-unsur iklan yang harus diperhatikan adalah Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Tribun BaliIstilah konten sering disebutkan dalam media sosial. Konten itu sendiri dapat berupa gambar, video, maupun tulisan yang bisa disebarkan ke berbagai media sosial dan dikonsumsi langsung oleh audiens. Dengan kehadiran konten, audiens dapat mengakses informasi yang dibutuhkan secara leluasa. Sekarang ini konten tak hanya dibuat untuk keperluan dagang saat promosi saja, tapi juga digunakan banyak orang khususnya kalangan milenial agar menarik perhatian pengguna media sosial. Sebelum konten diterbitkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar konten yang disebarkan mampu menjangkau lebih banyak audiens, diantaranya: 1. Sebelum Menyebarkan Konten, Pikirkan Konsep Terlebih Dahulu
Percayalah konten yang berantakan pada media sosial tidak akan menarik perhatian banyak orang. Untuk menarik perhatian, maka mulailah memikirkan konsep seperti apa yang akan ditampilkan. Ingat semakin menarik konsep yang ditampilkan, tentunya akan semakin banyak orang yang menyukainya. Biasanya konsep yang paling sering digunakan adalah mulai dari mengulas kuliner, make up, olahraga, traveling dan masih banyak lagi. Mudahnya, siapkan konsep dengan jangka waktu tertentu sesuai kemampuan, misalnya dalam seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Pastikan konten bekerja secara maksimal. Apabila jumlah audiens semakin berkurang, segeralah berbenah diri. Perbaiki konsep dari penerbitan konten untuk meningkatkan ketertarikan audiens saat membaca konten. 2. Jangan Asal Menyebarkan, Pahami Target KontenSeringkali orang yang ingin berbagi informasi mengabaikan target pengikutnya. Target ini tentunya juga disesuaikan dengan konsep yang sudah dibuat sejak awal. Bila konsepnya mengenai make up maka targetnya wanita dari kalangan remaja hingga dewasa yang tentunya menyukai dunia make up, sedangkan kuliner bisa menargetkan banyak orang baik wanita dan pria dan sebagainya. Lakukan survei kecil-kecilan agar Anda bisa memenuhi kebutuhan informasi target. Selain itu juga, ini akan membuat menggaet target lebih banyak lagi. 3. Gunakan Media Sosial yang Banyak Digunakan
Sah-sah saja jika Anda menggunakan berbagai media sosial mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, YouTube untuk menyebarkan konten. Namun, akan lebih baik apabila konten yang disebarkan fokus pada satu atau dua jenis media yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, selain memudahkan Anda untuk membuat konten yang maksimal, cara tersebut juga akan membantu dalam mengontrol penyebaran konten. 4. Lakukan Branding Agar Semakin DikenalWalaupun jumlah orang yang mengikuti akun media sosial semakin bertambah, sebaiknya jangan langsung berpuas diri. Ingat, jumlah pengikut Anda bisa saja berkurang bila lalai mempertahankan konsep yang menarik, apalagi sampai menumpulkan kreativitas untuk menyebarkan konten. Lakukan personal branding untuk menguatkan konten yang dimiliki pada media sosial Anda. Caranya dengan lengkapi profil pada media sosial yang digunakan, jalin komunikasi dengan baik kepada khalayak melalui kolom komentar, live story dan sebagainya, jangan lupa selalu pertahankan etika yang baik kepada siapapun. 5. Bagikan Konten yang Berkualitas
Konten yang dicari pengguna media sosial adalah konten yang berkualitas. Selain informatif, konten juga harus lebih kreatif, unik, dan eye catching apalagi jika didukung dengan gambar atau video yang bagus pula. Teruslah asah kemampuan dalam menciptakan berbagai ide, kreatif dan lainnya demi memenuhi kebutuhan informasi target media sosial Anda. Tak ada salahnya melihat media sosial tetangga dari dalam negeri atau luar negeri untuk lebih mudah mencari-cari ide. Selain itu, bisa juga dengan menanyakan langsung kepada pengikut Anda apa yang mereka inginkan lagi terkait konten yang disuguhkan. Baca Juga: Lakukan ini di Konten Sosial Mediamu Biar Karir Makin Cemerlang 6. Hindari Meniru Karya Orang LainAda momen tidak bisa berpikir secara jernih sehingga ide-ide kreatif tidak tersalurkan dengan baik, padahal Anda harus menerbitkan konten secara rutin. Dalam situasi seperti ini, janganlah ada niatan untuk menjiplak konten atau karya orang lain. Ini tentunya akan menimbulkan banyak masalah, selain bisa digugat karena telah melanggar hak cipta, Anda juga bisa kehilangan para pengikut yang sudah dibangun dari nol karena reputasi sudah jelek. Anda tidak perlu memaksakan diri untuk membuat konten, sebab bila dipaksakan bisa saja konten yang dibuat kurang informatif atau kurang menarik yang membuat pengikut kecewa. Gunakan waktu untuk beristirahat agar pikiran menjadi rileks dan fresh sehingga ide-ide cemerlang muncul dengan sendirinya. 7. Gunakan Website untuk Menganalisis Reputasi Konten
Sebagai penerbit konten, Anda pasti penasaran terhadap reputasi konten yang disebarkan, apakah berjalan baik, ada peningkatan atau bahkan justru menurun? Saat ini, Anda bisa menggunakan website gratis untuk mengetahui reputasi sebuah konten, seperti Google Analytics. Namun, akses yang didapatkan dari fitur gratisan sangat terbatas, Jika Anda ingin menggeluti konten marketing secara serius, daftarkan diri pada penyedia website untuk mendapatkan akses tanpa batas. Baca Juga: Begitu Mengalami Ini, Rehatlah Sejenak dari Media Sosial 8. Ukur Hasil Kerja Secara RutinUntuk mengetahui performa konten, seringlah mengukur kinerja konten secara berkala, misalnya sekali dalam sebulan atau dua bulan. Baik buruknya performa konten yang telah dibuat akan menjadi patokan dalam menyusun strategi di kemudian hari sehingga bisa berusaha lebih baik lagi dalam membuat konten yang bermanfaat. Konten Harus Mengikuti Perkembangan ZamanSetiap perjalanan hidup pastinya akan mengikuti perkembangan zaman agar menjadi orang yang lebih maju di masa depan. Sama halnya dengan pembuatan konten di media sosial. Pilih pembahasan tema konten yang selalu mengikuti perkembangan, seperti fashion, otomotif, kecantikan dan lainnya. Lakukan research terlebih dahulu sebelum membuat konten agar isi konten up to date dan dapat dipercaya oleh khalayak. Baca Juga: Manfaat Sosial Media untuk Mengembangkan Bisnis Sendiri Cara Bijak Gunakan Media Sosial, Digipreneur: Kita Harus Sadar! Sienty Ayu Monica - Sabtu, 28 Agustus 2021 | 15:20 WIB Sonora.ID – Banyak orang mengunggah beragam foto dan komentar di media sosial tanpa waspada akan konsekuensi yang bisa mereka dapatkan, keluarganya, temannya, bahkan pihak ketiga turut terlibat tanpa disadari. Mengunggah terlalu banyak informasi tentang kehidupan pribadi seseorang bisa menghadapkan mereka ke berbagai resiko, mulai dari pencurian data identitas hingga pencemaran nama baik. Oleh karena itu, pikirkan baik-baik konsekuensi apa yang bisa kamu dapatkan sebelum mengunggah sesuatu ke internet. Berikut ini adalah hal-hal yang harus kamu perhatikan saat akan memposting sesuatu di media sosial seperti yang dilansir dari Bright Side. Baca Juga: 5 Tanda Kamu Kamu Harus Rehat Sejenak dari Media Sosial Foto dan data pribadi anak Saat ini, para orang tua biasanya mengunggah sekitar 1.000 foto di berbagai media sosial di mana kamu bisa melihat anak mereka sebelum mereka menyentuh usia 5 tahun. Sebagai tambahan, persentase besar dari anak-anak ini bisa ditelusuri di internet karena fotonya ada di internet sejak bayi. Hal ini bisa membuat masalah mengenai privasi di kemudian hari. Anak-anak mungkin bisa menjadi korban atas pelecehan dan cyberbullying. Tanggal lahir kamu Memublikasikan tanggal lahirmu agar teman-temanmu di media sosial mendapatkan notifikasi dan mengucapkan selamat kepada kamu adalah hal yang lumrah dilakukan banyak orang saat ini. Meskipun awalnya tampak tidak berarti, mengungkapkan informasi ini jauh lebih berisiko daripada yang disadari kebanyakan orang. Ini karena pertanyaan keamanan untuk memulihkan kata sandi sering kali menyertakan informasi ini karena tanggal lahir kita adalah salah satu hal yang paling mudah untuk diingat. Menjadikannya publik mungkin menjadi bumerang dalam kasus ini, karena kamu membuat info tersedia untuk semua orang setiap saat. Potensi risiko lain yang mungkin Anda hadapi saat mempublikasikan tanggal lahir Anda di profil Anda adalah mengizinkan orang lain mengetahui kata sandi kamu untuk rekening bank atau kartu kredit. |