Sebutkan contoh perilaku tawakal sebagai pengamalan asmaul husna al wakil

Jakarta -

Sifat orang yang mencerminkan Al-Wakil adalah selalu tawakal pada Allah SWT. Perintah tawakal tercantum dalam Al Quran surat Al Mulk ayat 29,

قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Arab latin: Qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa 'alaihi tawakkalnā, fa sata'lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn

Artinya: Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata."

Dikutip dari buku Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 1 karya Syaikh Mahmud Al-Mishri, tawakal adalah menyandarkan hati pada Allah SWT. Hal ini dilakukan untuk mencari maslahat dan menghindari mudarat.

Muslim yang bertawakal akan menyerahkan segala urusannya pada Allah SWT. Keimanannya diwujudkan dengan meyakini hanya Allah SWT yang mampu memberi manfaat atau bahaya.

Tentunya bukan tanpa alasan seorang muslim hanya bertawakal pada Allah SWT. Sebagai Al-Wakil, Allah SWT adalah wakil yang tertinggi dan jujur. Allah SWT akan menyelesaikan semua pekerjaan yang diserahkan padaNya.

"Allah SWT tidak membiarkan apa pun menjadi terbengkalai. Manusia mengira mereka mampu berbuat, padahal Allah SWT yang melakukan segalanya," tulis buku Asmaul Husna karya Syekh Tosun Bayrak al-Jerrahi.

Allah SWT tidak perlu bantuan pihak lain untuk menyelesaikan urusanNya. Kedudukan dan kuasa Allah terhadap umatNya tidak mungkin diganti pihak lain. Karena itu, tak berlebihan jika dikatakan sifat orang yang mencerminkan Al-Wakil adalah tawakal.

Asmaul Husna Al-Wakil milik Allah SWT tercantum dalam QS Az-Zumar ayat 62,

ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ

Arab latin: Allāhu khāliqu kulli syaiiw wa huwa 'alā kulli syaiiw wakīl

Artinya: "Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu."

Orang yang bertawakal punya keyakinan semua urusan akan diselesaikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Tentunya tawakal wajib disertai usaha dan doa semaksimal mungkin hanya pada Allah SWT.

Dengan penjelasan sifat orang yang mencerminkan Al-Wakil adalah tawakal, semoga kita bisa selalu ridho pada keputusanNya. Jika penyelesaikan belum sesuai harapan, yakinlah Allah SWT hanya memberi yang terbaik dan menuntaskan semua urusan hambaNya.

Simak Video "Berbuat Baik Untuk Berkah Ramadan yang Terus Mengalir"



(row/erd)

Contoh Perilaku Tawakal dan Hikmah Tawakal – Sebelumnya kami sudah membahas tentang pengertian tawakal, maka dari itu yang belum adalah contoh dan hikmah berperilaku tawakal. Sebelumnya artikel ini diterbitkan juga sudah kami tulis tentang pengertian, contoh dan hikmah perilaku zuhud. Oke, langsung saja berikut ini kami jelaskan tentang tawakal.

Pengertian Tawakal

Definisi dari tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah swt setelah melakukan usaha dan ikhtiar secara maksimal, kemudian dapat menerima dengan ikhlas segala ketentuan Allah swt terhadapnya.  

Seseorang yang memiliki sikap tawakal akan senantiasa bersyukur kepada Allah swt apabila mendapatkan kesuksesan atau keberhasilan dari hasil ikhtiar atau usahanya. Ini disebabkan karena dirinya menyadari bahwa kesuksesan itu adalah kehendak dan izin Allah swt.   

Sebaliknya apabila ia mengalami kegagalan, orang yang memiliki sikap tawakal akan merasa ikhlas dan ridha serta menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan Allah swt pastilah yang terbaik.  

Orang yang bertawakal kepada Allah swt tidak berarti harus meninggalkan usaha dan ikhtiarnya. Usaha dan ikhtiar harus tetap dilakukan, sedangkan keputusan terakhir diserahkan kepada Allah swt. Allah swt berfirman dalam Quran surat At Talaq ayat 3 yang artinya :  

Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.

Macam-macam Tawakal

Berdasarkan tingkatannya, tawakal dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, di antaranya adalah sebagai berikut :

  1. Tawakkalul wakil, artinya tawakalnya seseorang yang hatinya merasa tenteram terhadap pemberian Allah swt. Tawakal seperti itu adalah tawakalnya orang mukmin biasa di mana seseorang akan mempercayakannya kepada Allah swt, karena ia telah yakin bahwa Allah swt merasa belas kasihan kepadanya.
  2. Tawakkalut taslim, artinya tawakalnya seseorang yang telah merasa cukup menyerahkan urusannya hanya kepada Allah swt, karena ia yakin bahwa Allah swt telah mengetahui keadaan dirinya. Artinya, seseorang sudah tidak lagi membutuhkan sesuatu selain hanya kepada Allah swt. Tingkatan tawakal seperti ini adalah tawakalnya pada nabi dan wali.

Contoh Perilaku Tawakal

Sebutkan contoh perilaku tawakal sebagai pengamalan asmaul husna al wakil
Contoh perilaku tawakal

Berikut ini beberapa contoh perilaku tawakal yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari :

  1. Selalu bersyukur apabila mendapatkan nikmat (keberhasilan/kesuksesan dll) dari Allah swt, dan bersabar apabila mendapatkan musibah.
  2. Menyerahkan segala sesuatu hal terhadap Allah SWT setelah berusaha keras.
  3. Selalu berdoa dan menyerahkan diri atas apa yang kita usahakan sebelumnya.
  4. Selalu berperasangka baik terhadap Allah SWT atas kejadian atau apa yang kita terima.
  5. Tidak berkeluh kesah dan gelisah ketika berusaha dan beriktiar.
  6. Selalu berusaha dan berikhtiar dengan maksimal, selanjutnya bertawakal kepada Allah swt.
  7. Tidak mudah berputus asa dalam berusaha.
  8. Menerima segala ketentuan Allah swt dengan rasa ikhlas dan ridha.
  9. Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain.

Contoh Nyata Perilaku Tawakal Dikehidupan Sehari-hati

  1. Sebelum dan setelah kita ujian, diiringi dengan berdoa dan menyerahkan semua kepada Allah SWT.
  2. Ketika kita meninggalkan rumah, kita bertawakal kepada Allah SWT atas rumah yang kita tinggalkan.
  3. Ketika kita mendapatkan suatu masalah, kita berserah diri kepada Allah SWT dan berdoa agar segera mendapatkan solusi dari masalah yang kita alami.
  4. Ketika kita berobat ke-rumah sakit, kita berserah diri dan memohon kepada Allah agar diberi kesembuhan.
  5. Ketika kita mencari risky, kita berserah diri kepada Allah yang Maha Pemberi Risky.
  6. Ketika belum menemukan jodoh, kita berserah diri Kepada Allah SWT sembari berdoa agar segera didekatkan dengan jodoh kita.

Hikmah Perilaku Tawakal

Berikut ini beberapa contoh hikmah berperilaku tawakal

  1. Membuat seseorang lebih percaya diri terhadap harapan atau cita-cita yang dimilikinya.
  2. Menumbuhkan rasa keberanian dalam menghadapi setiap persoalan
  3. Memiliki ketenangan dan ketentraman jiwa. Tidak gelisah karena telah dipasrahkan ke Allah swt.
  4. Mendekatkan diri kepada Allah dengan senantiasa taat dan berbakti kepada Allah swt 
  5. Mendorong manusia untuk selalu optimis, pantang menyerah dan selalu berusaha.
  6. Membuat hati menjadi lebih tenang setelah berusaha.
  7. Membuat seseorang lebih bersyukur, karena yakin bahwa yang di dapat adalah karunia dari Allah SWT.

Terimakasih sudah membaca artikel tentang pengertian, ciri-ciri dan contoh tawakal. Baca juga artikel serupa dengan tema tawakal dan zuhud :

Sebutkan contoh perilaku tawakal sebagai pengamalan asmaul husna al wakil
Sebutkan contoh perilaku tawakal sebagai pengamalan asmaul husna al wakil
Elok Faiqohimah, S.Ag

RADARSEMARANG.ID, Berbagai cara dilakukan manusia untuk mendekatkan diri dengan Sang Kholik, yaitu Allah SWT. Cara itu ada yang dilakukan dengan cara merenungi atau bertafakur atau berzikir. Adapula seseorang menjadi dekat kepada Allah SWT yang dikarenajan adanya musibah yang menimpanya. Demikianlah cara Allah SWT membuka jalan bagi hamba-Nya untuk dekat dengan-Nya. Sebagai orang yang beriman kita harus mampu menempuh cara apapun untuk dekat dengan Allah SWT.

Kedekatan seorang hamba dengan Tuhan-Nya tentu saja akan mengantarkannya mendapatkan berbagai fasilitas hidup yaitu kesenangan dan kenikmatan yang tiada tara. Jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah melalui zikir. Zikir artinya mengingat Allah SWT dengan menyebut dan memuji nama-nama-Nya. Syarat yang fundamental yang diperlukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui zikir adalah kemampuan dalam menguasai nafsu selanjutnya bila menyebut nama Allah SWT (Al – Asmaul Husna) berulang-ulang rasa rendah hati (tawadhu’) yang disertai dengan takut karena merasa keagungan-Nya. Zikir dapat dilakukan setiap saat. Berzikir tidak perlu menghitung berapa jumlah bilangan yang harus dizikirkan, namun yang penting adalah zikir harus benar-benar menghujam di dalam hati kita.

Baca juga:  Belajar Sistem AC Mobil Lebih Menarik dengan Video Pembelajaran

Mengenal Allah SWT dapat ditempuh dengan melalui cara memahami nama-nama-Nya yang terbaik dan sifat-sifat-Nya yang luhur. Nama-nama dan sifat-sifat itulah yang digunakan Allah SWT sebagai wasilah atau perantara agar manusia mengenal-Nya. Sebenarnya semua nama-nama-Nya menunjukkan sifat-sifat-Nya pula, tetapi ada nama-nama tertentu yang dipelajari umat Islam dalam rangka mengenal lebih dalam mengenai sifat-sifat-Nya.

Setiap nama Allah SWT pasti mengandung sifat yang berkaitan dengan nama dan keluhuran Allah SWT. Melalui wahyu-wahyu-Nya yang disampaikan kepada oleh para Rasul-Nya, Allah SWT memberitahu kepada mahluk-Nya tentang nama-nama-Nya. Nama-nama Allah SWT itu disebut dalam Al Quran dengan Asmaul Husna. Asmaul Husna artinya nama-nama yang baik dan nama-nama yang indah. Jumlahnya ada 99 nama. Seperti dalam QS Al-A’raf/7: 180 yang artinya : “Dan Allah SWT memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik) maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka lakukan.”

Baca juga:  Home Visit Metode Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi

Kata al-Wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara) yaitu Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan mahluk-Nya (PAI X, Kemendikbud).

Dalam Al Quran surah Az-Zumar /39:62 Allah SWT berfirman yang artinya :” Allah SWT, Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.”

Jadi orang yang mempercayakan segala urusanya kepada Allah SWT akan memiliki kepastian bahwa semua kan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah SWT yang Maha Kuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya. Seseorang yang menjalankan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT untuk menentukan karunia-Nya.

Baca juga:  Membangkitkan Wirausaha di Masa Pandemi Covid-19

Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT melahirkan sikap tawakal. Bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Ketawakalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab akibat, jadi orang tersebut harus berusaha untuk mendapatkan yang diinginkannya.

Menurut ajaran Islam, tawakal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakal yang sebenarnya adalah menyerahkan diri kepada Allah SWT setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan daalam mengikuti ajaran-ajaran Allah SWT yang Dia tetapkan. (ag2/lis)

Guru SMK N 1 Ampelgading